PEDULI MUALAF, LAZISMU DAN YAYASAN HADJI KALLA SERAHKAN BANTUAN

Ditulis oleh Super Admin
Ditulis pada 13:10, 13/10/2021
Cover PEDULI MUALAF, LAZISMU DAN YAYASAN HADJI KALLA SERAHKAN BANTUAN
KABUPATEN LUWU TIMUR -- Mualaf merupakan salah satu dari delapan asnaf atau orang yang berhak menerima zakat. Para mualaf, yaitu orang-orang yang baru masuk Islam masih memerlukan bantuan kala beradaptasi dengan kondisi akidah baru mereka guna melindungi dan memantapkan hati dalam memeluk Islam.

Dalam upaya memberikan bimbingan dan penguatan pemahaman terhadap agama Islam kepada para mualaf yang ada di Kabupaten Luwu Timur, Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Yayasan Hadji Kalla meluncurkan kegiatan pemberdayaan mualaf yang dilakukan pada hari Jum'at (07/10) di Masjid Nur Rahman, Desa Mandiri, Kecamatan Tomoni. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua 3 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Luwu Timur, Kepala Desa Mandiri, Yayasan Hadji Kalla, Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan, serta perwakilan mualaf.

Wakil Ketua 3 BAZNAS Kabupaten Luwu Timur, Drs. H. Sutawar mengatakan bahwa data mualaf yang ada di daerahnya tercatat lebih dari seribu orang. Ia berharap agar ke depannya pemberdayaan mualaf tetap berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, karena selama ini banyak data orang yang masuk Islam namun hanya sekedar bersyahadat tanpa ada program pendampingan. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla dan Lazismu. "Saya secara pribadi dan lembaga  mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla dan Lazismu Sulawesi Selatan karena program BAZNAS Luwu Timur salah satunya adalah memberikan perhatian kepada mualaf, terutama daerah pelosok. Semoga kegiatan ini mendapatkan bimbingan dan kelancaran dari Allah," ucapnya.

Senada dengan Sutawar, staf Divisi Program Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan, Sapriadi mengungkapkan bahwa program pemberdayaan mualaf ini merupakan kerjasama dengan Yayasan Hadji Kalla dan akan diperluas lagi dari segi penerima manfaat. "Ke depannya program ini akan diperluas penerima manfaatnya dan lebih banyak memberikan manfaat, khususnya para mualaf dalam mendalami Islam," terangnya.

Sementara itu, Pemerintah Desa Mandiri yang diwakili oleh Andi Mappangara selaku Kepala Desa Mandiri berharap dan berpesan agar mualaf yang ada di Kabupaten Luwu Timur sebanyak 30 peserta yang ikut dengan kesadaran penuh masuk Islam bukan lantaran paksaan atau lain sebagainya. "Bagi yang sudah memutuskan untuk masuk Islam saya harap itu adalah pilihan terbaik yang sudah diputuskan atas kesadaran diri sendiri bukan paksaan," tegas Andi.

Pada akhir sambutan, perwakilan dari Yayasan Hadji Kalla Bidang Islamic Care, Ria Supratman menyampaikan bahwa untuk menjadi mualaf dan mempertahankan keislaman tentu tidak mudah, terutama jika berkaitan dengan ekonomi dan keluarga terdekat. "Program ini semoga dimanfaatkan karena menuntut ilmu itu tidak mudah, proses yang dilalui untuk program ini cukup panjang sehingga bisa terlakasana pada hari ini," harapnya. Ia melanjutkan, "Melalui kegiatan ini kami mengharapkan Yayasan Hadji Kalla dapat pahala dengan keseriusan peserta mengikuti pelatihan ini, terima kasih dan bisa belajar."

Bunda Tulas selaku perwakilan mualaf berharap agar mualaf bisa konsisten untuk belajar. Salah satu faktor penyemangat adalah ekonomi. Ia menegaskan, "Jadi ke depannya ada rumah singgah yang bukan hanya belajar tetapi dilaksanakan juga pembinaan ekonomi supaya mereka bisa serius dan konsinsten untuk belajar tanpa harus khawatir permasalahan ekonomi."

Acara ini diakhiri dengan penyerahan paket untuk mualaf oleh Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan, Yayasan Hadji Kalla, serta Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Paket ini berisi berupa mukena, sajadah, sarung, Al-Qur'an dan perlengkapan pembelajaran. Dengan adanya bantuan paket kepada peserta mualaf ini diharapkan dapat menambah motivasi belajar keislaman selama tiga bulan masa pendampingan, yaitu periode Oktober sampai Desember 2021. (PR)