

PALEMBANG -- Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H, Pengurus Lazismu Kota Palembang melaksanakan kunjungan silahturahim ke Panti Asuhan Humaira, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Palembang pada hari ini (22/7/2024). Kunjungan tersebut merupakan program aksi kepedulian Lazismu Kota Palembang terhadap anak-anak yatim piatu dan duafa di Kota Palembang.
Pada kesempatan itu, Lazismu Kota Palembang memberikan santunan berupa makan siang kepada seluruh anak-anak panti dan bantuan operasional bulanan untuk membantu kelancaran operasional panti. Lazismu Kota Palembang juga berkomitmen untuk terus mendukung operasional bulanan panti asuhan ini di masa depan.
Sekretaris Dewan Syariah Lazismu Kota Palembang, Syarief Ali S.P., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Lazismu Kota Palembang selalu berusaha untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, termasuk anak-anak yatim piatu dan duafa. "Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban panti asuhan dalam merawat dan membina anak-anak," ujarnya.
Ketua Lazismu Kata Palembang, Kgs. M Fahmi, menambahkan bahwa Lazismu Kota Palembang akan terus menjalin kerjasama dengan Panti Asuhan Humaira untuk membantu anak-anak panti mendapatkan pendidikan dan keterampilan yang mereka butuhkan. "Kami ingin anak-anak panti ini mendapatkan masa depan yang cerah," tuturnya.
Fatmawati sebagai Ketua Panti Asuhan Humaira, mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Kota Palembang atas bantuan dan kepeduliannya. "Bantuan ini sangat berarti bagi kami dan anak-anak panti," ujarnya.
Panti Asuhan Humaira saat ini membina 33 anak perempuan. Panti ini dikelola oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Palembang dan fokus pada program pembinaan akademik, keterampilan mengurus rumah, dan tahfizh Qur'an.
Hadir pada kunjungan itu, semua tim pengurus Lazismu dibantu teman-teman mahasiswa UIN Palembang yang sedang magang di kantor Lazismu. Kunjungan Lazismu Kota Palembang ke Panti Asuhan Humaira ini merupakan contoh nyata dari komitmen Lazismu Kota Palembang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Lazismu Kota Palembang berharap melalui kegiatan ini, dapat meringankan beban panti asuhan dan membantu anak-anak panti mendapatkan masa depan yang lebih baik.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Andi Wijaya]

JAKARTA – Problem perubahan iklim sama dengan masalah kerusakan alam yang terjadi sebagai dampaknya. Kenyataannya, perubahan iklim dengan segala dampaknya menyisakan persoalan lainnya bagi manusia. Situasinya semakin genting, di saat bersamaan bencana alam di Indonesia yang sering terjadi menggambarkan potensinya yang kian rentan. Intervensi manusia terhadap cara pandang pada alam harus kembali kepada dasar-dasar perubahan iklim.
Dalam kajian lembaga filantropi seperti Lazismu baru dalam tahap permukaan. Lebih dari itu, Muhammadiyah lewat kajian manhaj tarjih masuk pada selubung terdalam yang melibatkan banyak pakar. Kendati demikian, kajian dalam merespons isu-isu lingkungan dan perubahan iklim melahirkan karya berupa Fikih Air (2004) dan Fikih Kebencanaan (2015) sebagai nilai tambah yang bersifat integral secara keilmuan.
Dokumen tersebut paling tidak sebagai upaya penting dalam suatu respons atas keterdesakan tantangan global yang berdampak pada bumi manusia. Karena itu, Divisi Research and Development (R & D) Lazismu Pusat dan Divisi Kelembagaan dan SDA Lazismu pusat akan menggelar workshop dampak perubahan iklim di Indonesia dan peran Lazismu ke depannya.
Menurut Sita Rahmi BS, Manajer Research and Development Lazismu Pusat, dalam keterangannya (22/7/2024) workshop ini akan digelar pada tanggal, 3 – 4 Agustus 2024, di Jakarta. Lazismu berkolaborasi dengan lembaga nirlaba, Madani Berkelanjutan. Isu perubahan iklim yang diusung sebetulnya sebagai tindak lanjut rekomendasi Muhammmadiyah terhadap perubahan iklim dan responsnya, yang pada konteks ini Lazismu mewarnainya dalam pendekatan filantropi.
“Sebelum dilakukan workshop Lazismu telah mendata jejaring Lazismu di wilayah dan daerah terpilih. Sebanyak 44 kantor Lazismu itu berhasil dihimpun berdasarkan potensi kerentanan terjadinya perubahan iklim dan bencana,” paparnya.
Sebelum workshop, Divisi Research and Development Lazismu Pusat, kata Sita, pada 16 Juli 2024, melakukan paparan awal tentang maksud, tujuan dan gambaran kegiatan workshop itu. Tujuan diagendakannya untuk meningkatkan kapasitas amil dalam isu perubahan iklim di Indonesia.
Secara rinci kata dia, amil memiliki keterampilan dalam mengidentifikasi dampak perubahan iklim serta aksi yang bisa dikerjakan bersama berdasarkan kondisi lokal daerah masing-masing, dalam rangka pencegahan, penanganan serta adaptasi dampak perubahan iklim.
Harapannya kata Sita, kemampuan amil bertambah dan dapat mengintegrasikannya dalam program pendistribusian dan pendayagunaan yang dirancang untuk menjawab permasalahan perubahan iklim. “Nilai tambahnya, kompetensi ini dapat membuka peluang model penghimpunan yang berbasis pada kampanye untuk pendanaan program perubahan iklim,” tandasnya.
Selain menjemput target yang direncanakan, diharapka juga amil Lazismu di wilayah dan daerah mampu mengidentifikasi tantangan, potensi dan inovasi adaptasi perubahan iklim di kawasan yang rentan dan mampu menterjemahkannnya dalam strategi dan rencana aksi.
Lazismu dalam konteks perubahan iklim, sambung Sita, tidak hanya mengintegrasikan pandangan teologis dan fikih semata. Justeru melalui kacamata filantropi terbuka kajian lebih lanjut yang lebih saintifik untuk menemukan sisi faktualnya dan kerangka justifikasinya sehingga menghasilkan panduan praktis gerakan filantropi dalam merespons perubahan iklim.
“Maka sinergi Lazismu dengan Madani Berkelanjutan yang bertumpu pada kombinasi riset dan filantropi dapat menghasilkan peta dampak dan risiko perubahan iklim di Indonesia yang melibatkan lintas sektor serta best practice program di mana kerja-kerja Madani Berkelanjutan yang pernah dijalankan sebelumnya menjadi pintu masuk yang beririsan dengan aksi gerakan filantropi,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Deputy Director Madani Berkelanjutan, Giorgio Budi Indrarto mengatakan bahwa nilai strategis dari kolaborasi ini bersama Lazismu adalah sebagai salah satu sayap organisasi Islam terbesar di Indonesia. “Peran Lazismu sangat strategis dalam konteks penanganan perubahan iklim, terutama pada tingkat tapak,” jelasnya.
Dengan jaringan yang sangat luas, cakupan untuk menyampaikan informasi dan mengidentifikasi kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim juga menjadi lebih luas. Nilai inilah, sambung Giorgio, yang mendorong Madani Berkelanjutan untuk melakukan sinergi.
Mengapa perubahan iklim perlu masuk dalam gerakan filantropi ? Giorgio menuturkan bahwa gerakan filantropi sangat dibutuhkan perannya dalam konteks penanganan perubahan iklim dan ini sudah dipraktikkan pada skala global.
Karena untuk menangani perubahan iklim, dibutuhkan berbagai sumber daya untuk mewujudkan keberhasilannya. Bahkan, kata dia, topik terkait pendanaan iklim (climate financing) merupakan satu topik yang terus dibicarakan hingga hari ini. Gerakan filantropi menjadi salah satu gerakan yang menjadi ujung tombak untuk dapat menjawab berbagai tantangan perubahan iklim saat ini.
“Maka untuk dapat menghadapi perubahan iklim, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui apa yang dimaksud dengan perubahan iklim, dan bagaimana kita bisa menghadapinya,” terangnya.
Itulah sebab mengapa workshop dibutuhkan bersama dengan Lazismu di berbagai wilayah Indonesia yang teridentifikasi sangat rentan terhadap perubahan iklim. Sehingga, para pelaku filantropi dapat mulai untuk mengidentifikasi peluang serta tantangan yang dihadapi pada tingkat wilayah masing-masing, tandasnya.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]

KALIMANTAN SELATAN -- Lazismu Banjarbaru menggelar aksi bagi-bagi bakso gratis dalam gelaran Hari Bermuhammadiyah Banjarbaru sekaligus peletakan batu pertama Pembangunan Masjid Al-Istiqomah Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada Minggu (7/7/2024).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Lazismu Banjarbaru ini merupakan kegiatan perdana, dengan mengambil nama "BaksoMu".
"BaksoMU" juga didukung oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjarbaru dan Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kota Banjarbaru.
Staf eksekutif Lazismu Banjarbaru, Tito Dwi Wirawan, menuturkan "BaksoMu" dibagi gratis kepada warga Muhammadiyah yang datang di Hari Bermuhammadiyah, daging dari "BaksoMu" ini merupakan hasil dari daging kurban yang lalu, disimpan didalam lemari pendingin, digiling dan dijadikan bakso.
"Warga Muhammadiyah bisa datang ke halaman parkir Masjid Al-Istiqomah, dan bisa mendatangi stand "BaksoMu", bakso dibagikan gratis cukup bayar pakai doa," ungkapnya.
"Alhamdulillah, warga Muhammadiyah sangat antusias sekali mengambil bakso yang sudah disajikan oleh ibu-ibu 'Aisyiyah Banjarbaru," tambahnya
Dalam waktu 3 jam, "BaksoMu" sebanyak 600 porsi ludes diserbu warga Muhammadiyah, tidak sedikit yang meminta tambahan bakso hingga beberapa porsi.
"Semoga dengan pertama kali BaksoMu ini, kedepan BaksoMu bisa kembali hadir dalam gelaran-gelaran Acara Muhammadiyah lainnya, karena antusias terhadap BaksoMu sangat bagus". Harapnya.
Salah Satu pengurus Pimpinan Cabang 'Aisyiyah Banjarbaru selatan, Lisna datang ke Acara Hari Bermuhammadiyah untuk mengikuti rangkaian acara, terutama membantu stand-stand yang diadakan oleh panitia.
"Alhamdulillah, kegiatan hari ini sangat meriah didukung dengan cuaca yang cerah, semoga acara ini cerah dengan kegiatan nya," ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya BaksoMu yang disediakan oleh panitia sangat pas sekali dengan kegiatan di pagi hari ini. Ia berharap semoga BaksoMu kembali hadir di kegiatan Muhammadiyah lainnya.
Kegiatan hari Bermuhammadiyah sekaligus peletakan batu pertama pembangunan dan pengembangan masjid Al-Istiqomah ini dihadiri oleh Walikota Banjarbaru, H.M. Aditya Mufti Arifin, sekretaris wilayah Muhammadiyah Kalsel, Asrani dan seluruh pimpinan Muhammadiyah serta 'Aisyiyah Se-kota Banjarbaru.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Reviadi Savitri]

SUMATERA BARAT --- Suatu penghargaan dan apresiasi tinggi bagi organisasi pengelola zakat (OPZ) nasional yang melakukan inovasi program secara berkelanjutan dan sebagai ajang untuk saling memiliki inovasi program zakat yang berdampak, melibatkan amil dan pemangku kepentingan (stakeholders). Zakat Awards 2024 adalah momen yang paling dinanti oleh organisasi pengelola zakat.
Dalam musyawarah nasional Forum Zakat (FOZ) ke-X yang dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin di Istana Wapres Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024), dan munasnya berlangsung di Kota Padang, Sumatera Barat pada Rabu, 17 Juli 2024, penganugerahan ini diberikan kepada organisasi pengelola zakat.
Ada 150 lebih lembaga amil zakat (LAZ) yang hadir dan akan menerima penghargaan tersebut. Salah satunya adalah Lazismu. Pada munas kali ini, Lazismu kembali mendapatkan penghargaaan dari Forum Zakat melalui ajang Zakat Awards 2024.
Ibnu Tsani, Direktur Utama Lazismu menjelaskan, penghargaan yang diterima oleh Lazismu diserahkan pada saat Pembukaan Munas Forum Zakat (FOZ) di Kota Padang, Rabu 17 Juli 2024. "Lazismu mendapatkan penghargaan predikat Gold Awards untuk kategori program pendidikan organisasi pengelola zakat skala nasional,” katanya.
Dalam keterangannya, Ibnu Tsani menambahkan, semoga melalui penghargaan ini bisa menjadi energi baru bagi Lazismu se- Indonesia untuk terus bergerak memanfaatkan dana zakat, infak, sedekah dan dana social keagamaan lainnya (ZISKA) untuk peningkatan kualitas sumber daya amil dan sektor pendidikan.
Ibnu juga mengatakan, Lazismu harus bisa membaca dan menjawab berbagai persoalan yang dihadapi oleh umat. Dana ZISKA merupakan instrumen dalam mewujudkan sumber daya amil yang berkemajuan.
Mewakili Lazismu, Ibnu Tsani tak lupa mengucapkan terimakasih kepada sekolah, guru, siswa, dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada Enuma dan The Head Foundation Indonesia atas dukungannya yang selama ini telah dijalankan sebagai wujud sinergi kebajikan untuk inovasi sosial,” tutupnya.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]

SIDOARJO – Mahmudah (48) tak kuasa menahan haru. Saat kakinya melangkah ke teras rumah yang baru selesai dibangun oleh Lazismu dan Baznas Sidoarjo melalui program bedah rumah, ingatannya langsung tertuju pada impian suaminya untuk membangun rumah di tahun 2021.
Pasalnya, kala itu baru berwujud pondasi namun tak dapat diteruskan akibat suaminya berpulang terpapar Covid-19. “Tiga tahun lebih pondasi itu mangkrak. Sejak suami berpulang, saya sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik. Uangnya tidak cukup untuk meneruskan membangun rumah,” katanya.
Sebagai tulang punggung ketiga buah hatinya, kata Mahmudah, kedua anaknya harus tetap bersekolah. Sementara anak tertua sudah masuk ke jenjang kuliah.
Mahmudah mengaku pasrah, harapan untuk memiliki rumah sudah pupus. Sampai suatu ketika, ia disarankan tetangga yang aktif di muhammadiyah untuk mengajukan bantuan bedah rumah ke Lazismu, kenangnya mengisahkan awal pengajuan bantuan itu.
Lazismu Sidoarjo melalui Ketuanya, Hifni Solikhin, merespons surat pengajuan bantuan Mahmudah. Diketahui, Mahmudah dan ketiga anaknya masih menumpang di rumah orangtuanya. Dengan pertimbangan itu, kata Hifni, survei kelayakan dilakukan Lazismu Sidoarjo agar program bedah rumah dapat dilakukan dan tepat sasaran.
“Lokasi rumah Mahmudah berada di tanah pekarangan di RT 02, RW 01, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo,” terangnya. Betul ketika disurvei belum selesai masih berupa pondasi, pungkasnya.
Sampai pada suatu putusan untuk layak dibantu, Hifni mengabarkan bahwa program bedah rumah pelaksanaannya diperuntukkan bagi keluarga duafa. “Dalam aktivasinya Lazismu Sidoarjo bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo,” jelasnya.
Untuk kolaborasi tersebut, lanjut dia, skemanya berbagi biaya program antara Lazismu dan Baznas Kabupaten Sidoarjo. Tujuan program bedah rumah, kata dia, membantu memperbaiki atau merenovasi rumah agar layak huni.
Tepatnya, pada 4 Juli 2024, bantuan serah terima program bedah rumah dilakukan. Lazismu dan Baznas Sidoarjo menyerahkan kepada Mahmudah. Alhamdulillah proses pembangunan rumahnya selesai pada 15 Juli 2024. “Rumah itu sekarang menjadi hunian yang lebih layak, aman, dan nyaman untuk dihuni Mahmudah,” pungkasnya.
Wakil Ketua Baznas Sidoarjo, Achmad Saleh, menuturkan, kolaborasi ini sangat penting untuk memperluas nilai manfaat kepada masyarakat. “Jangkauan bantuan yang tepat sasaran dipastikan benar-benar untuk mereka yang membutuhkan," tandasnya
Mahmudah mengucapkan terima kasih kepada Baznas Sidoarjo dan Lazismu yang telah membantu memperbaiki rumah saya. Sekarang saya bisa tinggal di rumah yang nyaman dan tidak khawatir saat hujan datang," ujarnya.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Yekti P]

BOGOR -- Hari ini setelah melaksanakan salat Idul Adha 1445 H, Lazismu melaksnakan penyembelihan hewan kurban di Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (17/6/2024). Lokasi penyembelihan ditempatkan di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Ki Bagus Hadikusumo.
Penanggung Jawab penyembelihan dan pendistrbusian hewan kurban Lazismu Pusat, Tatang Ruchyat mengatakan kerjasama penyaluran hewan kurban yang di sembelih bersama MBS Ki Bagus Hadikusumo sudah direncanakan sebelumnya dengan jumlah hewan kurban sebanyak 5 ekor kambing.
Bersama para pengasuh boarding school dan santriwan, kata Tatang, proses penyembelihan berlangsung dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB. “Meski MBS juga melaksanakan penyembelihan di lokasinya, kolaborasi program Qurbanmu Bahagiakan Sesama berjalan lancar, pungkasnya.
Salah seorang santriwan bernama Noval mengaku merasa senang bisa berpartisipasi menlenggarakan penyembelihan hewan kurban bersama – sama. “Kami didampingi langsung oleh para ustadz bagaimana memperlakukan hewan kurban sebelum dan setelah disembelih,” uajrnya.
Sampai dengan pencacahan kata Noval, kami semua saling bergotong-royong. Di sana para santriwati dan ustadzah mencacah daging kambing yang sudah dipisahkan untuk dikumpulkan dalam suatu wadah tersendiri.
Panitia penyembelihan hewan kurban di MBS, Furqon menuturkan keterlibatan santriwan dan santriwati sebagai edukasi bagaimana nilai-nilai sosial dan kepedulian menjadi bagian pembelajaran yang penting di momentum Idul Adha.
“Sesuai rencana hewan kurban dari para pequrban yang mengamanahkan ke Lazismu daging kurbannya akan dibagikan ke warga yang ada di sekitar MBS,” tuturnya.
Khususnya warga yang sangat membutuhkan di tiga rukun tetangga yang berlokasi di Desa Jampang, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor, tandasnya.
Yani salah seorang warga yang menerima manfaat dari program Qurbanmu, mengucapkan terima kasih kepada Lazismu atas daging kurban yang telah kami terima. Semoga Lazismu semakin sukses dan selalu menebar manfaat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

