

Pandemi virus Corona bukan hanya sekedar bencana kesehatan, virus yang dikenal sebagai Cobid-19 ini telah menimbulkan kekacauan di sektor ekonomi. Tidak hanya industri besar, pandemi virus Corona telah membuat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia mulai gelisah.
Guna mendorong tumbuh besarnya UMKM berbasis keluarga dalam peningkatan perekonomian dimasa pandemi Covid-19, disamping diperlukan ketersediaan modal finansial, UMKM juga membutuhkan pelatihan (modal intelektual) maupun pendampingan (modal sosial). Maka LAZISMU melalui kiprahnya ikut berpartisipasi, sebagai bentuk mendukung program penanggulangan Covid-19 dalam memberdayakan pelaku UMKM dengan pendekatan filantropi, yang tidak hanya didukung dengan penyediaan modal tapi juga pelatihan dan pendampingan.
Semangat kebersamaan masyarakat akan mendorong bangsa keluar dari persolaan pandemi Covid-19 tentunya, peran ekonomi keluarga, ekonomi UMKM, yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kita. Bagi keluarga maupun UMKM yang sudah berjalan harus bisa melihat peluang dengan baik di tengah pandemi Corona.
Meskipun pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap ekonomi keluarga dan UMKM, namun ada beberapa faktor yang membuat keluarga dan UMKM masih bisa bertahan ditengah wabah Covid-19. Yang pertama, umumnya UMKM yang menghasilkan barang konsumsi dan jasa yang dekat dengan kebutuhan masyarakat.
Pendapatan masyarakat yang menurun drastis tidak berpengaruh banyak terhadap permintaan barang dan jasa yang dihasilkan. UMKM malah bisa bergerak dan menyerap tenaga kerja meski jumlahnya terbatas dan dalam situasi Covid-19.
Kedua, pelaku usaha UMKM umumnya memanfaatkan sumberdaya lokal, baik sumberdaya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan. Artinya, sebagian besar kebutuhan UMKM tidak mengandalkan barang impor. Dan yang ketiga, umumnya bisnis UMKM tidak ditopang dana pinjaman dari bank, melainkan dari dana sendiri dan Lembaga sosial non-profit salah satunya LAZSIMU.
Menindaklanjuti program pemberdayaan UMKM, sinergi Alfamidi, Wardah Cosmetic, Anggoro Eko Cahyo dan LAZISMU di Jawa Timur, dilaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pendamping. Bimtek dilaksanakan di gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Kertomenanggal IV/1 Surabaya, 25 Agustus 2020.
BIMTEK diikuti oleh 25 orang peserta selaku Pengurus dan Staf yang membidang Program. Peserta adalah utusan dari 9 kantor Lazismu Daerah dan 2 Kantor Layanan Lazismu (KLL), antara lain daerah; Kab. Malang, Kab. Mojokerto, Lamongan, Bojonegoro, Ponorogo, Jember, Pamekasan, KLL PW Aisyiyah Jatim dan KLL Hasanah serta beberapa Pengurus Lazismu Jatim yang membidangi program.
Tujuan BIMTEK ini adalah untuk memberikan bekal dan wawasan serta petunjuk teknis detail agar program Pemberdayaan UMKM yang merupakan kerja bareng dan sinergi Alfamidi, Wardah Cosmetic, Anggoro Eko Cahyo dan LAZISMU di Jawa Timur dapat berjalan dengan baik dan lancar serta tidak menemui kendala yang berarti.
Materi yang disampaikan meliputi Motivasi Pendampingan, Proses Legal dan Perijinan UMKM oleh pemateri dari Disperindag Jatim, Kemasan Produk UMKM oleh UPT Makanan-Minuman-Kemasan Provinsi Jawa Timur dan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Teknis Pendampingan UMKM oleh Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Jatim.
Diharapkan setelah BIMTEK ini peserta selaku pendamping lapangan dapat melaksanakan program pendampingan pemberdayaan terhadap 70 UMKM di Jawa Timur sesuai dengan juklak dan juknis yang telah ditetapkan, di daerah dan tempatnya masing-masing. Kegiatan ini merupakn tahap awal program pemberdayaan UMKM. Setelah ini akan dilakukan tahap berikutnya yaitu pemberian modal, pelatihan, pendampingan dan meningkatkan keunggulan produk UMKM. (Adit)

PULANG PISAU- Lazismu Pulang Pisau melaksanakan pentasyarufan Zakat melalui program Berbagi Guru di masa pandemi, Ahad (30/08).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid KH Ahmad Dahlan Pulang Pisau bekerjasama dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah Pulang Pisau, yaitu memberikan bantuan dana kepada 24 orang guru TK / PAUD /TPA Aisyiyah Bustanul Athfal yang ada di 3 wilayah Kecamatan, yaitu kecamatan Kahayan hilir, Pandih Batu dan Kahayan Kuala.
Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Pulang Pisau, Anissa Tauhidah menyampaikan bahwa dalam situasi pandemi, proses belajar mengajar di sekolah dilakukan secara daring dan untuk pembelian kuota internet memakai dana pribadi guru, oleh sebab itu dengan adanya bantuan ini selain membantu kebutuhan pokok, juga dapat digunakan membeli paket internet untuk mendukung proses belajar mengajar secara daring.
Anissa mengatakan rencana mendatang Aisyiyah Pulang Pisau juga akan mengadakan kegiatan berbagi kepada anak yatim dan dhuafa ke daerah daerah yang selama ini belum pernah terjangkau, seperti di kecamatan sebangau dan jabiren, dan semoga bisa terus bersinergi dengan Lazismu.
" Alhamdullillah, terima kasih kepada Lazismu Pulang Pisau telah mensupport kegiatan Aisyiyah berbagi di masa pandemi, mudah mudahan kegiatan seperti ini dapat berkesinambungan dan semoga Lazismu semakin maju , berkah dan bermanfaat ujarnya"
Sementara itu ketua Lazismu.Pulang Pisau yang diwakili Sekretaris , Bonni Febrian menyampaikan bahwa pentasyarufan zakat, infaq dan shodaqoh kali ini adalah melaksanakan amanah salah satu Pilar Lazismu di bidang Pendidikan, semoga bermanfaat dan sedikit meringankan bagi para tenaga Pengajar di TK/PAUD dan TPA Aisyiyah di masa pandemi, dan berharap semoga kegiatan Lazismu kedepan dapat terus bersinergi dengan semua elemen persyarikatan Muhammadiyah.
" Terima kasih kepada para muzakki dan donatur yang telah menyalurkan Zakat, Infaq dan Shodaqohnya melalui Lazismu, semoga Allah memberikan pahala dan keberkahan hartanya dan meridhoi niat baiknya, dan semoga Wabah Pandemi Covid-19 ini segera berakhir" katanya.
Bonni menambahkan bahwa selama ini , siswa siswi TK dan PAUD Aisyiyah juga telah rutin memberikan sedekahnya melalui program Kaleng infaq filantropi cilik dari Lazismu Pulang Pisau.
Lazismu Pulang Pisau terus berkhidmat untuk umat dengan menjalankan program-program pendayagunaan yang mampu menjangkau wilayah secara cepat, fokus , tepat sasaran dan dapat menjawab tantangan perubahan dan ptoblem sosial masyarakat yang terus berkembang (Bonni Febrian)

Pada Kamis (3/9), Lazismu Sukoharjo menyalurkan bantuan biaya pendidikan kepada salah satu santriwati Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Rooihatul Jannah Hidayatullah Sukoharjo. Keluarga tidak mampu membiayai salah satu putrinya karena bapak dari putri tersebut dirumahkan akibat pandemi. Menariknya, pesantren ini tetap masuk seperti biasa sejak Juli 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan dari pemerintah.
Muslih, mewakili Lazismu Sukoharjo menyalurkan bantuan secara langsung ke pesantren di Desa Dukuh, Kecamatan Sukoharjo bersama dengan orang tua santriwati. Bantuan yang diberikan adalah biaya keseluruhan sejak pendaftaran hingga uang bulanan sampai bulan September. Menurut Muslih, santriwati yang dibiayai telah melewati tahap survei dan dinyatakan layak untuk dibantu. "Semoga bermanfaat sehingga yang dibantu dapat melanjutkan pendidikan di pesantren dengan baik," ujarnya ketika penyerahan donasi.
Suwanto, ayah dari santriwati mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Lazismu. Tak lupa ia minta doa agar segera diberikan kelancaran rezeki. "Kami titip putri, semoga dia betah dan semangat belajar di pesantren," ujarnya kepada pengurus Pesantren Rooihatul Jannah. Sementara itu, pengurus Pesantren menyampaikan terimakasih kepada Lazismu yang telah memberikan donasi dan kepada orang tua santriwati yang telah menitipkan putrinya ke pesantren. "Semoga barokah untuk semua," pungkasnya.
Selain donasi biaya pendidikan, Lazismu Sukoharjo di hari yang sama juga menyerahkan kursi roda dan alat bantu jalan kepada penyandang disabilitas di Kecamatan Weru, Sukoharjo. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Wiwoho, Ketua PD Muhammadiyah Sukoharjo. Wiwoho mendoakan agar bantuan yang diberikan dapat bermanfaat. "Ya hanya sedikit, karena Lazismu cuma menyalurkan. Semoga besok bisa memberikan lebih banyak sehingga bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya sambil serah terima bantuan.
Penyerahan ini dilakukan pada Kamis selepas shalat Isya' di Masjid Assalam, Desa Karangtengah, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Sehingga, penyerahan secara simbolis dapat disaksikan oleh seluruh jamaah Masjid Assalam.

Menghadiri wisuda santriwati Pondok Tahfidz Qur,an (PTQ) LAZISMU
Pekanbaru, pada Sabtu,(29/08/20) di SMA Muhammadiyah I, Jl. Akhmad
Dahlan No. 90, Kel. Kampung Melayu, Kec. Sukajadi, Wakil Wali Kota
Pekanbaru Ayat Cahyadi, S.Si memberikan pesan kepada wisudawati agar
selalu murojaah hafalanya sehingga menjadi hafidzah yang mutqin.
“Tentu
yang sudah diwisuda 30 juz, agar dimurojaah terus sehingga mereka
betul-betul mutqin, menjadi Al-Qur’an yang berjalan” jelas Ayat Cahyadi
S.Si
Selain itu, ia juga mendoakan para muzzaki yang telah
berdonasi untuk para penghafal Al-qur’an, agar diberikan keberkahan
dalam hidupnya.
Di lain sisi ketua Pengajian IDI Riau dr. Dimas
Pramita Nugraha, M.SC merasa sangat bangga atas kegiatan wisuda
santriwati PTQ Putri, ia juga berharap kerjasama antara Pengajian IDI
Wilayah Riau dan LAZISMU Pekanbaru terus berlanjut dalam program PTQ
sehingga menghasilkan semakin banyak hafidz-hafidzah di Pekanbaru.
“Ini
merupakan suatu kebanggaan bagi kita, mudah-mudahan kerjasama antara
IDI Riau dan LAZISMU Pekanbaru terus berlanjut, dan kita bisa
menghasilkan semakin banyak hafidz-hafidzhah di Pekanbaru” Jelasnya.
Sementara
itu Ketua Badan Pengurus LAZISMU Pekanbaru, Hari Siyanto, SE
menjelaskan bahwa program PTQ ini mengasilkan 9 hafidzah selama dua
tahun dengan tahapan satu tahun menghafal dan satu tahun murojaah serta
mengabdi mengajar di sekolah-sekolah dan masjid-masjid
“Harapannya program ini bisa berkembang lagi tidak hanya dari segi kualitas tetapi juga dari segi kuantitas”
Ia
menambahkan kepada para masyarakat untuk tidak ragu menyiapkan infak
terbaik dan donasi terbaiknya, LAZISMU Pekanbaru akan amanahkan
donasinya untuk pengembangan PTQ yang di inisiasi oleh LAZISMU Pekanbaru
dan Unit Pengajian IDI Wilayah Riau.

SURABAYA – Pada hari Selasa (8/9) Lazismu Surabaya memberikan dua kursi roda kepada dua anak penyandang disabilitas. Kedua anak tersebut adalah Hanzalah Amir (13) dan Putri Aprilia (10). Hanzalah tinggal bersama kakeknya yang berusia 70 tahun dengan pekerjaan sebagai tukang becak di daerah Warugunung.
Sebagaimana dilansir dari lazismusby.com, Warsono, Wakil Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh Muhammadiyah Kota Surabaya mengatakan bahwa orang tuanya sudah lama tidak merawatnya. "Entah kenapa Bapak Ibunya adik Amir enggan untuk merawatnya sendiri,12 tahun sudah di asuh dan dirawat oleh kakeknya," katanya. Hanzalah diketahui sudah menjadi penyandang disabilitas sejak lahir.
Warsono menyebut dengan bermain anak anak bisa meningkatkan kepercayaan diri. "Anak bisa memperlancar bahasa, mengembangkan pola sosialisasi serta emosi, Mengembangkan Imajinasi, serta melatih motorik," ujarnya.
Ia melanjutkan, "bermain adalah kebahagiaan bagi anak-anak karena mereka dapat mengekspresikan berbagai perasaannya."
Sementara itu, berbeda dengan Putri Aprilia (10 tahun), putri pertama pasangan Arya Nova Perkasa dan Ibu Rika Kustianti, warga kedurus 2/76 ini tinggal di sebuah rumah kontrakan di daerah Kebraon.
"Putri Aprilia terlahir kurang sempurna pada dua kaki dan tangan nya. Tidak bisa jalan, tangan kaku juga sulit bicara, diasuh sendiri oleh kedua orang tuanya dengan penuh kesabaran," ucapnya.
"Anak- anak yang biasanya terlihat murung karena jarang berinteraksi dengan kehidupan sosial dan teman sebayanya. Kini bisa tersenyum ceria, tertawa lepas penuh kegembiraan setelah menerima bantuan Kursi Roda dari Lazismu Kota Surabaya," ujar Warsono. (YY)

Prof. Dr. H. Abdul Malik Fadjar, M.Sc. seorang tokoh Muhammadiyah yang menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden tahun 2015 – 2019 meninggal dunia. Ia meninggal pada hari Senin (7/9) pukul 19.00 WIB. Abdul Malik Fadjar meninggal dalam usia 81 tahun di RS Mayapada, Kuningan. Tokoh kelahiran Yogyakarta, 22 Februari 1939 ini telah malang melintang di pemerintahan, khususnya sejak Era Reformasi.
Sejak tahun 1983, Malik Fadjar sudah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang sampai tahun 2000 sekaligus menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 1994-1995. Pada saat yang sama, ia menjadi Menteri Agama pada tahun 1998-1999. Setelah reformasi, mantan Rektor ini dilantik sebagai Menteri Pendidikan Nasional periode 2001-2004 pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri. Sejak Januari 2015, pria kelahiran Yogyakarta ini dilantik sebagai Dewan Pertimbangan Presiden hingga Oktober 2019.
Dalam bidang akademik, ia tercatat sebagai Guru Besar di UIN Sunan Ampel Surabaya. Studi S1 nya ia selesaikan di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel. Pada tahun 1981, ia meraih gelar Master of Science di Department of Educational Research, Florida State University, Amerika Serikat.
Ia mengawali karir sebagai guru agama SD di pelosok Nusa Tenggara Barat pada tahun 1959. Setelah itu, ia berturut-turut mengajar di Sekolah Guru Bantu (SGB) Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) Sumbawa Besar NTB pada tahun 1960 - 1963. Kemudian ia menjadi dosen dan dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM hingga 1983, hingga menjadi Rektor.
Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel pada 1995, dan mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa bidang Pendidikan Islam dari Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia adalah pendidik tangguh yang banyak membangun sekolah-sekolah Muhammadiyah sekaligus berbagai perpustakaan desa di Jogja dan Magelang.

