Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

LAZISMU AKAN BANGUN JEMBATAN RUSAK DI DESA AUR DURI MERANGIN JAMBI

JAKARTA -- Sudah enam bulan terakhir sejumlah siswa di Desa Aur Duri, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin, Jambi, nekat bergelantungan melewati jembatan rusak saat berangkat dan pulang sekolah. Mereka terpaksa mengambil langkah yang berbahaya itu karena jarak yang ditempuh lebih dekat dibandingkan kalau melewati jembatan lain yang masih berfungsi.

Jembatan gantung di Desa Aur Duri itu diketahui telah rusak enam bulan lalu. Salah satu sling atau tali kawat penahan jembatan gantung itu putus pada Jumat (14/5). Namun permintaan dari pemerintah desa kepada Pemerintah Kabupaten Merangin belum bisa dipenuhi karena tidak ada anggaran. Pemerintah Kabupaten Merangin baru bisa memperbaiki jembatan tersebut setelah APBD tahun 2022 bisa dicairkan.

Merespon persoalan tersebut, Mahli Zainuddin Tago selaku Ketua  Lazismu Pusat menyampaikan bahwa Lazismu berinisiatif membantu masyarakat Desa Aur Duri, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin dengan membangun kembali jembatan yang rusak tersebut. Sebagai langkah awal, Lazismu segera mengirimkan tim survei teknis pada hari ini (14/11). Tim survei ini berasal dari pengurus Lazismu Kabupaten Merangin  Jambi.

‘’Kami dari Lazismu merasa terenyuh melihat foto anak-anak sekolah yang bergelantungan di jembatan rusak itu ketika berangkat dan pulang sekolah. Karena itu, Lazismu berinisiatif membangun kembali jembatan itu sesegera mungkin,’’ kata Mahli.

Membangun kembali jembatan yang rusak itu, lanjut Mahli, sesuai dengan visi dan misi Lazismu serta Muhammadiyah untuk senantiasa hadir membantu kesulitan masyarakat. Apalagi jembatan itu sangat diperlukan anak-anak sekolah dan menunjang aktivitas perekonomian warga.

Bagaimana rupa jembatan baru itu, Mahli belum bisa mengungkapkan. ‘’Kami menunggu hasil survei tim Lazismu Merangin dan menampung dulu aspirasi masyarakat. Yang jelas kami berinisiatif  membangun kembali jembatan tersebut selekasnya,’’ ujar Mahli.

Mengenai sumber dana pembangunan jembatan, Mahli memastikan bahwa dana tersebut berasal dari donasi para muzakki Lazismu. Penyaluran donasi dalam bentuk program pembangunan jembatan tersebut sudah sesuai dengan prioritas program Lazismu dan amanat PP Muhammadiyah dalam Pilar Pendidikan dan Pilar Ekonomi Lazismu sebagai strategi dakwah.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

BAZNAS, LAZISMU DAN MAJELIS DIKTILITBANG PP MUHAMMADIYAH SALURKAN BEASISWA DARI MA'HAD ISLAM RAFIATUL AKHYAR UNTUK PELAJAR PALESTINA

JAKARTA -- Pendidikan merupakan hal yang fundamental dalam membangun sumber daya manusia yang kompeten dan profesional. Namun, masih banyak diantara kita yang kesulitan mendapatkan akses pendidikan yang layak. Konflik berkepanjangan di Palestina menimbulkan jutaan korban, sehingga banyak pelajar tidak dapat mengecap pendidikan yang semestinya. Merespon hal ini, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dan Majelis Diktilitbang (Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan) PP Muhammadiyah melalui donasi Ma'had Islam Rafiatul Akhyar (MIRA) pimpinan ustadz Adi Hidayat, meluncurkan "Program Beasiswa Pendidikan bagi Pelajar Palestina" untuk memudahkan jalan dalam menuntut ilmu dan mengejar mimpi-mimpi mereka.

Acara ini berlangsung secara daring pada Kamis (11/11). Turut hadir dalam acara ini Ketua BAZNAS RI Noor Achmad, Direktur Utama BAZNAS RI Arifin Purwakananta, jajaran pimpinan BAZNAS RI, Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Chairil Anwar, Tim Beasiswa Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Yordan Gunawan, Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah M. Sabeth Abilawa, dan Badan Pengurus serta Direksi Lazismu.

Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Chairil Anwar menyampaikan, Muhammadiyah memiliki 166 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yang tersebar di seluruh Indonesia, 66 di antaranya adalah universitas dengan jenjang program yang diselenggarakan mulai dari diploma 3, diploma 4, S1, S2, dan S3. Jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di PTMA lebih kurang 10 persen dari jumlah mahasiswa yang ada di Indonesia.

Chairil menyebut, Muhammadiyah telah berpengalaman dalam memberikan beasiswa, baik untuk mahasiswa dalam maupun luar negeri. "Pengalaman kami dalam memberikan beasiswa di samping kalangan saudara-saudara kita di dalam negeri, kami juga telah memberikan beasiswa secara langsung oleh masing-masing PTMA, yaitu saudara-saudara kita dari Thailand Selatan. Rata-rata mereka kuliah S1 dan sebagian dari mereka sudah pulang ke negaranya di bagian Thailand Selatan. Ada di antaranya sudah mendapatkan posisi lumayan. Bahkan kemudian dilanjutkan kerjasama itu, beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah diminta datang ke Thailand Selatan, disana mereka mengajarkan Bahasa Indonesia. Jumlah penerima beasiswa ratusan orang," ujarnya.

Chairil juga menambahkan, selain di Thailand Selatan, Muhammadiyah juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa yang ada di Filipina Selatan. "Yang kedua, kami atas inisiatif bersama dengan konsul pendidikan kita yang ada di Filipina memberikan beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswa di Filipina Selatan, terutama program-program S2 dan S3. Sebagian sudah selesai, terutama yang S3 lulus dari program S3 Ilmu Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta," terangnya.

Ia pun berterima kasih atas kepercayaaan yang telah diberikan oleh BAZNAS, Lazismu, dan Ma'had Islam Rafiatul Akhyar. "Kami sangat berbahagia, Majelis Diktilitbang mendapatkan kepercayaan dari BAZNAS, Lazismu, dan Quantum Akhyar Institute untuk berbagi dengan saudara-saudara kita yang ada di Palestina. Kita tahu bahwa saudara-saudara kita di Palestina sangat membutuhkan bantuan pendidikan ini. Untuk itu kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BAZNAS RI, kepada Lazismu, dan tentu saja kepada ustadz Adi Hidayat dari Quantum Akhyar Institute. InsyaAllah pengalaman yang semacam ini bisa kita gunakan sebagai modal, sebagai best practices nantinya yang bisa digunakan apabila Republik Indonesia bisa memberikan beasiswa yang sejenis kepada saudara-saudara kita di berbagai macam belahan bumi yang lain, apakah itu di Timur Tengah, di Afrika, bahkan juga di Eropa dan Amerika Selatan." ucap Chairil.

Ia melanjutkan, "Jadi beasiswa yang tadinya berasal dari berbagai macam sumber akan didistribusikan ke perguruan tinggi-perguruan tinggi, melibatkan tujuh PTMA. Yang pertama, yang paling banyak prodi yang ditawarkan adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menawarkan tujuh prodi."

Chairil kemudian menegaskan, pihaknya akan menunaikan amanah yang diberikan dengan sebaik-baiknya. "Dengan pengalaman kami, tidak hanya dengan teman-teman kita di Indonesia melainkan juga di luar negeri, insyaAllah amanah yang diberikan BAZNAS, Lazismu, dan Quantum Akhyar Institute ini dapat kita tunaikan dengan sebaik-baiknya. Atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kami merasa sangat bangga sekaligus bersyukur mendapatkan kesempatan untuk berbagi ilmu untuk saudara-saudara kita dari Palestina," tegasnya.

Duta Besar Palestina, Zuhair Al-Shun dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas bantuan beasiswa yang diberikan oleh Indonesia melalui BAZNAS. "Atas nama rakyat dan pemimpin Palestina, sebuah kehormatan bagi saya untuk menyampaikan ucapan terima kasih kami atas dukungan terus menerus kepada Palestina. Dan pada kesempatan ini izinkan saya menyampaikan terima kasih kepada BAZNAS yang telah menyelenggarakan program ini untuk membantu pelajar Palestina. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi dalam mewujudkan program beasiswa untuk pelajar Palestina," ucapnya.

Zuhair melanjutkan, "Saya harap program ini dapat memperkuat hubungan rakyat Indonesia dan Palestina. Program beasiswa ini akan sangat berguna bagi pelajar Palestina, sebagaimana mereka akan belajar dan bertukar kebudayaan di antara sesama generasi muda dari kedua negara. Sebagai tambahan, pelajar Palestina sangat tertarik untuk mempelajari, terutama bidang ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan kesehatan."

Ia pun berharap akan ada lebih banyak lagi kerjasama yang dijalin oleh kedua negara di masa depan. "Harapannya, akan lebih banyak lagi pelajar Palestina yang dapat menuntut ilmu di negeri tercinta ini dan di kampus tersebut pada masa depan. Terakhir, kami berharap ke depannya akan ada lebih banyak kerjasama antara Palestina dan Indonesia. Semoga kesuksesan untuk kita semua," tutupnya.

M. Sabeth Abilawa selaku Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah selain mengucapkan terima kasih juga mengungkapkan, kerjasama ini merupakan terobosan baru yang dilakukan oleh Indonesia dalam membantu rakyat Palestina. "Kami dari pihak Lazismu mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas amanah yang diberikan oleh Quantum Akhyar dan BAZNAS RI karena memang dalam perjalanan panjang pentasyarufan dana bantuan Palestina yang telah dilakukan oleh republik ini dan masyarakat Indonesia, mungkin ini terobosan baru karena selama ini kita selalu menyalurkan di lokasi di Palestina baik Gaza maupun Tepi Barat, namun dengan gagasan menarik pentasyarufan kali ini di Indonesia," ungkapnya.

Bagi Sabeth, untuk membangun perdamaian kita harus memperbaiki sumber daya manusia. Melalui bantuan beasiswa ini, setidaknya ada dua manfaat yang dapat dipetik. "Tentunya dengan ikhtiar ini, ada dua hal yang setidaknya bisa kita petik manfaatnya dalam jangka panjang. Yang pertama adalah tersebarnya nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin, bisa dengan sangat cepat menyebar ke seluruh penjuru negeri-negeri Islam dan melalui pendidikan, melalui penyebaran tata nilai yang ada di kita tentu akan mempercepat proses itu. Yang kedua adalah bagaimana beasiswa ini kemudian akan bisa menguatkan dakwah zakat, gerakan zakat di Palestina dan menguatkan gerakan civil society, membangun manajemen NGO (Non-Government Organization) yang lebih kuat di sana, karena dari dua program beasiswa yang dilakukan perguruan tinggi Muhammadiyah ini nanti adalah beasiswa S2, yang kedua adalah short course untuk manajemen NGO dan kepemimpinan untuk beberapa aktivis NGO dan pegawai-pegawai aparatur sipil di Palestina," paparnya.

Ia juga berharap, Indonesia dapat menjadi salah satu pusat pendidikan Islam dan penerima manfaat program ini dapat terus bertambah. "Kita tentunya berharap bersama, di masa depan Indonesia menjadi salah satu episentrum untuk pilihan pendidikan Islam di dunia Islam secara global dan ini mempertemukan timur dan barat. Tentu kami semua mengucapkan terima kasih sekali lagi, dan bukan sekali ini kita berbuat untuk rakyat Palestina, tentu ini akan masih terus berlanjut. Dan semoga di masa-masa yang akan datang jumlah dan penerima manfaatnya bisa semakin membesar," harapnya.

Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada BAZNAS. "Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan Muhammadiyah, kepercayaan Lazismu yang telah menarik perhatian ustadz Adi Hidayat sehingga mendedikasikan dana tersebut kepada Lazismu untuk perguruan tinggi-perguruan tinggi Muhammadiyah. Saya yakin dengan demikian akan ada banyak hal yang dilakukan oleh Muhammadiyah," ucapnya.

Noor Achmad juga kembali mengingatkan, bahwa amanah penyaluran dana tersebut adalah hanya untuk beasiswa palajar atau mahasiswa Palestina. "Saya sekali lagi menyampaikan bahwa pesan ustadz Adi Hidayat adalah uang 6,3 miliar rupiah hanya untuk beasiswa pelajar ataupun mahasiswa Palestina untuk perguruan tinggi Muhammadiyah," ujarnya. Ia menambahkan, "InsyaAllah barangkali ada perguruan tinggi-perguruan tinggi yang lain yang nanti kalau ada zakat-zakat seperti yang dilakukan oleh ustadz Adi Hidayat juga akan kami salurkan sesuai dengan kepentingan, sesuai dengan dedikasinya tersebut."

Yordan Gunawan selaku Tim Beasiswa Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pada kesempatan ini bertugas memaparkan skema program beasiswa tersebut. Muhammadiyah menawarkan dua program beasiswa kepada warga Palestina, yang terbagi menjadi dua batch, yaitu program Magister (2 tahun) dan program Short Course (1 bulan).

Batch pertama untuk program Magister terdiri dari:
1. Universitas Ahmad Dahlan (Psikologi, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Bahasa Inggris)
2. Universitas Aisyiyah (Kebidanan)
3. Universitas Muhammadiyah Makassar (Manajemen, Administrasi Publik, Pendidikan Bahasa Inggris)
4. Universitas Muhammadiyah Malang (Hukum, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris)

Batch pertama berupa Short Course terdiri dari:
1. Universitas Ahmad Dahlan (Psikologi: "Positive Psychology and Islam" dan "Critical Psychology")
2. Universitas Muhammadiyah Surakarta
a. Farmasi: "Drug Discovery and Product Development from Natural Resources"
b. Psikologi: "Indigenous Psychology"
3. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
a. Ilmu Sosial dan Politik: "Conflict Transformation and Peace", "International Relations Virtual Summer School", Governmental Studies Summer School", dan "Communication Studies"
b. Hukum: "Summer Course on Law and Sharia"
c. Ekonomi dan Bisnis: "Accounting Training for Millennials", dan "Training for Young Islamic Economic Leaders"
d. Kesehatan: "Pharmacy Summer School", "Dental Summer School", "Nursing Summer School", dan "Emergency Nursing Conference"
e. Pertanian: "Tropical Agribusiness"

Batch kedua untuk program Magister terdiri dari:
1. Universitas Muhammadiyah Palembang (Hukum, Manajemen, Pendidikan Biologi, Teknik Kimia)
2. Universitas Muhammadiyah Tangerang (Pendidikan Agama Islam, Manajemen, Hukum, Akuntansi)
3. Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (Administrasi Publik, Pendidikan Bahasa Indonesia)
4. Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Kebidanan)
5. Universitas Muhammadiyah Jakarta (Ilmu Komunikasi, Ilmu Administrasi, Manajemen, Akuntansi, Ilmu Politik)

Cakupan beasiswa untuk program Magister sebanyak 20 orang, sementara program Short Course sebanyak 25 orang. Fasilitas yang didapatkan adalah dana pendidikan, biaya hidup bulanan, bridging course, biaya awal kedatangan, tiket pesawat, dana asuransi kesehatan, dana pembuatan visa Indonesia, serta dana tes PCR dan prosedur karantina. Seluruh proses pendaftaran dilakukan melalui website scholarship.diktilitbangmuhammadiyah.org

Saat serah terima secara simbolis beberapa waktu lalu, ustadz Adi Hidayat berpesan, "Kami berharap bahwa ini menjadi trigger untuk ke depan dan BAZNAS sebagai pionir di Indonesia yang juga bukan hanya mewakili, tapi gambaran kepedulian pemerintah kita untuk bisa mengakomodir kepentingan umat khususnya umat Islam dalam rangka beribadah kepada Allah SWT melalui harta mereka yang disalurkan sebesar-besarnya demi kemaslahatan umat dan kemaslahatan rakyat juga dan membawa nilai-nilai kebaikan. Mudah-mudahan sampai dengan ke luar sehingga BAZNAS menjadi mercusuar umat Islam di Indonesia yang memberikan banyak maslahat sampai dengan ke dunia," pesannya.

Ustadz Adi Hidayat menyalurkan donasi dari rakyat Indonesia sebesar Rp. 6.307.205.389,54 rupiah yang dikhususkan untuk beasiswa pelajar Palestina melalui BAZNAS RI. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh ustadz Adi Hidayat kepada Ketua BAZNAS RI pada Rabu (22/07) lalu yang disaksikan oleh Pimpinan BAZNAS RI di kantor BAZNAS Jakarta. Dana ini ditujukan untuk beasiswa pelajar Palestina yang dididik di Indonesia, bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

PERKUAT KONSOLIDASI DI HULU SUNGAI SELATAN, LAZISMU GELAR RAKORDA

KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN -- Konsolidasi dan sinergi di dalam internal Muhammadiyah menjadi kunci utama kesuksesan dalam melayani umat. Terutama di tingkat daerah, dengan adanya sinergi antara majelis, lembaga dan ortom (MLO) bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), gerak langkah Muhammadiyah dapat berjalan harmonis dan seirama dalam menyikapi perkembangan umat serta mengatasi setiap permasalahan sosial.

Dalam rangka mempererat tali silaturahim serta sosialisasi program kerja, Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Selatan menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) pada Ahad (07/11) di aula Pendopo Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan, Kandangan. Rakorda yang mengangkat tema "Konsolidasi dan Sinergisitas Membangun Etos Kerja yang Berkemajuan" ini dihadiri banyak pihak, mulai dari unsur PDM, perwakilan MLO, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) serta Kantor Layanan (KL) Lazismu se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Pada saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara, Zainudin selaku Ketua PDM Hulu Sungai Selatan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bagus dilaksanakan guna peningkatan koordinasi antar pihak. "Melalui Rakorda ini tentunya diharapkan mampu meningkatkan koordinasi, komunikasi antar pihak baik dari wilayah ke daerah maupun di tingkat daerah sendiri," jelasnya.

Zainuddin menambahkan, setelah adanya komunikasi yang baik tentu nantinya akan ada hal yang baik untuk persyarikatan. "Dengan adanya komunikasi yang baik tentu dalam berbagai hal nanti harus pula saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan program guna kemaslahatan bersama di berbagai bidang, baik di bidang dakwah, sosial maupun peningkatan kualitas amal usaha," tambahnya.

Senada dengan itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Didi Kurniadi mengungkapkan bahwa terbentuknya Lazismu di Hulu Sungai Selatan selama kurang lebih dua tahun berjalan sudah cukup banyak yang telah dilakukan. "Walaupun masih terkesan baru terbentuk, Lazismu Hulu Sungai Selatan dalam perjalanan sudah banyak yang dilalui dan dirasakan dalam hal pemberdayaan dana ZISKA (zakat, infak, shadaqah, dan dana sosial keagamaan lainnya)," ungkapnya.

Didi kemudian menjelaskan, melalui Rakorda ini pengurus beserta jajaran Lazismu berkeinginan untuk melaksanakan koordinasi bersama. "Kegiatan ini kami rencanakan untuk berkoordinasi di internal Lazismu sendiri sambil menyampaikan beberapa hal ke pihak lain sehingga sasaran dan tujun peran Muhammadiyah dapat dirasakan secara komprehensif baik internal maupun eksternal," jelasnya.

Setelah dibuka secara resmi, Rakorda tersebut dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh dua narasumber, yaitu Yuda Alfinai selaku Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Selatan Bidang Keuangan yang menyampaikan mengenai penghimpunan dan penyaluran dana ZISKA dari tahun 2020-2021 ditambah rencana kerja untuk tahun 2022. Pemateri kedua adalah Abdullah Sani, Manajer Regional Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan menyampaikan terkait kelembagaan Lazismu, khususnya mengenai kedudukan Lazismu sebagai unsur pembantu pimpinan di bidang penghimpun dan penyalur dana ZISKA dalam lingkungan persyarikatan Muhammadiyah.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

ANTUSIAS, MLO DI LINGKUNGAN MUHAMMADIYAH HULU SUNGAI SELATAN IKUTI RAKORDA LAZISMU

KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN -- Dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) pada Ahad (07/11) di aula Pendopo Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan, Kandangan, Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Selatan membahas beberapa hal terkait kerja Lazismu seperti kelembagaan, keuangan, program, serta penyaluran. Hal-ini bersinggungan langsung dengan majelis, lembaga dan ortom (MLO) di lingkungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam aktivitas Lazismu.

Pada kesempatan ini, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Didi Kurniadi menyampaikan, pelaksanaan Rakorda kali ini diisi oleh sosialisasi kebijakan yang telah dilakukan Lazismu di daerahnya, ditambah penyampaian tentang kelembagaan. "Pada beberapa waktu berjalan tentunya kami telah banyak melakukan kebijakan baik itu penghimpunan dan penyaluran dana ziska di berbagai program, misalnya Indonesia Siaga, Save Our School, Peduli Guru, Pemberdayaan Mualaf serta santunan dhuafa. Tentunya hal tersebut perlu disampaikan ke banyak pihak sambil berkoordiansi mengenai program yang rencanakan untuk tahun 2022, untuk Lazismu yang lebih baik lagi sesuai tema yang diangkat pada Rakorda ini," ujarnya.

Sementara itu, Yuda Alfinai selaku Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Hulu Sungai Selatan Bidang Keuangan sekaligus narasumber pertama menerangkan mengenai penghimpunan dan penyaluran dana ZISKA dari tahun 2020 hingga 2021 ditambah rencana kerja untuk tahun 2022. "Secara umum Lazismu sejak terbentuk tahun 2020 lalu hingga sekarang telah banyak melaksanakan berbagai program di berbagai pilar, seperti ekonomi, pendidikan, sosial kemanusiaan, dakwah maupun kegiatan rutin seperti qurban," terangnya.

Yuda juga menyampaikan mengenai rencana kerja untuk tahun 2022. Menurutnya, rencana kerja ini memerlukan masukan dan dukungan semua pihak, terutama dari internal persyarikatan Muhammadiyah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. "Dari beberapa program yang telah kami rencanakan untuk tahun 2022 tentunya melalui Rakorda ini perlu menerima masukan dan dukungan dari semua pihak untuk dapat dilaksanakan secara bersama-sama. Sesuai dari namanya saja yaitu rencana, berarti hal tersebut perlu kita realisasikan," ucapnya.

Berkaitan dengan kelembagaan Lazismu, Manajer Regional Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan, Abdullah Sani yang juga menjadi pemateri menegaskan bahwa kedudukan Lazismu adalah sebagai unsur pembantu pimpinan. "Perlu diketahui bahwa Lazismu sendiri merupakan unsur pembantu pimpinan atau lembaga yang bertugas dalam bidang penghimpun dan penyalur ZISKA di persyarikatan Muhammadiyah," tegasnya.

Menurut Sani, kedudukan strategis Lazismu tersebut memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Hal ini mengingat program-program yang dijalankan oleh Lazismu pada akhirnya juga akan dinikmati oleh persyarikatan Muhammadiyah. "Tentunya berkaitan dengan itu perlu dukungan semua pihak di internal persyarikatan untuk menyalurkan ZISKA melalui Lazismu. Karena bagaimanapun, program-program yang berjalan nantinya akan mendukung Muhammadiyah beserta jajarannya di berbagai bidang," imbuhnya.

Terakhir, Sani berkeyakinan bahwa melalui pelaksanaan Rakorda ini akan dapat meningkatkan sinergi antar berbagai pihak. "Saya berkeyakinan dengan adanya pelaksanaan Rakorda ini pihak-pihak yang hadir bisa terus bersinergi dengan Lazismu karena kemajuan Muhammadiyah di Hulu Sungai Selatan tentunya dapat diukur dari peningkatan penghimpunan dan penyaluran yang bersama-sama dengan banyak pihak, khususnya di internal sendiri," tutupnya.

Para peserta Rakorda dengan tema "Konsolidasi dan Sinergisitas Membangun Etos Kerja yang Berkemajuan" ini sangat antusias dengan materi sosialisasi yang disampaikan, terlihat dari banyaknya tanggapan berupa pertanyaan maupun pernyataan yang berkaitan dengan program penyaluran maupun penghimpunan yang ada di Lazismu saat sesi tanya jawab dan diskusi. Rakorda ini dihadiri oleh unsur PDM, perwakilan MLO, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) serta Kantor Layanan (KL) Lazismu se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

PEDULI WARGA YANG MEMBUTUHKAN, KL LAZISMU LIMPUNG SALURKAN DANA ZIS

KABUPATEN BATANG -- Sebagai bentuk kepedulian sosial kepada warga yang membutuhkan, Kantor Layanan (KL) Lazismu Limpung, Kabupaten Batang bersama Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Limpung menggelar pentasyarufan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di lingkungan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Krangkoan. Acara ini berlangsung pada Kamis (04/11) di Masjid Abror Krangkoan, sebelumnya juga dilaksanakan pengajian PRM Krangkoan yang dihadiri PCM Limpung, PRM Krangkoan, amil KL Lazismu Limpung, serta para jamaah dan penerima manfaat.

Bantuan sejumlah Rp. 20.104.500,- ini dibagi dalam beberapa asnaf penerima manfaat, yaitu fakir miskin sebanyak 37 penerima senilai total Rp. 6.549.000,- dalam bentuk sembako dan beras 5 kg, kemudian bantuan pendidikan untuk 22 anak senilai Rp. 5.050.000,- dan operasional sekolah senilai Rp. 8.500.000,- untuk Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah, serta Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA).

Kegiatan ini juga dalam rangka memeriahkan Milad Muhammadiyah ke-109 di PCM Limpung. PRM Krangkoan sudah memiliki banyak AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) dari tingkat TK, TPQ, dan MI Muhammadiyah yang saat ini sedang membutuhkan uluran bantuan agar operasionalnya tetap berjalan. Selain itu juga banyak fakir miskin dan anak-anak yang membutuhkan bantuan.

PCM Limpung yang diwakili oleh Nurudin Junaedi menyampaikan apresiasinya kepada Lazismu yang telah menyalurkan dana zakat kepada para penerima manfaat di lingkungan PRM Krangkoan. "Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan terima kasih kepada KL Lazismu Limpung yang telah mentasyarufkan zakatnya di Ranting Krangkoan. Ranting Krangkoan merupakan ranting yang legendaris, karena basis Muhammadiyah sebelum kemerdekaan berada di Dukuh Krangkoan," ucapnya.

Nurudin berharap, pentasyarufan ini dapat memberikan motivasi kepada warga Muhammadiyah yang ada di lingkungan tersebut. "Sudah sepatutnya Ranting Krangkoan yang memiliki amal usaha berupa SD Muhammadiyah, TPQ, TK ABA, dan pengajian-pengajian yang dilaksanakan di Ranting Krangkoan perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama dari KL Lazismu Limpung. Tentunya hal ini akan memberikan dorongan, semangat, dan motivasi bagi warga Muhammadiyah yang ada di Ranting Krangkoan sehingga keberlangsungan ranting yang legendaris ini akan tetap ada, terutama untuk para generasi penerus," harapnya.

Sementara itu, Nasikhin yang mewakili PRM Krangkoan menyampaikan bahwa zakat adalah salah satu rukun Islam. Memberi adalah sebuah keutamaan dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, sehingga ketika memberi kita harus ikhlas semata-mata hanya berharap pahala di sisi Allah. "Manakala kita sudah memberi maka jangan sampai ada keinginan untuk mendapatkan kembali apalagi dengan jumlah yang lebih besar. Tapi manakala kita diberi jangan menolak apalagi mencela apapun itu bentuknya," tegasnya.

Nasihkin berharap, pentasyarufan zakat yang dilaksanakan beriringan dengan kegiatan pengajian ini akan memiliki nilai pahala. Terakhir, ia mengucapkan terima kasih kepada Lazismu serta para muzakki. "Terima kasih KL Lazismu Limpung, terima kasih semua donatur dan muzakki. Semoga Allah memudahkan setiap langkah kita menuju kebaikan. Sukses dan berkah dunia akhirat," tutupnya.

Kepala KL Lazismu Limpung, Wahab menyebutkan, kegiatan ini merupakan bentuk perhatian PCM kepada PRM. Caranya adalah dengan menyalurkan dana ZIS yang dikelola, baik di lingkungan PRM maupun mushola, setelah sebelumnya dikelola oleh KL Lazismu Limpung. "Kita memberikan sumbangsih balik, apa yang menjadi kebutuhkan mereka yang biasa mereka tasyarufkan tahunan itu. Ini timbal balik KL," jelasnya.

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pengajian selapanan ranting sehabis waktu maghrib sampai isya, kemudian dilanjutkan dengan proses penyerahan secara simbolis oleh Ketua PCM Limpung, Nuruddin Junaidi kepada Ketua PRM Krangkoan, Nasikhin. Selanjutnya, bantuan ini diserahkan kepada pihak AUM untuk menerima bantuan oleh PCM Limpung. Terakhir, acara diisi dengan pembagian sembako kepada para penerima manfaat yang ada di Dukuh Krangkoan.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Wahab]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

16 MINGGU GERAKAN ZAKAT NASIONAL; MULAI DARI MUZAKKI PEREMPUAN UNTUK MUSTAHIK PEREMPUAN KORBAN (MINGGU KE-13)

JAKARTA -- Rangkaian diskusi buku "Zakat untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak" telah memasuki pekan ke-13 pada Sabtu (6/11). Diskusi yang dilakukan secara daring kali ini yang digagas oleh Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan (PSIPP) ITB-AD Jakarta dan Lazismu dengan menggandeng STIQSI Lamongan, Jawa Timur. Narasumber yang hadir adalah M. Arwani Rofi'i (Kaprodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir STIQSI Lamongan), Luthfi Hadi Aminuddin (Dekan FEB IAIN Ponorogo), Yuke Rahmawati (Sekprodi Perbankan Syariah UIN Jakarta), dan Yulianti Muthmainnah (Ketua PSIPP ITB AD Jakarta). Bertindak sebagai moderator kali ini adalah Ega Maulida Najid.

Sutia Budi selaku Wakil Rektor ITB AD Jakarta saat memberikan sambutan menyebutkan beberapa hal yang perlu diupayakan dalam rangka membangun tata kelola kampus untuk mewujudkan ide-ide yang disampaikan oleh PSIPP. Menurutnya, PSIPP telah banyak menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berfokus pada isu-isu perempuan, terutama penghapusan kekerasan pada perempuan dan anak.

"Kami di internal memikirkan bagaimana ke depan membenahi tata kelola Lazis atau LAZ yang ada, agar diskusi ini langsung ke tataran aksi, bahwa LAZ yang ada di ITB Ahmad Dahlan juga punya concern untuk membantu korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jadi, PR pimpinan dan segenap pengurus Lazis yang ada di ITB Ahmad Dahlan, saya pikir bagaimana membumikan ide-ide yang disampaikan, yang diketengahkan oleh PSIPP," ungkapnya.

Ketua STIQSI Lamongan, Piet H. Khaidir menilai kolaborasi menjadi kunci di era saat ini dalam berlomba berbuat kebajikan. Barang tentu, ide dan upaya untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan dan anak akan sulit terwujud jika hanya dilakukan oleh sekelompok kecil saja. "Kita hari ini bisa bersama-sama berkolaborasi. Memang kata kunci hari ini itu kolaborasi, tidak bisa sendiri-sendiri. Kolaborasi ini luar biasa, Alhamdulillah, kita lakukan melalui bedah buku yang temanya sangat timely dan temanya ini sangat penting. Dan menurut saya, baru ini dalam pengertian sebagai tema bahwa ada zakat untuk korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ini perlu kita diskusikan secara serius," ujarnya kala memberikan sambutan kedua.

Ia menilai, wacana yang coba digulirkan di dalam buku maupun diskusi ini merupakan ide yang cemerlang. Harapannya adalah kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. "Ini acara yang luar biasa. Ide yang dibuat dan kemudian menjadikan karya yang luar biasa dari sahabat kita semua, Mbak Yulianti Muthmainnah ini adalah buku yang dahsyat sekali," apresiasinya.

Yuke Rahmawati, Sekprodi Perbankan Syariah UIN Jakarta membeberkan potensi-potensi yang bisa dioptimalkan dalam rangka membantu korban kekerasan melalui zakat saham. Menurutnya, dalam penyaluran zakat saham ini tidak ubahnya dengan model zakat pada umumnya. "Ada jalan baru untuk membangun dana zakat ini bagi kelompok-kelompok masyarakat yang kemudian menjadi korban kekerasan," paparnya.

Lebih lanjut Yuke menyebut bahwa zakat saham sangat bisa dialokasikan bagi korban kekerasan. Untuk menyiapkan hal itu, literasi soal zakat saham menjadi penting untuk dikuasai khususnya bagi perempuan-perempuan sehingga bisa bekerja dari rumah seperti berinvestasi dan sebagainya. "Perempuan itu bisa mengembangkan kekayaan, baik kekayaan dirinya maupun kekayaan keluarganya. Di sisi lain, juga dia mampu memberikan kontribusi kepada masyarakatnya dengan hasil dari usahanya itu," cetusnya.

Persoalan zakat juga tak luput dari berbagai problem, di samping memiliki berbagai potensi-potensi yang bisa dijadikan sebagai ladang garapan. Dalam catatan Dekan FEB IAIN Ponorogo, Luthfi Hadi Aminuddin, terdapat dua problem dalam pengelolaan zakat, yaitu problem teoritis dan problem praktis. Luthfi mengamati, problem teoritis merupakan anggapan masyarakat (Islam) bahwasannya makna dari delapan asnaf zakat itu sudah final dan tidak bisa diganggu-gugat. Dengan kata lain, makna asnaf itu dipahami sebagaimana pemahaman masa lampau tanpa berupaya mengontekstualisasikannya dengan zaman sekarang. "Harta-harta yang dikenakan objek zakat itu masih banyak masyarakat umat Islam yang memandang sebagai sesuatu yang sudah final. Objek zakat itu menurut saya dinamis," tegasnya.

"Sedangkan problem praktisnya, implementasinya seperti yang dikeluhkan oleh Mbak YulMut dalam buku ini. Betapa saya sangat iba, ya ketika Mbak YulMut bercerita, ketika menawarkan bagaimana korban-korban kekerasan terhadap perempuan itu tidak mendapatkan dukungan. Bahkan ada beberapa lembaga zakat yang harus menolak karena mereka dianggap tidak masuk dalam delapan asnaf. Itu kan miris sekali. Ironi sekali menurut saya," ungkap Luthfi.

Dengan tegas dan kritis, Luthfi kemudian menyatakan "Tidak ada alasan yang bisa dibenarkan untuk kemudian para BAZ, LAZ menolak memberikan alokasi untuk advokasi korban kekerasan perempuan dan anak ini. Menurut saya, bukan hanya empat indikator, ketujuh indikator asnaf, kecuali amil, sebenarnya bila mereka korban kekerasan maka sesuai yang diusulkan Mbak YulMut dalam buku ini."

Senada Luthfi, M. Arwani Rofi'i selaku Kaprodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir STIQSI Lamongan mengapresiasi gagasan-gagasan yang dimunculkan dalam buku ini, karena fikih zakat yang terus berkembang. Namun, ia memiliki pendapat yang berbeda terkait perempuan yang katanya berasal dari tulang rusuk laki-laki, sedangkan dalam buku disebutkan perempuan bukan dari tulang rusuk laki-laki, sebagaimana yang juga diulas dalam buku ini. Walaupun Arwani setuju dengan gagasan zakat bagi korban. "Saya setuju dengan pendapat-pendapat ini, karena fikih zakat terus berkembang," ucapnya.

Sebagai penutup, Yulianti Muthmainnah sebagai penulis buku yang juga Ketua PSIPP ITBAD Jakarta sangat menyayangkan perlakuan masyarakat terhadap korban kekerasan. Ia mengatakan, perempuan yang menjadi korban kekerasan sering dikucilkan, padahal semestinya mereka itu didukung agar bisa bangkit.

"Pengalaman reproduksi perempuan yang lebih panjang dan berbeda dengan laki-laki yang singkat inilah yang diharapkan bisa menjadi empati, kekuatan, supaya bisa saling mendukung terhadap perempuan korban. Di sisi lain, perempuan korban itu adalah pihak yang sangat terpuruk dalam struktur sistem masyarakat kita, sehingga dana zakat harus menjadi problem solving," terangnya. Ia menambahkan, "Kesalahan ini kemudian bisa jadi berangkat dari paradigma agama/struktur di masyarakat kita yang bias gender."

Selain itu, Yuli juga membeberkan pertanyaan utama dari masyarakat terkait isi buku yang ditulisnya. Pertanyaan utama dari masyarakat adalah apakah terdapat asnaf baru sehingga zakat bisa diberikan kepada korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. "Saya mengatakan ini bukan asnaf baru, tetapi saya membuat, mengkaji, menilai bahwa setidaknya ada empat indikator asnaf yang itu bisa masuk dengan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak," terangnya. Menurutnya, empat indikator yang paling dekat itu adalah fakir, miskin, riqab, dan fisabilillah.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross