TINGKATKAN KESEJAHTERAAN GURU PAUD AISYIYAH, LAZISMU SALURKAN BANTUAN

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 11:10, 28/12/2022
Cover TINGKATKAN KESEJAHTERAAN GURU PAUD AISYIYAH, LAZISMU SALURKAN BANTUAN
KABUPATEN PEKALONGAN -- Sebagai wuujud penghargaan kepada ibu-ibu guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Aisyiyah pada Hari Ibu, Lazismu Kabupaten Pekalongan menyerahkan bantuan senilai 20 juta rupiah. Bantuan ini disalurkan kepada para ibu yang berprofesi sebagai guru PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) se-Kabupaten Pekalongan, Kamis (22/12) di halaman PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Kajen 2, Jalan Bahurekso Nomor 18, Kebonagung, Kajen, Kabupaten Pekalongan. 52 orang guru secara bertahap dari total 352 guru PAUD ABA se-Kabupaten Pekalongan menerima bantuan ini.

Pada kesempatan ini, Ketua Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kabupaten Pekalongan, Oktavia Novita melaporkan bahwa pada tahap pertama ini dari 352 guru PAUD ABA se-Kabupaten Pekalongan, ada 52 guru yang mendapatkan bantuan dari Lazismu Kabupaten Pekalongan. Guru yang mendapatkan bantuan tahap pertama adalah guru yang mendapatkan honor di bawah 200 ribu rupiah. Ia menekankan agar bantuan ini dapat mendorong para guru untuk terus bersyukur.

"Hari ini teman-teman menjadi orang-orang yang terpilih untuk menerima rezeki. Rezeki itu datangnya dari Allah. Kita tidak pernah menyangka, kita juga tidak pernah merencanakan, makanya kita jangan pernah mengeluh. Dadi guru PAUD kuwi gajine sitik, arep nggo opo, kok dilakoni (jadi guru PAUD itu gajinya sedikit, mau dipakai buat apa, kok mau menjalani). Kuncinya yang pertama adalah ikhlas. Yang kedua adalah bersyukur, karena rejeki bisa datang dari mana saja, bisa datang dari suami, dari anak-anak kita yang menjadi anak sholeh, mungkin dari murid-murid kita, semua itu tidak pernah kita ketahui karena hanya Allah yang tahu. Maka dari itu, saya menghimbau kepada ibu-ibu guru Aisyiyah janganlah banyak mengeluh," tegas Novita.

Senada dengannya, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Pekalongan, Hj. Darmini menilai bahwa ibu-ibu guru PAUD ABA mempunyai loyalitas dan ketaatan yang luar biasa kepada persyarikatan, lembaga, dan organisasi. "Saya ucapkan selamat Hari Ibu kepada semua ibu guru Aisyiyah yang sangat hebat, sangat istimewa, dan yang sangat saya banggakan. Kalau melihat wajah-wajah yang ada di depan saya ini adalah wajah-wajah yang cerah, wajah-wajah yang penuh dengan sami'na wa atha'na kepada peraturan, InsyaAllah ketaatan, keikhlasan, kepatuhan kita, semuanya menjadi amal baik kita, Insya Allah mendapat pahala dari Allah SWT," tuturnya hingga meneteskan air mata.

Akhmad Zaeni selaku Manajer Lazismu Kabupaten Pekalongan menyampaikan, penghargaan yang diberikan Lazismu Kabupaten Pekalongan masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan pengabdian para ibu guru PAUD ABA se-Kabupaten Pekalongan. "Program peduli guru ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan guru, khususnya guru-guru di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah yang memang honornya setiap bulan masih minim, apalagi belum dapat insentif dari daerah, provinsi maupun pusat. Panjenengan (anda sekalian) adalah orang-orang yang luar biasa hebat, membantu membina generasi muda bangsa, tetapi kadang-kadang tidak memperdulikan nasibnya sendiri. Oleh karena itu, Lazismu akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa membantu meningkatkan kesejahteraan guru melalui program Peduli Guru," terangnya.

Terakhir, Zaeni sangat berharap agar program Peduli Guru dalam bentuk pemberian insentif untuk para guru PAUD ABA dapat dilaksanakan setiap bulan melalui skema penghimpunan infaq filantropis yang dikoordinir oleh IGABA dan dikumpulkan ke Lazismu kemudian dikembalikan lagi kepada IGABA dalam bentuk bantuan kesejahteraan untuk guru-guru yang penghasilannya masih minim. "Bukan untuk kami, tapi kembali lagi untuk guru-guru. Ke depan, program Peduli Guru ini akan diperluas kepada guru tingkat SD/MI, SMP/MTS maupun SMA/MA/SMK yang memang honornya masih memprihatinkan," tutupnya.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Fakhrudin]