

KUDUS – Menjawab kebutuhan jamaah untuk memperoleh air bersih di tempat ibadah merupakan peran Lazismu dalam mendukung fungsi sosial dakwah masjid. Di Mlati Kidul, Kecamatan Kota Kudus, Masjid An-Nur mengalami kendala pemenuhan akses air bersih.
Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) setempat segera mencari Solusi. Sumber air tanah di sekitar masjid menjadi pertimbangan. Masjid An-Nur sendiri di bawah naungan persyarkitan Muhammadiyah. Adapun persoalan akses air bersih ini juga telah dikomunikasikan dengan Lazismu Kudus.
Melalui pilar program sosial dakwah, persoalan yang dialami Masjid An-Nur bisa diatasi dengan program Back to Masjid. Secara prosedural Lazismu berkoordinasi dengan DKM Masjid An-Nur, dan berencana untuk membuat sumur bor yang melibatkan tim teknis.
Menurut Manager Lazismu Kudus, Ravitri Harvian, setelah dikomunikasikan dengan semua pihak yang terlibat, dijadwalkan pada pekan pertama untuk dilakukan pengeboran sumber air tersebut. Alat-alat dan tim teknis diusahakan bisa segera disesuaikan dengan besaran biaya bantuan program sosial dakwah melalui Back to Masjid.
Tepat hari Ahad, (7/9/2025), semua peralatan dan tim teknis tiba di halaman Masjid An-Nur. Lazismu Kudus mengawali program Back to Masjid dengan melaksanakan pengadaan sumur bor di Masjid An-Nur, yang berlokasi di Jalan Cut Nyak Din No.113 B, Mlati Kidul, Kecamatan Kota Kudus.
Pengeboran dimulai sejak pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Pemasangan mesin pengebor air sumur berjalan lancar. Instalasi pipa air melengkapi aktivitas pengeboran hari itu. “Program ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan mendesak akan ketersediaan air bersih untuk mendukung aktivitas ibadah maupun kegiatan sosial di lingkungan masjid”, kata Harvian.
Pengeboran air tanah di Masjid An-Nur bukan hanya mencari solusi teknis, lebih dari itu sebagai komitmen Lazismu menghidupkan kembali peran dan fungsi sentral masjid sebagai pusat pemberdayaan umat.
Program Back to Masjid adalah inisiatif Lazismu Kudus dalam melakukan penguatan fungsi masjid yang tidak sebatas kesejahteraan masjidnya, tapi bagaimana Lazismu mendukung tata kelolanya sebagai penopang syiar dakwah.
Sasaran program Back to Masjid adalah musala dan masjid di lingkungan jamaah yang ada di internal persyarikatan Muhammadiyah dan masyarakat sekitar di Kabupaten Kudus. Dengan kegiatan ini, Lazismu berupaya menalikan spirit filantropi dan kehidupan sosial dakwah agar masjid dengan esensinya merangkul semua jamaah sebagai pusat peradaban umat.
Harvian menambahkan, pihaknya berharap program ini dapat diperluas ke titik-titik lain yang membutuhkan. “Kami berterima kasih kepada Kantor Layanan Lazismu PCM Kota Kudus, LPCR Muhammadiyah Kudus, serta para donatur dan relawan yang telah mendukung kegiatan ini selama berlangsung”, paparnya.
Salah seorang takmir Masjid An-Nur, Yusuf Arif, mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan tersebut. Kami bersyukur dengan adanya sumur bor ini. Melalui fasilitas ini akan sangat bermanfaat, baik untuk kegiatan ibadah maupun aktivitas sosial di lingkungan masjid.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Lazismu Kudus]

TULANG BAWANG – Fasilitas penyebrangan sungai itu tak begitu besar. Warga menyebutnya penyebrangan Hasan Bulan merujuk nama dusun di wilayah itu. Melalui rute ini, amil Lazismu bersama pimpinan muhammadiyah wilayah Lampung menyusuri sungai menuju Bratasena Adiwarna, suatu desa di pelosok kecamatan Dente Teladas, kabupaten Tulang Bawang, provinsi Lampung.
Bratasena Adiwarna adalah satu dari desa di kecamatan Dente Teladas, yang menjadi target distribusi program Sedekah Al-Qur’an Untuk Pelosok Negeri. Perjalanan ini dimulai dari Bandar Lampung, tepat menjelang fajar melalui Pelabuhan Sadewa, Bandar Surabaya, Lampung Tengah.
Susur sungai memakan waktu setengah jam menuju lokasi penyaluran program. Di Jum’at berkah itu (5/9/2025), Gramedia meniitipkan amanah sedekah Al-Qur’an melalui Lazismu. Total Al-Quran yang disalurkan sebanyak 40 eksemplar. Secara seremonial penyerahan dilaksanakan di Masjid Al-Kautsar, Pusat Diklat Bratasena Adiwarna.
Sekretaris Badan Pengurus LAZISMU Wilayah Lampung, Banun Amariyah, menjelaskan bahwa kecamatan Dente Teladas layak menjadi target Program Sedekah Al-Quran Untuk Pelosok Negeri, karena berada di pelosok, Kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

“Secara syarat lokasi ini terpenuhi dan melalui Masjid Al-Kautsar dapat disalurkan kembali ke masjid-masjid di sekitar Dente Teladas,” ujarnya. Di hari yang sama, sambung Banun, Lazismu juga menyalurkan Rendangmu.
Menurut Banun, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulang Bawang tahun depan bisa berpartisipasi untuk program Qurban Kemasan. Dagiung kurban dalam bentuk kemasan ini nanti disebar ke cabang-cabang dan ranting-ranting di Tulang Bawang yang daya jangkaunya bisa lebih luas bahkan bisa juga disalurkan untuk bantuan darurat pasca-bencana sebagai bagian dari bentuk ketahanan pangan.
“Bantuan Rendangmu disalurkan sebanyak 110 kaleng yang dibagikan kepada 22 Kepala Keluarga yang secara langsung diberikan kepada tiga orang duafa di desa itu,” kata Banun sambil menyarankan untuk menyicipi rasa Rendangmu.
Kehadiran Lazismu dan PWM Lampung disambut Buya Ridwan selaku Ketua PCM Dente Teladas. “Kami sangat bahagia karena jauh-jauh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung beserta rombongan sampai di sini,” pungkasnya.
Ia mengapresiasi Lazismu dalam penyaluran program tersebut di Dente Teladas. Buya Ridwan segera akan menyalurkan amanah itu di Cabang Muhammadiyah Dente Teladas, terutama kepada masjid-masjid sekitarnya.
Buya juga bersyukur warga bisa merasakan Rendangmu. Meski tidak mendapatkan hewan kurban tapi sudah dalam bentuk rendang daging sapi yang dikemas dalam kaleng terntu lebih bermanfaat.
Ketua PDM Tulang Bawang, Mulyadi mengucapkan terima kasih kepada Lazismu yang telah berpartisipasi memberikan bantuan Al-Quran dan Rendangmu. “Kepada para donatur yang telah turut serta untuk membantu saudara-saudara kami yang ada di Dente Teladas ini, sekali lagi kami ucapkan terima kasih,” ujarnya.
Ia pun berharap ke depannya, bantuan selanjutnya dapat disalurkan juga pada cabang-cabang Muhammadiyah lainnya di Tulang Bawang. Mudah-mudahan bantuan itu akan menambah semangat di jalan dakwah, karena Dente Teladas adalah cabang yang terjauh di kabupaten Tulang Bawang.
Mbah Mat, seorang penerima manfaat lansia mendapat kesempatan merasakan langsung Rendangmu di rumahnya. Sambil menyiciipi Rendangmu, Mbah Mat mengatakan rasanya enak dan nikmat. Ia mengaku tidak kesulitan untuk menggigit daging rendangnya yang lembut.
Ketua RT Dusun Pasir Mulyo, Desa Pasiran Jaya, Kecamatan Dente Teladas, Robi Harmoko, menyambut baik program Lazismu yang langsung sampai pada warganya. Mewakili warga, Robi menyampaikan terima kasih atas bantuan yang disalurkan Lazismu. “Sungguh bantuan ini langsung menyentuh warga tidak mampu, utamanya lansia yang ada di sini”, pungkasnya.
Dengan kegiatan ini Muhammadiyah Lampung bersama Lazismu membuktikan komitmennya dalam di jalan dakwah lewat kepedulian sosial yang dilengkapi dengan pembagian Rendangmu untuk ketahanan pangan masyarakat di pelosok.
Kegiatan tersebut dihadiri Sudarman, Ketua PWM Lampung, Syamsudin, Ketua Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) PWM Lampung, Saad Sobari Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM Lampung, Mulyadi, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulang Bawang, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Tulang Bawang, LAZISMU Daerah Tulang Bawang, LPCRPM PDM Tulang Bawang, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dente Teladas, Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Dente Teladas dan warga persyarikatan Muhammadiyah.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Lazismu Lampung]

BANJARMASIN – Ruang kelas berukuran sempit terbagi menjadi dua sisi. Satu sisi tempat kegiatan belajar mengajar, sisi lainnya untuk ruang guru. Tidak ada lagi ruang kelas tambahan di madrasah ibtidaiyah itu. Guru dan siswa berharap sekolah yang letaknya persis di samping Masjid Muhammadiyah Ami Abdullah, di jalan Jl. A. Yani, Kota Banjarmasin ada ruang kelas baru.
Hingga tiba waktunya, Lazismu Daerah Kota Banjarmasin telah mengantongi informasi bahwa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Kertak Hanyar selama ini ruang kelasnya berbagi tempat dengan ruang guru. Belakangan, Lazismu mendorong MIM Kertak Hanyar punya ruang kelas baru.
Melalui pilar program pendidikan yaitu Save Our School, harapan itu diwujudkan yang diawali dengan penggalangan dana. Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Banjarmasin merestui dan mendukung program SOS tersebut yang ditandai dengan rencana peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas.
Pada hari Sabtu (6/9/2025), rencana itu terwujud. Lazismu Daerah Kota Banjarmasin melakukan penandatanganan MoU program SOS dengan MIM Kertak Hanyar. Nota kesepahaman ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan satu ruang sekolah untuk dua lantai seluas 48 meter persegi.
Acara itu dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) & Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Banjarmasin, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Se-Kota Banjarmasin, sejumlah takmir dan pengurus masjid, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 3, 6 dan 15, serta guru dan staf MIM Kertak Hanyar.
Ketua PCM Banjarmasin 11, Natsir Bardjat dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. Khususnya kepada badan pengurus dan pimpinan Lazismu Kota Banjarmasin.
Natsir mengungkapkan, MIM Kertak Hanyar kekurangan ruang kelas. Kondisi ruang kelas yang sempit dalam praktiknya dibagi menjadi dua, satu ruangan untuk guru dan sisanya untuk ruang kelas. Seiring bertambahnya jumlah siswa, MIM Kertak Hanyar membutuhkan ruang kela sbaru.
“Sekolah ini sangat sederhana, kami berupaya untuk galang dana, akhirnya terkumpul meskipun belum sesuai target. Semoga Ini menjadi pemantik kita semua untuk menyukseskan pembangunan ruang kelas ini agar bisa terlaksana dengan waktu yang secepatnya”, paparnya.
Keterkaitan Lazismu dalam program pendidikan di kota Banjarmasin, diakui Ketua BP Lazismu Banjarmasin, Ahmad Fitri Rusli. Ia menyampaikan bahwa banyak hal yang telah dilakukan oleh Lazismu di Kota Banjarmasin.
“Pilar program yang ada di Lazismu seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dakwah, hingga lingkungan semua sudah dilaksanakan. Sebelumnya, Lazismu juga sudah melaksanakan renovasi total TK ‘Aisyiyah di Cabang 10 dengan total dana senilai Rp 150 Juta”, ungkapnya.
Dalam kesempatan berbeda, Lazismu turut menyalurkan program pendidikan membantu sekolah-sekolah lain seperti perbaikan pagar sekolah, WC, dan lainnya, di SD Muhammadiyah 3, 9 dan 15. Dia menambahkan, termasuk yang sekarang dilakukan yaitu pembangunan ruang kelas MIM Kertak Hanyar yang telah mengumpulkan dana penghimpunan sebesar Rp 50 juta.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan kepada kami dalam menjalankan program ini. Khususunya kepada muzaki yang telah menitipkan amanahnya berupa dana zakat, infak dan sedekah kepada Lazismu”, pungkasnya. Mudah-mudahan pembangunan ruang kelas MIM Kertak Hanyar bisa segera selesai.
Sementara itu, Ketua PDM Kota Banjarmasin, Maskur, tuurt menyampaikan terima kasihnya kepada Lazismu Kota Banjarmasin dan donatur yang pada hari ini telah menyalurkan bantuan program SOS untuk membantu sekolah-sekolah.
Masih dalam ingatannya, kata dia, pada tahun 2024 pernah mengikuti acara seperti ini dan alhamdulillah nampaknya hasilnya diinginkan terutama sekolah yang membutuhkan dukungan fasilitas.
“Inilah peran dari Lazismu Kota, hari ini senantiasa menunjukkan komitmennya menyalurkan bantuan program Pendidikan berupa pembangunan ruangan kelas MIM Kertak Hanyar”, tandasnya.
Karena ruangan yang ada sempit, sambung Maskur, maka Pembangunan ini membutuhkan dana banyak. Salah satu tugas yang berat bagi Lazismu adalah menggalang donasi untuk bisa memenuhi dan mendukung Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banjarmasin 11 di bidang program pendidikan.
Mengetahui kabar menggembirakan itu, Badan Pengurus Lazismu Kalsel, yang diwakili oleh Mukhtar Ahmadi, turut mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Lazismu dan Muhammadiyah setempat. Ia menyampaikan agar program SOS atau yang disebutnya sebagai penyelamatan sekolah-sekolah Muhammadiyah itu bisa bermanfaat dan berkelanjutan.*
*Disarikan dari sumber berita: https://mu4.co.id/bantu-sekolah-muhammadiyah-bp-lazismu-kota-banjarmasin-launching-sos-2025/
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Lazismu Kota Banjarmasin]

TANGSEL – Akses pendidikan bagi anak-anak yang duafa adalah kebutuhan dasar. Dalam memenuhi kebutuhan itu anak yatim dan duafa masih kesulitan terutama di biaya pendidikan. Kendala ekonomi merupakan hambatan bagaimana pendidikan bisa diakses dengan mudah.
Di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Kantor Layanan (KL) Lazismu Bintaro menemukan kesulitan yang dihadapi anak-anak yatim dan duafa. Di balik Kawasan elit tersebut terungkap realitas bahwa kemiskinan ada di sekitar kita.
Untuk itu, Kantor Layanan (KL) Lazismu Bintaro pada Sabtu, (6/9/2025), menyelenggarakan acara penyerahan Beasiswa Merdeka 2025 di Aula Masjid Al-Muqorrobin, Perguruan Muhammadiyah Parung Serab, Pondok Aren. Lazismu Bintaro berkomitmen untuk terus berupaya menjadi jembatan kebaikan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Beasiswa Merdeka ini merupakan upaya kami membebaskan mereka dari tunggakan sekolah dan kebutuhan pendidikan lainnya, ujar Abdul Hofir, Ketua KL Lazismu Bintaro. Disebut Beasiswa Merdeka karena semangatnya masih selaras dengan bulan kemerdekaan RI, membebaskan generasi muda dari hambatan untuk meraih cita-cita melalui pendidikan. “Penyaluran beasiswa ini wujud nyata kepedulian Lazismu meringankan beban pendidikan bagi anak-anak yatim dan duafa di sekitar wilayah itu,” tandasnya.
Bantuan yang disalurkan seluruhnya berjumlah Rp 40 juta dan disampaikan langsung oleh KL Lazismu Bintaro kepada pihak sekolah. Acara penyerahan Beasiswa Merdeka 2025 juga bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
Pada kesempatan itu, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting antara lain Kurniasih Mufidayati, Wakil Ketua Komisi X DPR RI; Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pondok Aren, Azas; Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Bintaro, Ahmad Najib Burhani, Ketua Lazismu Tangerang Selatan, Ihwan Aulia Rahman; serta Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Bintaro.
Kehadiran para tokoh ini menjadi bentuk dukungan dan komitmen untuk terus mendorong program-program sosial yang berdampak nyata bagi masyarakat. Ketua PRM Bintaro, Ahmad Najib Burhani, mengatakan pilihan waktu ini memiliki makna mendalam.
“Mengingat Nabi Muhammad saw. lahir sebagai seorang yatim, dan Nabi Muhammad selalu menganjurkan umatnya supaya menyayangi dan menyantuni anak yatim serta kaum duafa,” paparnya.
Sejumlah donatur turut berpartisipasi dalam bantuan beasiswa ini. Selain anggota DPRD Kota Tangerang Selatan dan DPR RI, ada juga Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq.
Salah seorang anggota DPR RI, Kurniasih Mufidayati, mengatakan baru tahu di sini ada sekolah yang menjadi amal usaha Muhammadiyah. “Ternyata banyak siswa yang memerlukan bantuan. Beberapa kali saya ke Bintaro, tetapi saya lebih sering ke SMA Auliya,” ungkapnya kepada KL Lazismu Bintaro dengan antusias memberikan donasinya untuk yatim dan duafa.
Beasiswa diberikan kepada 40 siswa SD, SMP, dan SMK di bawah Perguruan Muhammadiyah Parung Serab. Adapun rinciannya, sambung Abdul Hofir, terdiri dari 7 siswa SD, 9 siswa SMP, dan 24 siswa SMK. Pemilihan siswa yang berhak menerima bantuan didasari kriteria yaitu memiliki tunggakan pembayaran sekolah, yatim tanpa orang tua asuh, dan berasal dari keluarga miskin.
Sementara itu, Ketua Lazismu Tangerang Selatan, Ihwan Aulia Rahman dalam sambutannya mengatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh Lazismu hendaknya memberikan dampak nyata dan bisa mengatasi persoalan mendasar yang dihadapi oleh pihak yang menerima.
“Pemberian beasiswa menjadi titik awal misi mengentaskan kemiskinan di Tangerang Selatan, mudah-mudahan menyentuh akar permasalah sehingga orang-orang yang saat ini berada di posisi penerima dana pada saatnya nanti bisa menjadi muzaki,” imbuhnya.
Beasiswa Merdeka diharapkan dapat menjadi angin segar dan motivasi bagi para penerima untuk terus bersemangat menuntut ilmu tanpa perlu khawatir akan kendala finansial. Lebih dari itu, lanjut Ihwan Aulia, hendaknya persoalan mendasar yang dihadapi seperti kesulitan pekerjaan dan modal usaha dapat dibantu untuk diatasi oleh Lazismu.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/KL Lazismu Bintaro]

PURWODADI – Sejak beroperasi tahun 2009, Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) Depok II, Dusun Kemiri, kecamatan Toroh, kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, telah berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak-anak yang berkarakter.
Dalam perkembangannya, sekolah ini satu-satunya sekolah TK Aisyiyah se-Grobogan yang ruang kelasnya masih kurang layak. Secara fisik, lantai dan dindingnya belum representatif. Sebagian warna catnya sudah luntur. Atap sekolah belum menggunakan plafon. Lantainya belum menggunakan keramik.
Manager Lazismu Kabupaten Grobogan Andik Waloyo, menyatakan TK ABA tersebut membutuhkan dukungan agar kegiatan belajar mengajar guru dan siswa berjalan nyaman. Andik menjelaskan bahwa sejak ada pilar program Pendidikan melalui Save Our School (SOS) yang diluncurkan secara nasional, kabupaten Grobogan mengajukan 6 sekolahan.
“Setelah penilaian, akhirnya hanya satu sekolahan yang layak dibantu oleh Lazismu, yaitu TK ABA Depok II Toroh ini,” paparnya. Informasi terpilihnya TK ABA II Toroh untuk memperoleh bantuan program SOS, kata Andik, merupakan angin segar bagi Pimpinan Cabang Aisyiyah setempat.
Tiba waktunya, pada Sabtu, (3/8/2025) secara resmi bantuan SOS diserahkan dari Lazismu kepada Kepala TK ABA Depok II Toroh. Bantuan dana itu akan digunakan untuk memperbaiki gedung pembelajaran, terutama ruang kelas yang kondisinya masih belum layak.
Renovasi ruang kelasnya, sambung Andik sebesar Rp 25 juta dari Lazismu Pusat. Bantuan ini disalurkan melalui program unggulan Save Our School (SOS) yang fokus pada peningkatan sarana pendidikan Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Indonesia.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Pimpinan Pusat Muhamamdiyah dan juga para donatur semoga dengan adanya bantuan ini bisa bermanfaat bagi peserta didik dan agar kondisi belajar mengajar menjadi nyaman," ujarnya.
Mewakli Lazismu Grobogan, Andik mengucapkan terima kasih kepada donatur, mudah-mudahan bantuan ini memberi manfaat bagi guru dan anak-anak agar kegiatan belajar mengajarnya semakin nyaman.
Kepala Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) Depok II Toroh, Patminah mengatakan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi sekolah agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman.
Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Lazismu Pusat dalam mengelola dan menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah dari para donatur secara profesional sehingga sekolahan kami menjadi salah satu penerima manfaat program.
Patminah berharap, apa yang telah disalurkan dapat bermanfaat serta menjadi amal jariyah bagi para donatur. "Semoga bermanfaat, tentu ini dukungan dan kepercayaan donatur dalam mengamanahkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui Lazismu," tutupnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Lazismu Grobogan]

PULANG PISAU – Kajian dwi mingguan yang diinisiasi Lazismu Pulang Pisau memasuki edisi kedua. Edisi perdana sukses digelar pada pertengahan Agustus 2025 yang diisi oleh Ahmad Dhofir, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pulang Pisau.
Masih dalam tajuk yang sama, Obrolan Bermanfaat Kaum Muda (Obormu) seri kedua mengupas keresahan dan kegalauan yang dialami kawula muda, pada Jum’at (29/08/2025) di Masjid KH. Ahmad Dahlan Jalan Lintas Kalimantan, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Di awal penyampaian materinya, Najmuddin, Ketua PDM Pulang Pisau, mengatakan bahwa tauhid merupakan obat anti galau. Ia mengungkapkan kegalauan yang melanda sebagian kawula muda dalam hidupnya hanya bisa diobati dengan sentuhan tauhid.
Keterasingan dan problem hidup yang berat tidak bisa diatasi dengan sekadar pasrah dan berdoa. Makna tauhid tidak sebatas iman, di dalamnya ada nilai-nilai yang harus diwujudkan dalam kehidupan sosial agar seseorang tidak mudah merasa terasing dan sendirian memikul beban hidup.
“Jika hati kita mantap bertauhid yang menyelimuti pikiran dan tindakan kita merupakan perisai terhadap dampak negatif galau yang mewarnai hidup,” tegasnya. Pernyataan ini membuka tabir tentang bagaimana kondisi manusia yang selalu merasa dekat dengan sang penciptanya.
Dihadapan para peserta kajian itu, yang terdiri dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, kader IMM Pulang Pisau, Kader remaja Tapak Suci, jamaah Masjid KH Ahmad Dahlan, relawan Lazismu, serta pegiat Taman Pustaka, Najmuddin menyoroti fenomena meningkatnya gejala ateisme dan agnostik.
Fenomena tersebut diakibatkan melemahnya pemahaman agama serta derasnya arus informasi menyesatkan di media sosial. Menurutnya, anak muda harus rajin memverifikasi informasi yang diperoleh dengan terus mengkaji ilmu di majelis taklim dan forum kajian langsung, bukan sekadar mengikuti konten daring.
Ia juga mengingatkan bahwa manusia boleh berencana, tetapi keputusan akhir tetap di tangan Yang Maha Kuasa. “Tulislah rencanamu sebanyak-banyaknya. Tapi jangan lupa, penghapusnya serahkan kepada yang Memberi Nikmat,” ujarnya.
Najmuddin mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis dan peka terhadap kehidupan sosial di sekitarnya. Dalam kerangka yang lebih sederhana, sambungnya, melalui sebagian harta yang dimiliki untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan.
Najmuddin menekankan bahwa sekecil apapun yang diberikan, tidak akan mengurangi makna nilai dalam suatu amal. Cukup menyisihkan nilai uang yang kecil setiap hari untuk berbagi, sebulan akan terkumpul jumlah yang berarti.
“Jangan malu dengan apa yang kita milkiki dari hasil jerih payah kita meski nilainya tidak besar, karena Allah mencintai orang yang beramal dengan konsisten walau kecil,” katanya sambil mengajak peserta untuk berinfak di Lazismu.
Dalam kajian itu, Ia berpesan agar generasi muda terus berpegang pada nilkai-nilai tauhid, dan mengamalkan semangat berlomba-lomba dalam kebaikan pada kehidupan nyata di tengah masyarakat.
Obormu sebagai ruang dakwah dan literasi berupaya merawat komunitas yang target sasarannya adalah generasi muda. Sekretaris Lazismu Pulang Pisau, Bonni Febrian, menyampaikan bahwa upaya Lazismu untuk menghadirkan ruang dakwah komunitas yang mencerahkan merupakan bagian dari misi dan visi Lazismu.
Pada aspek membangun ekosistem filantropi di lingkungan masyarakat dan persyarikatan, kajian rutin merupakan bagian dari kebutuhan yang strategis. “Prioritas kegiatan ini memang generasi muda dengan tetap terbuka untuk menyapa semua kalangan agar tumbuh kepekaan sosial,” pungkasnya.
Bonni menambahkan, Lazismu Pulang Pisau akan terus menggelar Ngaji Bareng Lazismu – OborMU setiap dua pekan sekali dengan tema-tema yang dekat dengan keseharian kalangan muda dengan menghadirkan narasumber yang kompeten.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu Pusat/Lazismu Pulang Pisau/bon]

