

JAKARTA -- Lazismu akan membangun sumur di Kenya untuk membantu mengatasi kekeringan yang melanda negara itu. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pada acara penyerahan bantuan beasiswa kepada 31 calon mahasiswa asal Kenya untuk berkuliah di sejumlah Universitas Muhammadiyah. Kegiatan ini berlangsung di Aula lantai 6 Masjid At-Tanwir Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta pada Senin (14/08).
Penyerahan bantuan beasiswa dilakukan secara simbolik kepada Duta Besar Kenya untuk Republik Indonesia, Galma Mukhe Boru. Acara ini disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq A. Mughni, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, perwakilan Majelis/Lembaga beserta Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) yang ada di Jabodetabek.
"Ini merupakan pintu bagi kita untuk kerja sama dalam program-program kemanusiaan seperti dalam program ini sekaligus juga ingin menunjukkan bahwa Muhammadiyah hadir untuk semua, Muhammadiyah for All, jadi bukan Muhammadiyah untuk orang Indonesia saja, tapi Muhammadiyah untuk seluruh warga bangsa-bangsa di dunia," tegas Haedar Nashir.
Haedar melanjutkan, selain program beasiswa, Muhammadiyah juga memiliki program lain yaitu pembangunan sumur di Kenya. Program tersebut menjadi misi Muhammadiyah agar dikenal secara luas di tingkat dunia. Dua program itu menjadi bagian dari program internasionalisasi Muhammadiyah. "Program kami membangun dua sumur. Bahwa kita baru bisa membangun dua sumur untuk program kerja sama dengan Kenya. Sumur merupakan kebutuhan penting di Kenya," ujarnya.
Manajer Program Ekonomi dan Kesehatan Lazismu PP Muhammadiyah, Mochammad Sholeh Farabi membenarkan rencana pembangunan sumur di Kenya tersebut. Ia menceritakan, bantuan ini berawal dari pertemuan antara pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Nairobi dengan PP Muhammadiyah pada tahun lalu. Mereka menyampaikan bahwa Kenya sedang dilanda bencana kekeringan yang terburuk dalam 40 tahun terakhir. KBRI pun membuka kesempatan kepada Muhammadiyah untuk membantu.
"Karena Lazismu memiliki program Sanitasi Untuk Masyarakat (SAUM), maka kita pun berencana untuk membantu. Untuk tahap pertama akan disalurkan bantuan satu sumur bor. Bangunannya beserta tangki air lengkap dengan instalasi listrik tenaga surya beserta jaringan pipa untuk mengalirkan air ke pemukiman," terang Farabi.
Saat ini, lanjut Farabi, Lazismu sedang berkoordinasi dengan KBRI dan mitra yang akan membangun sumur bor tersebut. Kerja samanya berupa pengiriman dana dari Lazismu untuk pembangunan sumur kepada pihak mitra yang ditunjuk. Mitra tersebut merupakan rekomendasi dari KBRI di Nairobi untuk melaksanakan pembangunan sumur tersebut.
Sementara itu, Duta Besar Kenya untuk RI, Galma Mukhe Boru menyampaikan terima kasih atas program yang dijalankan oleh Muhammadiyah. Ia berharap agar ke depannya ada kerja sama pembangunan sumber daya manusia yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kenya. Terlebih lagi hubungan diplomatik kedua negara telah dimulai sejak tahun 1979. "Untuk Menko PMK RI, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Sekretaris Umum, dan LHKI PP Muhammadiyah, saya berterima kasih banyak atas kolaborasi ini. Terima kasih untuk Muhammadiyah," tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA YOGYAKARTA -- Untuk meningkatkan literasi keuangan, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta dan FAC Sekuritas membuka kelas saham dalam rangka pengenalan pasar modal syariah. Kelas ini diperuntukkan bagi untuk guru-guru TK ABA yang ada di wilayah DI Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Yogyakarta pada Kamis (10/08).
Selain guru-guru TK ABA, pimpinan Lazismu Daerah se-DI Yogyakarta dan Majelis Wakaf dan Kehartabendaan (MWK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta juga mengikuti kelas saham. Tujuan dibukanya kelas saham adalah membentuk instrumen investasi untuk dana pensiun yang akan datang. Saham menjadi salah satu instrumen yang dapat digunakan sebagai pos dana pensiun.
Pimpinan FAC Sekuritas, Herry Gunawan menjelaskan, program pendampingan dan pengenalan pasar modal syariah dimulai dari penguatan literasi keuangan untuk menjadi bekal pada masa yang akan datang. Oleh karena itu edukasi pasar modal syariah pun dilakukan untuk ibu-ibu TK ABA dan Aisyiyah. "Nabung dan investasi berbeda. Ke depan berharap adanya passive income bagi guru-guru TK ABA ataupun ibu-ibu Aisyiyah," tuturnya.
Irfan Noor Riza selaku Kepala Kantor BEI perwakilan Yogyakarta mengungkapkan, pengembangan wakaf saham terus ditingkatkan sebagai wadah edukasi dan berpotensi dikelola secara produktif dan diinvestasikan. "Menyambut baik inisiatif ini, berharap pasar modal ini disyiarkan kepada masyarakat. Bersama Majelis Wakaf PWM DI Yogyakarta akan mengembangkan wakaf saham," ujarnya.
Sebelumnya Lazismu Wilayah DI Yogyakarta telah menghimpun zakat dan sedekah saham berupa satuan lot. Penghimpunan tersebut merupakan kerja sama dengan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Universitas Muhamamdiyah Yogyakarta. Rencananya hasil dari penghimpunan tersebut akan disalurkan kepada guru-guru TK ABA dan ibu-ibu Aisyiyah se-DI Yogyakarta.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Rizal Firdaus]

KOTA PALANGKA RAYA -- 36 bangunan hangus akibat kebakaran yang berdampak terhadap 180 jiwa dari 46 Kepala Keluarga (KK). Kebakaran yang terjadi pada Selasa (01/08) melanda kawasan di Komplek Flamboyan Bawah, tepatnya di Gang Kahanjak, Kelurahan Langkai, Kota Palangka Raya. Muhammadiyah melalui lembaga yang ada di bawahnya bergerak merespons kejadian tersebut dengan mengerahkan relawannya. Selain itu, Muhammadiyah melalui Lazismu juga melaksanakan penghimpunan donasi yang digalang oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) seperti IMM, IPM, Pemuda Muhammadiyah, dan Nasyiatul Aisyiyah serta Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Lembaga Resiliensi Bencana atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Palangka Raya menerjunkan relawan untuk membantu petugas dan elemen relawan lainnya di Posko Terpadu yang menjadi tempat penampungan penyintas kebakaran. Relawan yang dikerahkan antara lain relawan logistik, relawan medis, dan relawan psikososial. Mereka bertugas secara bergantian bersama elemen lainnya hingga hari terakhir penutupan posko pada Kamis (10/08).
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah, Daryana yang membidangi Lembaga Resiliensi Bencana mengatakan bahwa aksi yang dilakukan ini sudah menjadi bagian dari gerakan Muhammadiyah, yaitu ketika ada masyarakat yang sedang dilanda musibah untuk dibantu semaksimal mungkin. "Ini juga bagian dari dakwah Muhammadiyah. Ketika terjadi bencana, Muhammadiyah melalui Lembaga Resiliensi Bencana/MDMC akan ikut bergerak, mengerahkan semaksimal mungkin potensinya untuk membantu masyarakat yang terkena musibah bencana. Bantuan atau layanan yang diberikan oleh relawan Muhammadiyah tidak membeda-bedakan kelompok masyarakat. Semua yang terdampak akan dibantu semaksimal mungkin," ungkapnya.
Heru Setiawan selaku Ketua MDMC Kalimantan Tengah menyatakan, dalam hal kejadian bencana, Muhammadiyah memiliki gerakan yang disebut dengan OMOR, One Muhammadiyah One Response. Melalui gerakan ini, semua sumber daya Muhammadiyah akan digerakkan dalam merespons bencana. "Saat terjadi bencana, seluruh elemen Muhammadiyah dibawah komando MDMC akan melaksanakan gerakan OMOR. Ada yang bertugas sebagai relawan Muhammadiyah di lapangan yang terjun langsung ikut menangani bencana dan penyintas, ada yang menghimpun dan menggalang donasi. Semua sumber daya Muhammadiyah semaksimal mungkin untuk digerakan dalam respon bencana," ungkapnya.
Terkait penghimpunan donasi, Ketua Lazismu Wilayah Kalimantan Tengah, Priyono menambahkan bahwa Lazismu sebagai lembaga penghimpun donasi berupaya memberikan bantuan yang terbaik bagi warga terdampak. "Donasi-donasi yang terhimpun di Lazismu akan kami salurkan berupa barang yang mungkin saat ini sangat diperlukan oleh warga terdampak, mengingat sudah banyak donasi-donasi berupa sembako, pakaian, dan lain sebagainya yang sudah disalurkan oleh masyarakat. Berdasarkan hasil assessment MDMC, Lazismu akan menyalurkan donasi sesuai dengan kebutuhan mendesak bagi warga terdampak, yaitu kompor untuk memasak," jelasnya.
Donasi yang terhimpun dan disalurkan berupa paket sembako, pakaian layak pakai, obat-obatan, peralatan sekolah, peralatan makan, dan lain sebagainya. Untuk melengkapi donasi-donasi tersebut, Lazismu Wilayah Kalimantan Tengah menyalurkan donasi berupa kompor gas satu tungku sebanyak 50 unit untuk warga terdampak kebakaran pada Rabu (09/08).
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN GUNUNGKIDUL -- Kehadiran Lazismu di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Gunungkidul semakin dirasakan manfaatnya. Kendala air bersih yang lama dirasakan oleh jamaah Masjid Al Ikhlas Giricahyo, Purwosari, Kabupaten Gunungkidul telah terselesaikan semenjak ditemukannya sumber air pada 14 Juni 2021 lalu. Melalui bantuan pembuatan sumur oleh Kantor Layanan (KL) Lazismu Bantul Kota, jamaah masjid setempat, warga masyarakat, dan juga 22 masjid sekitar yang menggantungkan sumber air bersih dari mata air yang berada di halaman Masjid Al Ikhlas turut merasakan manfaatnya.
Salah satu relawan Lazismu, Suwarjono menceritakan, pihaknya berhasil menemukan mata air bersih di kedalaman 135 meter. "Ini benar-benar anugerah, karena sebenarnya sudah beberapa kali melakukan pengeboran oleh pihak lain dan warga, namun belum ditemukan sumber air. Sumber mata air dari Masjid Al Ikhlas Giricahyo benar benar membawa manfaat yang besar," terangnya.
Said Supriyadi selaku Kepala KL Lazismu Bantul Kota mengungkapkan, pompa air yang digunakan untuk menyedot air sempat mengalami kerusakan sehingga warga pun kekurangan air lagi. Permasalahan ini segera direspons oleh pihaknya dengan membuka penghimpunan donasi untuk pengadaan pompa air sejak Selasa (01/08). Amanah dari donasi tersebut itu pun telah disalurkan dengan pemasangan pompa air.
"Alhamdulillah, atas pertolongan Allah, kebutuhan dana bisa tercukupi dalam waktu kurang dari 24 jam. KL Lazismu Bantul Kota mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembelian pompa air ini. Semoga menjadi amal jariyah para donatur semuanya. Alhamdulillah amanah donasi sudah disalurkan dan dilakukan pemasangan pompa air. Pemasangan pompa tersebut memakan waktu kurang lebih 7 jam karena harus diturunkan hingga 135 meter," ujarnya.
Maryono selaku Ketua Takmir Masjid Al Ikhlas menyampaikan terima kasih atas bantuan pengadaan pompa air tersebut. Kehadirannya benar-benar bisa membantu mengalirkan kembali air bersih bagi warga. "Kami atas nama jamaah dan takmir mengucapkan banyak terima kasih kepada donatur melalui Lazismu Bantul Kota yang sudah sangat membantu kami. Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan seluruh donatur," ungkapnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Said Supriyadi]

KOTA BANJARMASIN -- Salah satu program yang digalakkan oleh Kantor Layanan (KL) Lazismu Al Jihad di Kota Banjarmasin adalah Gerakan Infak Pelajar (GIP). Melalui gerakan ini, Lazismu menanamkan semangat berbagi kepada para siswa melalui kaleng atau Celengan Filantropis. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari program ini, seperti yang dirasakan oleh SD Negeri Kebun Bunga 1 Kota Banjarmasin.
Pada Senin (31/07), KL Lazismu Al Jihad menyerahkan bantuan berupa 1 unit proyektor untuk sekolah yang berada di Jalan Arjuna No. 12, RT. 15, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin ini. Bantuan yang dikemas melalui program Save Our School tersebut diserahkan langsung oleh Kepala KL Lazismu Al Jihad kepada Kepala SD Negeri Kebun Bunga 1. Selain menyerahkan bantuan proyektor, KL Lazismu Al Jihad juga memberikan penghargaan berupa bingkisan kepada kelas yang paling aktif dalam berbagi melalui kaleng tersebut.
Kepala SD Negeri Kebun Bunga 1, Hj. Normaliani mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan ini. Ia pun berharap agar kerja sama yang dijalin dapat terus berlangsung antara kedua belah pihak. "Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada KL Lazismu Al Jihad yang sudah memberikan bantuan yang sangat berarti buat kami semua. Semoga kerja sama di antara kita bisa semakin meningkat dan semoga apa yang telah kita lakukan menjadi amal ibadah," ujarnya.
Staf Program KL Lazismu Al Jihad, Muhammad Ikhza menuturkan, bantuan ini berasal dari permohonan sekolah tersebut sebagai salah satu penerima manfaat dari kerja sama program GIP. Lazismu menitipkan Celengan Filantropis di sekolah ini dan memberikan penghargaan berupa bingkisan atau bantuan, baik kepada siswa maupun wali kelas atas infak yang dihimpun. "Bersamaan dengan penyerahan proyektor, kami memberikan penghargaan juga setiap tahun untuk kelas yang paling aktif dalam program GIP," ujarnya.
Kepala KL Lazismu Al Jihad, Muhammad Ikbal mengucapkan rasa syukur dengan penyerahan bantuan ini. Ia berharap agar proyektor tersebut dapat mempermudah proses pembelajaran. Di samping itu, bantuan ini dapat memberikan dampak yang luas kepada anak-anak dalam menangkap serta menyimak proses pembelajaran yang diberikan guru kepada mereka.
"Harapan dari kami, semoga apa yang kita kerjasamakan tetap berjalan dengan baik tanpa ada kendala sedikit pun. Kami juga berharap semoga kerja sama ini berkembang luas terhadap sekolah-sekolah negeri maupun swasta di Kalimantan Selatan, terkhusus di Kota Banjarmasin," pungkas Ikbal.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Ikhza]

KOTA YOGYAKARTA -- International Conference on Philanthropy in Digital Era berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Rabu-Sabtu (9-12/08). Acara ini menghadirkan Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D. (Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI) selaku Keynote Speaker dan Dr. Shariq Siddiqui (Director of Muslim Philanthropy Initiative Lily Family School of Philanthropy Indiana University, USA) selaku Trainer. Tema yang diangkat kali ini adalah "Sustainable Muslim Philanthropy ini Digital Age: Reinvention, Innovation, and Public Expression".
Pada gelaran ini, Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Divisi Research and Development (RnD) berkesempatan untuk mempresentasikan hasil riset mengenai literasi dan perilaku berzakat serta berderma di kalangan anak muda. Tim Lazismu terdiri dari Sita Rahmi dan Mariska Salekhah Rahman, didukung oleh Muhammad Zakiy selaku Dosen Ekonomi Syariah UMY. Riset yang berjudul Islamic Youth and Philanthropy: Literacy and Behavior of Zakat in Indonesian ini mendapatkan apresiasi dari moderator.
Sita Rahmi menjelaskan bahwa presentasi yang disampaikan diambil dari berbagai riset yang sudah dilakukan oleh Lazismu. Keikutsertaan Lazismu merupakan bentuk syiar terhadap hasil-hasil riset yang berkaitan dengan zakat dengan harapan dapat menjadi kontribusi dalam dunia filantropi. "Konferensi ini memang ditujukan untuk mensyiarkan hasil-hasil riset yang sudah dilakukan oleh Lazismu yang kaitannya dengan zakat, baik dari aspek penghimpunan, peningkatan kesadaran zakat, maupun yang lainnya. Forum itu memang sebagai wadah untuk bertukar pikiran tentang dunia filantropi Islam," terangnya.
Lebih jauh Sita yang juga merupakan Manajer Divisi RnD Lazismu PP Muhammadiyah ini menegaskan, apa yang disampaikan oleh pihaknya akan menjadi gambaran mengenai perilaku anak-anak muda pada generasi Z dan milenial dalam menunaikan zakat. Tak hanya itu, riset ini juga memaparkan mengenai media yang sering mereka gunakan, sehingga dapat dijadikan acuan dalam menyusun metode penghimpunan oleh lembaga filantropi. "Hasil dari beberapa data yang kita miliki itu bisa menjadi kontribusi bagi lembaga zakat lain maupun masyarakat mengenai karakteristik anak muda dalam berderma," ungkapnya.
Kiprah Lazismu dalam konferensi internasional ini menunjukkan bahwa Lazismu berperan aktif dalam mengembangkan kesadaran berzakat di kalangan masyarakat. Berbagai riset yang dilakukan menunjukkan bahwa setiap kebijakan yang dilakukan oleh Lazismu berdasarkan kajian dan data. Dengan demikian, kepercayaan publik terhadap Lazismu akan terus meningkat. Publikasi yang dilakukan pun dapat diakses secara terbuka sebagai bagian dari syiar kesadaran zakat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

