

YOGYAKARTA -- Mencerdaskan generasi bangsa merupakan tanggung jawab bersama. Kesempatan memperoleh pendidikan bagi generasi muda impian semua orang. Ada banyak generasi muda yang menempuh pendidikan tinggi terkendala biaya hidupnya. Seperti para mahasiswa – mahasiswi tidak mampu mendapat dukungan penuh dari Lazismu UMY berupa beasiswa.
Tujuannya membantu meringankan beban mahasiswa melalui pemberian beasiswa living cost. Beasiswa ini sebagai bentuk kepedulian Lazismu UMY kepada mahasiswa yang tidak mampu dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah, Swasta, dan Negeri yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Muhammad Samsudin, Manajer Lazismu UMY menyampaikan bahwa bentuk pemberian beasiswa living cost melalui bahan kebutuhan pokok bisa dilakukan agar dapat dimanfaatkan sebaik mungkin bagi mahasiswa yang benar-benar membutuhkan.
“Lazismu UMY tidak pernah memberikan bantuan dalam bentuk fresh money, melainkan dalam bentuk barang. Hal ini ditempuh agar dalam penggunaannya sesuai dan tidak disalah-gunakan,” ujarnya. Untuk Beasiswa Living Cost ini, kata Muhammad, berupa bantuan yang diberikan dalam bentuk paket sembako berisi beras, minyak goreng, telur, dan mi instan.
Kegiatan Penyaluran Beasiswa Living Cost dan Donor Darah, diselenggarakan pada Senin, (27/10/2025) di halaman depan Gedung Ki Bagus Hadikusumo UMY. Sebanyak 125 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang berasal dari UMY, UAD, Unisa, hingga UNY dan UGM turut menjadi penerima beasiswa living cost pada kesempatan itu.
Ini kali kedua Lazismu UMY kembali membagikan beasiswa living cost untuk mahasiswa yang sebelumnya dilakukan pada acara family day pada bulam Mei lalu. “Kami ingin mahasiswa belajar tentang semangat berbagi. Ini bukan sekadar menerima sembako, tetapi bagian dari pendidikan filantropi,” paparnya.
Melalui kegiatan ini, sambung Muhammad, berharap mahasiswa dapat belajar hidup hemat, mandiri, dan semakin fokus pada studinya. Semua bantuan yang diberikan semoga membawa manfaat dan keberkahan, baik bagi penerima maupun para relawan yang menyiapkannya.
Sementara itu, penerima manfaat, Nisrina Athyra Karimah, mahasiswa dari Program Studi Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, mengaku sangat terbantu dari program Lazismu ini.
“Program ini sangat membantu, terutama mahasiswa rantau di Yogyakarta. Paket sembako berisi kebutuhan dasar yang benar-benar kami butuhkan untuk kebutuhan hidup saya sehari-hari,” ujarnya.
Nisrina berharap melalui program ini, Lazismu dapat terus menggelar sehingga bisa menjangkau mahasiswa lainnya yang mempunyai kebutuhan yang sama.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Lazismu UMY]

