

Bangalsari-LAZISMU. Memberikan fasilitas dan akses tentang kesehatan untuk kaum duafa adalah tanggung kita bersama sebagai mahluk sosial, Hal inilah yang di lakukan oleh KL Lazismu Bangsalsari bersama klinik Ar-Rahmah kepada buk Riyati warga Dusun Kedungsuko 70 tahun. Senin (5/3/2018)
Keprihatinan ini, KL Lazismu dan klinik Ar-Rahmah memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis terhadap kaum duafa dan anak yatim yang berada di Desa Bangsalsari.
Hadirnya Klinik Ar-Rahmah ini sangat membuka peluang program KL Lazismu Bangsalsari untuk mewujudkan layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis dan layak seperti pelayanan rumah sakit umumnya, disampin itu penanganan kaum dhuafa juga langsung ditangani oleh dokter klinik itu sendiri.
Program ini adalah wujud dari kepedulian donatur yang berdonasi ke KL Lazismu Bangsalsari sehingga layanan kesehatan gratis untuk duafa yang layak dan memadai bisa terwujud bersama klinik Ar-Rahmah.
Klinik ini adalah klinik pertama dan satu-satunya klinik yang dimiliki Muhammadiyah Bangsalsari, harapan ke depan bisa ditingkatkan menjadi rumah sakit. Lazismu bersyukur atas keberadaan klinik Ar-Rahmah, karena nantinya warga yang tercatat duafa, yatim piatu, sederhana bisa terlayani dengan baik. (Lazismu Bangsalsari)

Wangon – LAZISMU. Masjid sebagai pusat pemberdayaan penting diwujudkan di tengah masyarakat. Selain pusat dakwah dan tempat beribadah, masjid bisa menjadi pilihan sebagai sarana mendorong program yang kreatif. Belakangan ini, Kantor Layanan Lazismu Masjid Al-Ikhlas, Karangtawang, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas membuat proyek percontohan.
Melalui konsep gerakan jamaah dakwah jamaah, Lazismu Pimpinan Derah Muhammadiyah Banyumas mewujudkan program pertanian berbasis masjid. Pada Rabu, 7 Maret 2018, dimulai penanaman bibit padi unggul bersama masyarakat Karangtawang.
Dengan didampingi Marketing Media Lazismu Banyumas, Habib Amrillah, kegiatan tandur dimulai pukul 06.00 WIB bersama puluhan jamaah. Mereka sangat antusias mengikuti proses tandur. Kearifan lokal dan keramahan masyarakat Karangtawang membuat suasana penanaman pagi itu menjadi ceria.
Menurut Habib, program tani bangkit ini bermula dari semangat para jamaah masjid Al-Ikhlas yang sudah memiliki kesadaran tinggi untuk berbagi dan berzakat. Terbukti dengan berhasil dikumpulkannya 1 Ton 268 kg gabah dari 51 jamaah yang membayar zakat pertanian. Mereka tidak hanya terdiri dari orang kaya saja, orang yang tidak punya sudah memiliki kesadaran tinggi untuk menunaikan zakat.
”Tujuan program pertanian ini sebagai penguatan jamaah untuk tetap kuat dan rapat dalam barisan berbagi kebaikan. Sehingga lurus dan rapat bukan sekadar ketika salat berjamaah, tetapi juga kuat dan kompak dalam bermasyarakat. Di sisi lain, program ini untuk mengentaskan kemiskinan dilingkungan sekitar,” kata Jarwan selaku Ketua Lazismu Masjid Al-Ikhlas.
Adanya inisiatif itu dari pengurus Kantor Layanan Lazismu Masjid Al-Ikhlas untuk membangun masyarakat berjamaah. Lazismu Banyumas menilai progam itu bisa jadi pilot project. Karena itu, melalui dukungannya diberikan bantuan untuk pembelian bibit padi unggul kepada 39 orang yang mengikuti program pertanian berbasis masjid.
Kegiatan penanaman padi dilaksanakan di lahan milik Bapak Salut yang berada di samping Masjid Al-Ikhlas,RT 03/03 Karangtawang. Sekilas tentang Kantor Layanan Lazismu Masjid Al-Ikhlas yang menjadi percontohan Lazismu Banyumas bahwa di sana spirit jamaah sudah terbangun ketika masjid itu mulai didirikan.
Masjid Al-Ikhlas dibangun dengan swadaya masyarakat yang dibantu Lazismu Banyumas dengan total biaya pembangunan 1,3 Milyar Rupiah. Semua program dan kegiatan masyarakat Karangtawang berbasis masjid. Mulai dari pengajian Iqro bagi orang tua, kepemudaan, ibu-ibu Aisyiah, peternakan, dan yang sekarang tengah dijalankan adalah program tani bangkit.
Mengingat pesan dari Ibnu Hasan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas bahwasanya indikator kemakmuran suatu ranting muhammadiyah adalah ketika adanya pengajian, masyarakat salat berjamaah, dan adanya Lazismu sebagai roda perekonomian.
Semoga dengan dimulainya program tani bangkit Lazismu Banyumas yang berbasis masjid dan gerakan jamaah dakwah jamaah Masjid Al-Ikhlas Wangon dapat menjadi pertumbuhan peradaban masyarakat yang baik.
Sehingga kesenjangan sosial di masyarakat bisa teratasi dengan gerakan di dalam dan di luar masjid. Sekaligus sebagai motivasi bagi seluruh masjid dan kantor layanan Lazismu di seluruh kabupaten Banyumas agar terus berinovasi membangun gerakan filantropi yang berkemajuan. (hb)

Purwokerto – LAZISMU. Dakwah membutuhkan dukungan semua pihak agar aktivitasnya berkelanjutan. Dakwah di pedesaan juga penting diperhatikan mengingat juru dakwah tugasnya bergantian. Agar berjalan efektif dakwah memerlukan kendaraan.
Di Desa Suro, Kecamatan Kalibagor, Lazismu Banyumas menyerahkan bantuan sepeda motor untuk sarana dakwah. Penyerahan diberikan langsung oleh Divisi Program Lazismu Banyumas, Fany Ariska kepada Pimpinan Ranting Muhammmadiyah Suro, Sabar Kasetiadi.
Satu unit sepeda motor telah diterima Ranting Suro dari penggalangan dana infak yang dilakukan Lazismu Banyumas beberapa waktu lalu. Hal itu atas permintaan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Suro yang membutuhkan kendaraan untuk sarana dakwah. Penyerahan dilakukan pada Kamis, 8 Maret 2018 di kantor Lazismu Banyumas jalan dr. Angka Nomor 1 Purwokerto.
Pimpinan Ranting Muhammadiyah Suro merupakan salah satu ranting yang aktif di Cabang Kalibagor. Desa Suro sendiri berada di pinggiran dan agak jauh dari pusat Kecamatan Kalibagor. Selain itu, kondisi masyarakatnya memang memerlukan pendampingan secara khusus.
Persoalan sosial menjadi dilema, pasalnya sikap keberagamaan warga yang muslim banyak berubah. Fakta itu membuat juru dakwah prihatin. Ranting Suro memiliki program pembinaan 15 Masjid dalam satu desa yang berpusat di Masjid Muhammad Al-Barokah. Ada pengajian ibu-ibu dan TPQ yang terus dihidupkan sebagai pusat kegiatan dakwah.
”Namun kendalanya mobilitas dakwah tidak mendukung, karena harus bergantian dengan kendaraan milik pengurus ranting,” ungkap Sabar Kasetiadi. Selain itu, ketika kendaraan sedang digunakan juru dakwah yang lian, aktivitas dakwah menjadi terhambat karena harus bergantian,” tambahnya.
Sebagai solusi, para donatur Lazismu Banyumas merealisasikan satu unit sepeda motor untuk mobilitas dakwah di desa tersebut. Semoga dengan bantuan sepeda motor ini dapat melancarkan aktivitas dakwah dan kegiatan keagamaan lainnya di Desa Suro sehingga masyarakat bersemangat untuk mengikuti kegiatan rutin. (hb)

Kulonprogo – LAZISMU. Sejak lahir, Syifa terlahir dengan normal. Tidak ada tanda-tanda yang tampak mencurigakan di tubuhnya. Namun, diusianya yang ke 6 bulan, di leher anak ini muncul benjolan kecil. Mengetahui hal itu, orangtua Syifa berkonsultasi ke dokter.
Saat itu belum diketahui adik ini sakit apa. Tiba waktunya setelah diperiksa secara medis Syifa dideteksi terkena Limfangioma, sejenis tumor jinak di bagian kepala dan leher yang paling sering ditemui pada anak-anak.
Gadis kecil ini bernama lengkap Hanna’ Asy Syifa’ Nariska Putri berusia 6 tahun. Anak ke empat dari Rinto Sulistyo ini harus menjalani pengobatan yang membutuhkan biaya besar. Bapak Rinto yang berprofesi penjual buku keliling ini harus mengeluarkan biaya perbulan Rp 2 juta untuk setiap kali kontrol anaknya.
Untuk kontrol ke rumah sakit saja membutuhkan waktu tidak sedikit saat perjalanan. Dari rumahnya, Pak Rinto mengendarai sepeda motor berboncengan bersama isteri dan Syifa dari Sindon RT 106/030, Hargorejo, Kokap, Kulonprogo menuju Salatiga.
Demikian cerita ini dikisahkan Susilowati dan Kasilah yang menangani kegiatan operasional Lazismu Kulon Progo, setelah bertemu Syifa dan orangtuanya pada 8 Maret 2018. Kasilah menambahkan, setiap selesai kontrol tidak boleh terkena air, maka ketika hujan harus sering berhenti untuk berteduh.
Agar penyakit ini tidak menjadi kanker, Syifa’ disuntik obat dengan biaya Rp 17 juta, ini baru dilakukan satu kali, padahal harus satu kali lagi suntikan. Hasl senada disampaikan Susilowati bahwa keadaan Syifa memerlukan pertolongan agar sel-sel yang sudah mati bida disedot cairannya.
Kebutuhan biaya yang sedemikian besar untuk pengobatan jadi kendala keluarganya. Orangtuanya masih harus menanggung kebutuhan anak-anak yang lain, sehingga keluarga ini mengalami kesulitan, beber Susilowati.
Kami mengajak sahabat Lazismu dan masyarakat untuk kembali berbagi meringankan beban saudara kita. Donasi bisa dilakukan melalaui nomor rekening berikut: BNI SYARIAH (Kode: 427) 1144 7744 40 a/n Lazismu Kulon Progo, BPD DIY SYARIAH: (Kode: 112) 801.211.016.053 dan melalui BMT ARAFAH: Jl. Sutijab 17 Driyan, Wates, Kulonprogo, Yogyakarta. (na)

Bangka – LAZISMU. Pada Ahad (11/03/2018) lalu, beberapa wilayah di Kecamatan Mentok mengalami peristiwa bencana Banjir. Atas kejadian itu, Lazismu Kabupaten Bangka menghubungi para muzaki untuk merespon bencana itu.
Saat dikonfirmasi, Umardani Sanjaya selaku Ketua LAZISMU Kabupaten Bangka membenarkan hal itu. Beliau menyampaikan dana yang terkumpul hanya cukup untuk 50 paket bantuan.
Lalu Lazismu memutuskan untuk membantu warga di sekitar sekolah.
Paket bantuan disalurkan kepada warga Muntok sebanyak 40 paket dan 10 paket untuk siswa/i SMK Muhammadiyah Muntok.
Paket bantuan diserahkan secara simbolis kepada Ibu Maria, selaku Kepala SD Muhammadiyah dan Bapak Dedi Sulaiman, selaku Kepala SMK Muhammadiyah Muntok, disaksikan oleh Bapak Sarbudiono, selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bangka Barat.
Dalam sambutannya Bapak Sarbudiono, menyampaikan ucapakan terima kasih kepada LAZISMU dan semua pihak yang sudah memberikan bantuan. Dia juga meminta kepada pihak sekolah untuk dapat menyalurkan bantuan tersebut kepada siswa/i yang terdampak banjir. (lb)

Semarang – LAZISMU. Dalam beberapa bulan terakhir ini, tepatnya sejak pertengahan bulan Februari 2018, telah terjadi tragedi pembantaian di kawasan Ghouta Timur, yang merupakan salah satu kota di Negara Damaskus. Pembantaian yang menewaskan ratusan manusia tak berdosa ini didasari oleh perbedaan ideologi antara rezim Assad dengan kelompok tertentu yang menetap di kawasan Ghouta Timur.
Dalam tragedi ini banyak anak kecil dan perempuan yang sebenarnya tak terlibat perbedaan ideologi kedua belak pihak yang berseteru ini justru menjadi korban pembantaian. Dan kebanyakan dari mereka adalah umat Islam. Dengan adanya tragedi ini, seharusnya dapat menampar umat Islam dalam menjalankan syariatnya. Banyaknya saudara muslim yang menjadi sasaran senjata dari rezim dzalim ini, seharusnya sudah cukup menyadarkan masyarakat Indonesia yang keberadaan penduduknya didominasi oleh orang Islam untuk menolong sesama. Apalagi sebagai seorang muslim yang memiliki dasar yang jelas, tidak seharusnya menutup mata terhadap tragedi tersebut.
Oleh karena itu, Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Haji Abdul Malik Karim Amrullah Universitas Negeri Semarang (PK IMM HAMKA Unnes) bersama beberapa kader IMM Kota Semarang menginisiasi untuk melakukan kajian keilmuan terkait tragedi di Ghouta Timur. Kajian keilmuan ini dilaksanakan di Masjid At Taqwa Kelurahan Patemon Kecamatan Gunungpati Kota Semarang pada 9 Maret 2018 pukul. 20.00 WIB, dan menghasilkan rumusan berupa perlunya dilakukan aksi selamatkan Ghouta dengan dasar kemanusiaan dan solidaritas sesama muslim.
Dan selanjutnya dilaksanakanlah aksi selamatkan Ghouta pada hari Ahad pagi 11 Maret 2018 Pkl. 7.00 WIB di kawasan Simpang Lima Kota Semarang. Aksi ini terdiri dari pembacaan puisi “Surat untuk Saudaraku dari Ghouta Timur” oleh IMMawati Dila, penggalangan dana, penjualan sticker dakwah, dan penyediaan pojok baca. Aksi yang berlangsung hingga Pkl. 9.00 WIB ini berjalan lancar karena disambut baik dan penuh antusias oleh masyarakat, yang ternyata memang kebanyakan masyarakat belum tahu tentang adanya tragedi di Ghouta.
Lelah keringat para kader IMM yang mengikuti aksi akhirnya membuahkan hasil. Alhamdulillah dari aksi selamatkan Ghouta tersebut terkumpul dana sejumlah Rp 633.100 melalui galang dana dan penjualan sticker dakwah. Dana ini untuk selanjutnya diserahkan ke Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Semarang untuk disalurkan ke masyarakat Ghouta Timur.
Keseluruhan tindakan yang dilakukan oleh kawan-kawan IMM tersebut, mulai dari kajian, pra aksi, aksi, dan pasca aksi, sesungguhnya merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan seorang mahasiswa dan pemuda muslim untuk menolong saudara seimannya. Apabila hal ini dapat dilakukan oleh seluruh umat Islam di dunia, justru akan sangat membantu saudara-saudara yang ada di Ghouta Timur sana. “Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri” terang salah satu aktivis IMM mengutip sebuah hadis. (ta/ab/ch)

