RAKERWIL LAZISMU DI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI WADAH KONSOLIDASI REGIONAL

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 14:35, 26/02/2024
Cover RAKERWIL LAZISMU DI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI WADAH KONSOLIDASI REGIONAL

KOTA PALANGKA RAYA -- Lazismu Wilayah Kalimantan Tengah menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang diikuti oleh Lazismu Daerah se-Kalimantan Tengah. Acara yang mengangkat tema "Penguatan lnovasi Sosial untuk Pencapaian SDGs di Kalimantan Tengah" ini sebagai wadah Konsolidasi Regional pasca Rapat Kerja Nasional Lazismu beberapa waktu lalu, Penyusunan dan Pengesahan Rencana Anggaran Biaya se-Kalimantan Tengah, serta Evaluasi penyelenggaraan Lazismu dan pelaksanaan tanfidz-tanfidz keputusan. Tema yang diambil sejalan dengan Peta Jalan Perencanaan Strategis 2021-2025 secara nasional.

Rakerwil diikuti oleh 12 Kabupaten/Kota yang terdiri dari Pimpinan Lazismu Wilayah Kalimantan Tengah, Badan Pengurus dan Eksekutif Lazismu Daerah Kabupaten/Kota, serta Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Kalimantan Tengah. Pembukaan Rakerwil ini dihadiri oleh Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Aisyiyah Kalimantan Tengah beserta jajarannya, perwakilan Majelis, Ortom dan Amal Usaha Muhammadiyah, perwakilan Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Tengah, Bank Syariah Indonesia, Baitul Mal Hidayatullah, serta tamu undangan lainnya.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Kalimatan Tengah, Muhammad Fitriani mengucapkan terima kasih kepada PWM Kalimantan Tengah yang telah mendukung kegiatan Rakerwil hingga berjalan dengan baik dan lancar. "Khusus Rakerwil kali ini kami juga mengundang para ketua PDM se-Kalimantan Tengah. Kita buat komitmen untuk sama-sama membesarkan Lazismu, karena Lazismu ini adalah dakwah persyarikatan yang langsung menyentuh ke masyarakat khususnya di Kalimantan Tengah. Mudah-mudahan semakin meningkatkan eksistensi Lazismu," ujarnya.

Dalam sambutannya, Ketua PWM Kalimantan Tengah, Ahmad Syar'i mengatakan bahwa kehadiran Lazismu sangat penting dalam menghimpun dana dari masyarakat dan mendistribusikannya kembali untuk kepentingan masyarakat. Ia berharap, Lazismu sebagai lembaga pengelola keuangan harus bisa menunjukan eksistensinya, di samping dengan berbagai kegiatan termasuk penyampaian laporannya. "Jadi mari kita bekerja lebih keras menghidupkan Lazismu sebagai institusi dakwah bagi Muhammadiyah," ajaknya.

Wakil Sekretaris Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ibnu Tsani menyampaikan, embrio Lazismu sudah ada sejak tahun 1923, saat Rapat Istimewa Pimpinan atau Hoofdbestuur Muhammadiyah yang membentuk Bagian Sekolahan, Bagian Taman Poestaka, Bagian Tabligh, dan PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem). Salah satu tugas PKO adalah mendistribusikan zakat fitri dan hewan qurban. "Jadi sebenernya embrio Lazismu sudah ada sebelum negara Indonesia berdiri. Jadi jangan minder, jangan malu, berbanggalah dan percaya dirilah teman-teman untuk menjadi pengurus Lazismu," tegasnya.

Ibnu memberikan motivasi kepada seluruh peserta Rakerwil bahwa bekerja menjadi pengurus Lazismu cukup unik. Di Muhammadiyah, Lazismu mempunyai dua identitas, pertama sebagai Unsur Pembantu Pimpinan dan kedua sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang harus taat pada Undang-Undang Zakat. Sebagai LAZ, Lazismu wajib mengikuti audit oleh Kantor Akuntan Publik dan Audit Keuangan Syariah.

"Amil adalah profesi yang 'privilege', dia dilegitimasi, diakui oleh Al-Qur'an, dan juga mendapat pengakuan dari Undang-undang Zakat. Hak amil juga diakui oleh hukum Islam, bahkan hukum negara. Walaupun kadang profesi amil itu minim apresiasi,tapi tetap percaya diri saja teman-teman menjadi amil pengurus Lazismu," ungkap Ibnu.

Sebelum pelaksanaan Rakerwil, Lazismu Wilayah Kalimatan Tengah juga telah mengadakan kegiatan Pra Rakerwil pada tanggal 22 Februari 2024 secara daring. Acara ini diikuti oleh seluruh kantor Lazismu tingkat Daerah sebagai upaya memperkuat konsolidasi, sinergi, dan akuntabilitas Lazismu di Kalimantan Tengah.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Bonni Febrian]