Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

RESPON BANJIR KALIMANTAN TIMUR, LAZISMU KALIMANTAN SELATAN SERAHKAN PERAHU KARET

KOTA SAMARINDA -- Di sela-sela kegiatan respon banjir yang dilakukan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dengan didukung oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Wilayah Kalimantan Selatan di Kalimantan Timur, Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan menyerahkan bantuan berupa satu unit perahu karet kepada MDMC Kalimantan Timur. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan di Masjid Ad-Da’wah, Kota Samarinda pada Rabu (13/10).

Abdul Muis mewakili MDMC Kalimantan Timur menyampaikan terima kasih kepada relawan dari Kalimantan Selatan atas kunjungan serta dukungan pada penanggulangan bencana yang terjadi di beberapa daerah di Kalimantan Timur. "Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan silaturrahmi tim Lazismu dan MDMC Kalimantan Selatan serta banyak bantuan, baik berupa logistik maupun aksi-aksi di lapangan selama banjir yang terjadi di Long Kali dan Long Ikis, Kabupaten Paser," terangnya.

Manajer Regional Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan, Abdullah Sani yang turut serta menyerahkan bantuan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari pengiriman tim relawan Kalimantan Selatan sejak ke lokasi bencana. "Penyerahan bantuan ini bisa dikatakan puncak dari bantuan yang bisa kami berikan. Sebelumnya sejak sampai di Kalimantan Timur pada (09/10) lalu kami dengan belasan relawan berusaha semaksimal mungkin mendukung relawan Muhammadiyah Kalimantan Timur di lokasi banjir," terangnya.

Banjir yang terjadi pada beberapa titik di Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Paser mendorong MDMC Kalimantan Selatan untuk menerjunkan tim relawan. 14 orang relawan diberangkatkan guna membantu MDMC Kalimantan Timur, beserta armada mobil taktis, ambulans Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan, serta perahu karet bermesin. Di antara relawan tersebut juga turut serta relawan dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB). Sebelumnya, pihak UMB juga mendukung misi kemanusiaan Muhammadiyah Kalimantan Selatan untuk bertugas dalam respon banjir di Kalimantan Tengah dengan memberikan bantuan dana serta pelepasan relawan di Kampus Terapung tersebut.

Dihubungi secara terpisah, M. Adriani Yulizar, S.Ag., M.A. selaku perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan menyampaikan dukungannya kepada para relawan. "Pengiriman para relawan Kalimantan Selatan untuk membantu penanganan banjir di Kalimantan Timur sebagai bentuk kepedulian sesama," ungkapnya. Ia melanjutkan, "Berangkatnya tim relawan Muhammadiyah Kalimantan Selatan yang terdiri dari MDMC dan Lazismu sebagai bentuk kepedulian kepada sesama warga Muhammadiyah di regional Kalimantan. Mudah-mudahan ini menjadi pemersatu dan silaturahmi ini selalu terjalin di antara sesama PWM di Kalimantan."

Adriani yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor II UMB itu menyampaikan pula rasa terima kasih kepada PWM Kalimantan Timur yang telah banyak membantu ketika terjadi bencana banjir di beberapa daerah di Kalimantan Selatan pada awal tahun yang lalu. Pihaknya juga akan terus mendukung misi penanggulangan bencana yang dilakukan oleh MDMC bersama Lazismu.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

TAK LAGI TIDUR DI TANAH, RUMAH SAFI'I SELESAI DIBEDAH OLEH LAZISMU

KABUPATEN LUMAJANG -- Safi'i awalnya harus tidur beralaskan kasur lusuh yang digelar di atas tanah. Jika malam hari, dinginnya tanah menjalar sampai ke tulang. Di tempat tinggalnya yang hanya berukuran 2 x 2,5 meter, ia menghabiskan hari tua dengan sebatang kara. Kayu-kayu dinding rumahnya pun semakin lapuk, bukan tidak mungkin ia pun terancam jika sewaktu-waktu tempat yang ditinggalinya roboh. Ketika hujan tiba, tetesan air pun mengalir dari atap yang bocor.

Cerita bermula dari laporan salah seorang donatur Lazismu Kabupaten Lumajang mengenai ihwal keberadaan tempat tinggal Safi'i, seorang dhuafa berusia 60 tahun yang jauh dari kata layak. Bahkan bangunan yang berada di Dusun Tulus Rejo Dua, Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh tersebut bisa dibilang tidak pantas disebut rumah. Mendengar hal tersebut, amil Lazismu bergegas mengambil tindakan.

"Selang beberapa hari kemudian tim Lazismu mengadakan survei," tegas Said Romdhon selaku Ketua Lazismu Kabupaten Lumajang. Survei dilakukan untuk menentukan kelayakan seseorang dalam menerima bantuan, serta berapa nilai bantuan yang akan diberikan. Said melanjutkan, "Dari hasil survei kondisi rumah Pak Safi’i diketahui sangat memprihatinkan. Atapnya bocor, dinding kayunya sudah dimakan usia. Sementara tidurnya beralaskan kasur yang sudah lapuk di atas tanah. Kami tidak bisa membayangkan betapa dinginnya malam hari karena angin ataupun tetesan air hujan ketika atap bocor."

Setelah menggali lebih jauh, didapati bahwa bangunan rumah yang ditempati oleh Safi'i berdiri di atas lahan yang bukan miliknya. Koordinasi pun dilakukan antara Lazismu Kabupaten Lumajang dengan Pemerintah Desa Tempeh Lor yang diwakili oleh Kepala Dusun. Hasilnya, setelah melakukan pembicaraan, pemilik tanah mengizinkan Lazismu untuk mendirikan hunian yang layak dengan syarat bangunannya tidak permanen. Safi'i pun tetap diperbolehkan untuk menumpang keperluan MCK.

Pada hari Kamis (14/10) Lazismu Kabupaten Lumajang mengadakan bedah rumah untuk Safi'i. Masyarakat dengan dikoordinir oleh Kepala Dusun berbondong-bondong ikut membantu. Tak hanya kaum pria, ibu-ibu pun ikut andil dengan memasak konsumsi bagi mereka yang bergotong royong merenovasi rumah tersebut. Setelah selesai, rumah mungil ini juga diisi dengan kasur yang baru serta pakaian layak pakai. Harapannya, Safi'i akan nyaman dengan tempat tinggal barunya yang layak huni, hangat, dan tentunya tidak bocor.

"Terimakasih kepada para donatur atas kebaikan hati dan sumbangsih dana sehingga renovasi rumah Pak Safi’i bisa direalisasikan lebih cepat dari perkiraan. Mudah-mudahan menjadi amal yang barokah untuk para muzaki," ujar Said. "Kami sadar masih banyak rumah yang kurang layak dan kami berharap para donatur mendukung program ini sehingga bisa merealisasikan rumah layak huni untuk warga yang membutuhkan. Bismillah semoga selalu tebar manfaat bagi umat," pungkasnya.

Kepala Dusun Tulus Rejo Dua, Hafied Susanto turut menyambut baik bedah rumah yang dilakukan Lazismu Kabupaten Lumajang ini. "Rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada Lazismu Lumajang dan para donatur yang selalu gerak cepat ketika umat membutuhkan," ujarnya. Ia menambahkan, "Hari ini telah memberikan tempat tinggal yang layak terhadap warga kami yang bernama Pak Safi’i. Dia hidup sendiri dan penglihatannya sudah sangat terbatas."

Selain itu, Hafied sangat mengapresiasi sinergi yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Desa Tempeh Lor dengan Lazismu Kabupaten Lumajang. Menurutnya, sinergi yang baik inilah yang menjadi jalan kebaikan sehingga Safi'i dapat tinggal di tempat yang layak. "Berkat sinergi yang baik antara kami selaku Kepala Dusun dan Lazismu Lumajang semua itu bisa diperbaiki. Mudah-mudahan apa yang diberikan berkah dan manfaat bagi Pak Safi’i dan tim Lazismu Lumajang selalu sehat sehingga bisa menolong warga yang membutuhkan," ujarnya.

Hafied kemudian menutup dengan harapan agar sinergi tersebut tidak berhenti dan program-program yang digagas oleh Lazismu dapat terus berkelanjutan."Ke depan bisa berlanjut dengan program-program lainnya, mengingat warga kami yang membutuhkan juga masih ada," tutupnya.

Program bedah rumah merupakan salah satu program yang rutin dilakukan oleh Lazismu Kabupaten Lumajang. Kini Safi'i bisa menikmati masa senjanya dengan lebih baik, meski untuk makan sehari-hari masih bergantung dengan belas kasih orang lain. Warga sekitarlah yang menanggungnya. Ke depan, Lazismu Kabupaten Lumajang juga akan membantu kebutuhan makan Safi'i.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Kuswantoro]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

PEDULI MUALAF, LAZISMU DAN YAYASAN HADJI KALLA SERAHKAN BANTUAN

KABUPATEN LUWU TIMUR -- Mualaf merupakan salah satu dari delapan asnaf atau orang yang berhak menerima zakat. Para mualaf, yaitu orang-orang yang baru masuk Islam masih memerlukan bantuan kala beradaptasi dengan kondisi akidah baru mereka guna melindungi dan memantapkan hati dalam memeluk Islam.

Dalam upaya memberikan bimbingan dan penguatan pemahaman terhadap agama Islam kepada para mualaf yang ada di Kabupaten Luwu Timur, Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Yayasan Hadji Kalla meluncurkan kegiatan pemberdayaan mualaf yang dilakukan pada hari Jum'at (07/10) di Masjid Nur Rahman, Desa Mandiri, Kecamatan Tomoni. Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua 3 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Luwu Timur, Kepala Desa Mandiri, Yayasan Hadji Kalla, Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan, serta perwakilan mualaf.

Wakil Ketua 3 BAZNAS Kabupaten Luwu Timur, Drs. H. Sutawar mengatakan bahwa data mualaf yang ada di daerahnya tercatat lebih dari seribu orang. Ia berharap agar ke depannya pemberdayaan mualaf tetap berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, karena selama ini banyak data orang yang masuk Islam namun hanya sekedar bersyahadat tanpa ada program pendampingan. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla dan Lazismu. "Saya secara pribadi dan lembaga  mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla dan Lazismu Sulawesi Selatan karena program BAZNAS Luwu Timur salah satunya adalah memberikan perhatian kepada mualaf, terutama daerah pelosok. Semoga kegiatan ini mendapatkan bimbingan dan kelancaran dari Allah," ucapnya.

Senada dengan Sutawar, staf Divisi Program Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan, Sapriadi mengungkapkan bahwa program pemberdayaan mualaf ini merupakan kerjasama dengan Yayasan Hadji Kalla dan akan diperluas lagi dari segi penerima manfaat. "Ke depannya program ini akan diperluas penerima manfaatnya dan lebih banyak memberikan manfaat, khususnya para mualaf dalam mendalami Islam," terangnya.

Sementara itu, Pemerintah Desa Mandiri yang diwakili oleh Andi Mappangara selaku Kepala Desa Mandiri berharap dan berpesan agar mualaf yang ada di Kabupaten Luwu Timur sebanyak 30 peserta yang ikut dengan kesadaran penuh masuk Islam bukan lantaran paksaan atau lain sebagainya. "Bagi yang sudah memutuskan untuk masuk Islam saya harap itu adalah pilihan terbaik yang sudah diputuskan atas kesadaran diri sendiri bukan paksaan," tegas Andi.

Pada akhir sambutan, perwakilan dari Yayasan Hadji Kalla Bidang Islamic Care, Ria Supratman menyampaikan bahwa untuk menjadi mualaf dan mempertahankan keislaman tentu tidak mudah, terutama jika berkaitan dengan ekonomi dan keluarga terdekat. "Program ini semoga dimanfaatkan karena menuntut ilmu itu tidak mudah, proses yang dilalui untuk program ini cukup panjang sehingga bisa terlakasana pada hari ini," harapnya. Ia melanjutkan, "Melalui kegiatan ini kami mengharapkan Yayasan Hadji Kalla dapat pahala dengan keseriusan peserta mengikuti pelatihan ini, terima kasih dan bisa belajar."

Bunda Tulas selaku perwakilan mualaf berharap agar mualaf bisa konsisten untuk belajar. Salah satu faktor penyemangat adalah ekonomi. Ia menegaskan, "Jadi ke depannya ada rumah singgah yang bukan hanya belajar tetapi dilaksanakan juga pembinaan ekonomi supaya mereka bisa serius dan konsinsten untuk belajar tanpa harus khawatir permasalahan ekonomi."

Acara ini diakhiri dengan penyerahan paket untuk mualaf oleh Lazismu Wilayah Sulawesi Selatan, Yayasan Hadji Kalla, serta Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Paket ini berisi berupa mukena, sajadah, sarung, Al-Qur'an dan perlengkapan pembelajaran. Dengan adanya bantuan paket kepada peserta mualaf ini diharapkan dapat menambah motivasi belajar keislaman selama tiga bulan masa pendampingan, yaitu periode Oktober sampai Desember 2021. (PR)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

PERLUAS JANGKAUAN MUZAKKI, LAZISMU KOTA PEKANBARU TAMBAH KANTOR LAYANAN

KOTA PEKANBARU -- Kantor Layanan Lazismu (KLL) merupakan ujung tombak Lazismu dalam penghimpunan dana zakat, infak, dan sedekah. Selain itu, keberadaan KLL dapat mempermudah para muzakki dalam menunaikan kewajibannya serta memperluas jangkauan Lazismu dalam beroperasi.

Untuk memperluas layanannya, Lazismu Kota Pekanbaru membuka KLL di SD Muhammadiyah 1 Kota Pekanbaru pada Selasa (12/10) di Jalan H. Agus Salim No. 158 Kota Pekanbaru. Peresmian KLL ini dilakukan oleh Staf Ahli Walikota Pekanbaru Bidang Kemasyarakatan dan SDM, drg. Hj. Helda Suryani M.Kes. dengan dihadiri oleh jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekanbaru, amil Lazismu Kota Pekanbaru, para guru dan pimpinan SD Muhammadiyah 1 Kota Pekanbaru, serta tamu undangan.

Staf Ahli Walikota Pekanbaru Bidang Kemasyarakatan dan SDM, drg. Hj. Helda Suryani M.Kes. sangat mengapresiasi berdirinya KLL ini. Menurutnya, keberadaan KLL yang baru diresmikan ini sangat strategis, karena berada di daerah sentral perekonomian pasar. "Pemerintah Kota Pekanbaru sangat mengapresiasi dengan adanya Kantor Layanan Lazismu di SD Muhammadiyah 1. Kita sama-sama melihat ini daerah sentral perekonomian pasar sehingga memudahkan masyarakat yang akan berinfak, sedekah, dan berzakat kepada tempat yang dipercaya, yaitu Lazismu Kota Pekanbaru," ungkapnya saat diwawancarai usai peresmian KLL di SD Muhammadiyah 1 Kota Pekanbaru.

Senada dengan Helda, acara peresmian yang bertemakan "Bersinergi Bersama Masyarakat, Beramal Dengan Zakat" ini juga mendapat apresiasi dari PDM Kota Pekanbaru. Syafrizal Syukur selaku Ketua PDM Kota Pekanbaru menyampaikan, dengan keberadaan kantor layanan ini diharapkan berpotensi bagi masyarakat, selain itu juga menjadi mitra kerjasama bagi pemerintah tingkat kecamatan dalam mendata masyarakat yang kurang mampu. "Dengan adanya proses penghimpunan dan pendataan ini diharapkan tidak ada lagi orang miskin dan kurang mampu mengalami hambatan dalam pendidikan dan ekonomi," ungkapnya.

Syafrizal melanjutkan, sangat diperlukan usaha maksimal dalam manajemen seperti yang telah diarahkan yaitu kerjasama dengan sama-sama bekerja. "Semoga kantor layanan ini sukses dalam menopang lancarnya integrasi keuangan ditengah-tengah masyarakat Kota Pekanbaru," harapnya.

Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Pekanbaru, Dede Firmansyah menjelaskan bahwa pembentukan KLL-KLL oleh Lazismu Kota Pekanbaru di beberapa lembaga, sekolah, dan perusahaan bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah. Selain itu, pembentukan KLL juga akan memudahkan Lazismu Kota Pekanbaru untuk menentukan mustahik yang benar-benar layak mendapatkan bantuan.

"Tentu pembentukan kantor-kantor layanan zakat ini di beberapa lembaga, organisasi, sekolah-sekolah, serta perusahaan bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang sudah wajib melaksanakan zakat bisa dengan mudah menunaikan zakatnya ke kantor-kantor layanan yang sudah dibentuk oleh Lazismu Pekanbaru. Ini juga bertujuan untuk memudahkan kita menentukan mustahik-mustahik yang memang benar-benar berhak menerima dana zakat, infak, dan sedekah sehingga tidak ada lagi penerima manfaat yang salah sasaran," jelasnya.

Dede pun berharap KLL-KLL ini semakin banyak terbentuk sehingga dengan semakin banyaknya KLL maka akan semakin banyak pula yang berdakwah tentang pentingnya zakat, sehingga semakin banyak masyarakat yang sadar betapa wajibnya menunaikan zakat. Acara peresmian KLL di SD Muhammadiyah 1 Kota Pekanbaru ini dilengkapi dengan penyerahan bantuan pendidikan siswa SD Muhammadiyah 1 Kota Pekanbaru senilai tiga juta rupiah.

[Public Relation Lazismu PP Muhammadiyah/Setiawan]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

PERKUAT PILAR KESEHATAN, KL LAZISMU RSIB LUNCURKAN AMBULANS

KOTA BANJARMASIN -- Layanan ambulans merupakan salah satu layanan yang mendukung program-program Lazismu, khususnya yang berada di bawah Pilar Kesehatan Lazismu. Dengan adanya ambulans, warga yang ingin berobat ataupun ingin mengantarkan keluarganya ke tempat peristirahatan terakhir dapat terlayani dengan baik. Selain itu, keberadaan ambulans dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program-program kesehatan dalam sebuah lembaga zakat.

Pada Sabtu (09/10), Kantor Layanan (KL) Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Rumah Sakit Islam Banjarmasin melaksanakan acara peluncuran Ambulans KL Lazismu RSIB di halaman RSIB. Acara ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Selatan, RSIB, Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan, KL Lazismu RSIB dan para undangan. Kegiatan yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan tersebut ditandai dengan penyerahan kunci secara simbolis dari Lazismu serta pengguntingan pita diikuti penyalaan sirine ambulans sebagai tanda ambulans tersebut secara resmi diluncurkan.

Direktur RSIB, drg. Hj. Eva Ariyani menyampaikan bahwa pihak pengelola RSIB terus memberikan dukungan terhadap berbagai program yang dijalankan oleh KL Lazismu RSIB. Salah satu bentuk dukungan ini adalah melalui layanan ambulans. "Kami tentunya mengapresiasi serta mendukung berbagai program KL Lazismu di RSIB karena akan menunjang pelayanan yang ada di rumah sakit ini, terutama dengan adanya ambulan ini yang memang dari awal niatnya untuk melayani pasien sendiri maupun untuk kaum dhuafa serta masyarakat umum lainnya yang memerlukan," ucapnya.

Senada dengan itu, Drs. H. M. Nurdin U. selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan mengharapkan, dengan adanya kegiatan seperti para donatur dapat melihat bahwa Lazismu memiliki aktivitas program yang jelas dan kongkrit untuk masyarakat. "Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dilihat dan diketahui oleh para donatur karena Lazismu sendiri bertugas menyalurkan bantuan dengan sebaik mungkin untuk masyarakat," harapnya.

Berkaitan dengan kegiatan Lazismu di Kalimantan Selatan yang saat ini terlaksana di RSIB melalui KL Lazismu RSIB, Drs. H. Tajuddin Noor, S.H., M.H. selaku Ketua PWM Kalimantan Selatan menyampaikan pula bahwa PWM merasa bersyukur sekali atas pelaksanaan peluncuran ambulans ini. "Kami sangat bersyukur dengan peluncuran ambulans yang dilakukan oleh RSIB melalui KL Lazismu yang nanti dapat menyentuh masyarakat. Tentunya diharapkan bantuan dari donatur lain akan lebih banyak lagi sehingga semakin banyak yang bisa terbantu. Ini bukti bahwa hadirnya Lazismu mampu memberdayakan umat," imbuhnya.

Peluncuran ambulans yang dilaksanakan oleh KL Lazismu yang berada di lingkungan amal usaha bidang kesehatan milik Persyarikatan Muhammadiyah di Kalimantan Selatan ini akhirnya bisa terlaksana setelah perjalanan yang cukup panjang. Bahrudin AR, S.E., M.M. selaku Kepala KL Lazismu RSIB menuturkan, pihaknya mulai menghimpun dana sejak Desember 2020. "Selama sekitar sembilan bulan para amil KL Lazismu RSIB melakukan penghimpunan hingga akhirnya terkumpul dana senilai Rp. 245.800.000,- untuk membeli ambulans pada September lalu. Dana ini berasal dari berbagai donatur, namun mayoritas berasal dari internal karyawan dan manajemen RSIB sendiri," terangnya.

Pada akhir acara pelaksanaan peluncuran ambulans juga dilakukan penyerahan bantuan kursi roda serta bantuan untuk bencana banjir di Kalimantan Tengah. Bantuan kursi roda sebanyak tiga unit diserahkan oleh KL Lazismu RSIB kepada pihak rumah sakit, sementara bantuan untuk bencana banjir di Kalimantan Tengah berupa sembako, pakaian, dan alat sholat diserahkan kepada Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan untuk disalurkan ke lokasi terdampak bencana.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

PEDULI PENYINTAS GAGAL GINJAL, LAZISMU GELAR KICK OFF KIDNEY HEALTH FOR NEW HOPE

Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan, persentase penyakit ginjal kronis (PGK) masih tinggi. Yaitu sebesar 3,8%, dengan kenaikan sebesar 1,8% dari tahun 2013. Data Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2017 menunjukkan, jumlah pasien aktif yang menjalani hemodialisis sebanyak 77.892 orang. Sementara pasien baru adalah 30.843 orang.

Beban negara akibat PGK pun amat besar. Data BPJS Kesehatan di 2017, tercatat 3.657.691 prosedur dianalisis dengan total biaya sebesar Rp 3,1 triliun rupiah. Pengeluaran nomor tiga tertinggi setelah penyakit jantung dan kanker. Meskipun kebijakan dan strategi nasional untuk Penyakit Tidak Menular (PTM) atau Non-Communicable Diseases (NCD) secara umum ada di banyak negara, namun kebijakan spesifik yang diarahkan pada skrining, pencegahan dan pengobatan penyakit ginjal masih dirasakan kurang memadai.

Berdasarkan kajian tersebut, Lazismu menggagas program Kidney Health for New Hope untuk mereka yang menderita PGK. Kidney Health for New Hope adalah program peduli penyintas gagal ginjal melalui kegiatan yang bersifat karitatif dan pemberdayaan kepada individu maupun kelompok/organisasi, melalui enam pilar program yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial-dakwah, kemanusiaan, dan lingkungan. 

Kick Off program Kidney Health for New Hope berlangsung secara daring pada Senin, (11/10) yang dihadiri oleh Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yaitu Machsunah Syakir selaku Badan Pengurus, Hamim Ilyas mewakili Dewan Syariah, Sabeth Abilawa selaku Direktur Utama, para Direksi, Lazismu dari berbagai tingkatan di Indonesia, serta para penyintas PGK.

Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah, Sabeth Abilawa saat meluncurkan program ini menyampaikan bahwa pihaknya berharap bahwa program ini dapat berlangsung dengan jangka waktu yang lama. Ia menegaskan agar program ini dapat dilakukan secara nasional dan didukung oleh Lazismu pada semua tingkatan. "Apa yang kita upayakan hari ini mungkin hanya ikhtiar kecil, semoga bisa direplikasi secara nasional. Teman-teman Lazismu di wilayah dan daerah bisa mendukung kegiatan ini agar dapat membantu para penyintas sehingga ekonomi keluarga dapat berjalan dengan baik," tegasnya.

Selain itu Sabeth juga mengemukakan, dengan jaringan yang luas, Lazismu dapat membantu para penyintas gagal ginjal di Indonesia. "Lazismu memiliki cakupan jaringan yang cukup luas, sekitar 800 kantor layanan di berbagai wilayah sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama demi kemaslahatan," ungkapnya. Ia pun menjelaskan, program-program yang telah dijalankan oleh Lazismu dapat diterapkan pada program ini. "Lazismu memiliki daya dukung terhadap hal-hal yang berhubungan dengan proses penyembuhan atau pengobatan seperti program ambulans. Insya Allah Lazismu di beberapa wilayah atau daerah dapat mendukung program tersebut. Selain itu Lazismu juga memiliki program rumah singgah yang juga dapat mendukung program Kidney Health for New Hope," jelasnya.

Ia pun meluncurkan program ini dengan harapan agar bisa terus bersinergi, berkolaborasi, menumbuhkan potensi, serta ke depannya bisa diduplikasi dan direplikasi di beberapa wilayah dan daerah. "Semoga memiliki manfaat dan dampak yang luas bagi para penyintas gagal ginjal," pungkasnya.

Manajer Program Pilar Kesehatan Lazismu PP Muhammadiyah, Falhan Nian Akbar menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud kepedulian kepada penyintas gagal ginjal melalui program yang bersifat karikatif maupun pemberdayaan. "Program ini dapat bersifat individu ataupun melalui kelompok organisasi yang menghimpun para pasien gagal ginjal. Selain itu, program ini juga akan diselaraskan dengan pilar-pilar program yang ada di Lazismu," terangnya.

Falhan juga mengapresiasi Lazismu di tingkat wilayah dan daerah yang sudah menjalankan program layanan untuk penyintas gagal ginjal. "Mudah-mudahan bisa disinergikan dengan komunitas-komunitas karena pada prinsipnya Lazismu bisa bersinergi dengan siapapun dan dana yang kita berikan adalah amanah, baik dari zakat, infak, maupun sedekah," tutupnya.

Tristiyanto selaku Manajer Lazismu Kabupaten Banjarnegara juga turut mendukung program Kidney Health for New Hope. Ia pun menjelaskan bahwa pihaknya telah dua tahun lebih melayani pasien gagal ginjal, khususnya terkait biaya transportasi cuci darah di luar kota. "Kami sudah berkolaborasi dengan penyintas gagal ginjal, meski hanya sebatas mengurangi biaya pengobatan dengan mengantarkan pasien berobat. Di Banjarnegara cukup banyak penderita gagal ginjal dan tidak bisa mendapatkan pelayanan di dalam kota, sehingga harus dirujuk setiap dua kali seminggu ke kota lain seperti Banyumas yang telah memiliki layanan cuci darah," ungkapnya.

Ia melanjutkan, "Kami juga mendapatkan beberapa pasien, penghasilan mereka cukup menurun, sehingga guliran program sangat dibutuhkan sehingga para penyintas bisa lebih produktif, lebih berdaya baik yang bersangkutan maupun keluarganya untuk membantu usaha penyembuhan maupun perawatan." Bahkan, pihaknya pun pernah melayani pasien dalam jumlah cukup banyak. "Suatu ketika kami dalam sehari mengirimkan delapan pasien dari Banjarnegara ke Banyumas, seminggu dua kali. Meski pembiayaan cukup besar namun masih bisa ditutupi melalui penghimpunan yang dilakukan Lazismu," terangnya.

Sementara itu, Indra Sonjaya, salah satu penyintas cuci darah yang tinggal di Kota Semarang juga mengaku sudah mendapatkan layanan dari Lazismu Kota Semarang berupa mobil ambulans. "Saya pernah menikmati layanan dari Lazismu berupa ambulans ke rumah sakit waktu masih belum bisa mandiri," ucapnya. Ia juga berharap Lazismu baik di daerah maupun pusat bisa memaksimalkan bantuan ekonomi kepada penyintas gagal ginjal.

Dengan adanya kickoff ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi pasien gagal ginjal di seluruh Indonesia dan ke depannya dapat membuka kesempatan kepada organisasi/lembaga yang menaungi pasien gagal ginjal di seluruh Indonesia untuk bersinergi dalam berbagai program. Selain itu, dengan dihadiri oleh Lazismu berbagai tingkatan, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi gerakan program nasional, sehingga dimanapun pasien gagal ginjal berada bisa dapat dibantu secara langsung ataupun melalui kolaborasi dan sinergi program baik dari sisi fundraising maupun penyaluran. (PR)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross