

GAZA -- Masalah kemanusiaan di Palestina masih menjadi pusat perhatian dunia. Termasuk aksi kepeduliaan yang terus mengemuka di beberapa negara-negara Barat dan Eropa, tidak terkecuali di kawasan Asia dan benua lainnya.
Bahkan keluarnya resolusi dewan keamanan PBB pada akhir tahun 2023 tak memiliki kekuatan apapun dan berdampak bagi warga Palestina. Faktanya bantuan apapun yang menjadi kebutuhan dasar sulit masuk untuk bisa dirasakan manfaatnya oleh para penyintas.
Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional yang berkolaborasi dengan MuhammadiyahAid, dalam merespons dan memberikan bantuan sampai detik ini masih terus dilakukan. Di ramadhan kemarin Lazismu masih terus menyalurkan bantuan berupa makanan untuk rakyat Palestina.
Tak hanya itu, bantuan alat kesehatan untuk mendukung paramedis telah disalurkan juga dengan menjalin kerjasama kemanusiaan bersama Rumah Sakit Palestina di Mesir dan The Palestine Red Crescent Society pada awal tahun 2024. Bantuan alat medis itu berupa 2 unit automatic external defibrillator dan 1 unit diathermy.
Komitmen bantuan kemanusiaan Lazismu semakin tumbuh kuat dengan hadirnya distribusi air bersih di 3 titik lokasi pada 8 dan 9 Juni 2024. Mitra kolaborasi Lazismu di Palestina yaitu Gazze Destek Derngi (GDD) melalui Yaseen Assayyid selaku GDD Project Manager, mengatakan tiga lokasi yang memeroleh bantuan air bersih adalah kawasan Gaza sebanyak 70.000 liter, Deir al-Balah sejumlah 50.000 liter dan Khan Yunis sebanyak 39.000 liter.
Lebih lanjut, Yaseen merinci untuk kota Gaza dilakukan juga distribusi air bersih pada 10 dan 11 Juni 2024. “Penerima manfaat dari penyaluran air bersih ini sebanyak 15.900 orang dengan jumlah sekitar 3.975 keluarga, Dalam praktiknya di lapangan dikerahkan 20 unit water tank agar air bersih sampai di lokasi tepat sasaran,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Program Lazismu, Pusat, Ardi Luthfi Kautsar, mengucapkan terima kasih kepada semua donatur yang telah memercayakan amanahnya kepada Lazismu. “Alhamdulillah telah terlaksana program bantuan distribusi air bersih dari Lazismu yang berkolaborasi dengan GDD di Palestina,” pungkasnya.
Pendistribusian ini merupakan komitmen Lazismu sebagai pengelola dana bantuan kemanusiaan. Melalui program bantuan air bersih ini, sambung Ardi, mudah - mudahan bisa terus membasahi semangat perjuangan saudara kita di sana.
Program-program seperti ini akan terus Lazismu lakukan di samping program perdamaian jangka panjang dan program rehabilitasi jika perang ini berakhir. “Adapun yang terdekat Lazismu juga akan menyalurkan bantuan hewan kurban untuk rakyat Palestina,” tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN SRAGEN -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Achmad Dahlan Rais resmi membuka gelaran Akademi Marbot Masjid Muhammadiyah (AM3). Kegiatan ini berlangsung di Masjid Raya Al Falah Sragen dan diikuti oleh perwakilan 12 masjid Muhammadiyah dari berbagai daerah di Indonesia. Semua peserta mengikuti pelatihan selama delapan hari penuh, mulai tanggal 1 hingga 8 Juni 2024.
Kedua belas masjid Muhammadiyah di antaranya adalah Masjid Al Furqon Depok, Masjid Mujahidin PWM Jawa Barat, Masjid Al Jihad Banjarmasin, Masjid Al Muqarrabin PWM Gorontalo, dan Masjid Ar Rahmah RS Cempaka Putih. Akademi ini merupakan program pelatihan pengurus masjid Muhammadiyah tingkat nasional yang diinisiasi oleh Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid Muhammadiyah (LPCR-PM) bersama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan didukung oleh Lazismu.
Ketua LPCR-PM PP Muhammadiyah, Muhammad Jamaludin Ahmad mengungkapkan, kegiatan ini mendapatkan sambutan yang antusias dari peserta yang mewakili masjid dari berbagai wilayah, daerah, cabang, dan ranting yang mengikuti pelatihan ini. "Mudah-mudahan semangat ini bisa terus kita pelihara dan kemudian menjadikan masjid-masjid Muhammadiyah berubah menjadi masjid yang lebih baik, masjid yang unggul berkemajuan, masjid yang makmur memakmurkan," ujarnya dalam keterangan pada Sabtu (01/06).
Harapannya, imbuh Jamaludin, masjid-masjid Muhammadiyah semakin dicintai oleh masyarakat, mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat, serta menjadi tempat bangkitnya umat dan solusi bagi berbagai persoalan umat. "Dari masjid inilah kita bisa mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya sesuai dengan maksud dan tujuan persyarikatan Muhammadiyah," tambahnya.
Senada, Kusnadi Ikhwani selaku Ketua DKM Masjid Raya Al Falah Sragen juga berharap dengan kegiatan angkatan pertama ini dapat mencetak marbot masjid yang kompeten dan profesional. "Sehingga nantinya masjid-masjid akan dilayani oleh para marbot yang kompeten di bidangnya untuk menghidupkan masjid-masjid yang belum makmur dan memakmurkan bagi jamaahnya," harapnya.
Kusnadi menyambung, kegiatan ini rencananya akan terus berlanjut pada masa mendatang. Dengan demikian, kehadiran masjid-masjid Muhammadiyah akan semakin dicintai serta memberikan yang terbaik pada masyarakat.
Melalui AM3 ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas pengelolaan masjid Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Masjid juga dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang lebih baik lagi. Sesuai dengan jargon yang diserukan dalam kegiatan tersebut, "Masjid – Makmur Memakmurkan. Masjid – Dari Masjid Kita Bangkit, Masjid – Apapun Masalahnya, Masjid Solusinya!"
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN CILACAP -- Qotrun Nada Ashfia menderita down syndrome dan kelainan jantung sejak ia berusia empat bulan. Putri bungsu dari Sahudi, warga Desa Danasri Lor, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap ini sudah menjalani operasi pasang ring jantung ketika berusia satu tahun. Sejak anaknya didiagnosa dengan hasil tersebut, Sahudi terus mengupayakan pengobatan terbaik bagi kesembuhan dan kesehatan putrinya itu.
Kondisi Qotrun yang memprihatinkan ini mengundang keprihatinan Pemerintah Desa Danasri Lor. Meski memiliki dana yang terbatas, pemerintah desa setempat tidak surut untuk terus membatu pengobatan Qotrun. Sahudi pun difasilitasi untuk berobat ke RSUP Dr. Sardjito di DI Yogyakarta dengan menggunakan ambulans desa.
Kepala Desa Danasri Lor, Dalail pun tak segan turun tangan mengajukan bantuan ke berbagai lembaga sosial, termasuk Lazismu Kabupaten Cilacap demi meringankan biaya pengobatan yang harus ditanggung oleh Sahudi. "Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian dan bantuan kepada warga kami," ujar Sekretaris Desa Danasri Lor, Saimun mewaliki Pemerintah Desa Danasri Lor ketika mendampingi keluarga Sahudi menerima bantuan dari Lazismu Kabupaten Cilacap.
Pada kesempatan yang berlangsung Selasa (04/06) tersebut, Lazismu Kabupaten Cilacap memberikan bantuan berupa susu untuk Qotrun dan sejumlah uang tunai untuk membantu akomodasi pengobatan Qotrun. Sahudi sehari-hari berprofesi sebagai buruh tani sehingga jauh dari kata mapan secara ekonomi.
Kepala Puskesmas Danasri Lor, Bambang yang turut hadir menjelaskan bahwa desa tersebut merupakan lokus stunting. "Desa Danasri Lor pernah dijadikan lokus stunting Kabupaten Cilacap. Qotrun adalah salah satu anak yang mendapatkan perhatian khusus dari desa karena dia punya penyakit penyerta," terangnya.
Manajer Lazismu Kabupaten Cilacap, Budi Santoso menegaskan bahwa pihaknya memberi perhatian lebih pada masalah stunting di masyarakat melalui program Tingkatkan Kemampuan Gizi Seimbang atau Timbang. "Selain berupaya meringankan beban keluarga Sahudi, ini adalah upaya Lazismu memerangi stunting di masyarakat," tegasnya.
Bantuan yang diberikan Lazismu kepada Qotrun, lanjut Budi, adalah permulaan. Bantuan ini dapat menjadi stimulus bagi para dermawan yang ada di Kabupaten Cilacap untuk ikut serta memberikan kehidupan yang lebih baik bagi Qotrun.
Saat ini balita berusia dua tahun tersebut masih harus melakukan pengobatan rutin di RS Sardjito Yogyakarta setiap bulan dan menjalani terapi di RSUD Banyumas untuk melatih motoriknya. Serangkaian pengobatan telah membuahkan hasil, Qotrun sudah mulai bisa makan nasi, meskipun belum bisa lepas dari susu dengan formulasi khusus untuk tumbuh kembang dan pemenuhan gizinya. Selain itu, Qotrun sudah mulai belajar berjalan dengan bantuan.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA BANJARMASIN -- Dalam rangka Milad Aisyiyah ke-107 dan Milad TK Aisyiyah 31 ke-42, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Banjarmasin 3 menggelar berbagai kegiatan. Di antaranya adalah lomba sepeda hias, pemeriksaan kesehatan gratis, dan penyerahan santunan kepada siswa kurang mampu. Kegiatan ini bertempat di TK Aisyiyah 31 Banjarmasin pada Sabtu (08/06).
Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan turut memberikan dukungan atas kegiatan tersebut. Manajer Pendayagunaan dan Pendistribusian, Rizali Rahman menjelaskan, kolaborasi yang dilakukan ini bukan kali pertama. Tahun sebelumnya, pihaknya juga memberikan dukungan serupa.
"Lazismu membantu penyelenggaraan pemeriksaan gratis, bantuan pendidikan berupa perlengkapan sekolah, dan bingkisan untuk doorprize," ujar Rizali.
Pemeriksaan kesehatan gratis ini diberikan untuk 50 orang tua siswa dan para guru sejumlah 5 orang. Pemeriksaan tersebut mencakup tekanan darah, berat badan, kolesterol, asam urat, dan gula darah. Untuk bantuan berupa doorpriza diberikan dalam rangka memeriahkan rangkaian kegiatan tersebut.
"Untuk perlengkapan sekolah isinya tas sepatu, seragam, dan alat tulis. Bantuan ini diberikan untuk dua orang siswa-siswi TK Aisyiyah 31 yang melanjutkan pendidikan ke sekolah dasar," lanjut Rizali.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari PCA Banjarmasin 3. Para guru dan orang tua siswa-siswi TK Aisyiyah 31 juga merasakan manfaat dari pemeriksaan gratis. Program ini merupakan bagian dari implementasi Pilar Pendidikan Lazismu untuk penerima manfaat di Kota Banjarmasin.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA YOGYAKARTA -- "Seminar Bisnis dan Kick Off Inkubator Kewirausahaan UMKM Mantrijeron" sukses digelar oleh Kantor Layanan (KL) Lazismu Mantrijeron. Acara ini menggandeng Majelis Ekonomi dan Pariwisata Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mantrijeron. Sekitar 70 pelaku UMKM menghadiri seminar yang berlangsung di Hotel Matahari Yogyakarta pada Ahad (09/06) ini dengan tujuan untuk memperkuat kapasitas UMKM di lingkungan Kemantren Mantrijeron, Yogyakarta.
Beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya pun dihadirkan. Pertama, Asri Meikawati Hazim selaku founder Chocolate nDalem. Kedua, Nuryanto Hari Murti selaku founder Laboratorium Kampung Ternak dan yang ketiga adalah Heru Budi Setiawan selaku founder CV Empat K. Potensi UMKM yang cukup besar di Kota Yogyakarta menjadi alasan bagi KL Lazismu Mantrijeron dan Majelis Ekonomi dan Pariwisata PCM Mantrijeron berkolaborasi untuk menginisiasi seminar bisnis tersebut serta meluncurkan program inkubator.
Marketing Communication KL Lazismu Mantrijeron, Nur'aini Puji Lestari menerangkan, seminar bisnis dan inkubator ini untuk memberikan dukungan konkret kepada para pelaku UMKM di Kecamatan Mantrijeron. "Melalui serangkaian kegiatan komprehensif, kami memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan kepada para peserta seminar untuk mengembangkan usaha mereka. Selain itu, program seminar bisnis dan inkubator ini memberikan akses ke berbagai sumber daya bisnis dan bantuan permodalan," ungkapnya.
Program inkubator akan berjalan selama enam bulan untuk UMKM terpilih. Peserta terpilih kemudian mendapatkan pembinaan intensif dari para ahli kewirausahaan serta menyediakan bantuan permodalan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usaha. "Harapan kami, program ini memberikan dampak positif signifikan terhadap pertumbuhan UMKM di wilayah ini," imbuh Nur'aini.
Ketua Majelis Ekonomi dan Pariwisata PCM Mantrijeron, Havri Ahsanul Fuad mengatakan bahwa kegiatan ini telah diinisiasi sejak lama. Sebab, kawasan tersebut memiliki potensi perekonomian namun belum dikelola dengan baik. "Kami sangat antusias dengan pelaksanaan acara ini. Kami berharap, melalui seminar dan program inkubator ini, para pelaku UMKM di Mantrijeron dapat semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian lokal,” ujarnya.
Seminar ini pun mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk para pelaku UMKM dan masyarakat sekitar. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung perkembangan UMKM di Yogyakarta, khususnya di Kemantren Mantrijeron.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Nur'aini Puji Lestari]

KOTA PALEMBANG -- Beribadah di Mushola Zaadul Ilmi kini lebih nyaman. Tempat ibadah milik Ranting Muhammadiyah Srimulya Sematang Borang, Cabang Kali Kalidoni, Kota Palembang ini terasa lebih sejuk dari sebelumnya. Empat unit kipas angin bantuan dari Lazismu Kota Palembang menjadi sebabnya.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Palembang, Andiwijaya kepada Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sri Mulya, Didi Supriyadi yang didampingi oleh Panca Satria selaku Wakil Ketua. Penyerahan bantuan berlangsung pada Ahad (09/06) disaksikan oleh Ketua Pengurus Mushola Zaadul Ilmi, Dian Saputra
"Alhamdulillah, kami bersyukur atas bantuan kipas angin yang diberikan oleh Lazismu Palembang. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi jamaah yang beribadah di mushola kami," ujar Didi Supriyadi.
Mushola dengan luas 10x10 meter yang berdiri di atas lahan seluas 300 meter persegi ini dibangun dengan semangat wakaf dan gotong royong warga Muhammadiyah. Dengan adanya kipas angin ini diharapkan dapat membantu jamaah yang beribadah di mushola tersebut sehingga dapat merasa lebih nyaman, terutama saat cuaca panas.
Andiwijaya, Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Palembang menyebutkan, bantuan kipas angin ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Lazismu terhadap mushola-mushola yang membutuhkan. "Lazismu selalu berusaha untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Semoga bantuan kipas angin ini dapat bermanfaat bagi jamaah mushola Zaadul Ilmi," ujar Andiwijaya yang membidangi Pendayagunaan dan Pendistribusian ini.
Penyerahan bantuan kipas angin ini disambut dengan sukacita oleh para jamaah mushola Zaadul Ilmi. Mereka berharap Lazismu Palembang dapat terus membantu mushola-mushola yang membutuhkan di Kota Palembang.
[Komunikasi dan Digitalisasi Lazismu PP Muhammadiyah/Andi Wijaya]

