

Kegiatan pemakaian baju baru untuk berlebaran ini berlangsung di Balai K.H. Ahmad Dahlan pada Rabu (27/04). Balai ini merupakan sumbangsih Muhammadiyah yang dibangun oleh Lazismu dan MDMC dua tahun silam. Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Lhokseumawe, Farhan Zuhri Baihaqi menegaskan, bantuan yang diberikan oleh pihaknya ini merupakan bentuk kebahagiaan yang diberikan dalam rangka menyambut lebaran.
"Kita mengantarkan kebahagiaan bagi saudara kita muslim Rohingya. Baju muslim serta sarana ibadah lainnya seperti mukena juga kita berikan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 H," tegas Farhan.
Farhan melanjutkan, selain bantuan baju lebaran dan mukena, Lazismu juga memberikan bantuan mushaf Al-Qur'an kepada pengungsi Rohingya. "Kita juga serahkan mushaf kepada mereka untuk dibaca dalam keseharian mereka. Apalagi kita sering mendengar audio yang sering diputar di kamp pengungsian yaitu bacaan Al-Qur'an," sambungnya.
Selain itu, Lazismu juga meresmikan sarana untuk berwudhu untuk memudahkan dalam beribadah. Sebelumnya, anak-anak muslim Rohingya juga mendapatkan pendidikan selama bulan Ramadhan yang diberikan oleh Lazismu. "Hari ini juga kita resmikan sarana wudhu untuk mereka di lokasi yang representatif untuk bisa digunakan berwudhu. Dalam beberapa saat yang lalu di dalam Ramadhan hingga kemarin kita masih aktif memberikan pendidikan Ramadhan kepada anak-anak muslim Rohingya," pungkas Farhan.
Puluhan muslim Rohingya tersebut berada di camp pengungsian Balai Latihan Kerja (BLK) Kandang Lhokseumawe. Mereka juga telah mendapatkan layanan kesehatan yang digelar oleh Tim Kesehatan Muhammadiyah yang terdiri dari Klinik Muhammadiyah Lhokseumawe dan MDMC dengan dukungan Lazismu Kota Lhokseumawe.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Farhan Zuhri Baihaqi]

Acara yang dihadiri oleh PWM, PCIM, PDM, PCM, PRM se-Indonesia dan juga Majelis, Lembaga serta Organisasi Otonom ini dilaksanakan secara hybrid di Kantor Yogyakarta maupun di Masjid At Tanwir Kantor Jakarta PP Muhammadiyah.
Turut hadir dalam kesempatan kali ini, 13 Pimpinan Pusat Muhammadiyah baik secara luring maupun daring dari kediaman masing-masing.
Dalam tausiyah Idulfitri kali ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan Halal Bihalal merupakan tradisi keagamaan yang baik.
"Baik luring atau daring, kita harus ambil makna terdalam silaturahim, yakni mempertautkan persaudaraan," ujar Haidar.
Pria asal Bandung itu menuturkan bahwa Silaturahim merupakan ajaran islam yang luhur.
"Bahkan Allah SWT memberikan penghargaan yang tinggi untuk silaturahim," ungkap Guru Besar Bidang Sosiologi tersebut.
"Silaturahim bukan hanya bertemu, akan tetapi merekatkan kembali yang terputus," lanjutnya.
Haedar berharap acara Halal Bihalal menjadi refleksi seluruh keluarga besar Muhammadiyah.
"Jadikan acara ini sebagai refleksi, untuk mengamalkan Ibadah Ramadhan dan Idulfitri dalam kehidupan sehari-hari," tutupnya.
(Fath/Tim Digital Fundraising)

Kepala KL Lazismu PCIM Sudan, Wahidin dalam sambutannya menyampaikan, acara ini berupaya untuk memberikan ruang kepada untuk mempelajari bisnis ataupun faktor x yang dapat meningkatkan bisnis yang kita lakukan, yaitu sedekah. "Bulan Ramadhan adalah bulan mulia, maka sayang jika menyia-nyiakan bulan ini dengan tidak memperbanyak amal ibadah kita. Maksimalkan ibadah kita, terlebih lagi dalam sholat, puasa, tilawah, dan sedekah," ujarnya saat mengawali pengajian yang berlangsung pada Jumat (15/04) ini.
Senada dengan Wahidin, Ketua PCIM Sudan, Ridwan Sarifuddin juga mendoakan kepada seluruh peserta agar tetap dalam keadaan sehat. Ia berharap agar apa yang disampaikan oleh pemateri benar-benar bisa diamalkan oleh para peserta, yaitu sedekah dan memaksimalkan amalan pada bulan suci Ramadhan karena ganjarannya berlipat ganda.
Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Republik Sudan, Sunarko memaparkan, tema acara ini sangat relevan dengan perkembangan situasi saat ini. Menurutnya, Indonesia saat ini sebagai salah satu negara dengan bonus demografi yang artinya memiliki angkatan muda lebih banyak, sehingga dituntut untuk melakukan kegiatan positif terutama di dalam bidang bisnis.
"Luar biasa kaitannya antara pengembangan usaha dan sedekah, dua hal yang tentu saja tidak berbeda namun saling berkaitan satu sama lain. Pemerintah Indonesia saat ini mendorong kegiatan-kegiatan pengembangan usaha terutama bagi generasi muda untuk terus meningkatkan kewirausahaan yang pada akhirnya akan memberikan kebermanfaatan kepada semua elemen masyarakat," terang Sunarko.
Pembicara utama, Nurhayati Subakat selaku Komisaris Utama dari PT Paragon Technology and Innovation yang mengelola merek kosmetik Wardah dalam materinya menyampaikan, ia memiliki lima nilai yang di terapkan oleh perusahaannya, yaitu Ketuhanan, Kepedulian (hidup bermanfaat untuk orang lain), Kerendahan hati, Ketangguhan, dan Inovasi. Nilai inilah yang terus ditumbuhkan, bahkan ketika masa-masa awal usahanya berdiri.
Nurhayati menceritakan, tahun 1990 Paragon terkena musibah karena terbakar. Tahun itu ia merasakan faktor kepedulian karena masih memikirkan karyawan. Faktor ini yang membuat semangatnya tumbuh, ada banyak pertolongan Allah saat itu seperti ada teman yang meminjam rumahnya untuk produksi, bantuan dari pihak pemasok, dan ada bantuan pinjaman kredit dari pihak bank. Selain itu, ketajaman menangkap peluang sangat diperlukan juga dalam membangun bisnis serta memprediksi tren yang akan berkembang dan menciptakan teknologi baru. Di samping itu inovasi tanpa henti dan memberikan solusi juga dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
Sebagai penutup, Nurhayati mengutip pesan dari putranya, Harman Subakat yaitu "Bukan tumbuh dulu baru bermanfaat, tapi karena ingin bermanfaat maka kita akan tumbuh". Acara ini dilengkapi dengan tanya jawab dari para peserta kemudian diakhiri dengan foto bersama.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Dimas]

Mahsunah Syakir saat penyerahan secara simbolis kepada pemulung pada Ahad (24/04) menyatakan rasa syukurnya atas kerja sama yang dijalin oleh kedua belah pihak. "Lazismu bersyukur atas kerja sama ini karena betul-betul mampu menyentuh masyarakat atau mustahik yang menjadi sasaran program pemberdayaan binaan dan dampingan MPM PP Muhammadiyah," ujarnya.
Ia pun berharap agar bingkisan yang diberikan ini dapat menghadirkan kebahagiaan bagi para mustahik. "Penyerahan secara simbolik itu bukan hanya sampai kepada sekedar symbol, tetapi sesuai dengan harapan agar mustahik merasakan kebahagiaan di hari-hari akhir Ramadhan," harapnya.
Menurutnya, kegiatan ta'awun semacam ini sangat penting sebagai sapaan dan perekat hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini akan memperlancar pelaksanaan program pemberdayaan yang dalam jangka panjang akan mendorong para penerima manfaat untuk keluar dari kemiskinan dan berubah dari mustahik menjadi muzakki.
Sementara itu, Bachtiar Dwi Kurniawan, Sekretaris MPM PP Muhammadiyah menjelaskan, pemulung menjadi komunitas yang mendapatkan perhatian dari Muhammadiyah. "MPM mendampingi pemulung mulai dari pengorganisasian, pendampingan pola hidup bersih dan sehat, memfasilitasi jaringan sanitasi dan air bersih kepada 400-an lebih pemulung di TPST yang menjadi anggota kelompok dampingan MPM selama ini," jelasnya.
Bachtiar menambahkan, Ramadhan 1443 H ini dipergunakan sebagai momen untuk berbagi bersama Lazismu melalui penyaluran paket Bingkisan Ramadhan yang berisi sembako seperti beras, minyak goreng, tepung mocaf, roti, dan lain-lain ini. "Pada hari ini, momen Ramadhan MPM bersama Lazismu berbagi Bingkisan Ramadhan sebagai tali asih, berbagi kepedulian dengan menyalurkan bingkisan Ramadhan. Berbagi Bingkisan Ramadhan sudah menjadi agenda rutin MPM bersama Lazismu kepada pemulung di TPST Piyungan," pungkasnya.
Bingkisan Ramadhan kali ini diterima oleh perwakilan kelompok binaan yang terdiri dari kelompok pemulung MARDIKO (Makaryo Adi Ngayogyokarto), perwakilan anggota Asongan Surya Mandiri, perwakilan anggota Difable Ngaglik Sleman, anggota kelompok IKM Pusaka Mulya Kokap Kulonprogo, dan perwakilan tukang becak Jalan Ahmad Dahlan. Ke depannya diharapkan agar bantuan serupa dapat menyasar lebih banyak penerima manfaat.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Pimpinan Lingga Cargo menjelaskan pada Rabu (27/04), santunan tersebut merupakan zakat perusahaan yang akan disalurkan di sekitar kantor Lingga Cargo. "Alhamdulillah ini adalah zakat perusahaan Lingga Cargo yang tentunya dari zakat tersebut disalurkan kepada masyarakat tidak mampu yang berada di sekitar kantor Lingga Cargo," jelasnya.
Ia pun berharap, santunan tersebut bisa memberikan kebahagian kepada mereka yang membutuhkan saat menyambut Hari Raya Idul Fitri. "Semoga ini bisa memberikan kebahagian kepada mereka saat mereka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 H," tutupnya.
Novis Nazar, warga RW.05 Sidomulyo Timur mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada warganya. "Alhamdulillah kami sangat berterima kasih kepada Lingga Cargo dan Lazismu Pekanbaru yang telah memberikan bantuannya kepada warga kami ini," ucapnya.
Sementara itu, Agung Pramuryantyo selaku Manajer Lazismu Kota Pekanbaru mengatakan, sebelum para mustahik menerima santunan, mereka terlebih dahulu harus menjalani survei. "Agar penyaluran tepat sasaran tentu sebelum menerima bantuan mereka terlebih dahulu kami survei apakah mereka termasuk asnaf yang berhak menerima dana zakat atau tidak," jelasnya.
Agung pun berharap kepada para penerima santunan agar mereka yang saat ini menjadi mustahik kelak bisa menjadi muzakki. "Kami berharap ke depannya semoga angka kemiskinan di lingkungan Masjid Nurul Ikhsan ini berkurang. Mungkin saat ini mereka termasuk kategori mustahik, semoga ke depannya mereka menjadi muzakki," tutupnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Setiawan]

Adapun mushola yang menjadi penerima manfaat program ini adalah Mushola Aisyiyah dan Mushola Al Husna. Masjid Tangguh juga berada di bawah Pilar Sosial Dakwah Lazismu, yaitu program bantuan kepada masjid/mushola dalam rangka pencegahan penularan Covid-19, menambah perlengkapan sarana ibadah untuk jamaah, dan meningkatkan kesadaran hidup bersih dan sehat masjid.
Penyerahan bantuan dilakukan oleh Fikri Cahyadi selaku Kepala KL Lazismu Ash Shalihin pada Kamis-Jumat (21-22/04) kepada Humaidi, perwakilan takmir mushola yang disaksikan oleh para jamaah dan amil Lazismu. Bantuan ini diberikan kepada mushola tersebut berdasarkan pengajuan dari pengelola mushola yang juga melaporkan kondisi mushola yang saat menjalankan ibadah jamaah merasa kepanasan.
"Melalui takmir mushola kami mendengar bahwa mushola ini mengalami kekurangan sarana kipas angin. Akibatnya pada saat beribadah jamaah kadang merasa kepanasan," terang Fikri.
Fikri menyampaikan pula, program Masjid Tangguh ini adalah bagian dari program Ramadhan yang dijalankan Lazismu. "Masjid tangguh ini salah satu program yang kami laksanakan. Ada pula program Takjil Tangguh yang beberapa waktu lalu dilakukan di sekitar kantor," ungkapnya.
Sementara itu Humaidi, takmir Mushola Al Husna menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang disalurkan oleh Muhammadiyah melalui Lazismu. "Alhamdulillah dengan adanya bantuan Muhammadiyah melalui Lazismu ini jamaah mushola menjadi lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah, karena sebelumnya kondisi ruangan mushola pengap dan panas," ujarnya.
Humaidi melanjutkan, pihaknya mewakili jamaah juga mengucapkan terima kasih kepada Lazismu. "Kami mewakili jamaah mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para donatur yang menyalurkan infak terbaiknya kepada Lazismu sehingga bisa dibantu melalui program Masjid Tangguh berupa dua buah kipas angin turbo," tutupnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

