

Sebagaimana diketahui, selama masa pandemi covid-19, banyak usaha ekonomi kecil yang sangat terpukul dan menjadikan kehidupan masyarakat menjadi sangat sulit. Diharapkan bantuan dana zakat lewat Lazismu akan menstimulus usaha ekonomi mereka. Masing-masing mustahik menerima bantuan dana sebesar Rp. 450.000,-.
Penyerahan zakat produktif diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris PDM Aceh Barat Ir. Said Mahjali MM yang juga sebagai Ketua Dewan Pengawas LazisMu. Ir. Said Mahjali MM. Dalam sambutannya, ia menyebut bahwa Lazismu hadir di tengah masyarakat sebagai bagian dari dakwah Muhammadiyah dalam mengamalkan Al-Quran surah Al-Maun dan spirit fastabiqul khairat.
Sementara itu, Ketua Lazismu Aceh Barat H. Ansarullah, S.Sos didampingi oleh Sekretaris Mukhtaruddin, SP dan Bendahara T. Syarifuddin, SE menyebut bahwa Lazismu Aceh Barat terus hadir dan memberi perhatian kepada fakir dan miskin. Ia berharap agar dukungan ini dapat menolong mereka yang membutuhkan.
(MSP/Yusuf)

Bantuan tersebut diserahkan pada Kamis, (09/09) di Jalan Piranha Tengkerang Barat , Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru,
"Ya begitulah, karena tidak bisa beli HP. Jadi selama daring ini Sidik tidak bisa mengikuti pelajaran jadi banyak tertinggal pelajaran. Akhirnya kami hanya bisa masukin dia ke les. Kebetulan guru lesnya itu guru TKnya. Dan itu pun nyicil 25.000 per pekan," Jelas Leli, ibu Sidik Maulana.
Sidik Maulana merupakan siswa kelas 4 di SD Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Melalui pihak sekolah, orang tua Sidik disarankan meminta bantuan kepada Lazismu Pekanbaru agar bisa memberikan fasilitas Sidik untuk melaksanakan sekolah daring.
"Harapan ibu mudah-mudahan Sidik dengan adanya HP ini prestasinya lebih bagus. Lazismu Pekanbaru juga mudah-mudahan bisa membantu masyarakat kita yang betul-betul butuh bantuan dan mudah-mudahan HP ini berkah," harapnya.
Sementara itu, Dede Firmanysah, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pekanbaru menjelaskan dengan sistem belajar daring ini banyak siswa yang berada di dalam kategori miskin tidak bisa mengikuti sistem tersebut karena keterbatasan ekonomi untuk membeli smartphone sebagai media belajar daring.
"Kalau kita lihat sistem daring ini ada beberapa masyarakat yang mengeluhkan terutama masyarakat yang miskin yang mengharuskan mereka membeli HP untuk anak-anak mereka belajar daring. Sementara jangankan membeli HP, untuk makan saja mereka sangat kesulitan," jelasnya.
Ia berharap tidak hanya Sidik saja yang bisa dibantu tetapi lebih banyak lagi anak-anak seperti Sidik yang bisa dibantu dan tentunya program ini butuh dukungan dari para muzzaki-muzzaki.
(Yusuf)

Kegiatan kemanusiaan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Palang Merah Indonesia ke-76. Pihak PMI Kabupaten Pandeglang menggelar kegiatan ini dari tanggal 14-17 September 2021 dan dimulai dari pukul 09,00-17.00 WIB.
Peserta pendonor tersebut berasal dari warga sipil, anggota kepolisian Polres Pandeglang, anggota Yonif 320 BP Pandeglang, dan dari Instansi Pemerintah Daerah (Pemda). Pihak panitia menargetkan 200 pendonor selama empat hari pelaksanaan.
Manager Pendayagunaan dan Distribusi Lazismu PP Muhammadiyah, Falhan Nian Akbar mengatakan kegiatan donor darah ini merupakan bentuk kepedulian dan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan dan kekurangan darah.
“Dengan kegiatan seperti ini kita bisa membantu masyarakat sekitar, khususnya masyarakat yang membutuhkan darah, bekerja sama dengan PMI kita bisa saling berbagi,” tutupnya.
Koordinator Komunitas Sahabat Relawan, M. Arif Kirdiat, selaku pelaksana kegiatan, mengungkapkan bahwa pada gelaran hari pertama, panitia menerima 100 pendonor, akan tetapi yang layak untuk melakukan donor darah sekitar 70 orang. Golongan darah didominasi oleh golongan darah O.
Kasubag Pelayanan Donor Darah PMI Kabupaten Pandeglang Muhammad Faisal Noor mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya lembaganya untuk mendukung pemenuhan ketersediaan darah, terutama di masa pandemi Covid-19. Pada kondisi seperti ini ketersediaan darah cenderung menurun, sedangkan kebutuhan darah di masyarakat cenderung meningkat.
"Momen donor darah di hari Palang Merah Indonesia yang ke-76 ini merupakan momen yang tepat untuk memotivasi masyarakat agar tidak perlu khawatir dan ragu untuk mendonorkan darahnya di masa pandemi. Karena protokolnya sudah disiapkan oleh PMI untuk menjamin bahwa kegiatan bisa berlangsung dengan baik dan aman," ujar Faisal.
"Melalui donor darah, PMI berharap dapat menambah stok darah di PMI agar tetap tersedia sehingga dapat menyelamatkan nyawa tiap orang yang membutuhkannya, terutama di masa pandemi ini," tambah Faisal.
Sebelum menjadi calon pendonor, PMI juga telah mengeluarkan protokol pelaksanaan donor darah di masa pandemi COVID-19. Terdapat beberapa prosedur yang harus dijalani calon pendonor sebelum mendonorkan darah, seperti menjalani beberapa pemeriksaan kesehatan, menjalani pengecekan kadar hemoglobin (Hb) dan tekanan darah, serta menerapkan physical distancing selama proses donor darah berlangsung. Pendonor juga diwajibkan menggunakan masker.
(Yusuf)

Kepala Kantor Layanan Lazismu Muntilan Fadhli Syaibani menyebut bahwa pihaknya membutuhkan dana sebesar 150 juta untuk membeli satu unit mobil ambulans. Dana ini hampir sama dengan dana yang dibutuhkan untuk pembangunan kantor.
“Dana yang dibutuhkan (untuk ambulans) sebesar Rp 150 juta. Targetnya awal Oktober sudah bisa beli,” ujar Fadhli, Kamis, (9/9).
Di samping persiapan membeli satu unit mobil ambulans, saat ini KL Lazismu Muntilan juga masih menjalankan penggalangan dana untuk pembangunan kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Muntilan sebesar Rp. 850.000.000.-
Untuk pengadaan mobil ambulans, program penggalangan dana sudah dimulai sejak 4 September 2021. Dari pergerakan perolehan, terlihat warga sangat antusias, mengingat fungsi ambulans sangat besar bagi masyarakat sekitar.
Sumber donasi tersebut berasal dari infaq Lazismu, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), jamaah masjid, warga, dan simpatisan Muhammadiyah. Mobil ambulans tersebut akan digunakan untuk menunjang operasional kegiatan, baik kepentingan sosial, organisasi, maupun dakwah Muhammadiyah khususnya di Muntilan.
“Juga digunakan untuk pelayanan kesehatan. Misalnya ada orang yang sakit atau mau berobat. Antar-jemput jenazah sebetulnya bisa, namun konsep mobilnya berbeda,” sambungnya.
Dengan adanya mobil ambulans, tambah Fahdli, kegiatan seperti tanggap bencana semakin mudah dan mempercepat akses logistik maupun pasien.
(Heru/Yusuf)

Pada kesempatan tersebut, Rakerda dihadir oleh beberapa pihak seperti Lazismu Wilayah Jawa tengah, PDM Banyumas, Badan Pengurus dan Staff Eksekutif Lazismu Banyumas, serta perwakilan dari Kantor Layanan (KL) sejumlah 90 orang dari seluruh KL yang ada di lingkup Banyumas.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Banyumas Sujiman menyebut bahwa Rakerda tersebut bertujuan untuk melihat dan mengevaluasi capaian sepanjang tahun 2021. Menurut keterangan Sujiman, pada bulan Agustus lalu, Lazismu Banyumas telah mencapai target penghimpunan dana sebanyak Rp. 12,3 M dari targer 12,8 M. Sementara itu, pada tahun 2022, Lazismu Banyumas menargetkan capaian penghimpunan 15,3 miliar rupiah.
“Selain itu, Rakerda ini dilaksanakan pada bulan september juga dimaksudkan sebagai antisipasi di akhir November atau di awal bulan Desember akan dilaksanakan Musywil (Musyawarah Wilayah) Lazismu Jawa Tengah. Kemudian dilanjutkan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) agar terjadinya kesinambungan antar pimpinan daerah, wilayah, dan pusat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Lazismu Banyumas, Sabar Waluyo menyampaikan bahwa Rakerda penting untuk dilaksanakan agar tercapai langkah kerja KL se Kabupaten Banyumas.
Menurut Sabar, kondisi pandemi bukan menjadi sebuah penghalang untuk terus meningkatkan jumlah penghimpunan dana ZIS. Hal ini juga ditunjukan oleh Lazismu Banyumas yang terus meningkatkan jumlah dana yang dihimpun.
Kantor Layanan, imbuhnya, menjadi sebuah kekuatan yang sangat penting bagi Lazismu Banyumas yang mentargetkan penghimpunan sebanyak Rp. 1,1 M dalam satu bulan.
“Masa pandemi ini mau dirasa nggak dirasa, tetap akan terasa. Tinggal bagaimana kita merubah tata cara atau pola penghimpunan kita di masyarakat. Cara penghimpunan konvensional tetap kita laksanakan. Namun kita juga harus mengikuti apa yang booming di kalangan anak muda, orang tua, dan lapisan masyarakat lainnya,” imbuhnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas Ibnu Hasan menyampaikan bahwasannya kegiatan Lazismu baik penghimpunan ataupun penyaluran program merupakan wujud dari semangat dakwah Muhammadiyah dalam membuktikan nasionalisme dengan terus memberi untuk negeri. Ia menuturkan bahwa watak dakwah Muhammadiyah terus memberi dan tidak pernah meminta.
“Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan keindonesiaan. Tapi nasionalisme itu tidak hanya cukup dengan formalitas saja. Perlu dibuktikan dengan terus mengalirnya program-program kemasyarakatan yang dilakukan melalui dana ZIS yang dihimpun melalui Lazismu ini,” ujarnya.
Dalam rangkaian kegiatan Rakerda tersebut, Lazismu Banyumas juga menggelar pemberian award bagi Kantor Layanan berprestasi. Kategori award tersebut antara lain KL dengan penghimpunan terbanyak, penghimpunan rendangmu terbanyak, pendatang baru terbaik, administrasi atau laporan terbaik, program terinovatif, dan lain-lain.
(Yusuf)

Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Hilman Latief dalam sambutannya berharap ambulans yang diserahkan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat secara luas di tengah masa pandemi covid-19.
Di sisi lain, ia juga berharap relawan penerima ambulans bisa memperkuat tim dan profesionalitas sumber daya manusia di dalamnya, pengelolaan, dan mitra lembaga kesehatan yang bekerjasama dalam pengelolaan ambulans ini.
“Alhamdulillah pengalaman-pengalaman dari teman-teman yang sudah pernah menerima ambulans bantuan dari BPKH ini mereka dapat bekerja lebih giat, lebih efektif,” ungkap Hilman pada (9/9) di acara Serah Terima Ambulans BPKH Sumbar yang digelar secara blended.
Selain itu, Hilman juga berharap akan ada kerjasama lanjutan yang dibangun antara Lazismu dengan beberapa stakeholder yang ada di Sumatra Barat. Kerjasama lanjutan diharapkan bukan hanya terkait dengan mobil ambulans, tapi juga terkait dengan bidang pembangunan manusia yang lain.
“Termasuk juga peningkatan sumber daya manusia di tempatnya masing-masing, khususnya di Lima Puluh Kota,” imbuhnya.
Sebelumnya, pada Agustus 2021 anggota Badan Pelaksana BPKH, Rahmat Hidayat menyampaikan bahwa bantuan mobil ambulans tersebut semakin dibutuhkan di tengah suasana pandemi. Hal ini, imbuhnya, adalah bagian dari ikhtiar untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Ia menambahkan, BPKH juga mengelola Dana Abadi Umat (DAU) yang jumlahnya relatif besar, yaitu 3,6 triliun rupiah. Dana tersebut dikembangkan dan dioptimalisasi ke dalam instrumen-instrumen yang menguntungkan sekaligus aman.
“Hasil dan manfaatnya dikembalikan kepada umat dalam bentuk program-program kemaslahatan. Ada 6 klaster program kemanfaatan, yaitu kesehatan, pemberdayaan ekonomi umat, sosial keagamaan, pendidikan dan dakwah, pelayanan ibadah haji, dan sarana prasarana ibadah,” ujarnya.
(Yusuf)

