PECAHKAN MASALAH AIR BERSIH, LAZISMU DAN AIKITE INISIASI PROGRAM RAIN WATER HARVESTING

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 06:35, 11/11/2022
Cover PECAHKAN MASALAH AIR BERSIH, LAZISMU DAN AIKITE INISIASI PROGRAM RAIN WATER HARVESTING
KOTA DENPASAR -- Kepedulian terhadap lingkungan menjadi salah satu ikhtiar dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola Lazismu. Melalui Pilar Lingkungan Lazismu, program-program berbasis lingkungan digulirkan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Di Kota Denpasar, Bali, Lazismu menggelar program bertajuk "Rain Water Harvesting" yang diinisiasi oleh AiKite, sebuah startup yang bergerak di bidang sosial dan masyarakat dengan fokus pada edukasi dan pengembangan pengelolaan air untuk masyarakat desa dengan memberikan solusi terhadap masalah air, sanitasi, dan upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan kepada masyarakat daerah yang telah ditargetkan.

Penyerahan secara simbolis program ini dihadiri oleh perwakilan tim AiKite yaitu Risti Zahroh selaku Project Manager dan Hasni Thufailah selaku Technical Designer Rain Water Harvesting. Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah diwakili oleh Badan Pengurus Lazismu Wilayah Bali, Miftah Nurahman selaku Ketua dan Elly selaku Sekretaris. Acara ini berlangsung pada Rabu (09/11) di gedung laboratorium SMP 6 Nusa Penida yang dihadiri juga oleh Kepala Sekolah SMP 6 Nusa Penida serta para guru.

Penyerahan bantuan program "Rain Water Harvesting" secara simbolis


Project Manager AiKite, Risti Zahroh menjelaskan, program "Rain Water Harvesting" ini merupakan salah satu program "Clean Water for Nusa Penida" yang telah dilaksanakan mulai dari 23 hingga 27 September 2022. Program "Clean Water for Nusa Penida" melibatkan berbagai pihak, seperti Pemerintah Desa Batumadeg, SMP 6 Nusa Penida, Help4Penida, dan seluruh lapisan masyarakat Batumadeg. Program ini juga diikuti oleh relawan nasional dari seluruh Indonesia. Tim AiKite bersama dengan relawan mengadakan edukasi kepada warga dan siswa-siswi SMP 6 Nusa Penida mengenai air bersih dan sanitasi.

"Kami juga melakukan survei masyarakat terkait akses air bersih di Batumadeg, pembersihan wilayah pantai (Beach Clean Up) dan kunjungan kawasan konservasi Jalak Bali. Daerah Batumadeg termasuk daerah yang akses air bersihnya masih sulit. Air PDAM hanya 2-3 hari sekali mengalir, membuat warga kesusahan untuk mendapatkan akses air bersih sehingga masyarakat Batumadeg sangat mengandalkan air hujan," jelas Risti.

Risti kemudian berharap agar dengan adanya program "Rain Water Harvesting" yang juga sejalan dengan program Pelihara DaratMu Lazismu ini dapat menjadi solusi bagi penyediaan air bersih guna memenuhi kebutuhan warga. "Oleh karena itu, harapannya, "Rain Water Harvesting" ini mampu menyediakan air bersih dengan menampung air hujan dan kemudian difilter dengan filter dari AiKite yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Batumadeg dan siswa-siswi SMP 6 Nusa Penida," pungkasnya.

Miftah Nurahman selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Bali menyambut baik kerja sama antara pihaknya dengan AiKite dalam mengatasi masalah air bersih di Bali. Ia pun berharap agar program yang dilakukan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. "Program ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan semoga mampu meng-cover kebutuhan air bersih yang selama ini menjadi masalah," ujarnya.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]