

YOGYAKARTA -- Akses air bersih untuk kebutuhan dasar di Gunungkidul merupakan upaya mendukung pembangunan berkelanjutan. Ketersediaan pasokan air bersih perlu dijaga di wilayah rawan kekeringan ini. Pemenuhan air bersih bagi warga menjadi perhatian Lazismu dan PT. KAI dalam program bina lingkungan.
Kolaborasi itu, dituangkan Lazismu dan PT. KAI DAOP 6 Kota Yogyakarta dalam kerjasama yang ditandai dengan penandatanganan MoU yang berlangsung di kantor Lazismu Mantrijeron (28/8/2025). Ini menandai langkah nyata mereka dalam mendukung pembangunan sosial dan lingkungan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Secara simbolis bantuan diserahkan oleh perwakilan KAI Daop 6 Yogyakarta kepada Kepala Kantor Lazismu Mantrijeron Nur Alam Romadhon, berupa bantuan CSR senilai Rp 60 juta untuk pembangunan tandon air permanen di wilayah Gunungkidul.
Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih mengatakan bantuan ini merupakan kepedulian PT. KAI terhadap kebutuhan masyarakat, terutama di kawasan yang terbatas air bersih.
“Mudah-mudahan bantuan ini dapat mendukung pembangunan tandon air permanen di Gunungkidul, tidak sekadar untuk kebutuhan sehari-hari, tapi juga mendukung keberlangsungan aktivitas sosial-ekonomi Masyarakat,” katanya. Kami berkomitmen program TJSL, bisa terus hadir memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.
Kepala Kantor Lazismu Mantrijeron Nur Alam Romadhon mengungkapkan bahwa lokasi pembangunan tandon akan dilakukan di dua Lokasi. Pertama berada di Sengonkerep, Sampang, Gedangsari, lokasi kedua berada di Padukuhan Prigi, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Tepus.
“Kedua daerah tersebut dipilih karena kebutuhan mendesak akan akses air bersih di lokasi itu. Tujuannya membantu warga memenuhi kebutuhan harian mereka dan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat setempat dengan akses air bersih,” tandasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dan dorongan bagi berbagai pihak untuk mendukung program kemanusiaan dan pembangunan di Yogyakarta. Melalui kolaborasi yang berkelanjutan, harmonisasi kegiatan yang inklusif dapat tercipta.
Nur Alam menilai bahwa ketersediaan air bersih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, kegiatan seperti ini dapat memperkuat rasa solidaritas dan tanggung jawab bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Lazismu Mantrijeron/NP Lestari]

