TRADISI MUHAMMADIYAH MEMBELA PALESTINA

Ditulis oleh Doddy
Ditulis pada 08:02, 03/02/2024
Cover TRADISI MUHAMMADIYAH MEMBELA PALESTINA

MESIR -- Konsistensi Pemerintah RI dalam membela Palestina terus berlangsung hingga hari ini. Termasuk Muhammadiyah, kiprahnya dalam membantu rakyat Palestina telah lama dilakukan. Pada tahun 2009 Muhammadiyah bersama Yakkum yang tergabung dalam jaringan antar iman pernah mengirimkan tim kesehatan ke Palestina. Tim Muhammadiyah dan Yakkum berangkat dari Amman Yordania berhasil masuk ke Gaza melalui pintu yang disebut Celah Erez atau Erez Gate yang berada di sebelah utara perbatasan Gaza dengan Israel dan harus seijin otoritas Israel yang saat itu dalam status perang dengan kelompok Hamas di Gaza.

Apakah Muhammadiyah akan menempuh jalur yang sama seperti pada tahun 2009 tersebut? Koordinator Advance EMT Muhammadiyah, Naibul Umam dengan tegas menyebut bahwa situasi dan kondisi saat ini tidak memungkinkan dukungan tim kesehatan Muhammadiyah melalui jalur tahun 2009. "Kami sudah mendapatkan arahan dari KBRI di Mesir dan memperoleh informasi terkait situasi dan kondisi politik terkini yang tidak memungkinkan tim kesehatan Muhammadiyah memasuki Gaza dari Yordania," tegas Umam.

Umam juga menjelaskan bahwa EMT Muhammadiyah merupakan bagian dari WHO. "EMT Muhammadiyah merupakan bagian dari WHO dan kami telah mendapatkan arahan terkait hal tersebut. Kami akan membuat laporan dan rekomendasi dari hasil pertemuan dengan WHO kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sebaiknya kita tunggu kebijakan pimpinan saja," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Gunawan Hidayat yang ikut serta dalam rombongan tim turut memberikan penjelasan. "Kita semua tahu bahwa Muhammadiyah mempunyai tradisi membela Palestina. Sejarah membuktikan hal itu. Kami mengusulkan agar PP Muhammadiyah menetapkan satuan tugas khusus untuk Palestina yang sifatnya permanen. Kami menyebutnya dengan Desk Palestina," sebut Gunawan.

Sejarah mencatat keterlibatan Muhammadiyah dalam merespons krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Kahar Muzakkir merupakan tokoh Muhammadiyah yang dipercaya membawa mandat dari 34 organisasi di Indonesia untuk menghadiri Konferensi Bloudan di Syria. Saat itu ia dengan tegas menyerukan pentingnya pembelaan Palestina agar tidak dijajah oleh Israel.

[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]