

MESIR -- Lazismu bersama Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP2PPM) dan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir menggelar Kick Off Penyerahan Beasiswa Kader Persyarikatan secara daring dan luring pada Jumat (29/09). Acara dengan tema "Investasi Jangka Panjang untuk Persyarikatan" ini menghadirkan Ketua PP Muhammadiyah Dr. K.H. Saad Ibrahim, M.A., Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Ahmad Imam Mujadid Rais, M.IR., dan Ketua LP2PPM Dr. Masykuri, M.Ed. melalui daring. Selain itu, Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya, Rahmat Aming Lasim juga berhadir secara luring di Aula K.H. Ahmad Dahlan, Markaz Dakwah PCIM Mesir.
Ketua PP Muhammadiyah Dr. K.H. Saad Ibrahim, M.A. berpesan, ada tiga hal yang perlu diingat oleh mahasiswa. Pertama, di samping belajar juga berorganisasi. Kedua, mahasiswa tersebut juga bekerja dengan tetap memprioritaskan belajar dengan baik. Ketiga, selalu mendoakan kedua orang tua.
Saad juga menekankan bahwa para donatur Lazismu memiliki peran penting dalam terwujudnya program yang dirangkai dengan program Beasiswa Sang Surya Lazismu. Para donatur tersebut telah membantu mempermudah jalan para penerima beasiswa ini dalam menuntut ilmu.
"Atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah saya mengucapkan terima kasih kepada Lazismu. Di balik Lazismu ada mereka yang menunaikan zakat, infak, dan sedekah melalui Lazismu. Semoga ini menjadi amal baik bagi semuanya," ujar Saad.
Dalam sambutannya, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Ahmad Imam Mujadid Rais, M.IR. menyampaikan bahwa figur ulama sangat dibutuhkan dalam persyarikatan. Terlebih saat ini banyak bermunculan sekolah, pesantren, hingga perguruan tinggi Muhammadiyah. "Kehadiran dai dirasa sangat penting. Bagi teman-teman mahasiswa yang mendapatkan manfaat dari beasiswa ini mohon dipergunakan dengan sebaik-baiknya agar saat kembali ke tanah air dan Muhammadiyah dapat menjadi pengingat bagi umat," tegasnya.
Beasiswa ini, lanjut Rais, merupakan tahap pertama. Ia berharap agar pihaknya dapat berkolaborasi dengan Lazismu tingkat wilayah dan daerah dalam menyalurkan beasiswa sehingga bisa mendapatkan respons positif kepada para donatur, mengingat keberadaan beasiswa ini sangat penting.
"Muhammadiyah seharusnya mampu memberikan beasiswa bagi kader-kadernya sendiri. Alhamdulillah tahap pertama bisa kita mulai dengan kolaborasi dengan banyak pihak di persyarikatan. Harapan kami ini bisa meluas, tidak hanya di Mesir tapi juga di negara-negara lain dengan melihat prioritas LP2PPM dan Lazismu," terang Rais.
Rais juga menghimbau para penerima manfaat untuk mengajak para donatur untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui Lazismu agar penerima manfaat program ini dapat lebih banyak lagi. Dengan demikian, investasi bagi kader-kader persyarikatan yaitu ustadz dan ustadzah bisa menutup keperluan mereka dalam menjalankan tugasnya.
Sementara itu, Ketua LP2PPM Dr. Masykuri, M.Ed. menyebutkan, visi pengembangan bidang pesantren adalah terwujudnya pendidikan pesantren yang berbasis Al Islam dan Kemuhammadiyahan berwawasan Islam Berkemajuan sebagai karakter utama, holistik integratif, serta menghasilkan lulusan yang berkemajuan dengan etos pembelajar sepanjang hayat yang mampu menjawab kebutuhan zaman dengan tata kelola pendidikan yang unggul, berdaya saing, global, dan inklusif.
"Perkembangan pesantren Muhammadiyah sejak akhir tahun 2015 sampai hari ini cukup menggembirakan. Dari 127 pondok pesantren pada akhir tahun 2015 saat ini telah berjumlah 440 pondok pesantren, tersebar di 27 provinsi di Indonesia," ungkap Masykuri.
Namun perkembangan jumlah pesantren yang menggembirakan ini belum diimbangi dengan penyediaan ustadz ustadzah yang cukup, sesuai dengan kompetensi yang seharusnya. Oleh karena, tutur Masykuri, itu perlu adanya akselerasi penyediaan ustadz ustadzah agar secara bertahap kekurangan ini bisa dipenuhi.
"Oleh karena itu kami bersinergi dengan Lazismu PP Muhammadiyah dan juga bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk memprogramkan seribu ustadz ustadzah sampai dengan akhir periode 2027 nanti," pungkas Masykuri.
Pada tahun ini beasiswa tahap awal yang diperoleh dari Lazismu PP Muhammadiyah akan diperuntukkan bagi 20 orang kader PCIM dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA). 4 orang akan selesai pada akhir tahun, sementara 16 orang masih berada pada tingkat 3 dan 4. Wawancara pun telah dilakukan kepada calon penerima beasiswa dengan didampingi oleh orang tua atau wali untuk memastikan agar para penerima beasiswa ini setelah lulus akan kembali untuk mengabdi kepada pesantren-pesantren Muhammadiyah.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN BANGKALAN -- Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) Jawa Timur memercayakan penyaluran dana zakat melalui Lazismu Wilayah Jawa Timur. Penyaluran ini berupa bantuan untuk 5 usaha sangat kecil dan 100 paket bahan pangan kepada warga di Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan MTT Jawa Timur Ahmad Imam Ramdhani, Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur Aditio Yudono, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Bangkalan Muhammad Heru Aliansyah beserta amil Zaiful Anam, serta Lurah atau Kelebun dan jajarannya di Balai Desa Lomaer.
Bantuan yang disalurkan pada Sabtu (16/09) ini berupa rombong atau gerobak usaha dan uang modal kerja super mikro kepada 5 orang warga. Para penerima bantuan merupakan pedagang skala sangat kecil yang juga berasal dari asnaf miskin. Beberapa diantaranya adalah janda. Mereka berjualan makanan seperti sate, aneka jajanan, minuman ringan, nasi lauk, dan kudapan. Pada kesempatan ini, RendangMu produk qurban Lazismu turut dibagikan kepada penerima manfaat.
Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur yang membidangi pendistribusian dan penyaluran, Aditio Yudono mengungkapkan bahwa kedatangan rombongan dari Surabaya ini adalah untuk menjalin silaturahim antara MTT, para muzakki dan warga yang merupakan mustahik. "Alhamdulillah bahwa kedatangan Lazismu, selain mengantarkan muzakki yaitu MTT Telkomsel Jawa Timur juga hendak menjalin hubungan silaturahim dengan warga Desa Lomaer. Lazismu bertugas menjadi jembatan penghubung antara muzakki dan mustahik," ungkapnya.
Lebih jauh, Aditio menjelaskan bahwa pihaknya memiliki program-program yang menyentuh kebutuhan masyarakat, baik di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, maupun kesehatan. Selain rombong usaha, Lazismu juga menjalankan program bantuan air bersih guna membantu warga yang kekurangan air bersih. Ia juga mengajak warga yang mengalami kekeringan dan kekurangan air serta memerlukan pasokan air bersih untuk berkoordinasi dengan Lazismu.
"Semoga bantuan ekonomi rombong usaha ini dapat membantu warga dalam menjalankan usaha kecil sehingga dapat meningkatkan penghasilan keluarga. Semoga pula bantuan ini bisa menjadi berkah bagi yang menerima dan menjadi berkah pula bagi muzakki yang menitipkan dana zakatnya melalui MTT dan Lazismu," harap Aditio.
Mewakili MTT Jawa Timur, Ahmad Imam Ramdhani mengatakan bahwa Majelis Telkomsel Taqwa adalah perkumpulan yang menggerakkan karyawan muslim Telkomsel untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) serta melaksanakan kegiatan keagamaan di lingkungan perusahaan. MTT juga memiliki banyak kegiatan sosial. Di samping membantu penyaluran paket sembako, bantuan ekonomi, ada pula kegiatan khitanan masal yang biasanya dilaksanakan pada masa liburan anak-anak sekolah nanti.
"Perkenalkan kami dari Majelis Telkomsel Taqwa, sebuah perkumpulan karyawan di perusahaan Telkomsel yang bertugas menghimpun dana ZIS dari gaji karyawan Telkomsel yang dipotong setiap bulan dan menyalurkannya bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat seperti Lazismu ini. Kami juga melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan untuk karyawan di lingkungan Telkomsel dan masyarakat sekitar kantor," terangnya.
100 orang penerima bantuan paket bahan pangan kemudian menerima bantuan yang terdiri dari beras, mie instan, RendangMu dan Al-Qur'an. Sedangkan penerima bantuan rombong usaha diperbolehkan membawa pulang bantuannya ditambah dengan modal kerja mikro sebesar Rp. 250 ribu per orang.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN MAROS -- Musibah kebakaran terjadi pada Jumat (22/09) subuh yang menghanguskan 10 unit rumah di Kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros. 6 unit di antaranya merupakan perumahan guru SD 39 Kassi, sementara sisanya adalah rumah milik warga. Kejadian ini kemudian direspons oleh Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan untuk memberikan bantuan kepada keluarga yang terdampak musibah tersebut.
Bekerja sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center atau MDMC, Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan di bawah komando Muhammad Alwiansyah bergerak melakukan kaji cepat. Selain itu, koordinasi dilakukan dengan pihak terkait guna menentukan bantuan yang tepat untuk penyintas. Akhirnya diputuskan untuk memberikan bantuan berupa alat memasak atau rice cooker sebanyak delapan unit kepada keluarga penyintas kebakaran.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan, Mahmuddin mengungkapkan bahwa pihaknya berharap agar warga yang terdampak dapat pulih secepat mungkin. Ia pun datang menyerahkan bantuan secara langsung di lokasi kejadian. "Lazismu Maros juga mendapat tanggung jawab sebagai perpanjangan tangan Lazismu Sulawesi Selatan untuk terus mendampingi dan membantu korban hingga pemulihan benar-benar tercapai," ungkapnya.
Salah satu warga yang mendapatkan bantuan pada Kamis (28/09), Haeruddin Rahim, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Lazismu yang telah memberikan peralatan memasak untuk menggantikan peralatan rumah tangganya yang ikut hangus terbakar. "Terima kasih sekali lagi atas bantuan yang diberikan," ujarnya.
Meski tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, sedikitnya tujuh rumah habis terbakar dan delapan kepala keluarga pun terdampak. Diduga kebakaran ini akibat korsleting listrik di salah satu rumah yang terbakar. Bantuan yang diberikan oleh Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan ini merupakan bentuk kolaborasi yang efektif dalam membantu masyarakat yang terkena musibah.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Bayu]

KABUPATEN BOJONEGORO -- Melalui Lazismu, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI kembali menyalurkan dana Program Kemaslahatan 2023 untuk pembangunan lantai 2 ruang kelas STIKES Muhammadiyah Kabupaten Bojonegoro. Acara serah terima bantuan ini berlangsung pada Senin (25/09) di Aula STIKES Muhammadiyah Kabupaten Bojonegoro
Acara ini dihadiri oleh Indriayu Afriana selaku Kepala Divisi Pelaksanaan dan Monev Kemaslahatan BPKH RI, Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Gunawan Muhammad, Sekretaris Lazismu Wilayah Jawa Timur Muhammad Masrukh, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro H. Suwito, dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Bojonegoro Zuliatin Lailiyah. Selain itu juga berhadir Ketua STIKES Muhammadiyah Bojonegoro Sudalhar, Ketua STIT Muhammadiyah Bojonegoro Ibnu Habibi, Ketua STTM AR Fahruddin Tamam Choiruddin, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Bojonegoro Rofi'i, Manajer Lazismu Kabupaten Bojonegoro Rudi Suparno, BPH Stikes Muhammadiyah Bojonegoro serta Ketua dan Civitas Stikes Muhammadiyah Bojonegoro.
Indriayu Afriana selaku Kepala Divisi Pelaksanaan dan Monev Kemaslahatan BPKH RI menjelaskan, sebagai salah satu mitra BPKH dalam menjalankan program-programnya, Lazismu dipilih karena memiliki jangkauan yang cukup luas dan tersebar di seluruh pelosok negeri. Hal ini mempermudah BPKH dalam menyalurkan berbagai bantuan kemaslahatan untuk umat.
"Kami bersyukur hari ini dapat menyerahkan bantuan untuk STIKES Muhammadiyah Bojonegoro ini. Mungkin tidak mewah tapi kami titip agar dijaga dan dirawat untuk kemaslahatan bersama dan semoga nilai kebermanfaatannya terus meningkat dengan banyaknya alumni-alumni STIKES yang dicetak oleh STIKES Muhammadiyah Bojonegoro ini," harap Indriayu Afriana.
Sekretaris Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Gunawan Muhammad mengucapkan terima kasih atas kepercayaan BPKH dalam menyalurkan bantuan ini. Ia berharap agar bantuan ini dapat bermanfaat dan terus dijaga dengan baik. "Terima kasih untuk kerja samanya kepada BPKH dan semua ikut terlibat dalam pembangunan ini. Mudah-mudahan bangunan ini dapat bermanfaat dan harus kita jaga dengan baik, kita kelola dengan baik, semoga diberkahi oleh Allah SWT. BPKH ini punya integritas dalam mengelola dana umat, semoga selalu Allah berkahi," jelasnya.
Ketua STIKES Muhammadiyah Bojonegoro Sudalhar dalam sambutannya berharap agar bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. "Semoga hibah ini menjadikan maanfaat, barokah. Seperti namanya yaitu kemaslahatan, semoga mendatangkan maslahat yang baik dan besar untuk masyarakat," ujarnya.
Ketua PDM Bojonegoro, H. Suwito mengucapkan terima kasih kepada BPKH atas bantuan yang telah diberikan ini. "Saya atas nama PDM Bojonegoro mengucapkan banyak terima kasih kepada BPKH yang sudah menghibahkan sebagian dananya untuk STIKES Muhammadiyah Bojonegoro ini. Karena ini adalah dana umat dan dihibahkan untuk keperluan pendidikan maka insyaAllah akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Semoga apa yang diberikan oleh BPKH dan apa yang diupayakan oleh Lazismu ini mendapat balasan yang lebih dari Allah SWT," tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN SIDOARJO -- Gempa bumi yang mengguncang Maroko beberapa waktu lalu memantik kepedulian berbagai pihak untuk membantu. Salah satunya adalah Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Sidoarjo. Aksi penggalangan dana pun dilakukan untuk membantu para penyintas pada Kamis (28/09) yang kemudian disalurkan melalui Lazismu Kabupaten Sidoarjo.
Ketua Bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat (SPM) PC IMM Kabupaten Sidoarjo, Immawan Sulaiman menyebutkan, aksi solidaritas kemanusiaan ini berlangsung di dua lokasi strategis. Pihaknya menggerakkan 20 anggota IMM sebagai bentuk kepedulian atas musibah bencana alam tersebut.
"Saya bersyukur atas ekspresi teman-teman IMM terhadap penyintas gempa Maroko dengan mengadakan penggalangan dana ini. Penggalangan di alun-alun dan lokasi Pusat Dakwah Muhammadiyah Jalan Mojopahit," terang Sulaiman.
Aksi ini pun mendapatkan apresiasi dari Lazismu Kabupaten Sidoarjo. Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Sidoarjo, Hifni Solikhin memuji penggalangan dana kemanusiaan dari PC IMM Kabupaten Sidoarjo tersebut. "Bangga dan bersyukur pada anggota IMM yang memiliki jiwa welas asih, merespons dengan aksi galang dana. Patut dicontoh untuk generasi muda lainnya," ujarnya.
Pada penggalangan donasi tersebut berhasil dihimpun dana sebesar Rp. 1.839.400,- yang diserahkan melalui Lazismu Kabupaten Sidoarjo. Muhammadiyah terus memberikan bantuan kepada para penyintas gempa Maroko. Penghimpunan dana pun masih dilakukan melalui Lazismu berbagai tingkatan, mulai dari Kantor Layanan, Daerah, Wilayah, hingga Pusat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Yekti Pitoyo]

KABUPATEN PONOROGO -- Dalam rangka Milad ke-3, BankZiska menggelar Seminar Nasional dengan tema "Kolaborasi Lembaga Keuangan Syariah untuk Pembebasan Rentenir dan Pemberdayaan Masyarakat Miskin Ekstrem. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (23/09) di Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Ponorogo, dihadiri oleh Bupati Kabupaten Ponorogo Sugiri Sancoko, Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo Happy Susanto, Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Zainul Muslimin, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur Imam Hambali, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo Muhammad Syafrudin, serta Direktur Utama Banziska Agus Edi Sumanto.
Tiga narasumber dalam bidang ekonomi syariah dihadirkan dalam Seminar Nasional ini, yaitu Yason Taufik Akbar selaku Asisten Direktur Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI), Ekonom Islam Universitas Airlangga Surabaya Nafik Hadi Riyandono, serta Sri Hartono yang merupakan Ekonom Islam Unmuh Ponorogo. Bertindak sebagai moderator, Dian Berkah selaku Dewan Pengawas Syariah (DPS) Lazismu Wilayah Jawa Timur. Pada
Ketua PDM Ponorogo, Muhammad Syafrudin saat secara resmi membuka kegiatan ini menyebutkan bahwa kehadiran Lazismu khususnya BankZiska sangat dirasakan di Kabupaten Ponorogo, melalui pemberdayaan mikro yang dapat membebaskan masyarakat dari jeratan rentenir. "Oleh karena itu, dalam rangka Milad ke-3 ini sangat tepat apabila daerah lain mengembangkan BankZiska yang sudah nyata manfaatnya," terangnya.
Hal ini pun diakui oleh Bendahara PWM Jawa Timur, Zainul Muslimin. Ia mendorong agar Bankziska diangkat menjadi portofolio kebanggaan Ponorogo sekaligus kebanggaan PWM Jawa Timur. "Tidak ada Bankziska di seluruh Muhammadiyah di Indonesia, satu-satunya yang sukses ada di Ponorogo," dorongnya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur, Imam Hambali mengungkapkan, program BankZiska hadir sebagai upaya Lazismu Wilayah Jawa Timur untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Saat ini sudah berkembang konsep bank infak atau Al-Qardul Hasan. Konsep tersebut sangat sederhana namun memiliki daya yang luar biasa. "Intinya adalah bagaimana dana zakat dan infak dapat menjadi solusi bagi perekonomian umat atau sektor usaha kecil dan menjauhkannya dari jeratan riba," ungkapnya.
Andie Megantara, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang hadir mewakili Menko PMK menekankan pentingnya kolaborasi lembaga keuangan syariah dalam pengentasan masyarakat miskin ekstrem. Menurutnya, lembaga keuangan syariah perlu dikolaborasikan untuk memaksimalkan fungsi zakat, infak, dan sedekah agar memudahkan masyarakat miskin mengakses bantuan pembiayaan syariah.
"Saya yakin dengan prinsip-prinsip syariah sebagai pedoman dan terobosan kolaboratif yang didasari keinginan bersama untuk sejahtera akan mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan," jelas Andie.
Beberapa bentuk kolaborasi, lanjut Andie, antara lain pendanaan program pemberdayaan ekonomi, penyediaan pembiayaan mikro syari'ah, dan penyuluhan finansial guna masyarakat miskin ekstrem memahami manfaat serta risiko produk-produk keuangan syariah. "Maka dari itu, saya berharap kolaborasi ini dapat menjadi akselerator dan langkah afirmatif menunjang pengentasan kemiskinan ekstrem termasuk mengatasi permasalahan pembebasan rentenir dan pemberdayaan masyarakat miskin ekstrem berbasis keuangan dan ekonomi syariah," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

