

Jakarta – Lazismu. Hujan yang berlangsung sejak, 4 Februari 2018 sampai dengan sore hari, 5 Februari 2018, menyebabkan debit air terus meningkat di sekitaran Sungai Ciliwung. Genangan air dengan ketinggian yang bervariasi terjadi di titik – titik wilayah DKI Jakarta.
Demikian laporan Syaiful Malik dari MDMC. Saat dihubungi di sela-sela koordinasi respon bencana bersama seluruh pihak terkait dan Lazimu, Selasa dini hari (6/02/2018). Tercatat beberapa kegiatan respon dilakukan malam tadi (5/02/2018), di antaranya: pendistribusian 400 nasi bungkus di dua wilayah terdampak bencana, Rawajati dan Kebon Baru.
Selama melakukan pemantauan sampai hari ini, di daerah rawan banjir di seputaran Jakarta Selatan bersama Tim Relawan Ahmad Dahlan, Korps Relawan Muhammadiyah, anggota pramuka, serta mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Potilik Universitas Muhammadiyah Jakarta, kata Syaiful.
“Beberapa kegiatan respon malam tadi telah lakukan. Saat ini tim relawan melakukan pendataan warga terdampak bencana di beberapa titik pengungsian, agar lebih mudah mendistribusikan keperluan logistik maupun bantuan yang lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Bendungan Ciliwung – Katulampa telah berada di status Siaga 4 dengan Tinggi Muka Air (TMA) tercatat sampai pukul 08.00 wib setinggi 50 cm, debit air 4.836 L/dt. “Meningkatnya status siaga mengakibatkan bencana seperti banjir dan longsor di beberapa wilayah seputaran Bogor dan Jakarta,” ujarnya.
Sejak tadi pagi, Tim Respon Bencana Muhammadiyah sudah melakukan koordinasi bersama MDMC Jakarta dan Lazismu. Di samping itu, bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane telah menurunkan Tim Assesment Bencana untuk memantau wilayah sekitaran sungai.
“Saat ini telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk melakukan respon bencana seperti, membentuk pos koordinasi di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang ada di Jakarta,” kata Syaiful.
MDMC menghimbau kepada warga Jakarta dan sekitarnya untuk terus selalu waspada karena potensi kejadian bencana alam akibat tingginya curah hujan masih akan terus berlangsung selama beberapa hari kedepan ini. Alat
Adapun list kebutuhan saat ini yang paling mendesak saat ini ialah alat evakuasi (mobil dan perahu), alat – alat kebersihan, serta logistik,” tutup Malik.
Bila membutuhkan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor di bawah ini;
Saiful Malik (MDMC Jakarta) 085774610206
Abdul Malik (MDMC Jakarta) 085729574781
Laporan : Arif Jamali Muis

Sidoarjo-LAZISMU. Nama lengkapnya Ulfah Dwi Raniah Putri. Seorang mahasiswi yang lincah dengan segudang aktifitas. Kuliah di jurusan Akuntansi semester 7, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammasiyah Sidoarjo. Ulfa juga memiliki aktivitas lain di luar kampus, mengelola toko online, dengan nama Cantik Project Sidoarjo.
Ulfa mengawali bisnis online sejak di semester 3, dengan berjualan baju oldsshop melalui group BBM. “Saya ingin menambah uang jajan dan bayar kuliah secara mandiri,” katanya.
Pengalaman pertama berwirausaha online menempa dirinya untuk terus bergiat lagi. Suatu hari, Ia berpikir usahanya kurang menjangkau luas dari sisi pemasaran. Selanjutnya, saluran daring ditambah lagi melalui instagram.
Tidak puas sampai di situ, Ulfa merambah bisnis online lain, kali ini bisnis kosmetik targetnya. Menurut mahasiswi yang aktif di BEM FEB ini, variasi jualan online kosmetik beragam produknya, antara lain Skincare Cream pagi, Cream malam, Sabun, Toner Serum , Hand body, Masker wajah dan Scrub.
Peminat toko online Cantik Project Sidoarjo, selain dari Sidoarjo, Pasuruan dan Surabaya ada juga yang dari Malang, Madura, Bandung, Jakarta, Sulawesi, Bangka, Belitung, Bali, Martapura, ungkapnya kepada Yekti Pitoyo dari Lazismu (25/1/2018).
Pemasarannya via Instagram dikuatkan dengan endorse selebgram serta promosi via IG Customer. Para pemburu kosmetik kebanyakan perempuan usia 17 sampai 50 tahun. Di samping itu, Ulfa juga menerima reseller untuk produk dari Cantik Project Sidoarjo. Sampai saat ini, omset penjualannya perbulan berkisar Rp 5.500.000 – Rp 10.000.000, Ulfa pun bisa memenuhi impiannya biaya kuliah sendiri.
Menjalani bisnis sambil kuliah memang gampang-gampang susah. Di samping mengerjakan tugas-tugas akademik bisnis tetap harus jalan. Tantangannya juga berat. Itu harus dihadapi sampai nantinya berbuah manis. Sosok mahasiswa tentu identik dengan tugas, kegiatan organisasi.
“Status sebagai mahasiswa entrepreneur itu yang saya jalani saat ini, keren lhoo,” cerita gadis lajang dua bersaudara ini penuh senyum.
Bila mau bisnis, yang harus dihilangkan ‘gengsi’. Jangan takut gagal ataupun rugi, hal itu wajar dalam dunia bisnis, bisa menjadi pelajaran untuk ke depannya. “Terakhir jangan lupa sedekah, banyak keajaiban dari infak dan sedekah,” beber Ulfa.
Belum lama ini Ulfa mengajak teman-temannya dari kelompok KKN T di Pranti ke kantor Lazismu Umsida untuk menyalurkan infak sebesar Rp.1.350.000.
Dana infak itu dari teman temannya, yang kebetulan Ulfah sebagai bendahara. Menurut amil Lazismu Umsida, Yekti Pitoyo kepada media Matahati (6/2/2018), Ulfa tercatat sebagai salah satu mahasisiwa UMSIDA yang menjadi donatur tetap di Lazismu Umsida,
Semoga banyak Ulfa-Ulfa lain yang memiliki jiwa entreupeneur dan juga jiwa filantropis. (KLL-UMsida)

Sragen – LAZISMU. Empat sepeda berjejer di atas mobil pick up hitam. Sepeda itu terdiri dari tiga sepeda ukuran besar dan satu sepeda ukuran kecil. Semua sepeda itu merupakan donasi sepeda yang disalurkan Lazismu Sragen kepada Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Sragen, Selasa (13/2/2018).
Manajer Fundrasing Lazismu Sragen, Ronny Megas S, mewakili Lazismu Sragen menyerahkan keempat sepeda itu kepada pihak Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Sragen.
Awalnya sepeda itu milik dari Masduki, salah seorang donatur rutin Lazismu Sragen. Warga Sarigunan RT 34 RW 11 Sragen Wetan itu mengamanahkan sepeda miliknya kepada Lazismu Sragen.
“Saya punya sepeda di rumah, tidak ada yang pakai, tolong nanti sepedanya diambil dan mohon diberikan kepada orang yang lebih membutuhkan. Semoga sepeda itu bisa bermanfaat untuk mereka.” tutur Masduki.
Setelah mendengar permintaan tersebut, amil Lazismu Sragen langsung bergegas untuk mengambil sepeda milik Masduki.
Sudah lama sepeda itu tidak digunakan pemiliknya. Lazismu Sragen pun memperbaiki sepeda itu di bengkel sepeda ontel di daerah Ngrampal sebelum disalurkan. Satu pekan sepeda itu baru selesai diperbaiki, Lazismu langsung menyalurkannya kepada Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Sragen. (ls)

Semarang – LAZISMU. Lampu strobo warna merah, menyala berputar mengisyaratkan permintaan prioritas jalan. Jam sudah menunjukkan pukul 16.35 wib, saat ambulans Lazismu keluar dari garasi di jalan Wonodri Baru Raya, kota Semarang, menembus keramaian jalan Mataram menuju RS Sultan Agung (2-6/2/2018).
Perjalanan sore ini atas prakarsa dari seorang keluarga pasien, Nurcahyanti yang akrab di panggil Mbak Yanti, mau membawa pulang ibu kandungnya Sri Yanti setelah selesai menjalani perawatan di RS. Setelah dirawat 5 hari lamanya Ibu Sri sudah dinyatakan sehat oleh dokter dan boleh pulang.
“Ibu dirawat karena penyakit vertigo dan sesak nafas yang ia derita belakangan ini. Ibu sudah sehat, tapi karena badan ibu yang terlalu gemuk dan punggungnya sering kram sehingga sulit untuk bergerak, makanya saya perlu ambulans”, demikian tutur Yanti.
Dan ternyata benar, badan ibu Sri cukup besar sehingga untuk memindah ke tempat tidur ambulan perlu di angkat empat orang. Untungnya ada beberapa orang laki-laki dan siap untuk bersama mengangkat. Yanti merasa sangat bersyukur ada ambulans Lazismu yang siap membantu, selagi dia dalam kesulitan mendapatkan angkutan untuk ibunya.
Perjalanan kami menuju ke rumah Yanti sempat diguyur hujan. Jalanan Kaligawe yang dilanda banjir sejak dua hari yang lalu, masih menyisakan genangan air. Apalagi di tambah dengan curah hujan yang cukup lebat sore ini, menimbulkan genangan sedalam kira-kira 50 cm. Beberapa kendaraan roda dua tidak mampu melewati kedalaman genangan air, akibatnya mogok. Beruntung kami bisa melewatinya dengan selamat.
Rumah Yanti berada di perum Wisata Hati blok E54, Kudu, Menangeng, Kecamatan Genuk. Tepat bersebelahan dengan masjid, dan jalan menuju ke perumahan pun sudah di aspal bagus.
Dalam perjalanan sempat kami sampaikan bahwa program ambulan Lazismu, adalah salah satu manfaat dari dana infak dan sedekah yang dititipkan oleh para donatur kepada Lazismu untuk manfaat bersama.
Masih banyak manfaat lain dari dana zakat, infak maupun sedekah (ZIS) yang di kembangkan oleh Lazismu, salah satunya adalah program Bantu Rumah Dhuafa agar layak huni.
Sebelum kami pulang Yanti sempat menanyakan “Apakah boleh memakai ambulans Lazismu pada saat kontrol Ibu Sri”. Ya tentu saja boleh, selama tidak di pakai, karena armada ambulan kami masih terbatas satu buah, untuk melayani se-kota Semarang.
Kami sampaikan terimakasih sebesar-besarnya atas partisipasi dan donasi dari semua pihak dalam mendukung keberlangsungan pelayanan ambulan untuk masyarakat ini. (cs)
Dukungan bisa melalui nomor rekening berikut :
– Bank Syariah Mandiri 777 888 1785 (Infak & Sedekah)
– BTN Syariah 714 205 6983 (Infak & Sedekah)

Kendal – LAZISMU. Memiliki rumah impian semua orang. Bagaimana jika sudah punya rumah, tapi rumah itu tidak layak huni. Seperti rumah Bu Saminem di Dusun Muncar, Desa Kalices, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal. Beliau tinggal seorang diri, di rumah dengan kondisi atap rumah yang mulai berjatuhan.
Papan kayu rumah sebagai dinding terlihat keropos. Tanpa pondasi dengan lubang-lubang di dinding yang kian terlihat. Rumahnya berdiri di atas tanah milik orang lain. Demikian disampaikan Amil Lazismu Kendal, Agus wahyudi, kepada Matahati melalui pesan tertulis (14/2/2018).
Lazismu berkeinginan membedah rumahnya. Informasi tentang kesehariannya juga sudah dikantongi. Ia buruh kletek, mengupas buah randu (kapuk) dan buah jagung milik tetangganya. Pekerjaan ini hanya musiman. Penglihatan Bu Saminem kurang sempurna, untuk berjalan saja perlu dituntun.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Kendal, Sutiyono menyampaikan bahwa Kita yang sehat harus ada diposisi yang seperti apa? Antara diposisi yang membantu atau diposisi beliau yang perlu dibantu?
Manusia hidup tidak sendiri, Lazismu mencoba bersinergi dengan BMT Bismillah, dan mengajak para donatur untuk berbagi bersama-sama. Selama satu pekan, ikhtiar membantu Bu Saminem berbuah tanggapan dari masyarakat. Donasi terus terkumpul.
Swadaya tenaga masyarakat sepakat untuk membenahi rumahnya. Dalam kurun waktu tiga pekan rumah sudah rapi. Bu Saminem sudah bisa nyaman di dalam rumah ini. “Saya sangat berterima kasih kepada semua donatur yang sudah membantu saya,” katanya. Rumah baru untuk saya, terima kasih.
Bersama BMT Bismillah, Lazismu menyerahkan rumah yang sudah diperbaiki kepa Bu Saminem (14/2/2018) disela acara pengajian yang disi penceramah Ustadz Drs. K.H. Iskhaq, Dip.Kmd selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah setempat.
Ustadz Iskhaq menyampaikan pesan moral dalam ceramahnya untuk tetap mengajak anak-anak, jika besar nanti menanamkan sikap Mesem, Mantuk, Monggo. Agar spirit berbagi dan menolong sesama tidak luntur di generasi sekarang. Kepedulian harus terus ditanamkan, pesannya. (ag)

Banjarbaru – LAZISMU. Senyum mungilnya terukir di bibir Raihan. Permainan yang menyenangkan, mereka masih belum puas untuk main flying fox. Penantiannya terbayar sudah bersama teman-temannya di lapangan outbound SD Alam Muhammadiyah Banjarbaru, Syamsudin Noor, Landasan Ulin pada Sabtu (17/2/2018).
Raihan adalah satu di antara 27 anak yang ikut serta dalam Program Save Our School yang diselenggarakan Lazismu Banjarbaru dan Lazismu Kabupaten Banjar.
Program ini merupakan bagian dari pengembangan SDM bagi sekolah-sekolah pinggiran. Tema yang diusung ”Kontribusi Kita, Ikhtiar Mereka Meraih Cita-cita”. Hampir 3 bulan kegiatan ini dirancang, berkolaborasi dengan SD Alam Muhammadiyah serta komunitas literasi Teaching and Trip (T & T) Kalimantan Selatan.
Lebih jauh lagi, mampu menarik daya pikat kepada Yayasan Baitul Maal PLN Unit Induk Pembangunan (YBM PLN UIP) Kalimantan Bagian Tengah .
Manager YBM PLN UIP Kalimantan Bagian Tengah, Saparin dalam sambutannya, mengatakan, program ini bagi kami sangat menarik. Konsep pengembangan sekolah pinggiran yang bersifat jangka panjang sangat diperlukan masyarakat.
“Selain itu, PLN menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak untuk meyukseskan program ini bersama Lazismu,” paparnya.
Penanggung jawab program dari Divisi Pengembangan Program dan Fundraising Lazismu Banjarbaru, menyampaikan hal serupa bahwa Save Our School merupakan program yang dicanangkan Lazismu secara nasional.
Harapannya program ini dapat membantu sekolah-sekolah pinggiran untuk memiliki daya saing dengan sekolah-sekolah lainnya, kata Ginanjar Sutrisno.
Sebelum acara berakhir, Lazismu Banjarbaru menyerahkan piagam penghargaan kepada YBM PLN UIP Kalimantan Bagian Tengah atas kemitraan yang terjalin selama satu tahun ini.
Program ini berlangsung dari pagi sampai dengan sebelum dzuhur. Selanjutnya program ini berlanjut untuk fokus pengembangan SDM dan bantuan kesejahteraan guru-guru selama 1 tahun.
“Setelah ini Lazismu akan fokusn pada pelatihan-pelatihan pembelajaran inovatif dan kreatif guna menunjang kompetensi guru,” ujarnya.
“Kami sangat terharu, terima kasih kepada semua pihak yang peduli terhadap pendidikan, diharapkan program seperti ini dapat berlanjut,” kata Muhammad Syafi’i, selaku Kepala MI Hidayatul Islamiyah Gambut. (gs)

