

Pada Selasa (24/01), Lazismu Kabupaten Banyumas resmi meluncurkan KL yang ke-100. KL ini pun menjadi yang pertama di luar persyarikatan sebagai KL berbasis kemitraan, yaitu dengan Yayasan Putra Harapan. Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan SK dan pengangkatan eksekutif pengelola KL Putra Harapan dilakukan secara langsung di kediaman Ketua Yayasan Putra Harapan yang berada di Jalan Surya Menggala Rejasari oleh Khaedar Abdussofi mewakili Lazismu Kabupeten Banyumas kepada Kepala KL Putra Harapan.
Pada acara tersebut, Himawan Bayu Aji selaku Kepala KL Putra Harapan menyampaikan harapan jalinan kerja sama ini dapat memberikan manfaat, baik di dalam maupun di luar lingkungan yayasan. Berkat penyerahan SK tersebut, sekarang KL Lazismu Putra Harapan telah siap untuk melangkah menjadi kepanjangan tangan dari Lazismu Kabupaten Banyumas dalam menyebarluaskan keberkahan dan manfaat dana ZIS. "Semoga ke depan bisa bersinergi dengan Lazismu Banyumas dan memberikan lebih banyak manfaat di lingkungan yayasan dan di luar," ujarnya.
Lazismu Kabupaten Banyumas menyambut baik dengan terbentuknya KL baru ini. Manajer Lazismu Kabupaten Banyumas, Sabar Waluyo menegaskan, KL yang baru diresmikan ini memiliki semangat dalam dunia filantropi Islam. "KL Putra Harapan ini merupakan mitra di luar Muhamamdiyah yang memiliki semangat dalam dunia filantropi Islam. Tentunya kami menyambut baik hal tersebut," tegasnya.
Terbentuknya KL Putra Harapan sebagai KL ke-100 Lazismu Kabupaten Banyumas merupakan upaya perluasan langkah dalam menyebarluaskan semangat berzakat, berinfak, dan bersedekah di masyarakat, sebagaimana amanat dalam UU No. 23 Tahun 2011. Putra Harapan adalah lembaga pengembangan anak dari jenjang taman bermain hingga SMA dalam satu naungan Yayasan Islam Abdul Mukti. KL ini terbilang spesial karena satu-satunya KL dengan basis mitra di bawah Lazismu Kabupaten Banyumas. Oleh karena itu, KL Putra Harapan dituntut harus mampu untuk menjalankan tiga fungsi utama dari KL, meliputi fungsi edukasi, fungsi pelayanan, serta fungsi pemberdayaan.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Dwi Guntoro/Romi Zarida]

Direktur Praktisi Politeknik Bisnis Digital Bandung, Munir M. Ali, menyampaikan terima kasih kepada Lazismu dan BPKH atas bantuan yang diberikan kepada mahasiswa-mahasiswinya. Ia mengungkapkan, konsep bisnis digital dalam Praktisi bukan sekadar startup. Digital tidak berangkat dari kekuatan teknologi semata. Artinya, perubahan dalam konteks konvesional ke digital tetap ada sisi transformasi ide. "Banyak juga industri yang sudah bertransformasi digital, namun mengalami tantangan dari aspek akuntansi dan manajemen," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Munir, tantangannya adalah bagaimana aspek keuangan dan akuntansi dapat berperan dalam aktivitasnya yang beradaptasi dengan teknologi digital. Tanpa ide dan adaptasi, perusahaan tidak akan hidup jika hanya mengandalkan yang biasa saja. Munir menambahkan, sejak awal Praktisi sebagai kampus yang mengedepankan pembelajaran dan keahlian, misinya dapat menelurkan para alumninya agar dapat bekerja dalam suatu perusahaan dengan pengetahuan siap bekerja.
"Mitra kita ada kantor akuntan dan pajak. Jadi mereka setelah magang di perusahaan mitra setelah tamat dapat siap bekerja. Jadi ada penjaminan kerja yang bersedia ditempatkan di mitra-mitra kami. Selain itu, banyak mahasiswa yang muslim di sini, dan bagaimana ke depan kurikulumnya dapat menyinergikan wawasan digital dan manajemen informasi dengan wawasan keislaman," imbuh Munir.
Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Edi Suryanto yang turut berhadir dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa Lazismu sebagai Lembaga Amil Zakat resmi di bawah naungan Muhammadiyah memiliki 1460 kantor di Indonesia dan ada di 8 negara yang resmi berdiri. Sejak 2018 akhir, ungkap Edi, Lazismu dipercaya oleh BPKH untuk melaksanakan program kemaslahatan. "Alhamdulillah sejak saat itu, bahkan sampai sekarang, Lazismu dan BPKH telah menyalurkan beragam program kemaslahatan baik yang fisik maupun non fisik," ucapnya.
Edi menilai, dengan mendengar keberadaan praktisi tadi, ada jurusan akuntan, pajak dan manajemen informasi, dapat ditelusuri bahwa di dalam setiap usaha membutuhkan wawasan yang sejalan dengan jurusan kuliah di sini. "Lazismu sangat terbuka bersinergi dengan siapapun. Senapas dengan konteks digitalisasi, bahwa rekomendasi Muktamar Muhammadiyah di Solo 2022, digitalisasi merupakan bagian dari dakwah berkemajuan Muhammadiyah," tegasnya.
Di sela-sela penyerahan beasiswa, BPKH yang diwakili oleh Indriayu Afriana mengatakan, penerima beasiswa yang memperoleh bantuan dari sinergi program BPKH dan Laziamu di bidang pendidikan sedang menempuh pendidikan pada semester 4 dan semester 6. Ia menekankan, meski digitalisasi menjadi fokus kuliah mahasiswa, tidak semua aspek bicara digitalisasi. "Pada hakikatnya transformasi digital ada spirit biodigitalnya," terangnya.
Indriayu berharap agar jangan sampai terperangkap dalam digitalisasi yang bersifat teknis. "Yang terpenting adalah apa logika (konsep) dan transformasinya sambil menyosialisasikan peran dan keberadaan BPKH untuk kemaslahatan umat," tambahnya.
Salah satu penerima manfaat Beasiswa Sang Surya, Santia mengucapkan terima kasih kepada Lazismu dan BPKH. "Sungguh saya baru tahu jika BPKH keberadaannya memberikan manfaat untuk umat. Perannya sangat penting untuk pemberdayaan umat, apalagi dana kemaslahatan itu diperuntukan secara tepat sasaran," ujarnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Nazhori Author]

Wakil Ketua PWM DI Yogyakarta, H. Parwoto menyampaikan apresiasi kepada MPM PWM DI Yogyakarta dan Lazismu Wilayah DI Yogyakarta yang telah melakukan pendampingan intensif terhadap warga Kabupaten Gunungkidul. "Setelah Muktamar di Makassar, Muhammadiyah mengembangkan wilayah dakwahnya dalam pemberdayaan masyarakat, karena Muhammadiyah berusaha untuk seperti lebah yang senantiasa memberi manfaat kepada manusia," ujar Parwoto.
Dalam acara yang berlangsung Senin (16/01) di Balai Dusun Kemiri tersebut, perwakilan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Diana mengemukakan, produksi Mocaf (Modified Cassava Flour) Gunungkidul saat ini berkisar 28 ton per tahun atau 3,5 ton per bulan. Jika dengan asumsi 3 kg ubi kayu menjadi 1 kg Mocaf, maka baru singkong atau ubi kayu yang terserap hanya berkisar 100 ton per tahun atau 12 ton per bulan. Artinya masih banyak peluang bahan baku produksi Mocaf yang belum terserap.
"Tanjungsari salah satu penghasil singkong terbesar. Sebelumnya singkong dibuat gaplek dengan nilai jual rendah dan sekarang jadi tepung Mocaf dengan nilai jual tinggi. Masalah lain, pangsa pasar belum terbuka dan terjalin kerja sama. Selain itu sumber daya manusia di tingkat produsen masih perlu ditingkatkan," lanjut Diana.
Agus Amin Syaifuddin selaku Ketua MPM DI Yogyakarta menuturkan, potensi alam Kabupaten Gunungkidul menjadi sasaran para wisatawan untuk datang. Dalam setiap tahun, bahkan waktu pandemi Covid-19 melanda, tingkat kunjungan wisata masih tetap tinggi. "Hal ini perlu jadi solusi terkait pemasaran Mocaf sebagai olahan singkong," ucapnya.
Senada dengan Agus, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Muhammad Arif Aldiyan menekankan, program pemberdayaan masyarakat di Tanjungsari dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga wisata di Kabupaten Gunungkidul. "Angka pertumbuhan ekonomi dari pertumbuhan wisata Gunungkidul, ketika ada pasar berkelanjutan dan ada pemberdayaan masyarakat," terang Arif yang juga menjadi pemateri FGD tersebut.
Agenda "Rintisan Eduwisata Dusun Singkong Gunungkidul" ini mendapatkan dukungan dari Lazismu Wilayah DI Yogyakarta. Cahyono, Ketua Lazismu Wilayah DI Yogyakarta menyampaikan bahwa pihaknya siap untuk mendukung pembiayaan terkait dengan agenda tersebut. Ia kemudian menambahkan, Lazismu turut memberikan bantuan pengembangan Mocaf. "Dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat, Lazismu DI Yogyakarta memberikan bantuan untuk mengembangkan program Mocaf. InsyaAllah dana zakat, infak, dan sedekah akan jadi barokah dan juga jadi laporan kepada muzakki atas penggunaan dana tersebut," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Rizal Firdaus]

Wakil Wali Kota Parepare, H. Pangerang Rahim mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kinerja Baznas yang berkolaborasi bersama Lazismu dan Kodim 1405 Parepare. Menurutnya, bantuan ini sejalan dengan program yang telah digagas oleh Pemerintah Kota Parepare. Ia pun berharap agar rumah yang diberikan mendapatkan keberkahan.
"Terima kasih kepada Baznas, Lazismu, dan Kodim Parepare karena telah mendukung dan membantu Pemerintah Kota Parepare dalam menyiapkan rumah yang baik dan nyaman kepada warga yang membutuhkan. Hal ini sangat bersesuaian dengan program Wali Kota yakni bedah rumah dan rumah impian untuk menjamin kebutuhan papan sebagai tempat yang layak untuk beribadah dan nyaman dalam bersosialisasi bersama keluarga. Selamat kepada Pak Ikbal Usman atas rezeki rumah ini, semoga rumah ini menjadi tempat yang berkah untuk mencari rejeki," ujar Pangerang Rahim.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Parepare, Hj. Erna Rasyid Taufan mengajak kepada seluruh khalayak yang hadir untuk senantiasa menjadi orang yang Muhsinin (orang baik tanpa pamrih) untuk gemar menunaikan zakat dan infak, baik kala lapang maupun sempit. "Salah satu ciri orang Muhsinin sebagaimana dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 134-135 adalah orang yang gemar berinfak dan berzakat baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Dengan kegemaran berzakat, berinfak, dan bersedekah kita akan dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam surganya seluas langit dan bumi," pesannya.
Erna melanjutkan, zakat, infak, dan sedekah dapat menampakkan kehidupan surgawi di dunia. Siapapun akan merasakan kebahagiaan seperti penerima manfaat bantuan rumah ini. "Seperti sekarang ini tentu Pak Ikbal berserta keluarganya selaku penerima manfaat Rumah Berkah ini pasti sangat bahagia. Tidak saja penerima manfaat yang merasakan kebahagiaan tetapi kita semua yang telah diberi andil terwujudnya rumah ini termasuk para Muzakki Baznas maupun Lazismu," ujarnya.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Parepare, Saiful Amir yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Kota Parepare ini menjelaskan, program Rutilahu yang merupakan kerja sama antara Baznas, Kodim 1405 Parepare dan Lazismu Kota Parepare ini diberikan kepada Ikbal Usman, warga yang rumahnya hanyut karena banjir beberapa bulan yang lalu. "Alhamdulillah rumah ini dibangun dari dana zakat warga Parepare yang telah menjadi Muzakki selama ini dan ini adalah rumah yang ketiga dibangun Baznas dengan dukungan penuh dari anggota Kodim 1405 Parepare serta kolaborasi dari Lazismu," terangnya.
Setelah pengguntingan pita sebagai simbol peresmian Rutilahu tersebut kemudian dilanjutkan serah terima rumah. Wakil Wali Kota Parepare bersama Dandim 1405 Parepare, Letkol Inf. Hastiar Hatta didampingi Ketua Persit Kartika Candra Kirana menyerahkan bantuan Rutilahu kepada penerima manfaat, Ikbal Usman.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Cahaya Anita]

Pada Selasa, (10/01) Lazismu Kota Pekanbaru menyalurkan bantuan biaya pendidikan sebesar Rp. 8.400.000,- untuk 9 siswa SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru. Bantuan ini diserahkan di sekolah tersebut yang berada di Jalan Cipta Karya, Kelurahan Sialangmunggu, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada Kepala SD Muhammadiyah Kota Pekanbaru dan langsung diserahkan kepada wali siswa penerima manfaat.
Kepala SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru, Netriza Maidaianti dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur dengan adanya bantuan dari Lazismu ini. Bantuan ini berasal dari kaleng program Filantropi Cilik yang telah dikumpulkan sejak tiga bulan yang lalu. "Kepada bapak dan ibu-ibu sekalian, alhamdulillah hari ini kita kedatangan amil dari Lazismu Pekanbaru untuk menyalurkan bantuan pendidikan kepada anak-anak kita. Bantuan ini sebelumnya adalah infak dari kaleng Filantropi Cilik anak-anak siswa siswi SD Muhammadiyah 6 ini yang diberikan dan dikumpulkan tiga bulan lalu," jelasnya.
Netriza melanjutkan, dengan adanya program Filantropi Cilik ini diharapkan membantu anak-anak yang kesulitan dalam memenuhi biaya pendidikan. "Dalam program pendidikan yakni membantu sedikit tunggakan SPP anak-anak kita yang insyaAllah bermanfaat bagi kita semua. Pada intinya di sini dari siswa oleh siswa dan untuk siswa kita sendiri. Dan ini juga ke depannya akan bertahap serta berganti yang menerima bantuan. InsyaAllah dengan ini semuanya semoga berkah," ujarnya.
Sementara itu, Agung Pramuryantyo selaku Manajer Lazismu Kota Pekanbaru mengucapkan terima kasih dan berharap bisa terus melakukan kerja sama dengan pihak SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru. "Kami juga berterima kasih kepada SD Muhammadiyah yang sudah berkolaborasi bersama Lazismu Pekanbaru sehingga penyebaran manfaat program kami dapat tersebar secara merata," ungkapnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Setiawan]

Dengan menggandeng Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta berupaya membantu percepatan pengembangan produk olahan berupa tepung dengan nama Mocaf (Modified Cassava Flour). Dengan adanya program pemberdayaan yang melibatkan para petani singkong di Kabupaten Gunungkidul dalam rangka inovasi produk olahan singkong melalui proses fermentasi, Lazismu berharap dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini bisa dicapai karena biaya produksi Mocaf terbilang rendah, sehingga harga jualnya pun bisa lebih murah dibandingkan dengan harga tepung terigu maupun tepung beras.
Model program peningkatan produksi digelar dengan melibatkan elemen masyarakat, di antaranya Karang Taruna untuk ikut serta mengembangkan potensi wilayah. Melalui berbagai pelatihan, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta serta MPM PWM DI Yogyakarta juga bermitra dengan berbagai Perguruan Tinggi (PT) untuk berbagi ilmu kepada masyarakat Kabupaten Gunungkidul. Selain pengembangan olahan singkong menjadi tepung Mocaf, pelatihan pun diberikan untuk mengembangkan potensi wisata berbasis singkong.
Bertempat di Balai Desa Kemiri, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta menggelar kegiatan bertajuk "Pelatihan Penumbuhan Kawasan Wisata Desa Berbasis Digital" pada Sabtu (24/12). Pelatihan ini diikuti oleh masyarakat dan unsur generasi muda di Desa Kemiri. Selain itu juga diserahkan bantuan "Program Akselerasi Pengembangan Mocaf" di Kabubupaten Gunungkidul tahun 2022.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Kemiri, Mujono menyampaikan bahwa keterlibatan pemuda dapat membantu kemajuan desanya. Harapannya, pemberdayaan ini dapat dirasakan manfaatnya serta meningkatkan kesejahteraan warga di sekitarnya. Ia juga mengajak para generasi muda untuk menyerap ilmu yang dipelajari dalam kegiatan tersebut. "Pembelajaran untuk pengembangan dan serap semua ilmu yang akan dipelajari," ujarnya.
Sementara itu, Agus Amin Syaifudin selaku Ketua MPM PWM DI Yogyakarta mengungkapkan strategi dalam rangka pengembangan dan penguatan potensi daerahnya. Salah satunya adalah dengan promosi digital. Menurutnya, promosi digital mampu untuk perluasan jaringan hingga ke luar negeri. "Strategi pengembangan kawasan dengan pengembangan SDM (sumber daya manusia) dan kelembagaan untuk memperkuat potensi daerah, kemudian dengan mempelajari promosi digital bisa meningkatkan jaringan luas ke luar daerah hingga mancanegara," terangnya.
Ke depannya, MPM PWM DI Yogyakarta akan mengembangkan wisata edukasi dengan singkong sebagai aktor utama. Wisata ini pun tak hanya menawarkan edukasi, namun juga ditambah dengan menyajikan beragam kuliner yang berasal dari olahan singkong. Sederet menu makanan maupun minuman akan dapat dihadirkan melalui berbagai inovasi guna menunjang wisata ini, demi menghidupkan perekonomian masyarakat dengan menggunakan potensi lokal yang dimiliki.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Rizal Firdaus]

