

PALEMBANG -- Muhammad Al-Fareza, mahasiswa semester 5 Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Palembang, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Berkat ketekunannya dan dukungan dari Lazismu Palembang, Fareza terpilih sebagai salah satu delegasi Youth Role Idea Presentation Global Learning Struggle S2 to Malaysia.
Mengusung tema “Pengelolaan Tambang dalam Syariat Islam: Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi dan Keadilan untuk semua”, Fareza berhasil meraih kategori Full Funded Global Learning dan mengikuti program intensif di Kuala Lumpur, Malaysia pada 24-27 Juli 2024.
Fareza mewakili mahasiwa yang satu-satunya berasal dari Sumatera Selatan. Selama di Malaysia, Fareza mengikuti berbagai kegiatan seperti seminar internasional, presentasi ide, diskusi SDGs, hingga kunjungan ke berbagai tempat ikonik seperti Batu Caves, Genting Highland, Petronas Twin Tower, Istana Negara, dan Dataran Merdeka.
Sebagai penerima manfaat Beasiswa Sang Surya (beasiswa kader) dari Lazismu Palembang, Fareza merasa sangat termotivasi untuk terus belajar dan berkontribusi bagi masyarakat. Selain menjadi mahasiswa berprestasi, Fareza juga aktif di organisasi Muhammadiyah sebagai Sekretaris Pengurus Ranting Muhammadiyah Talang Jawa, Palembang, sehari-harinya sebagai imam masjid Muhammadiyah di Kelurahan Talang Jawa.
“Saya sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Lazismu. Beasiswa ini tidak hanya membantu saya secara finansial, tetapi juga membuka peluang bagi saya untuk mengembangkan diri dan berkontribusi pada dunia yang lebih baik,” ujar Fareza pada Jum’at, 9 Agustus 2024.
Prestasi yang diraih Fareza membuktikan bahwa pemuda Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Lazismu Palembang berharap keberhasilan Fareza dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi bangsa dan agama.
Keberhasilan Fareza bisa berprestasi serta aktif di Muhammadiyah dan bisa belajar ke Kuala Lumpur Malaysia, salah satunya ada kebermanfaatan dari zakat dan infak yang ditunaikan muzaki di Lazismu Palembang.
“Ya Ananda Fareza ini salah satu penerima manfaat program pendidikanbeasiswa Sang Surya (beasiswa kader) yang dialokasikan dari ZIS yang dihimpun di Lazismu Palembang, ujar Andi selaku Wakil Ketua Lazismu Palembang.
Terima kasih kepada Ayah Bunda dan Sahabat semua yang sudah berdonasi ke Lazismu Palembang, kami mengajak untuk terus menunaikan zakat, infak dan sedekahnya ke Lazismu Palembang agar kebermanfaatan dan keberkahannya dapat dirasakan banyak penerima manfaat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Lazismu Palembang]

MADIUN -- Lazismu dan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Madiun menyelenggarakan kegiatan Cegah Stunting Itu Penting, yang berkolaborasi dengan Puskesmas Pembantu Kelurahan Sogaten, Kota Madiun pada Kamis, 8 Agustus 2024 bertempat di Posyandu Mawar-Anggrek.
Terlaksananya kegiatan ini merupakan bagian dari program Departemen Kesehatan PDNA Kota Madiun yang juga sejalan dengan Pilar Kesehatan Lazismu dalam program Timbang (Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang).
Kegiatan diisi dengan konsultasi langsung dua arah antara orang tua dan kader posyandu serta bidan dan dokter dari Nasiyatul Aisyiyah.
Sosialisasi pencegahan stunting dan pemberian makanan tambahan (PMT) merupakan kegiatan konsultasi dua arah anak ditimbang dan orangtua yang juga sebagai langkah edukasi terkait tumbuh kembang putra putrinya.
Sementara sosialisasi pencegahan stunting diisi oleh bidan Lindarti Marsiyah yang juga pengurus Nasiyatul Aisyiyah.
Ika Happy Azizah selaku Ketua PDNA Kota Madiun mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang berjalan dalam pelaksanaan kegiatan ini. “Harapannya kesadaran masyarakat akan bahaya stunting semakin meningkat dan angka stunting di Kota Madiun bisa berkurang. Anak-anak adalah aset bagi negara yang harus dijaga. Anak-anak merupakan sumber daya dunia yang paling berharga dan harapan terbaik untuk masa depan," begitu tuturnya.
Sementara itu, Lazismu bersyukur dengan terlaksananya kegiatan ini dan berharap kolaborasi kebaikan antara Lazismu dan ortom lainnya di Kota Madiun bisa terus ada dengan penuh sinergitas.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Lazismu Kota Madiun]

TANGSEL – Nilai manfaat dana abadi umat yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dijamin akuntabilitasnya sehingga secara efisien dan efektifit digunakan untuk kemaslahatan.
Melalui program kemaslahatan umat, BPKH berkomitmen ikut berperan dalam menanggulangi permasalahan yang berkembang di masyarakat. Salah satunya mendukung nilai penting masjid sebagai pusat pemberdayaan umat di Pamulang, Tangerang Selatan dengan bantuan kemaslahatan itu.
Adalah Masjid Al-Matiin, yang dikelola Yayasan Pondok Pesantren di Pamulang, selama ini dieketahui belum mampu menampung kegiatan santri baik salat jamaah dan kegiatan santri lainnya. Masjid Al-Matiin mendapat bantuan program kemaslahatan BPKH yang serah terimanya dilakukan pada 1 Agustus 2024.
Hadir dalam kegiatan serah terima Deputy Kemaslahatan BPKH Miftahudin dan Ahmad Imam Mujadid Rais selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu, Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Al-Matiin, KH. Ucup Ridwan Saputra dan Lurah Kedaung Darwin Sopyan, serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Miftahudin menyampaikan bahwa dana pembangunan masjid Al - Matiin berasal dari Dana Abadi Umat yang diperoleh dari hasil efisiensi penyelenggaraan Ibadah Haji pada tahun-tahun sebelumnya.
“Efisiensi tersebut, kemudian dilakukan investasi untuk mendapatkan pengembangan atau bagi hasil, dana bagi hasil itulah yang kemudian disalurkan sebagai dana kemaslahatan,” jelasnya. Yang salah satunya melalui mitra kemaslahatan seperti Lazismu dan Yayasan ini sebagai penerima manfaatnya. Miftah juga menegaskan sumber dana ini bukan berasal dari setoran jamaah haji yang akan berangkat.
Ketua Badan Pengurus Lazismu, Ahmad Imam Mujadid Rais menyampaikan terimakasih atas kepercayaan BPKH yang sejak akhir tahun 2018 telah bermitra dalam penanganan gempa di Palu – Sulawesi Tengah. Alhamdulillah, hingga saat ini program kemitraan itu terus terjaga.
Informasi yang diperoleh Lazismu, kata Mujadid Rais, sebelum dimulai pembangunan lantai dua, Masjid Al-Matiin diasesmen untuk analisa fisik bangunan. Analisa tersebut perlu dilakukan agar ada penguatan pada struktur lantai satu dengan penambahan empat pilar.
Bulan Novermber 2023, pekerjaan pembangunan lantai dua dimulai dan diselesaikan pada bulan Juli 2024. Harapannya, masjid ini dapat mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan pondok pesantren secara layak dan nyaman.
“Masjid ini dapat dimakmurkan dan memberikan pencerahan bagi masyarakat terutama kepada para santri untuk menjadi kader bangsa yang berkemajuan,” harapnya.
Sementara itu, Ustadz Ucup menyampaikan terimakasih kepada BPKH dan Lazismu, dengan komitmen bahwa masjid akan digunakan untuk meningkatkan kualitas para santri.
Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan penyerahan Rendang Kaleng Kemasan, hasil inovasi program Qurban Lazismu untuk ketahanan pangan di Indonesia, Adapun pendistribusiannya bisa dilakukan sepanjang tahun baik untuk kegiatan kebencanaan seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, atau pun pencegahan stunting, muallaf, kelompok difabel, kantong-kantong kemiskinan dan Kawasan 3T.
{Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah}

JAKARTA -- Suatu program dikatakan berhasil ketika memiliki dampak nyata bagi masyarakat lebih-lebih jika dampak yang dihasilkan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Tapi bagaiamana cara mengukur dampak sebuah program inovasi? Sebuah program pastinya melibatkan banyak aktor yang saling berkontribusi dan sekaligus mendapatkan manfaat baik secara ekonomi, sosial bahkan lingkungan.
Keberhasilan program dinilai dari prosesnya sampai dengan evaluasi yang dilakukan dan dinyatakan ada nilai yang dicapai sebagai investasi sosial (social return of investment/SROI) suatu program. SROI inilah yang kemudian digunakan sebagai metode atau pendekatan yang komprehensif.
Empat hari yang lalu, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Susanto, berkesempatan untuk memberikan pelatihan mengenai Social Return on Investment (SROI) kepada Lazismu. Kesempatan emas itu, didalami oleh Manajer Research and Development Lazismu, Sita Rahmi bersama dengan dua orang amil Lazismu lainnya dari program yaitu Brilyan Octaviani Chandra dan Muhammad Umar dari fundraising.
Dalam pelatihan singkat itu, Santoso mengatakan bahwa SROI adalah metode yang digunakan untuk mengukur dan mengkomunikasikan nilai sosial, lingkungan, dan ekonomi yang dihasilkan oleh suatu proyek atau organisasi.
“Materi yang diberikan mengenai cara mengidentifikasi dan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders), mengumpulkan data relevan, serta menghitung rasio SROI untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang dampak dari kegiatan mereka,” jelasnya pada Senin, 5 Agustus 2024.
Menurut Santoso, pelatihan ini sangat penting bagi organisasi nirlaba dalam mengevaluasi dan menunjukkan dampak positif dari program-program mereka. Dengan menerapkan SROI, organisasi nirlaba dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kontribusi mereka dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
Berdasarkan materi pelatihan yang diterima, Sita Rahmi mengungkapkan SROI yang sudah digunakan oleh Habitat for Humanity Indonesia dalam melaksanakan programnya adalah wawasan berharga terutama bagi Lazismu. “Ada banyak informasi bagaimana dalam perencanaan program alokasi sumber daya memiliki peran penting untuk memaksimalkan nilai manfaat sosial dan ekonomi,” tuturnya menunjukkan materi pelatihan.
Melalui SROI, sambung Sita Rahmi, dalam aktivasi program dari proses awal sampai akhir diarahkan sedapat mungkin pengukuran objektif dilakukan karena berdasarkan nilai dari dampak. Tidak sekadar upaya investasi tapi membantu organisasi dan investor memahami dampak dari kegiatan yang direncanakan.
Sita Rahmi menekankan, metode SROI penting dikuasai baik oleh tim program maupun tim penghimpunan. Bagi tim penghimpunan, kemampuan mengukur SROI dari program yang didanai oleh muzaki khususnya perusahaan akan mampu meningkatkan trust mereka dan dampak positif program.
Adapun bagi tim program, kata dia, SROI dapat menjadi salah satu alternatif cara mengevaluasi efektifitas dari sebuah program yang dijalankan. Sementara itu, bagi Tim R & D, kajian SROI dilakukan guna menguji coba metode ini jika diterapkan untuk mengevaluasi karakteristik program-program di LAZISMU apakah cocok atau tidak.
Mengapa SROI penting bagi Lazismu, Sita Rahmi mengungkapkan bahwa Lazismu dengan enam pilar programnya memerlukan sinergi kebajikan untuk investasi sosial mengingat dampak program yang selama ini dilakukan juga memiliki dampak capaian yang bersentuhan dengan Sustainable Developmet Goals (SDGs).
{Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah}

YOGYAKARTA -- Peran muhammadiyah dalam mengaktualisasikan ekonomi islam dimulai dari gerakan dakwah yang menggerakan aspek pendidkan, sosial, ekonomi, kesehatan dan filantropi islam.
Gerakan ekonomi islam harus berdampak dan menggairahkan ekonomi masyarakat. Karena itu, kerjasama dilakukan muhammadiyah dengan berbagai pihak.
Langkah nyatanya menjalin kerjasama strategis dengan Bank Muamalat Indonesia. Hal itu ditandai dengan seremoni penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak yang dilaksanakan di Yogyakarta, Rabu 7 Agustus 2024, oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Direktur Bank Muamalat Indonesia Karno.
Dalam rilis dilaman resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah (7/8/2024), Haedar Nashir menyambut baik perluasan kerja sama ini. Haedar menyampaikan kerja sama yang dibangun dengan Bank Muamalat sudah dijalin sejak lama, bahkan Muhammadiyah juga jadi bagian dari pihak yang mendirikan Bank Muamalat.
"MoU hari ini memperkuat hubungannya antara Muhammadiyah dengan Muamalat, begitu juga dengan BPKH kami juga intensif dalam kerja sama dan komunikasi,” ungkap Haedar.
Muhammadiyah berharap untuk lembaga perbankan ini, sebagai bank syariah yang lahir dari umat tumbuh besar dan berkembang jadi perbankan yang tangguh.
“Kita harus mempertahankannya secara bersama-sama, sehingga Bank Muamalat ini tetap berkembang dan besar,” imbuhnya.
Haedar menyampaikan supaya Bank Muamalat untuk mengintensifkan komunikasi khususnya dengan investor, sehingga bisa melakukan ekspansi lebih luas dan prudence. Selain itu, menurutnya juga perlu untuk memperbaiki komunikasi publik di mana warganet Indonesia masih rendah literaturnya.
“Tentang kerja sama lebih lanjut supaya tetap jalan dan lebih baik dari sebelumnya,” katanya.
Dalam mengelola perbankan, kata Haedar, juga harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip good government. Selain itu juga harus profesionalitas, menjaga keamanannya, dan menjaga amanahnya.
Nilai-nilai utama itu harus berdampak pada kemajuan umat, tidak hanya secara ketaatan agama tapi juga kehidupan peradaban.
“Bagi kami agama juga harus mengurus kehidupan, tidak hanya yang bersifat sakral. Dan itu semua harus tetap moderat,” sambung Haedar.
Dunia perbankan menurutnya tidak hanya untuk urusan bisnis dan finansial, tapi juga menyentuh aspek sosial dan filantropi umat. Perbankan harus memberi manfaat sebanyak-banyaknya umat, lebih-lebih UMKM harus diperhatikan serius, tidak hanya menjadi ‘sampiran’ kebijakan.
Menurutnya, itu yang selama ini diperjuangkan oleh Muhammadiyah.
Dalam kesempatan itu, Karno mengatakan, terdapat dua lingkup kerja sama yang akan dijalankan oleh Bank Muamalat dan PP Muhammadiyah. Pertama adalah pemanfaatan jasa, layanan dan program CSR Bank Muamalat untuk pengembangan cabang, ranting dan masjid yang dikelola oleh Muhammadiyah. Kedua adalah kolaborasi program antara Bank Muamalat dengan lembaga zakat nasional milik Muhammadiyah, Lazismu.
Selain itu, dilansir dalam laman resmi bankmuamalat.co.id (7/8/2024), Karno mengungkapkan sebagai pionir bank syariah di Tanah Air ini juga berkomitmen untuk menyiapkan pembiayaan sebesar Rp 2 triliun kepada Muhammadiyah. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti rumah sakit, perguruan tinggi, pondok pesantren dan masjid.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Muhammadiyah kepada Bank Muamalat selama ini. Bagi kami, Muhammadiyah adalah mitra utama dan strategis yang senantiasa mendukung Bank Muamalat dengan tetap menjadi nasabah loyal. Insya Allah kolaborasi dengan Muhammadiyah akan semakin erat dan lebih luas lagi ke depannya,” ujarnya.
Salah satu aspek utama dari nota kesepahaman tersebut adalah dukungan kepada pengurus masjid dalam memahami dan menggunakan layanan perbankan syariah. Bank Muamalat akan menyediakan aplikasi khusus untuk masjid yang dapat membantu pengurus dalam proses digitalisasi pengelolaan keuangan masjid.
Implementasi Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) di lingkungan masjid Muhammadiyah juga akan dilakukan guna memudahkan transaksi keuangan, seperti pembayaran donasi dan Zakat, Infaq, Shodaqah dan Wakaf (Ziswaf) secara digital. Dengan layanan penyimpanan dan pengelolaan dana yang diperoleh, diharapkan dana tersebut dapat dimanfaatkan dengan lebih efektif dan efisien untuk kemaslahatan umat.
Aspek kerja sama lain adalah pengelolaan keuangan dan program agregator haji. Dalam hal ini, Bank Muamalat akan mensosialisasikan dan mengelola keuangan yang berhubungan dengan haji di lingkungan Muhammadiyah.
Adapun terkait kerja sama dengan Lazismu, kedua belah pihak akan berkolaborasi dalam hal layanan keuangan syariah, penyaluran ziswaf, donasi kemanusiaan, penyaluran hasil kurban dan resiprokal marketing.
Sebelumnya, Bank Muamalat telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pengurus wilayah Muhammadiyah di Sumatera yang mencakup kerja sama bisnis, sosial keagamaan hingga literasi keuangan. Selain itu, Bank Muamalat juga memfasilitasi pembukaan rekening secara serentak untuk amal usaha, organisasi otonom dan ratusan warga Muhammadiyah di kota Serang, Banten belum lama ini.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah)

KEBUMEN – Marbot masjid berperan penting dalam memakmurkan masjid. Melalui peran dan tugasnya, jamaah dapat melakukan aktivitasnya di masjid yang diiringi dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan dan pengelolaan masjid.
Pada hari Kamis, 8 Agustus 2024, Lazismu melakukan kunjungan ke Masjid Miftahul Ulum, di Kebumen, Jawa Tengah. Agenda silaturahim itu sekaligus penyerahan bantuan untuk renovasi sarana ibadah Masjid Miftahul Ulum yang berlokasi di Kecamatan Sruweng, Kebumen.
Bantuan diserahkan dalam bentuk dana renovasi senilai Rp 50.000.000, yang diterima oleh jajaran takmir Masjid Miftahul Ulum. Direktur Utama Lazismu, Ibnu Tsani dan Direktur Pendayagunaan dan Distribusi, Ardi Lutfi Kautsar serta perwakilan Lazismu Daerah Kebumen, hadir dalam serah terima bantuan itu.
Melalui Program Back To Masjid, peran marbot kehadirannya untuk menguatkan komitmen dan Lazismu sebagai penghimpun dan penyalur dana ZISKA mendukung penuh pengembangan sarana ibadah masjid di berbagai daerah untuk perluasan dakwah.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Lazismu Ibnu Tsani menjelaskan, program ini merupakan salah satu program unggulan Lazismu yang sangat dinantikan oleh para donatur.
Ia juga menambahkan, saat ini Lazismu tengah fokus pada pengembangan pembinaan marbot masjid sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan dan pengelolaan masjid.
Ketua Takmir Masjid Miftahul Ulum, Waluyo mengungkapkan rasa syukur dan berterimakasih yang mendalam kepada Lazismu atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, bantuan ini sangat berarti, terutama di tengah keterbatasan pengelola masjid dalam menghimpun dana untuk melakukan renovasi masjid.
Dengan penyerahan bantuan ini, diharapkan Masjid Miftahul Ulum dapat semakin optimal dalam melaksanakan kegiatan ibadah dan mendukung kebutuhan dakwah umat di wilayah tersebut.
Back To Masjid adalah program Lazismu yang didesign untuk peningkatan kualitas tata kelola masjid melalui pembinaan dan pendampingan marbot serta sarana penunjang dakwahnya.
{Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah}

