Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

Lazismu-FK UI Gelar Program Peduli Kesehatan Skabies di Ponpes Daarul Ishlah

Jakarta
Selatan – LAZISMU
. Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah
Muhammadiyah (Lazismu) bekerjasama
dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) menyelenggarakan
Program Peduli Kesehatan Skabies di Ponpes Daarul Ishlah, Warung Buncit,
Jakarta Selatan, Sabtu (22/06/2019).

 

Kegiatan ini direncanakan dengan 4
kali pertemuan, yakni tanggal 22 Juni 2019, 29 Juni 2019, 20 Juli 2019, dan 17
Agustus 2019.

 

Program peduli kesehatan ini merupakan
bentuk penerapan dari program kesehatan Lazismu, yakni dalam rangka
pemberantasan skabies di pondok pesantren Daarul Ishlah, Warung Buncit, Jakarta
Selatan.

 

“Alhamdulillah kali ini, program ini implementasi
program kesehatan Lazismu. Terimakasih banyak dokter-dokter FK UI yang dipimpin
oleh Prof. Saleha, dan dr. Sandra. Kami mengucapkan dari Muhammadiyah terimakasih
banyak,” ucap M Saleh Farabi, Perwakilan Lazismu Pusat dalam sambutannya itu.

 

M Saleh Farabi yang kerap disapa Abi
itu, melanjutkan, semoga kerjasama ini dapat berjalan dengan baik, dan dapat
mewujudkan pesantren yang bebas penyakit skabies ini. “Mudah-mudahan kerjasama
ini berjalan lancar, dan kita dapat mewujudkan pesantren yang bebas skabies,
dan menjadi berkah buat kita semua. Kita doakan jug para dokter sukses karir dan
makin banyak amal ibadahnya,” tutup Abi dalam sambutannya di Aula pesantren Daarul
Ishlah, Sabtu (22/06).

 

Abi juga mengajak kepada seluruh santri-santri
untuk selalu menjalankan Sunnah Rasulullah SAW tentang hadist kebersihan adalah
sebagian dari iman.

 

Dalam kesempatan
itu, dr. Sandra Widati SpKK mensosialisasikan tentang penyakit skabies ini
mulai dari apa itu skabies, sampai proses pengobatannya.

 

Dokter dari FK UI,
dr. Sandra dalam presentasinya menjelaskan, penyakit skabies ini adalah penyakit
gatal-gatal yang sering menyerang orang-orang yang tinggal berkelompok, nama
lain dari skabies itu kudis.

 

Penyebabnya adalah kutu. Tidak keliahatan oleh mata dan menembus kulit, sangat gatal dan menular. Gejalanya tungau ini menggigit dan menggali terowongan di bawah kulit dan menimbulkan skabies (scabies) atau kudis.

Penyakit ini, dr. Sandra
melanjutkan, bertelur dan bisa sampai ribuan dalam waktu 7 hari. Pada saat itu
kulit bereaksi, akhirnya kita gatal dan menggaruk-garuk,
disitu ada tungau yang sedang bertelur.

 

Disela-sela
presentasinya, dr. Sandra memaparkan ciri-ciri orang yang terkena skabies
diantaranya, gatal nya terutama malam hari, karena tungou keluar dikulit malam
hari, itu ciri khasnya. Kedua, biasanya menyerang manusia secara berkelompok, misalnya
tinggal bersama-sama, tidur bersama-sama dalam satu ruangan besar, pemakaian
karpet bersama-sama itu sangat mudah untuk menular, karena pada malam hari tungau
akan keluar dan menempel di karpet, sarung, dan lain sebagainya.

 

Biasanya dimana
tempat gatalnya, pertama yang paling sering antara sela jari tangan, kedua
diketiak, ketiga sekitar pusar dan pinggang, keempat diatas siku bagian dalam,
lalu ditelapak kaki, kemudian di laki-laki paling banyak disekitar alam kelamin
pria; di buah zakar atau di batang kelamin.

 

Menurut dr.
Sandra, kurang lebih 70-80 % adik-adik yang kena skabies itu terkena di kelamin.
dr. Sandra juga mengingatkan tidak usah malu, akrena ini bukan sakit kelamin,
melainkan sakit gatal tadi (skabies).

 

Penularan skabies
ini, tambah dr. Sandra, yaitu dengan kontak langsung, misalnya main, bercanda,
lalu jangan saling pegang-pegangan dengan orang yang gatal, tidur menggunakan
sprei atau kasur yang sama, pake sarung ganti-gantian, pakaian tukar-tukaran yang
kalau temannya gatal, maka akan menular.

 

Cara pengobatannya,
jelas dr. Sandra, dengan berobat ke dokter, karena nanti akan diberikan obat
anti skabies, obat anti kutu skabies, obat gatal. Tidak bisa berobat satu
orang, jadi diobati semua yang berdekatan dengan kita misalnya, orang tinggal serumah
diobatinya semua.

 

Selain bersama-sama
juga dilakukan serentak waktunya dan bersama-sama orangnya. Setelah itu,
menjaga kebersihan diri dan mencuci pakaian secara khusus. Jadi kita memang
harus sering rajin mencuci kaki, tangan.

 

“Obatnya beda tidak
sama dengan obat gatal biasanya. Jadi nanti digunakan pada sore dan malam hari
setelah mandi, keringkan badan, setelah Isya dan diolehkan obatnya. Oleskan
obatnya ada dua cara, yang pertama, dioleskan obatnya ke seluruh tubuh termasuk
bagian yang tidak gatal tetap dioleskan, kedua,  bisa juga dioleskan hanya pada bintil-bintil
nya saja, tapi nanti dajarkan dengan mandi yang benar supaya kalau ada kutu yang
berjalan sekitar bintil-bintil tadi sudah terbilas oleh air.Yang penting lagi, harus
didiamkan selama 8 sampai 10 jam,” kata dr. Sandra.

 

Lalu, dr. Sandra juga
mengingatkan dan meminta komitmen kepada adik-adik santri agar tidak kambuh
lagi penyakit ini, dan tidak menularkan pada temannya, serta tidak menularkan
ke keluarga saat adik-adik pulang ke rumah masing-masing.

 

Terakhir, dalam presentasinya,
dr. Sandra menyampaikan solusi agar tidak kambuh lagi yaitu semua pakaian yang
terbuat dari kain, seperti sprei, sarung, bantal, handuk, baju, itu semua
direndam dengan air panas dengan suhu 50 derajat celsius selama 10 menit. Kemudian
di cuci seperti biasa dengan deterjen, dan setelah itu di jemur dibawah sinar
matahari.

“Karena kutunya
kecil tidak kelihatan oleh mata bisa masuk kesela-sela pakaian, semua harus
dibersihkan. Lalu, dijemur harus dibawah sinar matahari langsung. Jika memakai
laundry, maka minta laundry mesin cucinya itu menggunakan pengering,”
ungkapnya.

 

Dalam program pemberatasan penyakit skabies ini
bekerjasama dengan FK UI, yang dipimpin oleh Prof. Saleha. Tim dokter dari FK
UI yang bertugas yaitu Prof. Saleha Sungkar
, dr. Sandra Widati
SpKK
, dr. Sri Linuwih,
dr. Rahmaniar Desianti Kuraga, dr.
Lidwina A Lidwina Anissa
,
dr. Agung Muhammad Reza, dr.
Fadhli Aulia Mughni
, dr. Firman Parrol,
dr. Randy S. Nugraha, dr.
Joses Saputra
, dr. Mufqi Handaru Priyanto, dr.
Danny Surya
, dr. Sashia,
Fooan. (bp)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Penerimaan Santri Tahfizh Quran Lazismu Jadi Potensi Pemberdayaan Generasi Muda

Pekanbaru
– LAZISMU
. Dalam rangka penerimaan santri baru, pada kesempatan ini Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah (LAZISMU) Pekanbaru
menseleksi 27 calon santri Pondok Tahfizh Qur'an (TPQ) angkatan ketiga pada Rabu
(29 /5/2019), di kantor Lazismu Pekanbaru, Jalan Tuanku Tambusai No 72 M, Jadirejo,
Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau.

 

Agung
Pramuryantyo, Kepala Cabang Lazismu Pekanbaru mengatakan, jika penerimaan
santri angkatan ketiga dilakukan dengan beberapa tahapan dimulai dengan
administrasi, tes wawancara dan Al-Qur’an.

 

 “Tahapan seleksi yang dilakukan mulai dari
administrasi, tes wawancara, kemampuan membaca dan menghafal Al- Qur’an, serta
orientasi karantina santri selama 4 hari,” jelasnya.

 

Dari 27
calon santri yang mendaftar, hanya ada 10 calon santri yang akan diterima menjadi
santri PTQ putra Lazismu Pekanbaru.

 

Ia
berharap dengan adanya proses seleksi ini akan menghasilkan santri yang
berpotensi, dan berkomitmen untuk menjadi hafizh Qur’an.

 

Ia juga
menjelaskan bahwa program PTQ yang diinisiasi sejak 2015 memberikan potensi
pemberdayaan generasi muda yang berasal dari keluarga kurang mampu, seperti yang
tamatan SMA tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan karena
kendala biaya untuk dibina menjadi penghafal Al-Qur'an.
(bp)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Cegah Skabies, Lazismu-FK UI Bentuk Duta Santri Sehat Ponpes Daarul Ishlah

Jakarta
Selatan – LAZISMU
. Pada pagi itu, Sabtu (29/06) dimulai program
pemberatasan skabies di Ponpes Daarul Ishlah, Warung Buncit, Jakarta Selatan.

 

Santri
yang mengikuti kegiatan ini sekitar 183 santri. Begitu banyaknya santri yang
ikut hadir ini dapat dilihat melalui raut wajah santri-santi yang antusias
hadir untuk ikut pengobatan skabies.

 

Program Kesehatan Pemberantasan Skabies Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) ini adalah kegiatan kedua dari empat pertemuan. Hari ini, tepatnya, Sabtu (29/06) adalah pertemuan yang kedua.

 

Pada kali ini acara berlangsung
dengan dimulai sosialisasi mengenai skabies oleh tim dokter FK UI kepada 40
santri pilihan untuk dijadikan duta santri sehat.

 

Lalu, di waktu yang sama juga ada konsultasi
dan pengobatan skabies para santri Ponpes Daarul Ishlah dari tim dokter FK UI.

 

Prof Saleha, tim dokter FK UI
mengatakan, dari rangkaian pengobatan ini yang diagendakan selama 4 kali dan
pada hari ini (29/6/2106) untuk yang kedua kali. Diharapkan wabah skabies dapat
tertanggulangi.

 

Menurutnya, agar ada 40 santri yang
menjadi duta kesehatan di ponpes ini. Mereka dapat membantu mendeteksi
santri-santri lainnya yang terdampak skabies. Semoga ponpes ini bersih dari
wabah skabies dan santri dapat hidup sehat dilingkungan yang bersih.

 

Ihwal duta santri sehat itu, selain
mendeteksi yang terdampak skabies, kemudian, dapat melaporkan ke ustadz ponpes
Daarul Ishlah, lalu akan diteruskan ke dokter FK UI untuk ditindaklanjuti.

 

Program jangka panjangnya, diharapkan
duta santri sehat itu selepas dari ponpes dan menjadi ustadz, dapat mendeteksi gejala
dini skabies di masyarakat. (bp)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Mahasiswa PKL FEBI IAIN Pontianak dan Lazismu Sinergi Mengenai Zakat

Kalimantan
Barat – LAZISMU
. Mahasiswa
Praktik Kuliah Lapangan (PKL) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN
Pontianak bersama Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu)
Kalbar membuka stan di depan Aula Ki Bagus Hadi Kusuma STIK Muhammadiyah lantai
7 pada Sabtu (22/06/2019).

 

Kegiatan ini bertepatan dengan silaturahmi Idul Fitri warga dan simpatisan Muhammadiyah bersama Sutarmidji (Gubernur Kalbar), Hilman Latief (Ketua Lazismu PP Muhammadiyah), dan Pabali Musa (Ketua PW Muhammadiyah Kalbar).

 

Mahasiswa PKL tersebut berasal dari
jurusan Ekonomi Syariah semester enam. Mereka adalah Heri Setiawan, Juharis,
Kevin Sukarno, Muhammad Rahadi, Reza Peronika, dan Ita Purnama Sari.

 

Bersama pihak Lazismu, mereka
diedukasi tentang semua hal berkaitan dengan zakat, infak, sedekah. Dari mulai
survei penerima manfaat hingga penyaluran donasi di berbagai wilayah Pontianak
dan sekitarnya.

 

Pembukaan stan ini merupakan bagian
dari sosialisasi akan pentingnya zakat, infak, dan sedekah. Satu di antara
program sosialisasi tersebut ialah adanya kaleng tabungan infak. Kaleng ini
dijadikan sebagai wadah menyimpan uang yang kemudian disalurkan kepada orang
yang membutuhkan, utamanya 8 asnab dalam Islam yang patut dibantu.

 

Pengelolaan tabungan infak sendiri
dilaksanakan oleh pihak Lazismu, di mana setiap bulannya ditargetkan minimal
Rp20.000 kaleng tabungan akan dijemput di rumah donatur dan dikalkulasikan,
dihimpun sebagai dana untuk kemudian disalurkan kepada mustahik (penerima
manfaat).

 

Dari mahasiswa juga mendukung terkait
program-program maupun sosialisasi yang dilakukan, karena di lain sisi mereka
bisa sambil belajar lebih dekat lagi tentang lembaga zakat, yakni bagaimana
lembaga zakat mengelola dan mendistribusikan dana zakat yang ada.

 

Program ini banyak membantu
orang-orang yang kurang mampu. Pun berpotensi meningkatkan kesejahteraan
ekonomi keluarga. Selain ekonomi, program yang juga dikerahkan ialah
pendidikan, kesehatan, sosial kemanusiaan, serta keagamaan dan dakwah.

 

Tidak dipungkiri, zakat, infak, dan
sedekah memiliki nilai sosial tinggi yang diajarkan oleh Islam. Selain membantu
sesama, juga merupakan perintah agama yang patut digalakkan keberadaannya.
Sebab imbasnya memberikan keberkahan dalam harta. (bp)

 

(Sumber: TribunPontianak.co.id

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Berbagi Jumat Berkah Lazismu untuk 100 Pemulung TPA Basirih Banjarmasin

Banjarmasin
– LAZISMU
. Dengan semangat berlomba-lomba dalam kebaikan, pada kesempatan ini, Kantor Layanan Lazismu Al Ummah Banjarmasin berbagi kepada 100 pemulung yang berada di TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
Basirih Banjarmasin, Jum’at (28/06/2019).

 

Program
Jum’at berkah ini baru berjalan 4 bulan, terhenti saat Ramadhan. Namun, pada
bulan ini Alhamdulillah berjalan seperti biasa.

 

Dalam
kesempatan itu, bantuan berupa konsumtif (nasi dan air mineral). Lalu, juga
diberi amplop berisi uang bagi warga yang layak di berikan kepada pemulung yang
berada di TPA itu.

 

Miftah
Farih A,
Ketua
Kantor Layanan Lazismu Al Ummah mengatakan, cara penuntasan kefakiran adalah
ketika Lembaga Amil Zakat (LAZ) dapat berjalan sesuai pada manajemennya, dan
dapat meyakinkan para agniya.

 

“Tatkala
LAZ berjalan sesuai dengan manajemen sampai mampu menyadarkan dan meyakinkan
para agniya, Insya Allah penuntasan kefakiran mudah di atasi,” kata Miftah
Farih A.

 

Ia juga
mengajak kepada seluruh agniya untuk berzakat ke Lazismu. “Berzakatlah ke
Lazismu insyaa Allaah tepar sasaran,” ajaknya, saat dihubungi awak media
Lazismu, Selasa (2/07/2019) pagi.

 

Kegiatan
setiap hari jum,at (jum’at berkah) saat ini setiap jum,at pagi subuh mennyebarkan
100 paket makanan dan minuman, serta amplop itu di halaman masjid pada pukul
08.00 pagi, kemudian dilanjut ke TPA.

 

“Jadi
sekarang setiap jum’at pagi subuh nyebarin 100.di halaman masjid jam 08.00 pagi,
kemudian lanjut di TPA, nama programnya Jumat berkah,” ujarnya.

 

Program
ini sudah mulai 3 tahun yang lalu ini baru dibagikan di halaman masjid saja. Pada
tahun ini berjalan 4 bulan diperluas pembagiannya ke TPA.
(bp)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Wacana Zakat untuk PTM, PP Muhammadiyah Bahas Fikih Zakat Kontemporer

Yogyakarta
– LAZISMU
. Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah sukses
menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Fikih Zakat Kontemporer
pada hari Ahad (23/6/2019) bertempat di Hotel Tjokro Style Yogyakarta. Kegiatan
yang bekerjasama dengan Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan ini
dihadiri oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, anggota Majelis Tarjih,
Pimpinan Lazismu, dan beberapa akademisi lainnya.

 

Dalam
kesempatan itu, Prof. Yunahar Ilyas, perwakilan dari Pimpinan Pusat
Muhammadiyah memberikan sambutan sekaligus membuka acara FGD ini. Dalam
sambutannya Prof. Yunahar menyampaikan bahwa dalam beberapa kesempatan Lazismu
sering bercerita tentang munculnya permasalahan-permasalahan baru dalam zakat,
sehingga perlu penelaahan yang mendalam terkait masalah ini. Karenanya FGD ini
begitu penting, sebab untuk menjawab tantangan-tantangan paling mutakhir dalam
zakat kontemporer.

 

Kemudian, Prof.
Yunahar mengangkat satu permasalahan yang menjadi topik perdebatan di Majelis
Ulama Indonesia yaitu tentang zakat perusahaan. Menurutnya, ada satu pandangan
dari Prof. Didin Hafiduddin yang punya keinginan agar perusahaan-perusahaan
besar dikenai zakat. Akan tetapi pandangan tersebut ditentang oleh Prof. Amir
Syarifuddin yang menegaskan bahwa tidak ada perusahaan yang masuk neraka, yang
masuk neraka itu permilik perusahaannya. Artinya, bukan perusahaannya yang
harus membayar zakat, tetapi ashabu-nya, pemiliknya.

 

Beliau
menilai pendapat kedua pakar hukum Islam tersebut. Menurutnya, perbedaan
pandangan antara Prof. Didin dengan Prof. Amir terletak pada teks dan konteks.
Pandangan Prof. Amir yang menegaskan bahwa zakat hanya dikenai pada pemilik
perusahaan, sebab teks normatif dalam Al Qur’an dan Sunnah menunjuk orang (person),
bukan korporat. Sementara Prof. Didin yang menilai perusahaan wajib bayar zakat
didasarkan pada pertimbangan kemashlahatan yang lebih besar.

 

Lebih
jauh, menurut Prof. Yunahar, MUI akhirnya memutuskan perusahaan wajib membayar
zakat, sebab pendapatannya lebih untung. Secara umum pola pembayaran dan
penghitungan zakat perusahaan juga bisa dianggap sama dengan zakat perdagangan/trading,
begitu pun dengan kadar nisabnya setara dengan 85 gram emas.

 

Beliau
menambahkan bahwa kalau sekiranya zakat dibebankan pada pemilik perusahaan,
hampir kebanyakan dari mereka tidak menunaikan zakat. Tetapi, dengan
dibebankannya zakat pada perusahaan, biasanya mereka sepakat, ikhlas, dan tepat
waktu. Lebih-lebih zakat dari perusahaan keuntungannya bagi Baznas itu sangat
besar.

 

Jadi, apa
yang disampaikan Prof. Yunahar sebetulnya untuk melemparkan wacana agar
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) sama dengan perusahaan yaitu dikenai wajib
zakat setiap tahun. Menurutnya, Majelis Tarjih bisa saja mengeluarkan keputusan
dan ketentuan detailnya terkait Zakat PTM. Misalnya, membuat suatu rumusan
terkait tiap-tiap PTM yang tersebar di seluruh Indonesia dikenai zakat 2,5%
untuk setiap tahun. Kalau hal ini berjalan dengan baik, menurut Ketua PP
Muhammadiyah itu, Lazismu tinggal mengambil hasilnya, dan tidak perlu repot-repot
dengan berbagai persyaratan administratif.

(bp)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross