Warga Terdampak Kebakaran di Manggarai Mendesak Butuh Bantuan, Lazismu Akan Siapkan Layanan Kesehatan Bersinergi dengan RS Islam Jakarta
JAKARTA --- Beberapa orang penyintas korban kebakaran sedang memilih pakaian pantas pakai yang terhampar di halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Manggarai, Jakarta Selatan. Sebagian yang lain masih berada di tenda pengungsian BPBD DKI Jakarta dan Dinas Sosial. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat kurang lebih 3000 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Si Jago Merah menghanguskan pemukiman padat penduduk yang terdiri dari tiga rukun warga di bilangan Manggarai, Jakarta Selatan, pada pukul 02.30 dini hari dan berhasil dipadamkan jelang sore hari (13/8/2024). Peristiwa kebakaran yang diduga berasal dari korsleting listrik itu menyimpan pilu karena dokumen dan harta benda warga terdampak hangus terbakar.
Berdasarkan penulusuran Tim Media Lazismu di lokasi pasca-kebakaran (15/8/2024), yang tak jauh dari lokasi pengungsian di SDN 05 Manggarai, para penyintas sudah mendapatkan bantuan darurat di tenda pengungsian. Di lokasi pengungsian petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil masih bersiaga mendata para warga.
Di lokasi yang sama, petugas dinas pendidikan dari Suku Dinas Jakarta Selatan Dua, dengan seksama melayani warga yang anak-anaknya kehilangan Ijazah. Salah seorang petugas dinas pendidikan, Arif Zaelani mengatakan bersama rekannya yang lain, ia mendata warga yang mengadu bahwa dokumen penting miliknya sudah menjadi abu.
“Kami melayani dan mendata Ijazah yang terbakar, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan Sekolah Menengah Atas dan sederajat,” ungkapnya. Semua warga datang bergantian untuk mendapatkan layanan ini dengan harapan mereka yang terdampak mendapatkan perhatian serius dari dinas pendidikan, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta melalui MDMC, melaporkan situasi bencana kebakaran edisi Rabu, 14 Agustus 2024, pukul 21.00, diperoleh data sekitar 15 rukun tetangga dan 750 KK di Rukun Warga 006 menjadi korban peristiwa itu dengan jangkauan luas wilayah hampir 4 hektar.
Dalam laporan tersebut dirinci juga 6 rukun tetangga yang terdiri dari 300 KK di rukun warga 012 meninggalkan rumahnya ke pengungsian. Adapun untuk rincian korban terdampak di rukun warga 007 masih dalam proses pengumpulan data. Selain itu, fasilitas umum yang terdampak terdiri dari masjid 1 unit dan musala 1 unit.
Dampak dari kejadian ini muncul beberapa titik lokasi penyintas di pengungsian antara lain di Pasar Raya, Masjid Asyubani, Masjid Ash-Sholihin, dan Magasen tepatnya di Wisma Yasa PT. KAI. Warga terdampak korban kebakaran mendesak membutuhkan selimut, kasur, susu balita, pambalut wanita, family kit, school kit, hygiene kit dan kebutuhan lainnya yang diperlukan saat kondisi darurat.
Tugiman salah seorang warga terdampak mengkisahkan pada dini hari itu kejadian begitu cepat. Api sudah merembet ke rumah yang lainnya. “Semua panik karena kondisi saat itu warga masih dalam keadaan tidur dan ketika tahu api merembet hebat semua keluar menyelamatkan diri,” katanya.
Tidak ada yang tersisa, hanya pakaian di badan. Dokumen dan harta benda miliknya dan warga lainnya hangus terbakar. Ia dan warga berharap mendapat bantuan dan perhatian dari pemerintah, terutama untuk bantuan fisik setelah rumahnya hangus terbakar.
Pada Kesempatan berbeda, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah DKI Jakarta, Lambang Saribuana menuturkan pihaknya masih berkoordinasi dengan PWM DKI Jakarta dan Rumah Sakit Islam Jakarta. Di lokasi, Lazismu Setiabudi baru sebatas melayani warga yang membutuhkan air bersih dan minum.
Hari ini semua dikoordinasikan dan proses asesmen yang dilakukan kawan – kawan MDMC DKI Jakarta semoga segera kita tindaklanjuti untuk menyiapkan layanan bagi warga yang terdampak. “Insyaallah layanan kesehatan akan dimulai besok dari RSIJ Pondok Kopi dan Sukapura. Mengingat lokasi dan ketersediaan alat, maka kolaborasi akan dilakukan dengan berbagai pihak termasuk Lazismu Pusat,” paparnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah)