PERKUAT AKTIVITAS PENANGANAN DAMPAK GEMPA CIANJUR, LAZISMU LAKUKAN MONITORING

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 09:51, 17/12/2022
Cover PERKUAT AKTIVITAS PENANGANAN DAMPAK GEMPA CIANJUR, LAZISMU LAKUKAN MONITORING
KABUPATEN CIANJUR -- Kegiatan monitoring terus dilakukan oleh Lazismu Wilayah Jawa Tengah terhadap aktivitas penanganan dampak bencana gempa di Kabupaten Cianjur. Selama beberapa hari pada awal bulan Desember 2022, H. M. Noer Agoes Hidayat dan Imron Rosyidi mewakili Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Tengah bersama Divisi Program Lazismu Wilayah Jawa Tengah, Nasrul Fauzi mengunjungi titik-titik aktivitas Muhammadiyah Jawa Tengah di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Dalam kunjungannya, H. M. Noer Agoes Hidayat menyampaikan, proses penanganan pasca bencana di Kabupaten Cianjur akan membutuhkan waktu yang cukup lama. "Melihat situasi dan kondisi pasca gempa di Cianjur, Pemerintah Indonesia membutuhkan waktu yang panjang untuk melakukan penanganan bencana, mulai dari penanganan pasca bencana hingga pemulihan di berbagai sektor, seperti bangunan, pasokan listrik, irigasi, jalan, dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk aktivitas masyarakat," terangnya.

Muhammadiyah Jawa Tengah, ujar Agoes, melalui Lazismu dan MDMC Jawa Tengah terpanggil untuk ikut andil dalam membantu negeri meringankan beban, mencarikan solusi, dan sekaligus mengurai masalah dengan adanya gempa tersebut. "Ada beberapa poin yang dilakukan oleh Muhammadiyah Jawa Tengah yang sementara terfokus di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, di antaranya meliputi pengiriman relawan, pembangunan hunian darurat dengan target 500 unit, pembangunan MCK, pengiriman tenaga Psychological First Aid (PFA), tenaga medis, dan tenaga kesehatan, membuat dapur umum, masjid darurat, hingga sekolah darurat," sebutnya.

Agoes yang menjabat sebagai Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Tengah ini menambahkan, "Seperti yang biasa dilakukan oleh Muhammadiyah Jawa Tengah dalam menangani bencana, tentu tidak hanya membantu dalam pembangunan secara fisik tapi juga diiringi dengan pendampingan, seperti peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pemberdayaan masyarakat, pemulihan ekonomi, sehingga kondisi masyarakat yang terdampak dapat beraktivitas seperti sedia kala, meski dengan situasi dan kondisi yang berbeda."

Selain itu, Imron Rosyidi yang juga sebagai Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Tengah mengungkapkan terima kasih kepada para donatur yang telah mengamanahkan bantuannya melalui Lazismu. "Alhamdulillah apa yang diamanahkan oleh para donatur sudah kami sampaikan kepada yang berhak menerima melalui kegiatan dari Lazismu Jawa Tengah dan MDMC yang terpusat di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang merupakan daerah binaan kita, yaitu pembangunan hunian darurat, pembagian kebutuhan pokok sembako, trauma healing yang dikomandani tim Psikologi UMP, dan pengobatan gratis yang diberikan kepada mereka yang terdampak telah berjalan dengan baik," ungkapnya.

Imron kemudian menambakan, pihaknya akan terus melakukan pembangunan hunian sementara yang ditargetkan berjumlah 500 unit. Pembangunan hunian ini dilakukan oleh tiga tim relawan dari Kabupaten Magelang, Temanggung, dan juga Kendal. Agar masyarakat tetap bisa menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pihaknya akan segera membuat MCK setiap blok dengan jumlah sekitar 33 unit yang disiapkan untuk para keluarga terdampak gempa. Sementara untuk layanan kesehatan, pihaknya juga telah mengerahkan tim dari Rumah Sakit Aisyiyah Muntilan dan Rumah Sakit Cempaka Putih.

"Untuk tim kesehatan yang ada di sektor kita itu dari RS Aisyiyah Muntilan dan dari RS Cempaka Putih. Setiap hari dari pagi sampai sore tim medis yang terdiri dari dokter serta perawat ini berkeliling ke rumah-rumah warga atau ke tenda-tenda untuk memberikan pelayanan pengobatan, baik itu pemeriksaan, perawatan luka, penyediaan obat dan juga konsultasi kesehatan. Di lokasi juga tersedia ambulans yang sewaktu-waktu bisa dipakai, seperti kemarin ada kejadian saat pagi, ada warga yang harus dirujuk ke rumah sakit karena bekas luka yang dirawat ada pendarahan. Akhirnya oleh teman-teman dibawa ke rumah sakit dengan ambulans yang selalu ada di lokasi," pungkasnya.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]