

JAKARTA -- Idul Adha tinggal menghitung hari. Masyarakat muslim di seluruh belahan dunia bersiap menyambut hari besar Islam ini dengan menunaikan ibadah qurban sebagai bentuk keteladanan atas perintah Allah kepada Nabi Ibrahim dan Ismail Alaihissalam. Tak terkecuali Lazismu, Lembaga Amil Zakat Nasional milik Muhammadiyah yang juga menggelar program qurban secara rutin setiap tahun.
Pada tahun 1444 H/2023 M kali ini, Lazismu menargetkan perolehan qurban secara nasional sebanyak 2524 ekor sapi/kerbau dan 1924 ekor kambing/domba. Sementara untuk qurban kemasan/kalengan, Lazismu mematok perolehan hingga Rp. 14.388.063.622,-. Tak hanya itu, Lazismu kembali membuka kesempatan untuk qurban internasional. Tahun ini, targetnya adalah sebanyak 30 ekor kambing/domba senilai 200 juta rupiah.
Ketua Tim Kepanitiaan Qurban 1444 H Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, M. Furqon menjelaskan bahwa target tersebut naik dari perolehan tahun sebelumnya. "Tahun 2022 Lazismu secara nasional berhasil mengelola hewan qurban sebanyak 1893 sapi/kerbau, 1631 kambing/domba, dan 480 ekor sapi untuk qurban kemasan/kalengan. Untuk qurban luar negeri sebanyak 11 ekor sapi dan 46 kambing," terangnya.
Tahun ini, Lazismu dengan jumlah kantor sebanyak 925 yang terdiri dari kantor pusat, wilayah, daerah, hingga kantor layanan akan bergerak secara masif dalam penghimpunan qurban. Dengan mengusung tema "QurbanMu Kuatkan Ketahanan Pangan", Furqon berharap agar tahun ini semakin banyak penerima manfaat yang dapat merasakan qurban. "Salah satunya melalui program qurban kemasan," ujarnya.
Lazismu juga memberikan kemudahan dalam menunaikan ibadah qurban. Cukup kunjungi web Lazismu melalui tautan https://lazismu.org/qurbanmu siapapun dapat berqurban dengan penyaluran yang tepat sasaran. Terakhir, Furqon mengajak untuk memercayakan ibadah qurban tahun ini melalui Lazismu, agar qurban dapat dirasakan oleh semua kalangan. "Dengan berqurban melalui Lazismu, kita sudah menjadi bagian dari kebaikan untuk membantu mereka yang membutuhkan," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN KUDUS -- Lazismu Kabupaten Kudus kini memiliki gedung pelayanan untuk operasional lembaga tersebut. Gedung yang terletak di Jalan K.H. Noor Hadi Nomor 5 Demangan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus ini diresmikan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus. Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Ketua PDM Kudus, Achmad Hilal Madjdi, didampingi Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Kudus, Nadhif.
Achmad Hilal Madjdi mengatakan bahwa peresmian gedung pelayanan Lazismu ini sudah direncanakan sejak lama, mengingat instruksi dari Lazismu PP Muhammadiyah agar pelayanan dapat dilakukan dengan lebih profesional. "Karena sampai sekarang alhamdulillah menurut Baznas Kabupaten Kudus, kinerja Lazismu adalah masih menjadi yang terbaik, jadi harus terus ditingkatkan," ujarnya usai peresmian yang berlangsung pada Kamis (18/05).
Hilal menambahkan, tanah yang difungsikan sebagai Gedung Pelayanan Lazismu merupakan tanah wakaf yang semula diwakafkan untuk MI Muhammadiyah 1 Kudus. Lantaran pemanfaatannya belum terprogram, pihak pewakif pun mengizinkan untuk dimanfaatkan sebagai Gedung Pelayanan Lazismu. Pihaknya pun berharap dengan adanya gedung ini dapat meningkatkan kinerja Lazismu Kabupaten Kudus untuk mencapai program-program yang telah ditentukan. Di antaranya adalah mencapai target penghimpunan dan penyaluran tahun 2023 sebesar dua miliar rupiah.
"Target dari PWM (Pimpinan Wilayah Muhammadiyah) Jawa Tengah untuk Lazismu Kudus di tahun 2023 ini bisa melakukan penghimpunan dan pentasarufan sebesar dua miliar rupiah. Mudah-mudahan ini bisa tercapai karena hanya di satu bulan Ramadhan kemarin saja Lazismu sudah berhasil menghimpun dana sebesar setengah miliar lebih," ungkap Hilal.
Senada dengan Hilal, Nadhif selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Kudus menjelaskan bahwa perolehan bulan Ramadhan tahun ini berhasil menghimpun dana sebesar 582 juta rupiah. Harapannya, target dua miliar rupiah bisa tercapai untuk tahun ini. "Sebelum-sebelumnya memang belum bisa mencapai target, tapi mudah-mudahan tahun ini bisa melebihi target untuk pencapaiannya," jelasnya.
Nadhif menerangkan, program-program yang dijalankan oleh Lazismu Kabupaten Kudus pun telah sesuai dengan acuan dari Lazismu PP Muhammadiyah yang menyasar beberapa bidang. Pada bidang kesehatan, bantuan berupa pemberian subsidi biaya berobat, layanan ambulans, dan lainnya. Sementara bidang pemberdayaan UMKM di antaranya berupa pelatihan bagi peternak kambing. Selain itu pada bidang pendidikan, pihaknya memberikan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa. "Yang sekolah itu bervariasi, mulai dari SD, SMA, kemudian ada dari perguruan tinggi mulai dari sarjana, pascasarjana, dan S2. Itu untuk mahasiswa ada 15 orang yang sudah kita bantu, per semesternya total 25 juta rupiah," tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN BELITUNG -- Malang bagi Asnovy. Penyakit yang dideritanya sejak lahir masih dirasakannya hingga kini. Asnovy kesulitan untuk berjalan sehingga membutuhkan alat bantu. Beruntung baginya, Lazismu Kabupaten Belitung datang memberikan bantuan.
Pada Jumat (26/05), Staf Pendistribusian dan Pendayagunaan Lazismu Kabupaten Belitung menyerahkan bantuan berupa alat bantu jalan kepada Asnovy. Alat bantu jalan ini merupakan dukungan untuk pemenuhan kesehatan dari Lazismu Kabupaten Belitung, berawal dari perbincangan dengan ibu dari Asnovy. Ia menceritakan, Asnovy mengalami penyakit susah untuk berjalan dan mengalami sedikit gangguan jiwa.
"Untuk berjalan kaki agak susah, tidak bisa terlalu lama-lama bahkan sudah diantar ke rumah sakit. Rumah sakit pun agak kurang tahu diagnosisnya apa," terang ibu Asnovy.
Lazismu Kabupaten Belitung kemudian menyerahkan alat bantu jalan kepada ibu Asnovy. Bantuan ini diharapkan dapat mengurangi penderitaan Asnovy, di samping menyalurkan amanah dan kepercayaan dari para muzakki. Asnovy pun dapat tersenyum kembali dengan bantuan dari Pilar Kesehatan Lazismu ini.
Kehadiran Lazismu Kabupaten Belitung merupakan perantara bagi orang-orang yang memiliki kekurangan seperti Asnovy. Bantuan yang diberikan berasal dari pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS), sehingga dapat dipergunakan untuk mewujudkan alat bantu jalan untuk Asnovy. Dengan manfaat dana ZIS, akan lebih banyak lagi orang-orang yang dapat dibantu.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

JAKARTA -- Di suatu pemukiman padat, Endang Mintarja dan warga Kampung Sumur, Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur berjibaku membersihkan sebidang tanah yang ditumbuhi tanaman dan rumput liar. Kegiatan bersih-bersih ini dilakukan setelah Endang dan warga setempat melaksanakan rembug warga untuk memanfaatkan tanah yang akan dijadikan sebagai Kampung Hijau.
Kegiatan ini dicetuskan Endang bersama warga untuk menjawab persoalan yang kerap muncul, yaitu kebersihan lingkungan dan tidak adanya ruang terbuka hijau. "Ada banyak persoalan warga di sini, selain pertumbuhan penduduk, permukaan tanah yang menurun, serta terbatasnya lahan pertanian," ungkapnya.
Tujuan utamanya, ujar Endang, adalah untuk mengurangi dampak penyakit akibat lingkungan kotor. "Prinsipnya menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, asri, serta menambah produktivitas dan ketahanan pangan warga pemulung," jelasnya pada Senin (19/06).
Program Kampung Hijau merupakan kolaborasi Lazismu dan BSI Maslahat melalui Pilar Lingkungan, khususnya program Pelihara DaratMu yang bersinergi dengan Swara Peduli Indonesia. Pekan pertama pada bulan Juni tahun ini, Lazismu berkesempatan meninjau lokasi yang mayoritas warganya mencari nafkah sebagai pemulung.
Dalam amatan Lazismu di lapangan, yang menjadi nilai lebih dari program ini adalah Swara Peduli Indonesia dapat melatih warga yang sebagian besar hidup dalam impitan kemiskinan. "Sebagai pemulung, mereka sehari-hari bekerja mengumpulkan barang bekas dan rongsokan," kata Nazhori Author selaku Manajer Pilar Program Kemanusiaan dan Lingkungan Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Keberadaan Swara Peduli Indonesia pun dirasakan membawa banyak manfaat oleh warga setempat. Endang menyampaikan bahwa selama ini Swara Peduli Indonesia telah melatih sekita dua puluhan warga dalam pendampingan kelompok tani di lahan terbatas. Rencananya lahan terbatas itu akan dimanfaatkan dengan tanaman produktif seperti sayuran dan buah-buahan dengan pendekatan hidroponik.
"Warga diharapkan dapat mewujudkan kebutuhan pangan tambahan dan tanaman obat-obatan yang bisa dikonsumsi warga yang bernilai ekonomis serta diolah secara berkelompok ini," terang Endang.
Kelompok Tani binaan Endang ini juga akan menyiapkan reaktor biogas dan bank sampah organik. Karena itu, pendampingan dan peningkatan kapasitas warga pemulung menjadi kebutuhan literasi yang edukatif. Direncanakan sesuai jadwal program, kegiatan ini dapat berjalan hingga Agustus 2023. Semoga hasilnya dapat memberikan nilai tambah bagi warga yang mayoritas pemulung.
Terakhir, Endang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Lazismu. Tidak lupa kepada BSI Maslahat yang telah mendorong dan memercayakan terlaksananya program ini kepada Swara Peduli Indonesia.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Nazhori Author]

KOTA YOGYAKARTA -- Bertempat di Ayaartta Malioboro Hotel Yogyakarta, Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Workshop Penyusunan Instrumen Survei Lazismu pada Jumat-Ahad (16-18/06). Acara ini bertujuan sebagai wadah sosialisasi survei dan kajian yang akan dilaksanakan oleh Lazismu secara nasional serta bertahap, dan menyusun beberapa instrumen Lazismu. Para peserta dari Lazismu PP Muhammadiyah terdiri dari Badan Pengurus, Direktur Utama, Direksi, Manajer, dan Staf. Selain itu, para perwakilan Badan Pengurus dan Eksekutif dan Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga turut berhadir.
Manajer Research and Development (R&D) Lazismu PP Muhammadiyah, Sita Rahmi BS menuturkan, dengan adanya workshop ini, konsep dan tujuan survei-survei serta kajian di lingkungan Lazismu dapat disosialisasikan. Hal ini agar setiap entitas organisasi memiliki kesamaan paham. "Workshop ini dimaksudkan untuk menyusun instrumen-instrumen penting yg mendukung survei di Lazismu, misal survei kepuasan muzakki mustahik," tuturnya.
Sita mengambil contoh survei kelengkapan dan kesehatan organisasi di lingkungan Muhammadiyah. Dengan adanya survei tersebut yang menyasar ranting hingga rumah tangga persyarikatan, hasilnya akan dapat digunakan untuk mengeveluasi kualitas pelayanan dan pengelolaan dana zakat di Lazismu.
Adapun beberapa instrumen survei yang disusun dan diulas dalam kesempatan ini, lanjut Sita, meliputi Instrumen Survei Kepuasan Muzakki Lazismu, Instrumen Survei Kepuasan Mustahik Lazismu, Instrumen Survei Kelengkapan Organisasi Lazismu, Instrumen Survei Kesehatan Organisasi Lazismu, serta Instrumen Survei Rumah Tangga dan Ranting Muhammadiyah. Instrumen ini juga berperan sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita profesionalisme Lazismu sebagai lembaga pengelola dana zakat, infak, dan sedekah di bawah Persyarikatan Muhammadiyah yang dalam gerakannya memiliki visi untuk menjadi organisasi terpercaya dengan bekerja secara amanah, transparan, dan profesional.
Dalam pengelolaan dana titipan umat, Lazismu dituntut untuk tepat dalam penghimpunan, penyaluran, dan tata kelola kelembagaan. Oleh karena itu, proses pengambilan kebijakan hingga implementasi program di semua sektor harus berdasarkan kajian dan data terpercaya (evidence based) agar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dapat diukur hasilnya untuk pengembangan selanjutnya.
Sejak tahun 2019, Lazismu PP Muhammadiyah melalui Divisi R&D yang bertugas menjalankan fungsi riset dan pengembangan organisasi dengan harapan agar dapat melakukan pembaharuan ide serta praktik pengelolaan zakat dengan menjalankan beberapa survei, riset, dan kajian, baik dijalankan secara mandiri atau berkolaborasi dengan lembaga lain. Beberapa kajian yang pernah dijalankan antara lain Evaluasi Program UMKM, Survei Indeks Pembangunan Zakatnomics, Survei Indeks Literasi Zakat Warga Muhammadiyah, Survei Indeks Kesehatan dan Kelengkapan Organisasi, Penyusunan Kuesioner Survei Ranting dan Rumah Tangga Muhammadiyah, Survei Dampak Sosial Ekonomi Covid-19 Terhadap Perilaku Berderma Masyarakat, Survei Brand Awareness Lazismu, Penyusunan Buku Jejak Kebajikan: Cerita Aksi Layanan Lazismu, dan beberapa kajian/survei lain yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi bagi jalannya organisasi.
Pada tahun 2020 dan 2021 Lazismu PP Muhammadiyah telah menjalankan Survei Kepuasan Muzakki yang menghasilkan beberapa catatan dan rekomendasi terkait 'service excellent' kepada para muzakki. Pada tahun yang sama, Lazismu PP Muhammadiyah juga membangun 2 instrumen penting yang ditujukan untuk mengukur tingkat kesehatan organisasi serta melihat kelengkapan standar sebuah organisasi dari aspek yang paling dasar. Instrumen tersebut adalah Indeks Kesehatan Organisasi dan Indeks Kelengkapan Organisasi yang keduanya telah menjalani ujicoba di Lazismu PP Muhammadiyah dan Lazismu Wilayah Jawa Tengah. Selain itu, pada tahun 2021 Lazismu PP Muhammadiyah bersama Kun Institute juga membangun 2 paket instrumen berupa Kuesioner Rumah Tangga (RT) Muhammadiyah dan Kuesioner Ranting Muhammadiyah beserta 'Manual Book'. Instrumen ini jika diimplementasikan mampu memberikan gambaran mengenai RT dan Ranting Muhammadiyah di Indonesia, baik dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga kerentanan terhadap bencana.
Berdasarkan Amanah Muktamar 48, beberapa sasaran strategis yang harus menjadi landasan gerak Lazismu adalah "Terciptanya gerakan dakwah Muhammadiyah yang maju, profesional dan modern serta adaptif terhadap perubahan lingkungan organisasi" dan "Pemberdayaan, advokasi dan pelayanan". Dua sasaran strategis tersebut dalam konteks riset dan pengembangan Lazismu diterjemahkan dalam bentuk urgensi pelaksanaan kegiatan kajian, riset atau survei yang bertujuan langsung untuk meningkatkan kualitas pelayanan umat dan pengelolaan dana zakat. Hasil Rapat Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Bidang R&D (5-6 Mei 2023) dan Rapat
Kerja Pimpinan Lazismu PP Muhammadiyah (12-14 Mei 2023) merekomendasikan bahwa beberapa survei harus dijalankan dengan terlebih dahulu memastikan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengkaji cukup valid, reliabel dan sesuai dengan konteks Lazismu secara nasional. Oleh karena itu, kegiatan menyusun dan atau mengulas beberapa instrumen survei oleh pimpinan Lazismu, ahli dan praktisi menjadi penting agar hasil kajian tepat guna.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

JAKARTA -- Setelah hiruk-pikuk kegiatan Ramadhan 1444 H, kaum muslimin di seluruh dunia kembali dihadapkan dengan agenda besar yaitu Hari Raya Idul Adha. Pada hari ini umat Islam berlomba-lomba untuk melaksanakan ibadah sunnah muakadah yang telah disyariatkan, yaitu qurban. Begitu pula dengan Lazismu yang terus berperan aktif dalam syiar qurban, terlebih setelah masa pandemi telah ditetapkan telah berakhir.
Program qurban Lazismu tahun ini mengangkat tema "QurbanMu Kuatkan Ketahanan Pangan". Tema ini mengandung harapan agar kegiatan tersebut dapat berkontribusi untuk menguatkan ketahanan pangan masyarakat, terlebih pengalaman telah mengajarkan bahwa negeri ini kerap dilanda berbagai bencana. Kontribusi Lazismu pun akan semakin kuat dan luas melalui program Qurban 1444 H dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak musibah maupun membutuhkan bantuan.
Ketua Tim Kepanitiaan Qurban 1444 H Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, M. Furqon mengungkapkan bahwa program memiliki enam sasaran. Pertama, penyeragaman program Qurban Lazismu secara nasional. Kedua, sebagai acuan pelaksanaan program Lazismu nasional. Ketiga, mengenalkan Lazismu kepada masyarakat luas. Keempat, mengenalkan program "QurbanMu Kuatkan Ketahanan Pangan". Kelima, mengajak masyarakan berqurban melalui Lazismu, dan terakhir adalah mengajak masyarakat (internal maupun eksternal Muhammadiyah) terlibat dalam pelaksanaan penghimpunan dan penyaluran program "QurbanMu Kuatkan Ketahanan Pangan".
Terkait pelaksanaan program ini, Furqon merinci bahwa ada tiga mitra yang akan dilibatkan. "Pertama adalah mitra internal Muhammadiyah yang terdiri dari Majelis, Lembaga, Ortom (Organisasi Otonom), dan Amal Usaha Muhammadiyah. Kedua, mitra eksternal Muhammadiyah, yaitu pihak sponsorship, komunitas, Lembaga Negara tingkat pusat maupun daerah, serta Lembaga Filantropi lainnya. Ketiga, Lazismu juga mengajak mitra internasional, yaitu lembaga atau yayasan internasional yang akan bekerja membantu program ini di beberapa negara, seperti Palestina (Gaza dan Tepi Barat), Myanmar (Rohingya), serta Yaman," ujarnya.
Pada pelaksanaan program "QurbanMu Kuatkan Ketahanan Pangan", Lazismu membaginya menjadi dua, yaitu program skala lokal (nasional) dan program skala internasional. Pada skala nasional terdiri dari program Kemasan, Fresh Meat, Siap Saji, serta Sedekah Saging. Program kemasan adalah kegiatan penyembelihan sapi qurban baik perorangan maupun jamaah (1/7) yang dilakukan oleh Lazismu di Rumah Penyembelihan Hewan (RPH) pada Hari Raya Idul Adha dan Hari-hari Tasyrik dengan mengemasnya menjadi rendang dalam kaleng seberat 200 gram melalui mitra yang telah disepakati. Hasil dari program kemasan ini dapat digunakan sebagai cadangan pangan selama satu tahun bagi masyarakat Indonesia yang terdampak bencana. Program fresh meat adalah penyembelihan kambing/domba atau sapi qurban, baik perorangan maupun jamaah (1/7) yang dilakukan oleh Lazismu di tempat masing-masing pada Hari Raya Idul Adha dan Hari-hari Tasyrik dan dibagikan dalam bentuk fresh meat (daging segar) kepada masyarakat sekitar. Program siap saji adalah penyembelihan kambing/domba atau sapi qurban, baik perorangan maupun jamaah (1/7) yang dilakukan oleh Lazismu di tempat masing-masing pada Hari Raya Idul Adha dan Hari-hari Tasyrik dan kemudian disimpan dalam cooler storage (tempat pendingin) agar tahan lama untuk dimasak menjadi makanan siap saji secara bertahap setiap Jumat sepanjang tahun. Sasaran distribusinya adalah anak yatim dan dhuafa yang tinggal di panti asuhan, baik milik Muhammadiyah maupun umum. Sementara program Sedekah Daging adalah untuk mendukung program "QurbanMu Kuatkan Ketahanan Pangan" yang diinisiasi dalam rangka syiar Qurban 1444 H. Program ini juga untuk memfasilitasi semangat masyarakat dalam membantu mereka yang membutuhkan, namun belum mampu untuk berqurban sehingga program Sedekah Daging ini akan menjadi pilihan menarik bagi masyarakat dengan besaran sedekah disesuaikan kemampuan masing-masing.
Sementara itu, pada skala internasional Lazismu akan mengusung program Qurban Internasional, yaitu kegiatan penyembelihan domba atau sapi qurban, baik perorangan maupun jamaah (1/7) yang dilakukan oleh mitra Lazismu di luar negeri pada Hari Raya Idul Adha dan Hari-hari Tasyrik sesuai kalender dan keputusan ulama setempat. Karkas maupun daging qurban ini akan dibagikan dalam bentuk fresh meat (daging segar) kepada masyarakat sekitar. Jenis hewan qurban yang dipilih yaitu domba dan titik distribusi program ini adalah Palestina (Gaza dan Tepi Barat), Myanmar (Rohingya), serta Yaman.
Untuk skala nasional, Lazismu PP Muhammadiyah menargetkan perolehan hewan qurban berupa sapi/kerbau sebanyak 2524 ekor dan kambing/domba sebanyak 1924 ekor. Sementara untuk qurban dalam kemasan ditargetkan senilai Rp. 14.388.063.622,-. Selain itu, untuk skala internasional Lazismu menargetkan perolehan 30 ekor domba atau senilai 200 juta rupiah.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

