MALAM TANGGUH UNTUK MASJID TANGGUH

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 18:03, 30/04/2022
Cover MALAM TANGGUH UNTUK MASJID TANGGUH
KABUPATEN BOGOR -- Waktu berbuka puasa hanya menghitung menit, barang – barang seharusnya sudah masuk dalam bagasi mobil yang sore itu masih dinanti di kawasan Sentul, kabupaten Bogor. Kumandang azan magrib akhirnya menggema yang tak berselang lama satu armada offroad tiba. Semua barang segera diangkut untuk persiapan menempuh perjalanan yang cukup panjang menjelang malam.

Lazismu yang terdiri dari Falhan Nian Akbar dan Nazhori Author selaku amil yang ditemani oleh Yusuf dan Jon dari Sarank Adventur yang juga sebagai mitra kolaborasi program Masjid Tangguh, Ramadan 1443 H, memutuskan perjalanan malam itu Selasa (26/04) lokasi pertama yang dituju adalah Dusun Bojongkoneng. Semuanya melebur dalam satu Tim Masjid Tangguh sebagai ekspedisi perdana pasca-pandemi yang menyita waktu lama untuk bisa beraksi kembali dalam misi kemanusiaan. 

Dua armada offroad berlalu meninggalkan kawasan sentul, pukul 19.30 WIB, dan mulai menyusuri jalan yang hanya bisa dilalui oleh satu mobil. Yusuf yang memandu perjalanan tahu persis medan yang dilalui mengingat jalan menanjak dan menurun. Perlu siasat agar manuver mobil tetap prima melaju di jalan yang tak biasa.

Hingga tiba waktunya, dusun Bojongkeneng dapat dijangkau pukul 20.05 WIB. Ada satu mushola yang menjadi target Masjid Tangguh di Kampung Cibingbim. Mushola kampung yang tak memliki pengeras suara sama sekali. Menurut salah seorang takmir mushola, sudah menjadi kebiasaan turun menurun mushola ini tak menggunakan pengeras suara.

Karena itu menurut Falhan, mushola ini mendapat bantuan program masjid tangguh tak dilengkapi dengan pengeras suara. Hanya jam dinding digital, karpet, Al-Qur'an, cairan pembersih untuk lantai, handsanitizer, masker dan minyak goreng. Selain itu, Lazismu juga memberikan makanan siap saji berupa rendangmu.

Alhamdulillah masyarakat untuk menerima bantuan ini sangat antusias. Bejo salah seorang perwakilan jamaah mengucapkan terima kasih kepada Lazismu dan donatur yang telah mengeluarkan sebagian rejekinya untuk membantu mushola warga di kampung ini.

Dari Dusun Bojongkoneng, Tim Masjid Tangguh kembali menembus malam menuju sasaran berikut nya yaitu Kampung Cisadon yang masih dalam kawasan kecamatan Babakan Madang. Jarak tempuh diperkirakan empat jam untuk tiba di lokasi. Jon memastikan bahan bakar cukup sampai esok hari. Meski cuaca mendukung, barang bawaan di bagasi tetap diamankan dengan tiga lembar terpal sebagai pelindung khawatir mendadak turun hujan di tengah perjalanan.

Kunci Mobil Terjatuh di Tengah Hutan

Armada Tim Masjid Tangguh kembali membelah malam. Medan sulit sudah terasa, guncangan hebat yang diiringi deru mesin bertenaga 4 x 4 memecah malam yang sunyi. Sepanjang perjalanan hanya tebing yang dapat dilihat di sisi kanan, sementara di sisi kiri jurang yang jika lengah dapat terperosok ke bawah.

Selain tebing-tebing, panorama malam dihiasi hamparan hutan yang gelap gulita. Sorot lampu mobil hanyalah satu-satunya alat penerang untuk memastikan jalan yang dilalui dalam keadaan aman. Jalur semakin menanjak, di sebelah kiri hanya terlihat yang lampu-lampu yang menyala kecil di suatu pemukiman yang terlihat dari jauh ketinggian.

Menyusuri malam dengan medan tak biasa, memaksa Tim Masjid Tangguh untuk berhenti sejenak. Kembali mengecek semua armada agar tetap dalam keadaan baik. Dingin semakin menusuk tulang, jalan berbatu dan basah terus dilalui. Tiba-tiba Jon mengalami kendala mesin mati. Ia mencoba meraih kunci mobil yang ada dibawah stir mobil. Celakanya kunci tidak ditemukan. Harapannya dengan kunci kontak mobil dapat dijalankan kembali, ia teringat saat berhenti di pertigaan tadi ada yang terjatuh. Ia yakin yang jatuh itu adalah kunci mobil.

Beruntung ada pisau kecil lipat disakunya, dan menggunakannya sebagai kunci kontak. Syukur Alhamdulillah berhasil. Tetapi Tim Masjid Tangguh, tak ingin mengambil riisiko, tutup mesin sudah terasa panas, Jon membuka radiator, dan mendapati airnya semakin berkurang. Radiator kembali diisi, hanya saja Jon tidak ingin melanjutkan perjalanan, ia ingin turun mengambil kunci yang terjatuh.

Akhirnya kami menunggu Jon di tengah hutan, kurang lebih 30 menit Jon turun untuk memastikan kunci kontak itu ada di bawah. Selama menunggu Jon, yang tersisa dari Tim Masjid Tangguh tiga orang, Falhan, Author dan Yusuf. Kadang harap-harap cemas, mengingat kondisi gelap khawatir ada sesuatu yang tidak terduga.

Tiba-tiba muncul tiga orang membawa sebilah golok, tentu saja semua terkejut. Ternyata tiga orang yang membawa golok adalah petugas perkebunan yang sedang berjaga piket malam setelah Tim Masjid Tangguh saling menyapa. Detak jantung kembali normal, seakan malam itu menjadi malam naas setelah kunci terjatuh di bawah.

Lambat-laun dari bawah terlihat sorot lampu ke atas, Yusuf yakin Jon sedang menuju ke atas. Artinya Jon berhasil menemukan kunci kontak yang terjatuh itu. Ketika itu juga Jon kembali dengan wajah semringah karena kunci kontaknya berhasil ditemukan.

Tim Masjid Tangguh kembali melanjutkan perjalanan dengan ketinggian bukit yang semakin terjal dilalui. Menurut Yusuf, Kampung Cisadon merupakan kampung terisolir di perbukitan yang juga menjadi destinasi para petualang untuk bermalam di sana saat perjalanan.

Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB. Kampung Cisadon sebentar lagi akan terlihat kata Yusuf. Di sepanjang jalan banyak ditemui jejak-jejak para petualang yang singgah dengan adanya logo-logo komunitas di warung-warung yang kami temui meski tutup. Jon bercerita biasanya akhir pekan Kampung Cisadon ramai dikunjungi komunitas motor offroad.

Pukul 23.57 WIB, Tim Masjid Tangguh tiba di Kampung Cisadon. Kedatangan malam itu langsung disambut sekelompok angsa dengan suara melengking khas unggas berleher panjang. Tim Masjid Tangguh bermalam di kampung ini dan sekalian sahur, agar esok hari dapat menemui Ketua RT setempat yang juga pengurus mushola Al-'Ala.

Matahari memancarkan sinarnya di Kampung Cisadon, setelah melewati malam dengan udara dingin, Tim Masjid Tangguh kembali menyalurkan bantuan untuk mushola Al-'Ala. Paket bantuan juga Lazismu salurkan untuk warga setempat berupa rendangmu dan minyak goreng.

Ketua RT, UJang Usman mengatakan, mushola Al-Ala bersyukur Ramadhan tahun ini memperoleh karpet dari Lazismu dan jam dinding digital. Insyaallah ini menjadi keberkahan bagi warga dan para donatur khsusunya, kata Ujang sambil memegang Al-Quran dari Lazismu sebagai paket bantuan berikutnya.

Sementara itu, Falhan Nian Akbar selaku Koordinator Program Ramadhan 1443 H, mengungkapkan mengapa Lazismu datang ke sini, karena ini menjadi bagian penting lokasi yang harus diperhatikan. Masjid dan mushola di kota sudah bagus-bagus, maka mushola yang ada di kampung jangan dilupakan karena juga butuh perhatian.

Selain Masjid Tangguh, ada program Ramadhan lainnya kata Falhan, diantaranya Ramadhan Ceria, Guru Tangguh, dan Takjil Tangguh. Pagi ini lanjut Falhan, Lazismu akan melanjutkan perjalanan ke Gunung Pancar dan Rawagede di seputaran kecamatan Babakan Madang untuk menyalurkan bantuan serupa berupa sarana ibadah untuk mushola.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Nazhori Author]