

Misalnya di Karangtawang, Wangon, Kabupaten Banyumas, konsep gerakan jamaah dakwah jamaah dikemas dengan layanan berbasis masjid. Penggeraknya Lazismu dan Pimpimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setempat dengan memfasilitasi pelatihan managemen gerakan jamaah dakwah jamaah.
Pelatihan dilaksanakan di Kantor Layanan Lazismu Masjid Al-Ikhlas, Karang Tawang, Wangon yang beberapa waktu yang lalu ditunjuk sebagai Pilot Project Muhammadiyah Banyumas (25/3/2018).
Dua pekan lalu telah dilakukan program tani bangkit berbasis masjid. Kini, untuk memperkuat dan memahamkan konsepnya pelatihan dipusatkan di masjid daerah Karang Tawang Lor, Desa Banteran Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.
Direktur Pelaksana Lazismu Banyumas, Sabar Waluyo mengatakan pelatihan tersebut membahas tentang tata kelola gerakan jamaah dakwah jamaah. Lazismu menyampaikan perkembangan zakat terkini kepada jamaah. Materi Fikih Zakat juga diberikan sebagai bentuk motivasi kepada jamaah untuk menunaikan zakat.
“Salah satu hakikat gerakan jamaah dakwah jamaah adanya aktivitas penghimpunan dan pendayagunaan dana ZISKA yang berbasis masjid, sehingga gerakan zakat mampu menjadi penggerak perekonomian umat yang berbasis masjid,” jelasnya.
Acara ini dihadiri 50 jamaah masjid Al-Ikhas mulai dari bapak-bapak sampai ibu-ibu Aisyiah. Ketua PDM Banyumas, Ustadz Ibnu Hasan, menyampaikan pelatihan gerakan dan dakwah jamaah dengan materi pentingnya ruh dan urat nadi persyarikatan yang tak lain adalah kegiatan dakwah dan adanya Lazismu. “Kunci sukses dari gerakan jamaah dakwah jamaah berawal dari gerakan ibadah salat,” terang Ibnu Hasan.
Dalam pelatihan itu, sekaligus dibentuk Dewan Kemakmuran Masjid yang bertugas sebagai koordinator masyarakat yang bertanggung jawab untuk kehadiran jamaah di masjid. Tidak hanya itu, kordinator ini nantinya juga sebagai pelayan jamaah untuk menggali potensi pemberdayaan.
Masing-masing kordinator memegang 5 sampai dengan 7 jamaah agar rutin mengikuti kegiatan jamaah di masjid. Tujuan digelarnya pelatihan ini sebagai penguat proyek percontohan gerakan berbasis masjid dari Muhammadiyah Banyumas. Di samping bekal kepada para dewan kemakmuran masjid untuk memahami tentang fungsi pokok gerakan ini yaitu mengajak masyarakat untuk berjamaah.
Kekuatan jamaah merupakan ujung tombak, termasuk adanya aktivitas penghimpunan dan pengelolaan dana ZISKA. Diharapkan dalam jamaah tersebut gerakan ekonomi dan gerakan organisasi tumbuh dengan bertahap dan dinamis. Nilai penting komunitas jamaah seperti ini, juga akan terbentuk ketika sudah berada di luar masjid. Salah satunya dengan program pendayagunaan dana ZISKA oleh Lazismu yang berbasis masjid. (hb)






