Sambut Ramadhan, LAZISMU Serahkan Sumur Bor untuk Masjid Terisolir
Ditulis oleh jf
Ditulis pada 00:00, 12/04/2021
Banjarbaru – LAZISMU. Sebuah masjid di daerah terisolir di Desa Batuampar, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mendapat bantuan dari Lazismu Banjarbaru. Bantuan tersebut berupa sumur bor yang diserahkan secara langsung ke pengelola masjid.
Sumur bor diserahkan oleh Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani kepada Ketua Masjid al-Mustagfirin, yang disaksikan Wakil Walikota, Darmawan Jaya, Kabag Kesra Pemkot Banjarbaru, Hidayaturrahman, jajaran pimpinan Lazismu Banjarbaru, diantaranya Muhammad Ikhsan, Ketua Pengurus, Ketua Bidang Pentasyarufan, M. Amin dan Bagian Keuangan Banjarbaru, Soewandy. Turut hadir dalam penyerahan itu, perwakilan dari BNI Syariah dan para donatur (3/06/2016).
Dalam sambutannya, Walikota Banjarbaru mengatakan, semoga bantuan ini bermanfaat untuk kesejahteraan warga. Bantuan ini adalah sebagai bentuk kerjasama Program Air Bersih bersama Lazismu dan Bank BNI Syariah, katanya.
Menurut Muhammad Ikhsan, Ketua Pengurus Lazismu Banjarbaru, Desa ini merupakan desa yang tertinggal. Mayoritas penduduknya hidup dibawah rata-rata dari sisi ekonomi. “Maka kami memilih desa ini untuk memberikan bantuan sumur bor,” katanya.
Ikhsan menuturkan, jika kemarau tiba, air di desa ini sulit diperoleh karena struktur tanah pegunungan yang menyebabkan air tanah sulit ditemui. Warga harus mendapatkan air dengan jarak yang jauh ke tempat lain, katanya.
Berdasarkan survey Lazismu sejak enam bulan lalu, menurut Abdul Aziz, Direktur Lazismu Banjarbaru, sumber air harus dideteksi dengan alat geolistrik. Kebetulan salah satu Ketua PDM Banjarbaru, memiliki alat itu. “Lewat bantuannya sumber air yang dicari akhirnya ditemukan, jaraknya 400 meter dari Masjid dengan kedalaman 32 meter, ” tutur Aziz.
Dana yang dibutuhkan untuk membuat sumur bor mencapai 50,8 juta rupiah. Alhamdulillah dana itu diperoleh dari Bank BNI Syariah sebesar 13 jura rupiah, Pemkot Banjarbaru 12 juta rupiah, selebihnya diperoleh dari para donatur Lazismu.
Adapun sumber air berada di tanah milik Ibu Siti Noor Jaleha. Setelah Lazismu berkomunikasi dengan Ibu Siti, terkait pentingnya air di sekitar masjid apalagi menjelang Ramadhan, akhirnya Ibu Siti menghibahkan tanahnya sebagai amal jariyah. Ibu Siti mengatakan, untuk kepentingan bersama saya ikhlas tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air bagi Masjid al-Mustagfirin. “Semoga terus mengalir dan bermanfaat,” jelasnya.
Sebagai rangkaian kegiatan sampai Ramadhan 1437 H, Lazismu juga menggelar Khitanan Massal di Masjid Mujahidin Cempaka, pada Sabtu 28 Sya’ban 1437 H / 4 Juni 2016 M. Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Lazismu Banjarbaru, PCM Sei Besar, PRM Cempaka dan didukung oleh tenaga medis dari Rumah Sakit Islam Banjarmasin dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. (author)
Sumur bor diserahkan oleh Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani kepada Ketua Masjid al-Mustagfirin, yang disaksikan Wakil Walikota, Darmawan Jaya, Kabag Kesra Pemkot Banjarbaru, Hidayaturrahman, jajaran pimpinan Lazismu Banjarbaru, diantaranya Muhammad Ikhsan, Ketua Pengurus, Ketua Bidang Pentasyarufan, M. Amin dan Bagian Keuangan Banjarbaru, Soewandy. Turut hadir dalam penyerahan itu, perwakilan dari BNI Syariah dan para donatur (3/06/2016).
Dalam sambutannya, Walikota Banjarbaru mengatakan, semoga bantuan ini bermanfaat untuk kesejahteraan warga. Bantuan ini adalah sebagai bentuk kerjasama Program Air Bersih bersama Lazismu dan Bank BNI Syariah, katanya.
Menurut Muhammad Ikhsan, Ketua Pengurus Lazismu Banjarbaru, Desa ini merupakan desa yang tertinggal. Mayoritas penduduknya hidup dibawah rata-rata dari sisi ekonomi. “Maka kami memilih desa ini untuk memberikan bantuan sumur bor,” katanya.
Ikhsan menuturkan, jika kemarau tiba, air di desa ini sulit diperoleh karena struktur tanah pegunungan yang menyebabkan air tanah sulit ditemui. Warga harus mendapatkan air dengan jarak yang jauh ke tempat lain, katanya.
Berdasarkan survey Lazismu sejak enam bulan lalu, menurut Abdul Aziz, Direktur Lazismu Banjarbaru, sumber air harus dideteksi dengan alat geolistrik. Kebetulan salah satu Ketua PDM Banjarbaru, memiliki alat itu. “Lewat bantuannya sumber air yang dicari akhirnya ditemukan, jaraknya 400 meter dari Masjid dengan kedalaman 32 meter, ” tutur Aziz.
Dana yang dibutuhkan untuk membuat sumur bor mencapai 50,8 juta rupiah. Alhamdulillah dana itu diperoleh dari Bank BNI Syariah sebesar 13 jura rupiah, Pemkot Banjarbaru 12 juta rupiah, selebihnya diperoleh dari para donatur Lazismu.
Adapun sumber air berada di tanah milik Ibu Siti Noor Jaleha. Setelah Lazismu berkomunikasi dengan Ibu Siti, terkait pentingnya air di sekitar masjid apalagi menjelang Ramadhan, akhirnya Ibu Siti menghibahkan tanahnya sebagai amal jariyah. Ibu Siti mengatakan, untuk kepentingan bersama saya ikhlas tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air bagi Masjid al-Mustagfirin. “Semoga terus mengalir dan bermanfaat,” jelasnya.
Sebagai rangkaian kegiatan sampai Ramadhan 1437 H, Lazismu juga menggelar Khitanan Massal di Masjid Mujahidin Cempaka, pada Sabtu 28 Sya’ban 1437 H / 4 Juni 2016 M. Acara ini diselenggarakan atas kerja sama Lazismu Banjarbaru, PCM Sei Besar, PRM Cempaka dan didukung oleh tenaga medis dari Rumah Sakit Islam Banjarmasin dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. (author)