

TANGSEL -- Kemunculan kantor layanan Lazismu di kawasan Bintaro tidak bisa dilepaskan dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) setempat. Keberadaan PRM Bintaro sendiri, berdiri sejak 2016, setelah muktamar Muhammadiyah di Makassar, pada tahun 2015. Cikal bakal kehadirannya berawal dari kegiatan rutin pengajian bulanan.
Kantor Layanan Lazismu resmi diluncurkan pada Ahad, 20 Juli 2025, di lobi Trans Park Bintaro, yang dihadiri oleh Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie. Turut hadir, dalam peluncuran ini antara lain Ketua PDM Tangerang Selatan, Muhtarom, Ketua PCM Pondok Aren, Azaz, Ketua PRM Bintaro, Ahmad Najib Burhani, dan para tokoh masyarakat di daerah Bintaro dan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Walikota Tangsel, Benyamin Davnie memberikan gambaran penduduk Kota Tangerang Selatan yang diperkirakan berjumlah 1,4 juta jiwa. Sekitar 2,2 persen di antaranya adalah masyarakat miskin. “Kehadiran Lazismu Bintaro diharapkan bisa menjadi jembatan antara masyarakat yang mampu dan masyarakat yang memerlukan penanganan,” katanya sekaligus secara resmi membuka beroperasinya Lazismu Bintaro.
Selain sebagai sarana ibadah, zakat dan infak, sambungnya, dapat menjadi instrumen penanganan kemiskinan melalui sinergi yang baik antara Lazismu dan Pemkot Tangerang Selatan serta para pemangku kepentingan.
Ketua PRM Bintaro, Ahmad Najib Burhani, juga mengungkapkan bahwa peluncuran Kantor Layanan Lazismu Bintaro ini sekaligus menjadi penanda penting kebermanfaatan nyata dari kehadiran Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Bintaro di tengah masyarakat.
“Dengan adanya Kantor Layanan Lazismu ini, PRM Bintaro mengambil langkah strategis pertama untuk memberikan kontribusi sosial yang lebih luas dan terstruktur,” imbuhnya. Lazismu telah lama dikenal dan dipercaya masyarakat sebagai salah satu lembaga filantropi terkemuka, terutama dalam menjalankan amanah pengelolaan dan penyaluran dananya.
Dengan rekam jejak yang solid, lanjut Najib Burhani, kehadiran kantor layanan Lazismu di Bintaro ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi para muzaki dan donatur untuk menyalurkan dana ZIS mereka kepada pihak yang membutuhkan dengan transparans dan terpercaya.
Dalam peluncuran Lazismu Bintaro, dilakukan simulasi donasi zakat dan infak baik oleh Walikota Tangerang Selatan maupun para tokoh Muhammadiyah dan masyarakat yang hadir di lokasi, baik melalui penyetoran tunai maupun pemindaian QRIS yang terpampang di panggung.
Bersamaan dengan itu, terkumpul dana zakat sebanyak Rp 10.460.000 dan infak sebanyak Rp 12.360.000 yang diperoleh selama kegiatan berlangsung. Dana yang terkumpul, menurut Ketua Kantor Layanan Lazismu Bintaro, Abdul Hofir, direncanakan akan dimanfaatkan untuk program antara lain, pemberian beasiswa dan bantuan pemberdayaan bagi kelompok disabilitas.
“Bantuan itu untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup mereka serta layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat kurang mampu dan memastikan akses terhadap perawatan yang layak,” paparnya.
Wilayah Bintaro, dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi filantropi umat Islam yang sangat tinggi, dihuni oleh banyak kalangan menengah ke atas. Dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah, mereka tentu mencari lembaga filantropi yang tidak hanya terpercaya dan amanah, tapi juga mampu menyalurkan dananya sesuai dengan konsep dan harapan dari filantropi itu sendiri.
Besarnya potensi ini harus ditunjang dengan pengelolaan yang tepercaya dan pemanfaatan yang efektif agar dana yang terkumpul dapat mencapai tujuan mulia filantropi. “Kehadiran kantor layanan Lazismu Bintaro diharapkan dapat menjadi motor penggerak filantropi yang lebih masif dan terarah di wilayah ini. Mewujudkan semangat kedermawanan dalam aksi nyata demi kesejahteraan umat,” tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/PRM Bintaro]

