

KABUPATEN BOJONEGORO -- Lembaga Resiliensi Bencana atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Bojonegoro dengan dukungan Lazismu Kabupaten Bojonegoro telah menyelenggarakan Diklat Jungle Rescue SAR Muhammadiyah Angkatan 2. Acara ini dihadiri oleh sejumlah instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro, Lazismu Kabupaten Bojonegoro, Disaster Medic Committee (DMC) RSA Bojonegoro, Psikososial Bojonegoro, serta Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) Stikes Muhammadiyah Bojonegoro.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari yaitu Jumat-Ahad (23-25/02) yang bertempat di halaman Gedung PDM bojonegoro serta Gunung Pandan di Desa Klino, Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro ini memiliki fokus utama untuk menciptakan relawan yang tangguh, memiliki potensi memadai pada bidang kebencanaan, serta mampu bertahan hidup di dalam hutan. Rangkaian kegiatan Diklat SAR Angkatan 2 ini dimulai dengan proses pendaftaran serta pemeriksaan kesehatan kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi yang mencakup Al Islam Kemuhammadiyahan, Manajemen Penanggulanagn Bencana, Pengenalan Lazismu, One Muhammadiyah One Response (OMOR), Fiqih Kebencanaan, Manajemen Logistik, Manajemen Packing, SAR Medis, Survival, serta ditutup dengan pelantikan dan pergantian Komandan SAR periode selanjutnya.
Wakil Ketua PDM Bojonegoro yang membidangi MDMC, Suwadi Pranoto Nyono yang menjadi komandan apel dalam pembukaan kegiatan ini menegaskan bahwa SAR Muhammadiyah merupakan pasukan garda terdepan MDMC PDM Bojonegoro. Sistem yang dipakai dalam SAR Muhammadiyah adalah Komando Satu Perintah. "Jiwa Korsa yang harus ditanamkan dalam diri personel dari berbagai aspek meliputi rasa hormat, setia dan kesadaran menjadi bagian dari SAR Muhammadiyah Bojonegoro," tuturnya.
Di halaman PDM Bojonegoro para peserta mendapatkan berbagai materi serta dilanjutkan kegiatan di Gunung Pandan. Diawali dengan berjalan sejauh 36 km menuju lokasi yang dimulai dari Desa Gondang, Kecamatan Gondang lengkap dengan komandan dari TNI, tim kesehatan bersama ambulans Lazismu, serta panitia lainnya. Di atas Gunung Pandan peserta juga dibekali dengan berbagai hal berkenaan dengan penanganan kebencanaan. Akhirnya pada pagi hari petualangan turun gunung melewati berbagai rintangan dan hambatan dengan berjalan kaki oleh peserta dan panitia.
Tepat pukul 14.00 WIB, peserta dan panitia tiba di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bojonegoro dengan gembira. Kegiatan penutupan pun digelar dengan pembina apel Khoirul Mu'minin selaku Ketua MDMC Bojonegoro. Dalam sambutanya ia mengingatkan, "SAR Muhammadiyah merupakan garda terdepan rescue di MDMC PDM Bojonegoro yang harus siap dan tanggap ketika ada operasi SAR gabungan. Oleh karena itu kita perlu terus menumbuhkan jiwa korsa antar personel agar bisa terus bermanafaan untuk sesama."
Khoirul pun mengesahkan anggota SAR Muhammadiyah angkatan ke 2 serta melantik Muslih menjadi Komandan SAR berikutnya. "Selain itu prinsip akidah yang kuat dalam SAR Muhammadiyah perlu terus dijaga untuk mencari ridho Ilahi setinggi-tingginya. Tak lupa pula sebagai seorang relawan Muhammadiyah kita juga perlu mengamalkan hadits nabi yang berbunyi manusia yang dicintai di sisi Allah adalah manusia yang mampu memberi manfaat untuk manusia lainya, dan mu'min yang sedang kesusahan," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN PATI -- Bekerja sama dengan BAZNAS RI, Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melaksanakan serah terima bantuan program Save Our School, sebuah program unggulan yang berada di bawah Pilar Pendidikan Lazismu. Penyerahan berupa "Bantuan Pembangunan Panti Asuhan LKSA Putra Al-Maun Muhammadiyah Kabupaten Pati Jawa Tengah" ini berlangsung di halaman LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) Putra Muhammadiyah Pati, Jalan Pangeran Diponegoro 119 Pati pada Selasa (27/02).
Mewakili Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Sekretaris Badan Pengurus Gunawan Hidayat menegaskan bahwa pihaknya akan terus menjalin kolaborasi untuk memberikan hasil terbaik. "Muhammadiyah akan senantiasa siap dalam menjalin kerja sama dan akan memberikan hasil yang terbaik," tegasnya.
Sementara itu, Farid Septiawan mewakili BAZNAS RI memberikan apresiasi terkait kerja sama ini. Dengan adanya sinergi yang terjalin, program-program pun akan berjalan dengan baik. "BAZNAS akan selalu sinergi dengan berbagai macam ormas agar program-program bisa berjalan dengan baik," sebut Farid.
Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah, Mariman Darto dalam sambutannya berharap agar bantuan yang diberikan ini dapat mendatangkan manfaat. "Ke depannya agar dana bantuan yang sudah diwujudkan dalam bangunan asrama bukan hanya berhenti pada bangunan fisik saja, akan tetapi lebih jauh dari itu, bisa memberikan manfaat yang lebih besar dengan program-program unggulan," harapnya.
Bantuan ini disambut baik oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pati, Muhammad Luqman. Ia juga berharap agar bantuan ini dapat dimanfaatkan oleh para pengurus LKSA tersebut. "Kami harap setelah adanya asrama yang bagus ini dimanfaatkan pengurus dengan sebaik-baiknya dalam mengasuh dan mendidik santri LKSA Muhammadiyah Pati," ucap Luqman.
Peresmian ini ditandai dengan pengguntingan pita Gedung Asrama LKSA Putra Muhammadiyah Pati. Selanjutnya, para hadirin menyantap menu masakan Nasi Gandul Khas Pati.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA PALEMBANG -- Dalam rangka memperkuat sinergi dan mengembangkan dakwah kemanusiaan di berbagai daerah, Lazismu Wilayah Sumatra Selatan melakukan silaturahim ke kantor Lazismu Kabupaten Lahat dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Prabumulih. Kunjungan yang berlangsung Ahad (26/02) ini diikuti oleh Wakil Ketua Badan Pengurus Eka Tanzillawaty, Wakil Sekretaris Abdullah, Anggota Badan Pengurus Anton, Staf Keuangan Parastika didampingi Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatra Selatan dan juga membidangi Lazismu, Ayat Parsah.
Di Kabupaten Lahat, rombongan Lazismu Wilayah Sumatra Selatan disambut oleh Ketua Lazismu Kabupaten Lahat, Maulana. Lazismu Kabupaten Lahat yang baru mendapatkan SK beberapa bulan lalu telah menunjukkan geliatnya melalui berbagai kegiatan. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan dan meningkatkan kerja sama antara Lazismu Wilayah Sumatra Selatan dan Lazismu Kabupaten Lahat.
Selanjutnya, rombongan bertolak ke Kabupaten Prabumulih dan disambut oleh Ketua PDM Prabumulih Evan Kenedi dan Ketua LPHU Sigit. PDM Prabumulih telah mengajukan nama-nama untuk direkomendasikan menjadi pengurus Lazismu Kabupaten Prabumulih. Dengan terbentuknya kepengurusan baru, Lazismu Kabupaten Prabumulih diharapkan dapat melanjutkan kiprah pendahulunya dalam dakwah kemanusiaan.
Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Sumatra Selatan, Eka Tanzillawaty mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pihaknya dalam rangka memperkuat jaringan dan sinergi dengan berbagai pihak. "Alhamdulillah, kami disambut dengan hangat oleh Lazismu Lahat dan PDM Prabumulih. Kami berharap silaturahim ini dapat meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dalam berbagai program dakwah kemanusiaan," ujarnya.
Lebih lanjut, Eka menyampaikan bahwa Lazismu Wilayah Sumatra Selatan akan mengadakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dan Upgrading pada tanggal 16-17 Maret 2024. "Rakerwil ini bertujuan untuk mengevaluasi program kerja tahun 2023 dan menyusun program kerja tahun 2024. Kami mengundang seluruh PDM di Sumatra Selatan untuk mengirim pengurus Lazismu Daerah masing-masing. Bagi PDM yang belum membentuk Lazismu Daerah, kami harap tetap mengirim utusan sebagai perwakilan," terangnya.
Lazismu Wilayah Sumatra Selatan terus berkomitmen untuk mengembangkan dakwah kemanusiaan di seluruh wilayah Sumsel. Silaturahim dan kerjasama dengan berbagai pihak menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Rakerwil dan Upgrading Lazismu Sumsel diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat sinergi dan akselerasi dakwah kemanusiaan di Bumi Sriwijaya serta mempercepat terbentuknya kantor Lazismu di Kabupaten/Kota sebagai upaya realisasi amanah Rakernas Lazismu 2024 yang lalu.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Andi Wijaya]

KABUPATEN LAHAT -- Lazismu Kabupaten Lahat memiliki sebuah program unggulan yaitu Lansia Gembira. Program ini memberikan perhatian khusus kepada para lansia di daerah tersebut. Bentuknya adalah berupa layanan pemeriksaan kesehatan, pemberian obat-obatan, serta bantuan sembako dengan mendatangi langsung para lansia di kediamannya sebagai wujud kasih sayang kepada mereka.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Lahat, Maulana menuturkan, pihaknya memberikan layanan kepada para lansia yang berumur lebih dari 70 tahun. "Untuk awalnya kita menyasar lansia yang ada di Kelurahan Bandar Agung dan Kelurahan Pasar Bawah, yang dikunjungi adalah lansia yang sudah berumur lebih dari 70 tahun," ujarnya.
Program Lansia Gembira ini dilaksanakan setiap sebulan sekali. Untuk melancarkan kegiatan tersebut, ungkap Maulana, Lazismu bekerja sama dengan Klinik Al-Lail Medical Care. "Semoga apa yang kita lakukan ini bermanfaat bagi masyarakat, karena Lazismu ini adalah perpanjangan masyarakat untuk saling bantu antar sesama manusia," sebutnya.
Maulana pun meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk saling bahu membahu dan membantu untuk melancarkan kegiatan Lazismu ini. "Tanpa ada bantuan dan kerja sama, tentunya program yang dicanangkan oleh Lazismu, tak terkecuali program Lansia Gembira ini tidak akan berjalan," imbuhnya.
Terakhir, Maulana mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah membantu kegiatan Lazismu Kabuapaten Lahat, baik dalam bentuk materi maupun non materi. "Semoga apa yang telah kita lakukan ini bernilai ibadah dan pahala di hadapan Allah SWT," tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Andi Wijaya]

JAKARTA -- LAZISMU Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Divisi Research and Development (R&D) telah melakukan Riset Model Pemberdayaan Ekonomi Umat kepada empat program Pemberdayaan UMKM berdasarkan rekomendasi tiga LAZISMU tingkat Wilayah, yaitu LAZISMU Wilayah DI Yogyakarta, LAZISMU Wilayah Jawa Tengah dan LAZISMU Wilayah Jawa Timur. Keempat program tersebut terdiri dari Program Akselerasi Pengembangan Mocaf di Kabupaten Gunungkidul (Kolaborasi LAZISMU Wilayah DI Yogyakarta dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta), Sekolah Bisnis Sragen Spesial UMKM Binaan LAZISMU Kabupaten Sragen (Kolaborasi antara LAZISMU Kabupaten Sragen dan Talent Center), Bankziska (Kolaborasi antara LAZISMU Wilayah Jawa Timur dan BMT Hasanah), serta Program Pemberdayaan Ternak Mandiri "SUKET IJO" (Kolaborasi antara LAZISMU Kabupaten Batang, Nasyiatul 'Aisyiah, peternak kambing setempat, serta Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Batang).
Hasil Riset Model Pemberdayaan Ekonomi Umat ini dijelaskan pada kegiatan diseminasi dalam acara Webinar bertajuk "Strategi Pemberdayaan Ekonomi Umat: Diseminasi Hasil Riset Program Ekonomi LAZISMU" pada Selasa (28/02) secara daring. Acara ini menghadirkan Dr. Restiyana Agustine, S.Pt., M.Sc. (Peneliti R&D) dengan memaparkan Presentasi Hasil Penelitian Model Pemberdayaan Ekonomi Umat Dengan Dana ZISKA LAZISMU, Warti (Ketua Kelompok Tani Ngudi Sari) selaku perwakilan penerima manfaat yang sukses menjalankan usaha Mocaf, serta Prof. Nurul Indarti, Sivilokonom.,Cand.Merc., Ph.D (Dosen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada – Pengurus PP Aisyiah) yang mengupas "Model Pemberdayaan Ekonomi yang Ideal".
Pada paparan Presentasi Hasil Penelitian Model Pemberdayaan Ekonomi Umat Dengan Dana ZISKA LAZISMU, Dr. Restiyana Agustine, S.Pt., M.Sc. (Peneliti R&D) mengungkapkan, pada Program Akselerasi Pengembangan Mocaf di Kabupaten Gunungkidul terjadi peningkatan pendapatan keluarga penerima manfaat program ini. Penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) oleh Lazismu Wilayah DI Yogyakarta melalui program akselerasi pengembangan mocaf berdampak pada peningkatan pendapatan keluarga anggota Kelompok Wanita Tani Ngudi Sari. Perubahan yang sangat dirasakan adalah saat Lazismu Wilayah DI Yogyakarta menyalurkan bantuan dengan dana ZIS dalam bentuk rumah pengering mocaf.
Restiyana juga merekomendasikan Lazismu bersama mitra dapat memberikan pendampingan dalam pengembangan mocaf dari segi inovasi. "Lazismu DI Yogyakarta juga perlu melakukan assessment untuk mengetahui seberapa banyak modal usaha yang diperlukan untuk mengembangkan usaha dan merumuskan bentuk bantuan yang paling sesuai untuk Kelompok Wanita Tani Ngudi Sari pada masa depan," ujarnya.
Sekolah Bisnis Sragen Spesial UMKM Binaan LAZISMU Kabupaten Sragen (Kolaborasi antara LAZISMU Kabupaten Sragen dan Talent Center), lanjut Restiyana, juga berdampak pada peningkatan pendapatan penerima manfaat. Penerima manfaat yang sebelumnya pernah mendapatkan bantuan dari Program Pemberdayaan Ekonomi Lazismu Kabupaten Sragen telah memiliki pendapatan di atas UMK Kabupaten Sragen. "Setelah mengikuti program Sekolah Bisnis Sragen Spesial UMKM Binaan LAZISMU Kabupaten Sragen, pendapatan mereka mengalami peningkatan kembali," sambungnya.
Bankziska (Kolaborasi antara LAZISMU Wilayah Jawa Timur dan BMT Hasanah) juga memiliki peran penting dalam pemberdayaan UMKM. Hasil dari penelitian ini, ujar Restiyana, menunjukkan bahwa rataan pendapatan keluarga per bulan mengalami peningkatan setelah mendapatkan bantuan program Bankziska. Peningkatan pendapatan ini tentunya berhubungan dengan para penerima manfaat yang lambat laun mulai terlepas dari jeratan utang rentenir, sehingga pendapatan usaha setiap harinya tidak digunakan untuk membayar utang dengan bunga yang tinggi.
Sementara itu, program Pemberdayaan Ternak Mandiri "SUKET IJO" (Kolaborasi antara LAZISMU Kabupaten Batang, Nasyiatul 'Aisyiah, peternak kambing setempat, serta Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan Kabupaten Batang). Rataan pendapatan keluarga per bulan anggota kelompok "SUKET IJO" mengalami peningkatan setelah mengikuti program Tani Ternak. Bagi anggota kelompok "SUKET IJO" yang mendapatkan giliran untuk memelihara kambing, tambahan pendapatan akan didapatkan setelah kambing dipelihara selama tiga bulan kemudian dijual. Selisih harga jual dan harga beli akan menjadi hak pemelihara dan sebagian dari pendapatan tersebut harus dimasukkan ke dalam infak.
Menanggapi hasil penelitian ini, Prof. Nurul Indarti, Sivilokonom.,Cand.Merc., Ph.D (Dosen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada – Pengurus PP Aisyiah) yang mengupas "Model Pemberdayaan Ekonomi yang Ideal" menyebutkan, pemberdayaan masyarakat memiliki peran penting untuk meningkatkan kontrol, kemandirian, dan partisipasi dalam kehidupan pelakunya. Tujuannya adalah membantu individu atau kelompok yang kurang berdaya agar dapat mengatasi masalah, memperbaiki kondisi kehidupan, dan mengambil peran aktif dalam pembangunan masyarakat.
"Pemberdayaan masyarakat juga melibatkan proses penghilangan hambatan-hambatan struktural dan sosial yang menghambat individu atau kelompok untuk mencapai potensi penuh mereka," tegas Nurul Indarti.
Kajian semacam ini, lanjut Nurul Indarti, perlu dilakukan untuk meningkatkan program pemberdayaan yang telah dijalankan. Pembelajaran dalam kaitannya dengan pemberdayaan, tidak hanya satu titik, namun berkelanjutan. "Kajian ini bisa direplikasi oleh lembaga lain atau di daerah lain," sambungnya.
Warti (Ketua Kelompok Tani Ngudi Sari) selaku perwakilan penerima manfaat yang sukses menjalankan usaha Mocaf menceritakan, awalnya singkong hanya bisa dijual murah. Ia pun bersama teman-teman berupaya membuat tepung mocaf dan berbagai olahan lainnya. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam pengolahan tersebut.
"Harapan kami, seluruh lapisan masyarakat bisa mengenal tepung mocaf sehingga bisa terjual dengan pasar yang luas dan menyejahterakan keluarga dan masyarakat lainnya," tutupnya.
Berdasarkan data capaian Indikator Kinerja Aksi Layanan LAZISMU (IKAL) LAZISMU Nasional tahun 2022, sebanyak 1.742 pelaku UMKM telah diberdayakan oleh LAZISMU di seluruh Indonesia. Model kegiatan pemberdayaan yang dijalankan di antaranya adalah pemberian modal, alat usaha, pelatihan-pelatihan manajemen usaha kecil, pembentukan kelompok usaha, dan pendampingan langsung kepada pelaku usaha. Pada Pilar Ekonomi, LAZISMU menjalankan berbagai program, di antaranya adalah Pemberdayaan UMKM, Masyarakat Ternak Mandiri, Tani Bangkit, Ketahanan Pangan Keluarga, serta Keuangan Mikro.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA PALANGKA RAYA -- Lazismu Wilayah Kalimantan Tengah menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang diikuti oleh Lazismu Daerah se-Kalimantan Tengah. Acara yang mengangkat tema "Penguatan lnovasi Sosial untuk Pencapaian SDGs di Kalimantan Tengah" ini sebagai wadah Konsolidasi Regional pasca Rapat Kerja Nasional Lazismu beberapa waktu lalu, Penyusunan dan Pengesahan Rencana Anggaran Biaya se-Kalimantan Tengah, serta Evaluasi penyelenggaraan Lazismu dan pelaksanaan tanfidz-tanfidz keputusan. Tema yang diambil sejalan dengan Peta Jalan Perencanaan Strategis 2021-2025 secara nasional.
Rakerwil diikuti oleh 12 Kabupaten/Kota yang terdiri dari Pimpinan Lazismu Wilayah Kalimantan Tengah, Badan Pengurus dan Eksekutif Lazismu Daerah Kabupaten/Kota, serta Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Kalimantan Tengah. Pembukaan Rakerwil ini dihadiri oleh Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Aisyiyah Kalimantan Tengah beserta jajarannya, perwakilan Majelis, Ortom dan Amal Usaha Muhammadiyah, perwakilan Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Tengah, Bank Syariah Indonesia, Baitul Mal Hidayatullah, serta tamu undangan lainnya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Kalimatan Tengah, Muhammad Fitriani mengucapkan terima kasih kepada PWM Kalimantan Tengah yang telah mendukung kegiatan Rakerwil hingga berjalan dengan baik dan lancar. "Khusus Rakerwil kali ini kami juga mengundang para ketua PDM se-Kalimantan Tengah. Kita buat komitmen untuk sama-sama membesarkan Lazismu, karena Lazismu ini adalah dakwah persyarikatan yang langsung menyentuh ke masyarakat khususnya di Kalimantan Tengah. Mudah-mudahan semakin meningkatkan eksistensi Lazismu," ujarnya.
Dalam sambutannya, Ketua PWM Kalimantan Tengah, Ahmad Syar'i mengatakan bahwa kehadiran Lazismu sangat penting dalam menghimpun dana dari masyarakat dan mendistribusikannya kembali untuk kepentingan masyarakat. Ia berharap, Lazismu sebagai lembaga pengelola keuangan harus bisa menunjukan eksistensinya, di samping dengan berbagai kegiatan termasuk penyampaian laporannya. "Jadi mari kita bekerja lebih keras menghidupkan Lazismu sebagai institusi dakwah bagi Muhammadiyah," ajaknya.
Wakil Sekretaris Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ibnu Tsani menyampaikan, embrio Lazismu sudah ada sejak tahun 1923, saat Rapat Istimewa Pimpinan atau Hoofdbestuur Muhammadiyah yang membentuk Bagian Sekolahan, Bagian Taman Poestaka, Bagian Tabligh, dan PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem). Salah satu tugas PKO adalah mendistribusikan zakat fitri dan hewan qurban. "Jadi sebenernya embrio Lazismu sudah ada sebelum negara Indonesia berdiri. Jadi jangan minder, jangan malu, berbanggalah dan percaya dirilah teman-teman untuk menjadi pengurus Lazismu," tegasnya.
Ibnu memberikan motivasi kepada seluruh peserta Rakerwil bahwa bekerja menjadi pengurus Lazismu cukup unik. Di Muhammadiyah, Lazismu mempunyai dua identitas, pertama sebagai Unsur Pembantu Pimpinan dan kedua sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang harus taat pada Undang-Undang Zakat. Sebagai LAZ, Lazismu wajib mengikuti audit oleh Kantor Akuntan Publik dan Audit Keuangan Syariah.
"Amil adalah profesi yang 'privilege', dia dilegitimasi, diakui oleh Al-Qur'an, dan juga mendapat pengakuan dari Undang-undang Zakat. Hak amil juga diakui oleh hukum Islam, bahkan hukum negara. Walaupun kadang profesi amil itu minim apresiasi,tapi tetap percaya diri saja teman-teman menjadi amil pengurus Lazismu," ungkap Ibnu.
Sebelum pelaksanaan Rakerwil, Lazismu Wilayah Kalimatan Tengah juga telah mengadakan kegiatan Pra Rakerwil pada tanggal 22 Februari 2024 secara daring. Acara ini diikuti oleh seluruh kantor Lazismu tingkat Daerah sebagai upaya memperkuat konsolidasi, sinergi, dan akuntabilitas Lazismu di Kalimantan Tengah.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Bonni Febrian]

