

Parepare – LAZISMU. Momentum tahun baru Islam 1442 H, yang bertepatan pada Kamis, 20 Agustus 2020 menjadi hari yang spesial bagi Lazismu Parepare. Sebab tahun baru Islam ini Lazismu meluncurkan sebuah program yakni Tabungan Kurbanmu.
Acara launching yang dihelat di kantor Lazismu jalan Jendral Ahmad Yani KM 2 Parepare oleh Ketua Lazismu Erna Rasyid Taufan, bersama Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Parepare Mahsyar Idris, yang dihadiri oleh beberapa organisasi di antaranya FKPPI, Dharma Wanita, Persit Kartika Candra Kirana Kodim 1405 Mallusetasi dan pengurus PKK Kelurahan se-kota Parepare (21/8/2020).
Dalam sambutannya, Erna Rasyid, mengatakan, bahwa salah satu program andalan Lazismu adalah pengelolaan program kurban. Kurban ini memiliki dampak yang luas, termasuk potensi ekonominya. “Maka perlu dikelola secara profesioal dan sistematis, selama ini kita berkurban cenderung dengan pendekatan konvensional,” katanya.
Manfaatnya terasa singkat, paling lama empat hari. Padahal dalam ekonomi kurban seeprti pernah ditulis Direktur Penghimpunan Baznas, Irfan Syauqi Beik, jika satu orang berkurban maka bisa menciptakan lapangan kerja minimal tiga orang.
Atas dasar inilah, Lazismu Parepare melalui momentum tahun baru Islam, membuka program rekening tabungan kurban. Tujuannya, untuk memudahkan setiap umat Islam yang mau berkurban dengan mengangsur setiap bulan. “Hal ini sangat membantu dan tidak memberatkan, sehingga semua kalangan bisa menunaikan ibadah ini,” ungkapnya.
.jpeg?access_token=435d4927-fb14-4763-8b80-5e47e66d1eb3)
Diakhir sambutan, Erna Rasyid mengajak semua pihak yang berkepentingan, untuk dapat saling bersinergi menyukseskan program gerakan tabungan kurban ini. Dalam kesempatan itu, Sekretaris Lazismu Parepare, Saiful Amir, menambahkan, tujuan program ini, untuk bisa menggerakkan lebih masif lagi para pekurban agar bisa menabung sejak dini.
“Jumlah hewan kurban yang dibutuhkan bisa diprediksi lebih cepat dan harga hewan kurban juga lebih murah dan yang terpenting Lazismu bisa bekerjasama dengan pengusaha muslim untuk membuat sentra penggemukan sapi,” tandasnya.
Jika program ini terwujud, kata Saiful, ekosistem kurban dalam lingkup kaum muslim sendiri bisa berdampak luas secara ekonomi, tutupnya. (sf)

Batang - LAZISMU. Kendati kondisi ekonomi sedang mengalami masa sulit, tetapi tak menyurutkan semangat Ibu Istikomah warga Kampung Medono, Desa Plumbon, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang untuk tetap berikhtiar.
Menyambung hidup adalah keharusan, dia menekuni usaha jualan kolang - kaling keliling dari satu ke desa lain, selebihnya membuka warung kecil di pinggir jalan.
Wabah Covid-19 membuat usaha jualan kolang-kalingnya yang sudah berjalan selama lima tahun mengalami kendala. Pemasukan yang diperolehnya dari menjual kolang-kaling tak dapat menutupi modal usahanya.
Karena itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang memiliki usaha kecil dan terdampak pandemic, Ibu Istikomah mendapat perhatian dari Lazismu Limpung.
Bentuk perhatian itu diwujudkan dengan memberikan bantuan usaha berupa modal dengan uang tunai dan seperangkat alat masak terdiri dari kelengkapan kompor gas senilai Rp 2.440.000, pada Senin, 24 Agustus 2020.
Mendapat bantuan tersebut, Istikomah merasa bersyukur, rona bahagia terpancar dari wajahnya yang sebelumnya tak kuasa menanggung beban berat hidup yang harus dijalaninya.
“Syukur Alhamdulillah, terima kasih, sungguh tak menyangka, saya bisa menerima bantuan ini, semoga Lazismu Limpung dan para donatur diberikan kemudahan dan keberkahan,” ucapnya.
Apa yang telah saya terima dari para dermawan yang memercayakan kepada Lazismu Limpung dimudahkan, serta apa yang dicita-citakan ke depannya dapat segera terwujud dan memperlancar usaha rumahan saya, tukasnya. (na)

Jakarta – LAZISMU. Aisyiyah bersama mitra utamanya Lazismu, mengadakan kegiatan bertema Peningkatan Peran ‘Aisyiyah dalam Upaya Pencegahan Covid-19 melalui Gerakan ‘Aisyiyah Sehat (GRASS). Kegiatan ini merupakan implementasi program gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) yang diinisiasi Kementerian Kesehatan.
Disebutkan oleh Wawan Dharmansyah selaku Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Jakarta Barat, di tengah pandemi, peran serta masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan dari pemutusan mata rantai penularan.
“Sebagai salah satu organisasi masyarakat perempuan terbesar di Indonesia, ‘Aisyiyah turut ambil peran membantu pemerintah dalam pencegahan virus mematikan ini,” katanya.
Program ini, menggandeng Lazismu Jakarta Barat, dengan fokus kegiatan pada pemberdayaan individu dan keluarga dalam mempraktikan protokol kesehatan secara optimal melalui program ketahanan pangan di lima kabupaten/kota yang masuk dalam zona merah.
Khusus di Jakarta Barat, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) bersama Lazismu hadir pada kegiatan pembagian benih tanaman kepada penerima manfaat, khsusnya 60 orang selaku warga di Kecamatan Grogol, Petamburan dan Kecamatan Tambora yang terkena dampak Covid 19.
Pelaksaaan kegiatan ini dimulai dari Juli – September 2020, tidak hanya memanfaatkan waktu luang, melalui kegiatan ini kondisi jenuh menjadi teratasi karena kegiatan yang bernilai positif. Lazismu sendiri melengkapi kegiatan ini dengan memebagikan rompi kepada 20 peserta dan bantuan biaya operasional senilai Rp 3 juta.
Wawan merinci, dalam pelaksanaannya juga melalui tahapan-tahapan seperti sosialisasi, survei dan antisipasi dan mawas diri serta monitoring setelah kegiatan berlangsung sehingga ada proses pendampingan dan monev pada 25 Agustus 2020.
Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan di dua RW antara lain RW 05 dan RW 07, Keluarahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. Pimpinan Daerah Aisyiyah Jakarta Barat dan Lazismu Jakarta Barat bersinergi dan berbagi peran dalam melakukan program ketahanan pangan melalui pembagian bibit. (na)

Banyumas – LAZISMU. Dalam acara pembekalan penerima beasiswa Sang Surya dari Lazismu Banyumas, 36 penerima manfaat mengikuti pembinan di Aula Abdu Dardiri Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas (22/8/2020). Acara pembinaan dihadiri oleh Ketua PDM Dr. Ibnu Hasan, M.Si, Direktur Eksekutif Lazismu Banyumas Sabar Waluyo, S.E. dan Dosen Fakulltas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto Encep Saefudin, S.E, M.Si.
Pada kesempatan itu, Ketua PDM Banyumas, Ibnu Hasan, mengatakan, berbicara Lazismu memang tak bisa dilepaskan dari peran penting Muhammadiyah. Elan vital dakwahnya merupakan spirit yang mengalir dalam setiap gerak organisasi. “Kebaikan kepada orang lain, bukan berarti ingin mendapat balasan kebaikan lagi, karena berbuat baik sudah menjadi prinsip yang mendarahdaging dalam dakwah Muhammadiyah sejak berdiri,” paparnya.
Sebagai ajaran agama, memberikan suatu kebaikan yang terbaik merupakan nilai kebaikan yang paling utama. Bagaimana sikap ikhlas dalam memberikan kebaikan kepada orang lain berbuah menjadi nilai kebaikan yang paling tinggi yang juga diridoi oleh Allah sebagai tujuan inti.
Generasi muda adalah pelopor. Pelopor diawali dengan aksi yang baik, demikian disampaikan Encep Saifudin selaku Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Dalam paparan materinya, Encep menambahkan, generasi muda harus bisa membaca peluang. Hal itu perlu dimiliki oleh generasi muda sehingga mampu melakukan manajemen waktu untuk memaknai kehidupan.
Sebagai mahasiswa, lanjutnya, pengalaman ketika dulu kuliah dan bagaimana mencari informasi-informasi beasiswa bahkan sampai keluar negeri, perlu dicari sekuat mungkin. Dalam beraksi untuk meraihnya maka kita harus mampu menjadi pelopor, minimal pelopor untuk diri sendiri, baru kemudian berjalan bersama orang lain.
Sebagai muslim, harus bisa memelopori untuk berbuat kebajikan. Akhir-akhir ini, banyak yang risau, ketika umat muslim bergerak, karena akan berubah dunia ini. Kampus, lingkungan rumah, dan lainnya, adalah wahana untuk melakukan perubahan. Dan pelopor dimulai dari sini, bisa merangkul dan mengajak yang lainnya untuk berbuat kebajikan.
“Keseriusan dalam menggapai cita-cita perlu dipupuk dan dijaga agar bisa bermanfaat bagi orang lain pada suatu saat nanti,” katanya.
Di akhir sesi penyampaian materi, Direktur Eksekutif Lazismu Banyumas Sabar waluyo, menyampaikan, bahwa mengenai program beasiswa Sang Surya, tidak semata-mata memberikan semangat. “Berjuang dengan sungguh-sungguh dalam menempuh pendidikan adalah siap menerima tantangan hidup, karena tidak semua orang yang dapat merasakan pendidikan tinggi bisa diakses,” paparnya kepada para peserta.
Diharapkan para penerima manfaat menjadi lebih semangat dalam menempuh pendidikan. Maka silaturahim baik antara peserta dengan Lazismu Banyumas dan juga antar peserta itu sendiri perlu dilakukan sehingga mampu memberikan dampak yang lebih bermakna. Lazismu Banyumas dalam membantu generasi muda untuk mencapai cita-citanya tak bisa berjalan sendirian, perlu dukungan banyak pihak baik di dalam persyarikatan dan di luar persyarikatan agar bergerak maju dan senantiasa mendapat terus kepercayaan dari para cerdik-dermawan di wilayah Banyumas dan sekitarnya. (jnd)

Magetan – LAZISMU. Rumah tak beratap yang ditempati tiga kakak beradik di Desa Mojopurno adalah peninggalan orang tuanya. Kondisinya rusak parah. Mereka bertiga kebingungan harus melakukan apalagi karena tak ada biaya sedikit pun untuk memperbaiki.
Rumah warisan dengan luas 9.5 x 8.5 meter itu roboh. Kayunya sudah lapuk dimakan usia. Ketika roboh tidak ada orang yang jadi korban. Kejadiannya, 3 Agustus 2020. Alhamdulilah puing dan atap rumahnya tak menimpa penghuninya, kebetulan mereka sedang berada di halaman belakang mengolah daging kurban pembagian dari panitia kurban.
Bukhori, Imam Suhadi dan Ummi Samingatin, semuanya tinggal satu atap di rumah itu, yang berada di Kecamatan Ngariboyo, Magetan. Dua dari tiga kaka beradik ini sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Rumah yang mereka tinggali bersama itu, ruang utama serta atapnya roboh dan ambruk total.
Untuk membenahi rumah yang roboh butuh biaya yang tidak sedikit. Apalagi mereka dalam kondisi ekonomi yang rapuh, karena hanya bekerja serabutan. Setidaknya memperbaiki rumah dengan kondisi tersebut membutuhkan Rp 15 juta dengan rincian membenahi atap, agar atap rumah bisa tertutup.
Kehadiran Lazismu kabupaten Magetan dalam merespons persoalan yang dihadapi Bukhori dan saudaranya dinanti partisipasinya. Peran Lazismu dalam hal ini memberikan bantuan dalam program benah rumah, dengan menopang seluruh kebutuhan renovasi rumah sampai selesai. Bersama sanak saudaranya, Lazismu juga melakukan crowdfunding, menghimpun dana dari para dermawan agar rumah itu dapat diperbaiki.
Dalam penggalangan dana, berhasil terkumpul dana kira-kira sudah mencapai 66 persen, sisanya dari total biaya yang dibutuhkan semoga datang dari para donatur. Sementara itu, Lazismu Wilayah Jatim menambah dana yang tersisa sehingga terkumpul dana yang cukup untuk membenahi rumah.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Yakub Trijuna Kaharudin selaku Dewan Pengawas Lazismu Magetan, yang disaksikan Zainul Muslimin selaku Ketua Lazismu wilayah Jatim di rumah penerima manfaat pada pertengahan Agustus kemarin. Diharapkan dalam tiga hari ke depan rumah sudah tuntas diperbaiki.
Bukhori dan saudaranya mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Lazismu. Kami yang sedang dilanda kesulitan, benar-benar merasakan manfaat kehadiran Lazismu. “Terima kasih banyak atas kedatangan bapak-bapak dari Muhammadiyah dan Lazismu, yang telah memerhatikan kondisi keluarga kami,” tukas Ummi penuh haru.
Semoga dengan diperbaikinya rumah ini dapat menjadikan kehidupan ketiga kakak beradik itu dapat normal kembali. (lazismujatim)

Surakarta – LAZISMU. Bedah rumah yang menjadi bagian dari program Lazismu, kembali diwujudkan di wilayah Solo, Jawa Tengah. Kali ini Lazismu Solo bersinergi dengan Takmir Masjid Al-Jariyah dan lembaga amil zakat lainnya melaksanakan agenda bedah rumah milik Mas Sulaksono yang beralamat di Banyuanyar, Surakarta.
Bedah rumah merupakan program unggulan Lazismu Solo, yang diawali dengan agenda pembongkaran rumah bersama KOKAM Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Solo Utara yang dibantu warga sekitar.
Ketua Lazismu Solo Waluyo Raharjo, yang hadir menyerahkan bantuan (20/8/2020), mengajak kepada khalayak untuk ikut peduli membantu menyalurkan infak untuk mewujudkan rumah yang layak huni milik Mas Sulaksono.
“Alhamdulillah, sinergi berkelanjutan ini bisa terwujud, dan ikhtiar mewujudkan rumah yang layak huni dapat terlaksana,” paparnya.

Kebutuhan dasar sandang, pangan dan utamanya papan adalah satu hal yang penting untuk bisa direalisasi terutama penerima manfaat yang dianggap berasal dari keluarga duafa. Kemakmuran dan kesejahteraan juga menjadi perhatian Lazismu untuk bisa disentuh juga dalam program bedah rumah.
“Para dermawan dan mereka yang berkelebihan harta bisa turut berpartisipasi membantu menyalurkan donasi untuk keperluan bedah rumah,” pungkasnya. Mudah-mudahan dalam pelaksanaannya sejalan dengan perintah agama untuk tolong-menolong dalam kebaikan.
Sulaksono selaku pemilik rumah mengatakan, rumah yang ditempati sudah berusia setengah abad. “Sudah ada sebelum saya lahir,” kata penerima manfaat ini yang rumahnya menjadi program terpilih bedah rumah.
Tahun ini kondisinya sudah memerihatinkan, banyak tembok yang pecah-pecah, sekililing rumah kondisinya sudah mengkhawatirkan. Terima kasih saya ucapkan kepada para dermawan yang telah mengamanahkan sebagian rejekinya kepada Lazismu, dan para pihak lainnya, semoga kebaikan para donatur menjadi keberkahan dan pahala terus mengalir. (is)

