

Puluhan peserta yang terdiri Pemuda Muhammadiyah yang datang dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Selatan beserta amil Lazismu tampak antusias mengikuti kegiatan yang berlangsung pada Ahad-Senin (25/26-12) ini. Meski lokasi yang dituju harus melewati medan yang berbahaya dan umumnya hanya bisa ditempuh kendaraan roda dua, kegiatan ini berjalan dengan lancar. Para peserta berdatangan sejak Ahad malam dengan cuaca hujan dan listrik padam. Di tempat ini listrik kerap kali padam, tidak ada jaringan seluler, sarana air bersih PDAM, dan sangat terpencil.

Pada sesi "Refleksi Akhir Tahun", Ketua PWPM Kalimantan Selatan, H. Meldy Muzada Elfa memberikan tausiyah sebagai refleksi warga Muhammadiyah di penghujung tahun. Ia berpesan agar kegiatan dakwah di Pegunungan Meratus ini harus dilaksanakan secara kontinyu, meski kepemimpinannya akan berakhir pada 2023. "Beberapa desa binaan mualaf seperti Patikalain, Papagaran, dan Kamawakan harus terus dibina secara berkelanjutan agar perjuangan dakwah tidak jalan di tempat. Besar harapan saya kegiatan ini dapat didukung oleh seluruh komponen baik internal Muhammadiyah maupun lembaga eksternal Muhammadiyah," ujarnya.
Pada malam ini, Meldy yang juga merupakan Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini mengunjungi salah satu warga mualaf binaan Lazismu. Gutu, dengan nama mualaf Abdullah harus terbaring di rumahnya yang sederhana akibat cedera yang dialaminya saat mendulang. Saat ini ia mengalami kelumpuhan dan harus mendapatkan penanganan medis. Saat melakukan pemeriksaan, Meldy pun menyarankan agar Abdullah menjalani fisioterapi di rumah sakit, di samping harus mendapatkan nutrisi tambahan karena kondisi tubuhnya semakin melemah.

Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, kegiatan ini juga diwarnai dengan gotong royong untuk membangun bronjong di sisi masjid. Bronjong merupakan keranjang dari kawat untuk membungkus batu kali guna mencegah longsor dari hantaman aliran sungai yang mengitari masjid tersebut. Di samping itu, para peserta juga mengikuti makan bersama warga mualaf dan warga sekitar masjid sebagai ajang dakwah. Setelah itu, para warga mualaf dan warga lainnya mendapatkan bantuan paket sembako dari Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan yang berasal dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bank Kalsel. Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan juga menyerahkan gaji dai pedalaman yang telah mengabdi di tempat tersebut.

M. Akmal Fadillah, Staf Fundraising Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan menjelaskan, sembako yang dibagikan berjumlah 150 paket. Ia pun berharap agar lebih banyak lagi donatur yang menjadi mitra Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan. "Kegiatan ini didukung oleh UPZ Bank Kalsel yang membantu menyediakan 150 peket sembako untuk masyarakat kampung mualaf Kamawakan, Hulu Sungai Selatan. Semoga kegiatan ini dapat berjalan secara terus menerus dan kami berharap lebih banyak lagi donatur yang menjadi mitra Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan dalam berdakwah serta membantu orang lain. Semoga ini menjadi amal jariah untuk kita semua," harapnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Johansyah]

Kegiatan ini dikemas bersama dengan pembinaan dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) kepada guru-guru pada Rabu (28/12). Masa jeda pembelajaran dimanfaatkan untuk menyemangati sumber daya manusia di sekolah yang ada dalam wilayah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Matesih ini. Bantuan dana untuk pembinaan guru dari Lazismu Kabupaten Karanganyar sebesar Rp. 40.335.000,- diserahkan secara simbolis oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar, Ngadiyo kepada Kepala SMP Muhammadiyah 10 Matesih, Slamet Daryanto.
Manajer Lazismu Kabupaten Karanganyar, Ahmad Zaky Mustofa, turut hadir mendampingi acara penyerahan dana program Bakti Guru ini. Ia mengatakan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan yang kesekian kalinya dilakukan oleh Lazismu kepada guru-guru Muhammadiyah. Bakti Guru sendiri merupakan salah satu program unggulan Lazismu Kabupaten Karanganyar yang berada di bawah Pilar Pendidikan.
"Bakti Guru adalah salah salah satu pilar program unggulan Lazismu Karanganyar. Tujuan dari program Bakti Guru ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai kemampuan lokal serta satuan pendidikan setempat dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan hidup, loyalitas, lama pengabdian, kreativitas, dan profesionalisme kerja," terang Zaky.
16 orang guru dan karyawan, menurut Zaky, mendapatkan bantuan program Peduli Guru tersebut. Meski jumlahnya tidak seberapa, ia berharap bantuan ini dapat mendorong semangat para guru untuk terus mengembangkan pendidikan di sekolah masing-masing. "Memang tidak seberapa jika dibagi per orang. Namun harapannya bisa lebih mendorong semangat para pejuang pendidikan ini sehingga tumbuh kreasi dan inovasi untuk mengembangkan sekolah Muhamamdiyah yang memang tidak semua mempunyai kesejahteraan yang sama," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Ketua Majelis Dikdasmen PDA Tulungagung, Atika Budi Mustikawati menyampaikan, AUM serta karyawan pendidikan yang ada di Besuki dapat dipercaya dengan baik dan sudah tidak diragukan lagi loyalitasnya. Ini bisa dibuktikan dari banyaknya siswa sekolah serta kader Muhammadiyah yang melimpah di wilayah Besuki. Hal ini pun dapat mewarnai Muhammadiyah Kabupaten Tulungagung.
"Niat yang iklas menjadi kunci utama sekolah menjadi besar. Menjadi guru sekolah Muhammadiyah sama saja menjadi pejuang untuk agama Islam karena anak yang dididik adalah calon penerus agama Islam. Selain itu, honorarium di sekolah Muhammadiyah ditabung untuk keperluan akhirat, tidak hanya untuk kebutuhan duniawi saja," ujar Atika saat acara yang berlangsung pada Kamis (29/12) ini.
Senada dengan Atika, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Tulungagung, Imam mengajak seluruh elemen AUM pendidikan di PCM Besuki untuk membesarkan AUM bersama-sama, yaitu jenjang pendidikan di Muhammadiyah harus linier, anak mulai dididik dari RA, TK ABA, SD/MI Muhammdiyah. "Sedangkan untuk tingkat SMP, bisa di MBS Bandung dan tingkat Atas ke MA Muhammadiyah Bandung," imbuhnya.
Pada acara ini, Lazismu Kabupaten Tulungagung menyalurkan bantuan kepada 51 tenaga pendidik sekolah Muhammadiyah yang ada di Kecamatan Besuki. Bantuan yang diberikan berupa paket sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, telur, gula, kopi, teh, dan sarden. Hendra Pornama mewakili Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Tulungagung mengucapkan terima kasih kepada pihak donatur dan Alfamart yang telah membantu penyaluran ini. "Terima kasih kami ucapkan kepada donatur Lazismu dan Alfamart," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Hendra Pornama]

Penerima manfaat program tersebut adalah Rusmidi, warga Desa Kaliurip, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas. Rumah miliknya menjadi yang terakhir dibedah oleh Lazismu pada tahun ini. Penyerahan bantuan ini berlangsung pada Rabu (28/12) yang dihadiri oleh berbagai elemen, seperti Pemerintah Desa Kaliurip, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas, serta warga sekitar.
Kitam Sumardi, Kepala Desa Kaliurip berharap agar dengan adanya rumah yang telah selesai dibedah ini dapat semakin menambah semangat Rusmidi dalam beribadah. Selain itu, ia berharap agar Rusmidi pun menjadi teladan bagi warga lainnya. "Dengan rumah yang telah diberikan bisa menjadikan Rusmidi dan keluarga menjadi lebih semangat dalam beribadah dan bisa menjadi teladan baik bagi warga lain," harapnya.
Sementara itu, Manajer Lazismu Kabupaten Banyumas, Sabar Waluyo mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan mereka yang terlibat dalam program ini. Ia juga berharap agar tahun depan program serupa dapat terus berjalan. "Alhamdulillah berkat doa dan dukungan muzakki, munfiq, mutashodiq, dan Sobat Lazismu semua berbagai program bisa terealisasi dengan lancar. Dan semoga khusus program Bedah Rumah tahun depan bisa lebih inovatif dan memberikan manfaat lebih bagi penerima," ungkapnya.
Seperti halnya rumah lain yang telah dibedah, rumah Rusmidi memerlukan waktu selama tujuh hari dalam proses program Bedah Rumah sampai akhirnya diserahkan. Rusmidi tinggal bersama istri serta anaknya dan dikenal sebagai warga yang hidup rukun bersama warga lainnya. Sampai pada penghujung tahun 2022 terdapat total 48 rumah yang sudah dibedah oleh Lazismu dan menjadi lebih layak untuk dihuni.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Romi Zarida]

Acara khitanan massal ini berlangsung pada Sabtu (24/12). Pihak Masjid Ar Rahim bekerja sama dengan berbagai unsur, seperti Bank Kalsel, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Pondok Pesantran Modern Al Fur'qan, Pemuda Muhammadiyah Banjarmasin 3, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Banjarmasin 3, serta Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Khitanan massal diikuti oleh berbagai peserta, tidak hanya dari Kota Banjarmasin tetapi juga dari sekitarnya.
Staf Program dan Penghimpunan KL Lazismu Al Furqan, Riza Abdi menuturkan, Lazismu membantu anak-anak dhuafa untuk mengikuti kegiatan ini dengan menyediakan armada antar jemput gratis. Terlebih lagi armada yang dimiliki merupakan hasil donasi dari donatur, sehingga akan terus mengalirkan pahala saat digunakan untuk kebaikan. Salah satunya dengan mengantarkan mereka yang membutuhkan bantuan.
"Penjemputan enam anak dari marabahan ini kami lakukan karena kondisi keluarga yang tidak mempunyai transportasi, sehingga kami dari KL Lazismu Al Furqan berinisiatif untuk mengantarkan enam anak ini untuk khitanan massal. Dengan menggunakan armada KL Lazismu Al Furqan yang kami dapatkan dari hasil donasi para donatur yang senantiasa membantu kami," ujar Riza.
Riza menambahkan, dukungan dari para muzzaki merupakan kunci keberhasilan dari setiap program-program yang dicanangkan oleh Lazismu Al Furqan. Dengan penyaluran zakat, infak, dan sedekah, Lazismu akan terus menebar kebaikan untuk umat sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Ia juga mengucapkan terima kasih dan mendoakan kebaikan kepada para muzakki.
"Lazismu Al Furqan sangat berterima kasih atas bantuan dari para muzakki yang telah menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya kepada Lazismu Al Furqan sehingga kami dapat terus menjalankan program-program yang sudah kami rencanakan untuk ke depannya. Semoga kebaikan yang para muzzaki berikan diganti oleh Allah SWT dengan yang terbaik," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Johansyah]

Bakso gratis yang disediakan oleh Lazismu Kabupaten Bireuen berjumlah hingga 200 mangkok. Gerai bakso ini langsung diserbu oleh para tamu undangan yang hadir. Acara Pengukuhan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bireuen Periode 2018-2022 dihadiri oleh seluruh anggota Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bireuen serta staf dan mahasiswa UMMAH. Gerai bakso gratis ini digagas oleh Lazismu Kabupaten Bireuen sebagai bentuk dukungan dalam upaya peningkatan kualitas persyarikatan melalui Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bireuen.
Fajar Ardiansyah, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Bireuen berharap agar para pemuda yang tergabung dalam Pemuda Muhammadiyah memiliki inisiasi-inisiasi baru agar dapat terus memberikan manfaat kepada masyarakat luas. "Semoga kegiatan ini bisa menjadi semangat untuk anak-anak muda kita dalam mendukung usaha UMKM dan juga semoga acara ini dapat menambah kepercayaan muzakki untuk berinfak dan berzakat di Lazismu Bireuen," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor 3 UMMAH Taufik Riswan secara khusus memberikan ucapan terima kasih kepada Lazismu Kabupaten Bireuen karena telah memberikan dukungan pada kegiatan yang dilakukan UMMAH dan juga Muhammadiyah ini. Ia memuji apa yang telah dilakukan oleh Lazismu melalui dukungan yang diberikan kepada UMKM. Menurutnya, hal ini akan menjadi motivasi dalam menjadi para pelaku wirausaha sosial atau social entrepreneur.
"Terima kasih untuk Lazismu Bireuen, luar biasa memberikan dukungan pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah dan UMMAH pada hari ini melalui berbagai produk kreatifnya dengan mendukung usaha UMKM. InsyaAllah ini juga yang akan menjadikan motivasi untuk kita menjadi seorang social entrepreneur. Dan sukses untuk Lazismu Bireuen, UMKM-nya kreatif dan keren," ucap Taufik.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Tasya Rahmadina]

