Palu – LAZISMU. Para penyintas
bencana banjir bandang di Kabupten Sigi, Sulawesi Tengah pada ramadhan kali ini
mendapat bantuan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilaksanaan Lazismu dan
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Pengobatan gratis kepada penyintas
dilakukan di Desa Tuva dan Desa Salua, Kecamatan Gumbasa (9/5/2019).

Rudianto
selaku amil Lazismu yang berada di lokasi mengatakan tim medis berasal dari PKU
Muhammadiyah Palu. Terdiri dari satu dokter dan tiga perawat. Anak-anak dan
dewasa semuanya mendapat pemeriksaan kesehatan. “Di desa Tuva terdapat 5 balita
dan 4 balita di desa Salua, semua diperiksa kesehatannya,” katanya.

Layanan kesehatan ini direspons dengan gembira oleh para penyintas di dua desa itu. Agar kegiatan pemeriksaan kesehatan berjalan lancar, tim medis dari PKU Muhammadiyah Palu melibatkan partisipasi relawan MDMC-Lazismu wilayah Sulteng, yang didukung juga oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) setempat.

Diinformasikan
oleh Rudi para penyintas rata-rata keluhannya infeksi saluran pernafasan,
pegal-pegal, letih, kepala pusing, dan gatal-gatal. Mendapati keluhan itu,
dokter Asti mengatakan, para penyintas mengalami yang dikeluhkan karena kondisi
lingkungan yang tidak sehat pasca-banjir. “Lingkungan yang tidak bersih serta
lokasi pengungsi yang banyak orang sebagai pemicunya,” pungkasnya.  

Sebagai
tim medis, Asti mengatakan memberikan pelayanan medis sebaik mungkin kepada
para penyintas. “Prinsipnya mereka perlu mendapat perhatian, penyintas dari dua
desa tersebut memiliki diagnosa kesehatan yang hampir sama, itu kami layani dan
tangani,” jelasnya.

Dalam
kesempatan itu, relawan dari IPM Sulteng menghibur anak-anak yang ada dengan
kegiatan belajar sambil bermain. Hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian
atas keadaan psikologis yang menimpa anak-anak. IPM ingin anak-anak tetap ceria
meski berada di pengungsian.

Rudi
mengabarkan selain dua desa ini tim medis juga memberikan layanan kesehatan gratis
bagi penyintas yang ada di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan serta wilayah kecamatan
Gumbasa dan sekitarnya. (rd)

Sragen – LAZISMU. Tiga siswa SMK Muhammadiyah Gondang dan seorang siswa SMK Sukowati menandatangani nota kesepahaman di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sragen, Kamis (9/5/2019). Penerima beasiswa ini, Vega, Rindhi, Wahyu dan Maulana.

Penandatanganan disaksikan oleh Mulyadi, pegawai tata usaha SMK Muhammadiyah Gondang. Kesepakatan tertulis itu berisikan kesediaan Lazismu untuk memberikan beasiswa kepada empat siswa tersebut.

Amil Lazismu Kantor Layanan Gondang. Denada menyampaikan usai penandatangan. Setiap bulan 4 siswa itu akan diberikan beasiswa.

"Beasiswa kepada 4 siswa kurang mampu diberikan dengan latar belakang yang berbeda. Ada yang ibunya berpulang, terlilit hutang dan ada pula yang orang tuanya bekerja serabutan. Kehadiran Lazismu diharapkan dapat meringankan beban mereka," ucap Denada.

Menyaksikan siswanya mendapatkan beasiswa, Mulyadi bagian tata usaha SMK mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Sragen yang telah membantu siswa-siswanya.

Selama ini pihak SMK Muhammadiyah Gondang dalam melakukan promosi sekolahnya bersedia menerima siswa kurang mampu dan memberikan mereka biaya pendidikan gratis. Karena itu, pihak SMK Muhammadiyah Gondang berharap dapat bekerjasama membantu siswa-siswanya yang kurang mampu. (ls)

Kalbar – LAZISMU. Tanjung Saleh, desa yang berada di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Desa yang dituju dengan menggunakan moda transportasi perahu motor ini menjadi sasaran program Ramadhan Mencerahkan lembaga amil zakat nasional, yakni Lazismu.

Lazismu menyalurkan program buka puasa bersama yang berlangsung pada 11 Mei 2019 dan penyaluran santunan duafa kepada Janda dan Dhuafa di sekitar Masjid Jamiatus Sholihin. Ini merupakan santunan duafa tahap pertama. Tahap keduanya akan dilanjutkan pada Senin, 13 Mei 2019.   

Berikut informasi yang disampaikan amil Lazismu Kalimantan Barat, Suhartini
kepada awak media Lazismu melalui pesan daring (14/5/2019). Perjalanan menuju
Desa Tanjung Saleh harus ditempuh melalui jalur air dalam waktu 45 menit dengan
menggunakan perahu motor air.

Acara
diawali dengan penyaluran santunan duafa. Suhartini mengatakan relawan melanjutkan
kegiatan dengan buka puasa bersama yang dihadiri lebih dari ratusan warga
Tanjung saleh yang berprofesi sebagai petani.

Kepala
Desa Tanjung Saleh, Bapak Syarif Mukhsin Alhinduan, dalam pembukaan mengatakan
dengan acara buka puasa ini diharapkan meningkatkan jalinan silaturahim masyarakat
di Desa Tanjung saleh.

Hal
senada disampaikan Sekretaris Lazismu Kalbar, Ariansyah Usaman, diharapakn
Lazismu bisa menebarkan manfaat tidak hanya di perkotaan saja. “Namun bisa
disalurkan ke daerah pesisir terutama di Kabupaten Kubu Raya,” pungkasnya
selepas memberikan tausiyah.  (sr)

Ya syukurlah belakangan sudah jarang hujan kalaupun hujan tidak terlalu lama, air tidak sampai masuk rumah. Tapi bila hujannya deras ya terpaksa barang-barang dinaikkan ke rak-rak, tempat tidur juga harus diganjal batu biar lebih tinggi. Kalau air sudah masuk rumah ya tinggal pasrah saja sambil tiduran di atas dipan yang kakinya terendam, nggak ada lagi yang bisa diperbuat.

Demikian Mbok Karmi menceritakan pengalamannya saat banjir besar pada tahun 2000 yang rendam rumahnya seminggu lamanya. Seluruh isi rumahnya porak poranda, katanya mengisahkan kepada Amil Lazismu yang berkunjung ke rumahnya di kelurahan Ngablak Kidul Pedurungan Semarang. Surat-surat penting termasuk sertifikat bukti kepemilikan tanah pun hanyut terbawa banjir.

Karmi seorang pedagang gurem dengan modal seadanya, berjualan bumbu dapur di pinggiran jalan sekitar pasar basah Telogosari. Itupun sekarang tidak bisa dilakoninya dengan rutin sejak kesehatannya menurun. Dirinya sering sakit yang memaksa harus lebih sering istirahat.
Harmin sang suami sudah bertahun-tahun lumpuh,  tak kuat lagi bekerja. Hari-harinya dihabiskan di tempat tidur.

Saat kakinya masih kuat, Harmin bisa mengerjakan bangunan, mengurug lantai rumahnya dengan sisa bahan bangunan yang sudah tidak terpakai.
Harmin sering membawa pulang tanah urugan setiap pulang kerja sebagai buruh bangunan. Satu karung tanah dibawa pulang dengan  sepeda jengki bututnya. Dia berharap mampu meninggikan lantai rumahnya agar terhindar banjir.

Kehidupan rumah tangga Harmin ditopang oleh anak perempuannya, Siti yang bekerja sebagai buruh pabrik di kawasan indusri Semarang. Siti sendiri pulang kembali ke rumah orangtuanya, setelah bercerai dari suaminya. Dia membawa 3 orang anak yang semuanya masih dalam usia sekolah. Keberadaan Siti di rumah itu, tentu saja menjadi harapan besar keluarganya.

Harmin sekarang tak berdaya, seluruh lantai rumah itu masih berupa tanah. Permukaannya tidak rata. Sebagian lantai yang diurug lebih tinggi sebagian ada yang belum sehingga membentuk cekungan.

Dipasanglah dua batang kayu membentuk jembatan. Jembatan itu dipakai sebagai akses masuk kamar yang pintunya sudah tidak berfungsi karena terhalang tanah urugan.

Dinding rumah yang terbuat dari batu bata itu masih terbuka, daun pintu pun terpaksa dipasang di luar rangka kusennya, bahkan rangka atap pun sudah nampak pendek karena permukaan lantai yang semakin tinggi.

Gentengnya menganga  akibat kayu reng yang sudah patah, ditambal dengan plastik seadanya di  beberapa bagian.
Ada ruang dapur, tungku batu mengepulkan asap dari sisa arang kayu. Karmi lebih sering memasak menggunakan tungku daripada memakai kompor gas.
Ruang dapur itu rangka atapnya dari bambu, yang ditopang menggunakan kayu.

Karena umur yang sudah lama, kayu pun sudah keropos. Di bagian tengah sudah patah dan tidak kuat lagi menyangga atap. Di titik itulah kemudian ditambahkan kayu penyangga yang menahan atap agar tidak jatuh.

Tepat dibelakang ruang dapur itu masih ada ruang terbuka yang dergunakan sebagai tempat jemuran sekaligus halaman yang berdekatan dengan kamar belakang. Kamar inilah yang sekarang sedang diperbaiki. Sebelumnya kamar ini sempat bertahan tanpa atap selama beberapa tahun, setelah atapnya ambruk. Sementara katrol masih menggantung di atas kedalaman sumur tua. Air sumur inilah yang dipakai untuk keperluan sehari-hari.

Tidak jauh dari kecamatan Pedurungan, tepatnya di RT 01/XIV  Kelurahan Telogosari, ada satu rumah lagi mengalami nasib yang sama.hampir sama. Seorang pensiunan bernama Arif tinggal bersama isterinya sejak tahun 1990-an. Keduanya sudah tua renta memerlukan uluran tangan. Lazismu bertepatan dengan Ramadhan kali ini telah menyakurkan bantuan atas amanat salah satu donatur. Kesempatan berbagi di bulan mulia ini kembali dibuka Lazismu untuk membantu dua kekuarga tersebut agar rumahnya dapat segera mendapat perhatian. (cs)

Jakarta – LAZISMU.
Lembaga amil zakat nasional dalam hal ini Lazismu di ramadhan 1440 H kembali
membuka layanan gerai (counter) untuk
memfasilitasi para muzaki (donatur) dalam menunaikan zakat, infak dan sedekah. Tantangan
dalam menghimpun zakat ini secara kultral masih ada dalam praktik menunaikan
zakat di masyarakat khususnya kaum muslimin.

Persoalan
klasiknya masyarakat membayar zakat masih konvensional, belum tergerak untuk
memanfaatkan lembaga amil zakat yang kredibel sebagai tempat untuk menunaikan
zakat. Lazismu berupaya menyosialisasikan ke tengah masyarakat lewat berbagai
media edukasi agar masyarakat mengetahui lembaga amil zakat yang siap menerima
dana zakat, infak dan sedekah.

Upaya
yang dilakukan Lazismu salah satunya membuka gerai zakat di beberapa titik
yakni di Blok M Square, Lippo Mall Kramat Jati Jakarta Timur, Kemendikbud RI,
Thamrin City, Plaza Kalibata, dan Teras Kota BSD.     

Relawan
gerai zakat Iis Faojiah di Kalibata Plaza mengatakan ini pengalaman pertama
saya terlibat dalam penghimpunan zakat bersama Lazismu. “Di lokasi ini antusias
kaum muslimin untuk mengenal lembaga amil zakat mulai terlihat, mereka menanyakan
dan memanfaatkan brosur untuk dibaca bagaimana cara menunaikannya,” katanya.

Hal senada disampaikan, Ulfa Adiningsih, ini tantangan dan pengalaman baru. “Ternyata mengajak orang untuk berzakat perlu waktu bagaimana berinteraksi dengan calon muzaki yang prospektif,” ujarnya saat ditemui awak media Lazismu di Lippo Mall Kramat Jati, Jakarta Timur (13/5/2019).      

Lazismu
berharap dapat menghimpun dana sebesar Rp 80 miliar hingga Rp 100 miliar pada
Ramadhan tahun ini. Beberapa program telah diluncurkan di antaranya Kado
Ramadhan, Back to Masjid, Mudikmu Aman, dan Indonesia Mobile Clinic (IMC) yang
dilaksanakan secara nasional, demikian disampaikan PR Manager Lazismu, Nazhori
Author.

Author
mengungkapkan gerai-gerai zakat yang tersedia di Mall itu untuk mempermudah
akses bagi muzaki yang ingin menunaikan zakat, infak dan sedekah. Meski Lazismu
memfasilitasi layanan mobile apps, Gopay, dan Payment Gateway serta layanan
jemput zakat.

Tema
yang diusung Lazismu pada Ramadhan kali ini adalah Ramadhan Mencerahkan. Bulan
mulia yang dimakani secara sosial-spiritual dapat memantik kepekaan sosial yang
mencerahkankan melalui edukasi zakat, pemberdayaan ekonomi zakat, kepedulian dan
kesalehan sosial yang berdampak pada dakwah yang mencerahkan.   (na)

Sragen – LAZISMU. Nuansa Ramadan selalu memberi dampak kebaikan bersama, seperti Masjid Raya Al-Falah melalui LazisMu Sragen mendapat berkah di bulan ramadhan ini. Masjid tersebut mendapat berkah bantuan satu unit mobil oleh pengusaha busana muslim asal Surabaya bernama Suseno (43), yang disalurkan melalui Lazismu Sragen, Minggu (12/5/2019).

Dalam
kesempatan ini, Lazismu Sragen, Rizki memaparkan acara ini diawali dengan
penggalangan dana bela Palestina, dan terkumpul Rp 21 juta, kemudian
dilanjutkan dengan penyerahan simbolis kunci satu unit mobil dari Suseno.
“Acara ini diawali dengan penggalangan dana untuk Palestina, dan alhamdulillah
terkumpul sekitar Rp 21 juta. Setelah itu, penyerahan simbolis kunci mobil itu.
Acara ini digelar oleh Lazismu Sragen,” ungkap Rizki saat dihubungi awak media
lazismu, Rabu (15/5/2019).

Akan
ada program bersih masjid bersama lazismu Sragen untuk aktivitas hariannya.
“Dalam pelaksanaan program, ada tim khusus dari Masjid Al Falah sekitar 6
orang,” katanya.

Mobil
berjenis Nissan Evalia bernilai Rp 150 juta itu diserahkan langsung ke Lazismu
Sragen dan takmir masjid setempat itu diserahkan langsung ke Lazismu dan takmir
masjid setempat bersamaan dengan penggalangan dana untuk Palestina dan
pengajian yang digelar tadi pagi pukul 08.00 WIB.

"Hari
ini kami mendapat bantuan satu unit mobil untuk membersihkan masjid dari
pengusaha busana muslim asal Surabaya. Nanti mobil itu akan digunakan untuk
membersihkan masjid secara keliling di wilayah sini,” papar Direktur Masjid
Al-Falah Sragen, Eko Wijiyono, seusai serah terima mobil dari sang dermawan.

Mobil
itu diserahkan untuk dikelola oleh Lazismu yang selama ini mengelola Masjid
Al-Falah. Lanjut, Eko, menyampaikan mewakili masyarakat dan pihak masjid
Al-Falah sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada pengusaha dermawan asal
Surabaya itu yang sudah sedekah mobil operasional agar memudahkan untuk
keseharian aktivitas masjid.

Suseno
berharap bantuan mobil operasional itu bisa bermanfaat semaksimal mungkin untuk
membersihkan masjid Al-Falah maupun masjid-masjid yang berada di sekitar
wilayah Sragen. Pihaknya pun siap menyuplai dana operasional pembersihan setiap
bulannya.

“Ini
juga mengajari marbot bagaimana menangani masjid agar bersih maksinal. Harapan
kami, masjid-masjid di Sragen, Surabaya dan Jogja nantinya bisa sebersih hotel
bintang lima. Sehingga tamu-tamu Allah yang datang dan hendak beribadah enggak
kalah nyaman sama tamu hotel bintang lima,” pungkas Seno.

Suseno
(43) melanjutkan, bantuan mobil itu diberikan sebagai wujud syukur atas rezeki
dan kesuksesan usaha busana muslimah berlabel Aulia Fashion yang dikelolanya.
Mobil itu dibantukan sebagai bagian dari program sedekah yang selama ini
dirasakan telah membuat usahanya berkembang semakin pesat. (bp)