

Lhokseumawe – LAZISMU. Panti Asuhan dan anak-anak dalam Muhammadiyah tidak bisa dilepaskan dalam program pemberdayaan dan pendidikan. Termasuk peran penting lembaga amil zakat untuk mendukung keberadaannya untuk menyiapkan kapasitas anak-anak panti asuhan.
Karena itu, revitalisasi panti asuhan mendapat perhatian serius dari Lazismu. Hal itu, diwujudkan dengan meluncurkan program di Panti Asuhan Muhammadiyah Lhokseumawe, yang bekerjasama dengan Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Muhammadiyah.
Peluncuran program tersebut ditandai dengan pemotongan pita ruang belajar oleh Ketua Lazismu Pusat, Hilman Latief, di Panti Asuhan Muhammadiyah Lhokseumawe (18/3/2018). Ketua Lazismu Lhokseumawe, Farhan Zuhri, mengatakan, “Program yang diluncurkan hari ini bersifat pengembangan, baik pendidikan maupun keterampilan untuk masa depan anak-anak panti asuhan,” kata Farhan.
Program ini diberi nama CCI (Child Center Indonesia) yang sebelumnya telah di perkenalkan oleh Lazismu Pusat untuk mendukung revitalisasi panti asuhan atau anak jalanan, lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lhokseumawe, Sulaiman Ali, optimis dengan program CCI bersama Lazismu, ada upaya memberikan yang terbaik bagi Panti Asuhan Muhammadiyah Lhokseumawe. “Kelak ketika mereka telah keluar dari panti asuhan, mereka bisa berdaya meraih kesuksesan,” ungkapnya.
Sulaiman menambahkan melalui program ini juga, mereka akan dilatih cakap berbahasa asing terutama bahasa Arab dan Inggris. Kegiatan ini sebagai ikhtiar meningkatkan kapasitas diri serta menguatkan kemampuan. “Pola asuh yang baik bisa diberikan dengan menyiapkan ruang belajar dan perpustakaan sehingga ada komunikasi antara pendamping dan anak asuh,” tutupnya. (zh)

Jakarta – LAZISMU. Dalam gerakan zakat, fundraising berperan penting untuk membangun suatu program yang direncanakan agar program pemberdayaan dan penyaluran zakat berjalan optimal. Di samping itu, lembaga amil zakat juga harus berperan dalam melakukan kerja-kerja fundraising ketika bulan Ramadan dan hari raya kurban.
Semua itu memerlukan perencanaan fundraising yang matang. Termasuk efektifitas fundraising yang dijalankan oleh fundraiser sebagai ujung tombak. Karena itu, pendidikan dan pelatihan fundraising sangat dibutuhkan agar amil-amil zakat memiliki kecakapan dan wawasan tentang perkembangan dunia fundraising yang semakin berkembang di era digital.
Untuk mewujudkannya lembaga amil zakat nasional (Lazismu) menyelenggarakan workshop fundraising yang diikuti oleh Lazismu seluruh Indonesia. Tema Workshop itu bertajuk “Meraih Sukses Fundraising Ramadhan dan Kurban” yang berlangsung di Jakarta, Selasa-Rabu (20-21 Maret) 2018.
Para amil yang hadir sebagai peserta memiliki latarbelakang pengalaman yang berbeda-beda, begitu juga dengan perkembangan zakat di daerahnya masing-masing menjadi tantangan tersendiri.
Adapun narasumber yang mengisi workshop didatangkan dari Institute Fundraising Indonesia (IFI) sebagai mitra Lazismu. Di antaranya Hilman Latief Dirut Lazismu, Abdul Ghofur Dirut Mandiri Amal Insani, Arifin Purwakananta Deputi Baznas, dan Arlina F Saliman selaku Dirut IFI. Sementara Urip Budiarto, General Fundraising Dompet Dhuafa menambah semarak workshop dengan materinya yang menantang. Meski di hari pertama, tantangan digital fundraising disajikan lebih awal dengan menghadirkan Fahri Amirullah dari Kitabisa.com.
Fahri Amrillah, mengatakan kekuatan fundraising digital ada dalam kisah cerita yang kuat. Karena itu, diawal cerita harus cepat menggunggah orang yang membacanya. “Dengan begitu, orang akan melakukan donasi setekah membaca, karena langsung tersentuh,” paparnya.
Dalam kesempatan berbeda, Deputi Baznas, Arifin Purwakananta menuturkan, di era revolusi industri tahap 4.0, integrasi marketing dan fundraising harus seirama. Kekuatan sosial media adalah sarana untuk berdonasi. “Di dalamnya ada interaksi untuk mendorong pengguna sosial media agar berdonasi,” sambungnya.
Bagi Urip Budiarto, selain efektivitas fundraising, upaya melayani muzaki penting dilakukan. Menurutnya, komunikasi yang baik antara fundraising dan muzaki baik personal maupun korporat sangat menentukan untuk meraih simpati agar dapat tergerak untuk melakukan donasi.
Hal senada dikatakan Abdul Ghofur, hanya saja ia menekankan peran penting perencanaan marketing yang terukur. Sehingga target-target yang sudah direncanakan dapat dievaluasi, pungkasnya.
Di sesi terkahir, Arlina F. Saliman memberikan materi strategi membuka peluang kerjasama dengan korporasi. Untuk itu, menurut Arlina, amil yang juga seorang fundraising harus bisa memetakan korporasi-korporasi yang bisa punya peluang untuk diajak kerjasama.
“Harus ada lompatan strategi dan gagasan sehingga seorang fundraiser mampu melakukan komunikasi dengan korporasi dengan penuh percaya diri. Tidak mudah menyerah dan kecewa, karena harus bisa diperhitungkan,” tuturnya.
Para amil Lazismu ini, juga mendapat tugas dari Arlina untuk membuat sebuah simulasi program fundraising selama bulan Ramadan. Tujuan simulasi ini, untuk memberikan cara pandang baru bagaimana seorang fundraiser itu bekerja dengan penuh tantangan. (na)

Semarang – LAZISMU. Selasa, 20 Maret 2018, menjadi titik kebangkitan PT Surya Barokah Tour ( SUBA ) dalam kiprahnya melayani jamaah umroh dan haji plus. PT Surya Barokah adalah salah satu amal usaha PD. Muhammadiyah Kota Semarang yang berdiri setahun lalu, tepatnya Januari 2017. Sayap gerakan dakwah in berkonsentrasi di bidang pelayanan umroh dan haji plus yang didukung oleh Lazismu.
Pemberangkatan umroh Suba Tour dijadwalkan 1 kali dalam satu bulan. Hari ini memberangkatkan 26 orang jamaah dalam satu rombongan, yang terdiri dari 7 jamaah laki-laki dan 19 perempuan. Tepat pukul 08.45 wib, rombongan diberangkatkan dari bandara A. Yani, Semarang menuju Madinah melalui Kualalumpur, Malaysia. Direncanakan berangkat dari Malaysia besok Rabu pukul 15.00 dan diharapkan tiba di Madinah pukul 23.00 malam.
Rombongan jamaah umroh dipimpin oleh Ustadz Nur Kholis yang akan membimbing jamaah dalam prosesi ibadah umroh selama 14 hari ke depan. Dengan paket 14 hari tersebut jamaah mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan wisata ziarah ke Malaysia, Madinah dan Makkah.
Jamaah diberikan tempat penginapan yang istimewa, di hotel Mirage Assalam yang merupakan hotel berbintang 3 dan berada di ring 1 yang jaraknya sekitar 100 meter dari masjid Nabawi. Dan hotel Lou Lou di Makkah yang posisinya berdekatan dengan hotel Grand Zam Zam.
Nur Kholis berharap agar prosedur pemberangkatan jamaah umroh / haji ke depan lebih mudah, khususnya jika penerbangan dari Semarang langsung menuju ke kota Madinah / Makkah, Arab Saudi.
Sebagai penutup Nur Kholis menyampaikan terimakasih kepada seluruh jamaah, alumni, pimpinan persyarikatan dan masyarakat yang telah mendukung terlaksananya layanan umroh dan haji plus dengan baik. (cs)

Semarang – LAZISMU. Menjelang Ramadan, Lazismu Kota Semarang kembali memerhatikan masjid-masjid tempat jamaah salat tarawih dan tadarus. Sampai dengan Senin 19 Maret 2018 ada tiga agenda permintaan pengadaan mushaf Al-Qur’an dari tiga jamaah masjid berbeda, yang secara lisan kami terima, kata Hasan salah satu amil Lazismu.
Masing-masing meminta 10 mushaf per masjid. Ada yang meminta mushaf Al-Qur’an dengan terjemahnya, yang lain minta mushaf dengan huruf arab yang besar agar jamaah senior bisa membaca tanpa kesulitan.
Ini gambaran kecil dari kebutuhan keberadaan mushaf Al-Qur’an di masjid dan musala di Kota Semarang. Kesempatan berbagi ini tentu menjadi ladang amal bagi para muzaki untuk menyampaikan wakaf dalam bentuk mushaf Al-Qur’an untuk menunjang ibadah tadarus, terutama di bulan Ramadan nanti.
Pada Jum’at, 16 Maret 2018, Lazismu menerima wakaf Al-Qur’an dari kelompok pengajian ibu-ibu Bagian Rehab Medik RSUD Ketileng, yang diserahkan oleh dr. Zubaidi mewakili kelompok pengajian tersebut. Mushaf Al-Qur’an sejumlah 15 buah telah diterima dengan baik dan 10 diantaranya sudah diserahkan ke takmir masjid Al-Mukarromah di daerah Gayamsari, Semarang.
Jumlah tersebut tentunya belum mencukupi kebutuhan jamaah, Lazismu membuka kesempatan amal bagi para muzaki untuk berpartisipasi berupa zakat, infak, sedekah maupun wakaf dalam bentuk mushaf Al-Qur’an ini.
Lazismu menyampaikan terimakasih kepada segenap muzaki yang telah memberikan kepercayaannya melalui lembaga ini. Semoga berkah dan bermanfaat (cs)

Ini baju bakarnya. Kata Fauzi (25) tersenyum. Baju Bakar (Bakso Keju Bakar) buatan saya, tegasnya. Warga Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kudus ini menjadi salah satu pemuda yang beruntung. Ia memperoleh bantuan gerobak dan modal usaha dari Lazismu Kudus.
Ia tumpuan perekonomian keluarga, ayahnya sudah berpulang. Ibunya sedang tidak bekerja karena sudah tua. Sementara adiknya sedang menempuh pendidikan di Jakarta. Sebelumnya Fauzi bekerja di warung ayam geprek. Pengalaman bekerja yang diperolehnya diwujudkan dengan tekad untuk berwirausaha.
Lazismu Kudus menyambut baik impiannya untuk bisa memiliki usaha mandiri. Harapannya bisa membantu perekonomian keluarganya. Lalu ia menerima bantuan gerobak dari Lazismu yang di antar langsung oleh tim fundraising (21/3/2018). Direktur Lazismu Kudus, Nadhif mengatakan bantuan gerobak dan modal usaha tersebut untuk program pemberdayaan ekonomi. “Supaya Fauzi bisa usaha sendiri tanpa bekerja dengan ikut orang lain,” jelasnya.
Gerobak yang diterimanya untuk usaha jualan Baju Bakar. Lokasinya untuk berjualan di depan Universitas Muria Kudus. Melalui motto “Yang Muda Yang Berdaya” program ini bertujuan membangun etos kewirausahaan generasi muda dalam 3 ranah strategis.
Pertama, ranah kognitif yaitu membangun mental dan spirit kewirausahaan, kedua, ranah afektif berupa pengembangan skill dan manajerial usaha, dan terakhir ranah psikomotorik dalam bentuk kemampuan untuk mendirikan dan mengelola usaha.
Sobat zakat, kehadiran program ini adalah bentuk kepedulian atas tingginya angka pengangguran usia produktif. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya etos kewirausahaan. Lemahnya etos kewirausahaan akan berujung pada krisis kemandirian kaum muda.
Program ini didesain kedalam beberapa aktifitas program diantaranya; pendidikan dan pelatihan kewirausahaan, beasiswa kewirausahaan, pendampingan dan fasilitasi pendirian usaha serta pengguliran bantuan permodalan. Di mana, peserta program akan dididik dan didorong untuk mampu mendirikan usaha berbasis kreatifitas. (lk)

Hutan yang berada dalam pengawasan Perum Perhutani KPH Kediri, BKPH Pace, dan RPH Gedangklutuk yang secara bersama-sama dijaga oleh segenap pihak untuk kelestarian lingkungan hidup.
Program ini bertujuan untuk memberdayakan Pesanggem atau petani hutan yang berhimpun dalam LMDH Jaya Makmur di wilayah Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk.
Menurut Ketua MLH dan Penanggulangan Bencana PDM Nganjuk, Priyo Sunarji, bahwa warga Muhammadiyah sebagai insan organisasi dakwah Islam berkemajuan hendaknya berpartisipasi aktif dalam aksi nyata di bidang kelestarian lingkungan hidup.
Priyo menerangkan lokasi ini merupakan pemasok utama air bersih PDAM Kabupaten Nganjuk. Sudah tepat program ini karena perlu dijaga kelestariannya, jelasnya.
Tanaman jenis Aren sangat bagus untuk konservasi sumber air, biaya budidayanya relatif ekonomis dan mudah. Aren termasuk dalam kategori tanaman langka. Tapi banyak manfaatnya. Sedangkan untuk pemeliharaan tanaman akan dibina oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jatim khususnya UPT PHW VI Nganjuk. (ad/mj).

