MELALUI SUKET IJO, LAZISMU TINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETERNAK DI BATANG
Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 18:46, 04/04/2023
KABUPATEN BATANG -- Suket Ijo merupakan kelompok peternak yang mengelola program Ternak Mandiri yang diluncurkan pada 21 Maret 2021 lalu di Hutan Losari Sodong Wonotunggal, Kabupaten Batang. Program ini bertujuan mendorong peternak mengembangkan usahanya dengan pendampingan secara rutin. Para peternak dibekali keterampilan cara beternak yang sesuai dengan standar agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian.
Suket Ijo mendapat pendampingan dan bantuan dari Lazismu Kabupaten Batang berupa ternak kambing untuk mendukung kegiatan riset dan uji-coba penggemukan. Selain merawat ternak milik kelompok Suket Ijo juga mencoba merawat kambing titipan milik pihak lain. "Suket Ijo memang mulai dikenal bukan dari prestasinya, tetapi justru dari kekurangannya. Kami belum ada apa-apanya dan baru mulai melangkah sebisanya dan seadanya," tutur Ketua Suket Ijo, Nur Khasanah pada kunjungan pendampingan petani dan peternak yang tergabung dalam kelompok Suket Ijo dan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Kabupaten Batang.
Nur Hasanah menjelaskan, nama Suket Ijo dipilih selain agar mudah diingat, juga agar memberikan semangat. Suket Ijo merupakan singkatan dari Sabar Ulet Kreatif Ekonomis Terampil, Ikhlas, Jujur, dan Optimis. Nama Suket Ijo menjadi doa sekaligus visi-misi yang diharapkan dapat menjadi spirit dalam berusaha mewujudkan cita-cita anggotanya.
"Kumpulan tukang ngarit ini berawal dari kesepakatan ibu-ibu dan mbak-mbak yang kebetulan sering kumpul di Nasyiatul Aisyiyah. Karena memiliki nasib yang sama sebagai tukang ngarit, maka kami sepakat membentuk kelompok Suket Ijo," ungkap Nur Khasanah.
Kunjungan pendampingan petani dan peternak yang tergabung dalam kelompok Suket Ijo dan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Kabupaten Batang berlangsung di Hutan Wisata Losari Desa Sodong, Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Jum'at, (17/03). Dalam kesempatan tersebut Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Nurul Yamin hadir bersama Dewan Pakar, Ali Agus dan Koordinator Bidang Pertanian Terpadu, Hadi Sutrisno.
Dalam sambutannya, Muhammad Yamin menyampaikan bahwa MPM PP Muhammadiyah berkomitmen melaksanakan dakwah melalui program-program pemberdayaan masyarakat khususnya bidang peternakan dan pertanian. "Dakwah dalam bidang pendidikan lewat pengajian sudah banyak dilakukan orang di sekolah dan kampus. Maka kami berdakwah di sektor lain yakni pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dengan melaksanakan pendampingan pada kelompok nelayan, petani, dan peternak," ujarnya.
Kehadiran MPM PP Muhammadiyah disambut Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Batang yang diwakili Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, Nurudin Junaedi bersama Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Batang. Jatam telah mengembangkan sistem bertani ramah lingkungan dengan menjauhkan lahan dari unsur-unsur kimiawi yang merusak struktur tanah. Jatam juga memproduksi Jamu Sehat Tanaman yang disingkat JST. Jamu ini merupakan hasil riset ilmiah yang hasilnya terbukti mampu mengembalikan kesuburan tanah dan petani mendapatkan hasil panen melimpah.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]
Suket Ijo mendapat pendampingan dan bantuan dari Lazismu Kabupaten Batang berupa ternak kambing untuk mendukung kegiatan riset dan uji-coba penggemukan. Selain merawat ternak milik kelompok Suket Ijo juga mencoba merawat kambing titipan milik pihak lain. "Suket Ijo memang mulai dikenal bukan dari prestasinya, tetapi justru dari kekurangannya. Kami belum ada apa-apanya dan baru mulai melangkah sebisanya dan seadanya," tutur Ketua Suket Ijo, Nur Khasanah pada kunjungan pendampingan petani dan peternak yang tergabung dalam kelompok Suket Ijo dan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Kabupaten Batang.
Nur Hasanah menjelaskan, nama Suket Ijo dipilih selain agar mudah diingat, juga agar memberikan semangat. Suket Ijo merupakan singkatan dari Sabar Ulet Kreatif Ekonomis Terampil, Ikhlas, Jujur, dan Optimis. Nama Suket Ijo menjadi doa sekaligus visi-misi yang diharapkan dapat menjadi spirit dalam berusaha mewujudkan cita-cita anggotanya.
"Kumpulan tukang ngarit ini berawal dari kesepakatan ibu-ibu dan mbak-mbak yang kebetulan sering kumpul di Nasyiatul Aisyiyah. Karena memiliki nasib yang sama sebagai tukang ngarit, maka kami sepakat membentuk kelompok Suket Ijo," ungkap Nur Khasanah.
Kunjungan pendampingan petani dan peternak yang tergabung dalam kelompok Suket Ijo dan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Kabupaten Batang berlangsung di Hutan Wisata Losari Desa Sodong, Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Jum'at, (17/03). Dalam kesempatan tersebut Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Nurul Yamin hadir bersama Dewan Pakar, Ali Agus dan Koordinator Bidang Pertanian Terpadu, Hadi Sutrisno.
Dalam sambutannya, Muhammad Yamin menyampaikan bahwa MPM PP Muhammadiyah berkomitmen melaksanakan dakwah melalui program-program pemberdayaan masyarakat khususnya bidang peternakan dan pertanian. "Dakwah dalam bidang pendidikan lewat pengajian sudah banyak dilakukan orang di sekolah dan kampus. Maka kami berdakwah di sektor lain yakni pembinaan dan pemberdayaan masyarakat dengan melaksanakan pendampingan pada kelompok nelayan, petani, dan peternak," ujarnya.
Kehadiran MPM PP Muhammadiyah disambut Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Batang yang diwakili Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, Nurudin Junaedi bersama Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Batang. Jatam telah mengembangkan sistem bertani ramah lingkungan dengan menjauhkan lahan dari unsur-unsur kimiawi yang merusak struktur tanah. Jatam juga memproduksi Jamu Sehat Tanaman yang disingkat JST. Jamu ini merupakan hasil riset ilmiah yang hasilnya terbukti mampu mengembalikan kesuburan tanah dan petani mendapatkan hasil panen melimpah.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]