Pascagempa Maluku Utara 7.1, Warga di Maluku Utara dan Buleleng Kembali Beraktivitas Normal
Bali – LAZISMU. Jum’at dini hari, warga Halmahera Barat, Maluku Utara dikejutkan dengan gempa berkekuatan magnitudo 7.1 SR. Gempa ini juga dirasakan warga Bali yang berhamburan keluar rumah. Informasi ini terpantau dari lini massa pegiat kebencanaan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Indonesia. Beberapa pegiat MDMC di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali menyampaikan informasi dengan melampirkan foto-foto rumah warga yang retak pascagempa (14/11/2019). Warga di kabupaten Buleleng, sebagian tidur di luar rumah, seperti di teras dan halaman masjid.
Berdasarkan keterangan Agus Wibowo selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam siaran persnya menjelaskan (15/11/2019), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya telah terjadi tsunami dengan ketinggian masing-masing 0,6 meter di Ternate (23.43 WIB), 0,9 meter di Jailolo (23.43) dan 0,10 meter di Bitung (00.08 WIB) pascagempa dengan magnitudo (M) 7,4 yang dimutakhirkan menjadi M 7,1 di Maluku Utara, Kamis (14/11) dini hari pukul 23.17 WIB.
Agus dalam rilisnya menyebutkan, beberapa wilayah yang sebelumnya dinyatakan Waspada Tsunami di antaranya; Halmahera (Maluku Utara), Kota Bitung (Sulawesi Utara) dan Ternate (Maluku Utara). Sedangkan wilayah yang merasakan guncangan akibat gempa di antaranya; (MMI) IV-V Bitung, IV-V Manado, III-IV Gorontalo, III-IV Ternate, II Buol.
Gempa kembali terjadi pada pukul 00.55 WIB, Jumat (15/11/2019) dini hari dengan magnitudo 5,0 di titik koordinat 1.54 LU dan 126.46 BT atau 128 kilometer Barat Laut Jailolo pada kedalaman 10 kilometer namun tidak berpotensi tsunami.
Sementara ini, diterangkan belum adanya laporan kerusakan infrastruktur ataupun jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI/Polri sedang berupaya melalukan kaji cepat terkait pascagempa tersebut.
BNPB
mengimbau warga sekitar lokasi yang terdampak guncangan gempa diharapkan agar
tidak panik dan tidak terpengaruh dengan kabar yang tidak benar dan tidak dapat
dipertanggung jawabkan. Pastikan informasi yang resmi selalu bersumber dari
instansi terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, Dinas Provinsi dan pihak berwajib
lainnya.
Dari Bali, MDMC mengabarkan, Alhamdulilah kabupaten Buleleng, Bali, berangsur normal, masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing. Tapi masyarakat juga masih trauma. Hari ini, semalaman kawan-kawan MDMC Buleleng sudah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten Buleleng. Rencananya, MDMC kabupaten Buleleng akan ke BPBD.
Sementara itu, Koordinator Tanggap Bencana MDMC Indonesia, Indrayanto, menginformasikan bahwa kondisi pascagempa M 7.1 Maluku Utara, terutama di Halmahera Utara dalam kondisi aman. Sedangkan di Halmahera Barat kondiisnya juga aman, dan ada warga yang bergeser ke dataran tinggi. Di Ternate, lanjut Indra berdasarkan informasi dari MDMC Maluku Utara, menginformasikan, di Ternate ada pergeseran warga pesisir ke tempat yang lebih tinggi. Sementara di Tidore kondisinya aman, dan warga mengungsi didataran tinggi di wilayah kantor Gubernur Maluku Utara.
Terkait informasi gempa yang berpotensi tsunami, Pusdalops Krisis Kesehatan Dinkes Provinsi Maluku Utara, mengabarkan dengan kondisi itu, masyarakat keluar rumah untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi. Masyarakat diminta untuk menjauhi bibir pantai serta diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Merespon kejadian itu, Dinas Kesehatan Halmahera Barat dan ternate melakukan assessment terkait dampak gempa serta berkordinasi dengan instansi terkait lainnya. Warga di Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate sudah mengungsi ke dataran tinggi dan warga di wilayah pesisir kabupaten Halmahera Barat sudah mengamankan diri di wilayah ketinggian. Informasi lain akan disampaikan kemudian, demikian disamnpaikan dalam pesan daring yang diterima MDMC Indonesia. (na)