Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

Kontribusi Lazismu pada Buruh Tani yang Terlilit Utang

Pacitan – LAZISMU. Lazismu Pacitan bekerja total untuk keluarga Sujalil dan Katini. Mereka adalah buruh tani dari Dusun Gondangrejo, Desa Ketanggung, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Setelah membantu pengobatan anaknya, Adinda Dwi Chalista, bayi tujuh bulan yang menderita infeksi pencernaan, kini Lazismu yang menyelesaikan utangnya. Utang itu untuk biaya hidup selama menjaga anaknya yang dirawat di RSUD Ponorogo.

Sujalil meminjam uang kepada saudara dan tetangganya untuk keperluan itu. Jumlahnya mencapai Rp 6 juta.

Bagian Keuangan Lazismu Pacitan, Minhatul Hani’ah menjelaskan, bantuan membayar utang ini diberikan agar Sujalil bisa fokus merawat anaknya. “Tidak lagi terbebani pikiran utang kepada tetangganya,” ujarnya.

Sementara Rebo, saudara Sujalil yang juga ketua RW dusun itu bersyukur atas semua bantuan yang total ini. “Saya tidak mengira dibantu sampai sejauh ini,” kata Rebo yang rumahnya bersebelahan dengan Sujalil. Mewakili keluarga, ia melanjutkan, mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Pacitan.

Kini, Adinda sudah keluar dari rumah sakit. Biaya opname Rp 6,5 juta ditanggung Lazismu. Tapi Adinda masih harus kontrol beberapa kali ke RSUD dr Harjono Ponorogo. Tim Lazismu-MDMC yang antar jemput dan mendampingi selama rawat jalan.

“Sudah kontrol sekali hari Senin (24/6/2019) dan akan diantar lagi setelah obatnya habis, Senin depan (8/7/2019),” kata Musthofa Ali Fahmi, koordinator tim.

MDMC dan Lazismu, pada kali ini mengarahkan perhatiannya ke Kecamatan Sudimoro tempat tinggal keluarga Sujalil ini. Sebab di sini beberapa orang terkena Hepatitis A. (bp)

(Sumber: Pwmu.co

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Refleksi 17 Tahun Lazismu: Mengarungi Samudera Zakat

Oleh: Hilman Latief, M.A., Ph.D*

4 Juli 2002 silam, Muhammadiyah telah membuat sebuah keputusan besar dan strategis. Adalah Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengesahkan berdirinya Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah atau yang saat ini dikenal Lazismu. Beberapa episode sejarah juga telah dilewati.

Pada awal berdirinya, Lazismu dipimpin oleh inisiatornya, Dr. Din Syamsuddin. Periode ini saya sebut sebagai periode perintisan, sebuah periode dimana Lazismu mulai memperkenalkan dirinya kepada masyarakat umum. Targetnya waktu itu sederhana saja. Bagaimana Lazismu bisa dikenal orang dan dapat menarik perhatian kelas menengah Muslim yang memiliki simpati dan empati kepada gerakan persyarikatan Muhammadiyah, dan mendukungnya melalui zakat dan shadaqah. Lazismu bertugas mendekati donatur besar di kalangan simpatisan Muhammadiyah di Ibu Kota.

Selain itu, tugas berat justru juga ada di dalam persyarikatan, yaitu bagaimana memperkenalkan Lazismu kepada warga Persyarikatan Muhammadiyah sendiri dan bahkan kepada pimpinan Muhammadiyah. Dalam kurun beberapa tahun, Dr. Din Syamsuddin berhasil membangun kepercayaan diri persyarikatan Muhammadiyah bahwa Lazismu mampu menjadi salah satu Lembaga Amil Zakat Nasional yang kontribusinya kepada masyarakat semakin kuat. Pada periode beliau pula Lazismu mendapatkan pengesahan dari Kementerian Agama RI.

Periode berikutnya, Drs. Hajriyanto Y. Thohari, M.A., yang juga sebagai co-founder (pendiri) Lazismu, diserahi amanah mengelola Lazismu. Peiode ini adalah periode pengembangan dan perluasan jejaring. Muhammadiyah adalah organisasi yang berkembang dengan dua model sekaligus: top down dan bottom up. Inisiatif dari bawah (bottom up) sama kuatnya, dan bahkan dalam konteks tertentu, lebih kuat dari pada top down. Banyak lembaga amil yang ada di bawah Muhammadiyah yang perlahan-lahan menyesuaikan diri sesuai regulasi. Penggunaan istilah yang beragam, mulai berubah dan pimpinan di daerah mulai melakukan penyeragaman, berganti baju menjadi Lazismu. Secara bottom up lembaga amil berdiri dimana-mana, dan secara top down penyesuaian dilakukan.

Kini, Lazismu telah memasuki usianya yang tambah matang. Jika dihitung-hitung ternyata sudah 17 tahun. Sebuah usia remaja yang sedang semangat-semangatnya dan punya banyak keinginan. Sebagaimana biasanya, usia remaja adalah usia yang perilaku narsisnya cukup tinggi, meski kadang kedewasaanya masih perlu didampingi. Usia remaja adalah usia dimana seseorang mungkin banyak inovasi dan keinginan, tapi kadang belum dapat sistematis dalam menentukan langkah dan strategi.

Begitu pula Lazismu, di usia 17 tahun ini jumlah kantor layanannya ada di 29 provinsi, dan 19 provinsi diantaranya sudah memenuhi persyaratan dan standar yang ditetapkan Lazismu Pusat, sisanya masih berjuang mendapatkan dukungan serius pimpinannya, atau berjuang mengalahkan sikap malas-malasan (gaya remaja).

Dalam usia remaja, ada anak yang bisa dan gampang diatur dan diarahkan, tidak sedikit yang semaunya sendiri dan bahkan susah diajak kerjasama. Bila “dikerasin”, ia akan lari atau “mutung”, sementara bila “disabarin” ia makin menjadi.

Begitu pula dengan Lazismu, yang jumlah kantor layanannya sudah ratusan. Ada kantor yang mudah diatur dan mampu cepat menyesuaikan diri dengan regulasi, ada juga Lazismu yang sulit atau bahkan tidak mau berubah karena yang mereka tahu bahwa mengelola zakat itu “gak perlu serius-serius amat”.

Memasuki Kedewasaannya

Saya yakin, semua bisa diperbaiki. Di usianya yang ke 17 ini, Lazismu sudah menyadari bahwa memasuki tahapan dewasa tinggal selangkah lagi. Orang yang beranjak dewasa adalah orang yang terus belajar menata diri, mau mencari tahu, mau mengoreksi diri, mau memperbaiki, dan selalu berusaha menjadi yang terbaik. Sebagai lembaga yang beranjak dewasa, Lazismu pun harus semakin sadar dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya, serta memahami segala kekurangannya.

Semakin dewasa, sebuah lembaga akan dan harus punya target. Apapun itu. Ia tidak bisa berjalan tanpa arah, tanpa pedoman dan panduan. Lazismu bersyukur sudah bisa merumuskan Renstranya sampai 2030, dan capaian apa yang diinginkan secara kelembagaan, perlima tahun.  Semakin dewasa juga harus semakin terbuka, mau bekerja sama dengan banyak pihak dan mau memperbanyak teman dan jaringan yang dapat bersinergi mengembangkan diri dan potensi yang dimiliki.

Yang harus disadari adalah bahwa tidak ada sebuah keberhasilan dalam proses yang instan. Semua perlu kerja keras, pembagian kerja, kerjasama dan sama-sama kerja.

Apakah Lazismu yang beranjak dewasa ini masih perlu dukungan? Tentu saja. Lazismu masih perlu dukungan dari banyak pihak dalam mewujudkan mimpi-mimpinya.

Orang yang beranjak dewasa memang diharapkan bisa mandiri. Tetapi bukan berarti dibiarkan.  Seorang remaja yang beranjak dewasa pun masih perlu saran, dan masukan, serta dukungan dari orang tuanya. Dukungan itu dapat berupa materil dan immaterial, fisik maupun non fisik. Orang tua memiliki harapan buat anaknya, dan harapan itu harus disampaikan dengan baik, dan dukungan yang diberikan juga diberikan dengan serius agar anaknya dapat mengembangkan diri.

Saya sebagai Ketua Lazismu sangat bersyukur bahwa Pimpinan Muhammadiyah di tingkat Pusat, dan beberapa di tingkat Wilayah dan Daerah memberikan dukungan yang kuat untuk Lazismu sebagai satu-satunya Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah. Tapi, saya juga masih melihat di beberapa provinsi dan kota/kabupaten dimana Pimpinan Muhammadiyah belum terlalu serius mendukung kehadiran Lazismu. Beberapa wilayah/daerah belum mengajukan kepengurusan Lazismu, ada yang sudah dibentuk lembaganya, kantornya tidak disediakan dan fasilitas pendukung lainnya juga masih belum bisa diharapkan.

Kalau sudah begitu, jangankan memberikan target capaian terhadap lembaga yang dibentuknya, menyapa (mengordinasikan) pun enggan.  Logikanya begini, bagaimana donatur mau menyumbang dana besar kalau kantor Lazismunya tidak ada, kalau kantornya berada “dipojokan” gedung. Bagaimana seorang donatur mau datang nyaman berkonsultasi tentang zakat bila kantornya “kumuh”. Harus diingat, orang datang ke Lazismu, termasuk donatur, punya harapan dan kepercayaan, dan bukan karena belas kasihan. Itulah tantangan saat ini.

Di balik itu semua, ada banyak kabar baiknya dari Lazismu memasuki usianya yang ke 17 tahun ini. Para amil Lazismu semakin percaya diri dan paham akan tujuan lembaganya. Kegiatannya marak dimana-mana, di desa, tengah kota, sampai daerah terpencil. Layanan kesehatan dengan meggandeng dokter dan perawat meramaikan banyak kegiatan Lazismu. Armada Lazismu berseliweran menebar kebaikan.  Ribuan anak sudah mendapatkan bantuan beasiswa dan keperluan sekolah. Ribuan mahasiswa terbantu membiayai dan menyelesaikan kuliahnya. Kegiatan kemanusiaan juga terus berjalan. Kegiatan dakwah juga berkembang.  Beberapa program Lazismu di berbagai tempat juga semakin canggih dan unik. Kegiatan di tingkat internasional juga kelihatan lebih kasat. Tentu, semua itu dilakukan dengan menggandeng berbagai mitra sesama majelis dan lembaga lainnya yang ada di Muhammadiyah.

Yang lebih penting, Amil semakin paham tata kelola dan pentingnya kepercayaan. Mereka berkembang ke arah sikap yang profesional. Dan, banyak kantor layanan Lazismu yang sudah memasuki proses audit oleh Kantor Akuntan Publik.

Saya yakin semua masih jauh dari sempurna, tapi saya lebih yakin semua berjalan ke arah yang lebih baik.

Selamat berjuang para amil Lazismu dimanapun Anda berada. Mari kita arungi samudra zakat dengan penuh semangat, dan kita gerakkan Lazismu agar menjadi gelombang yang bisa melontarkan perubahan.

17 Tahun Lazismu, semakin luar biasa.

*Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Demi Memenuhi Kebutuhan Hidup, Kerja Keras Serabutan Keluarga Ini Jadi Perhatian Lazismu Kota Medan

Kota Medan – LAZISMU. Bapak Surya Wardana tinggal di Jalan Denai, gang Buntu. Beliau memiliki 3 orang anak dan satu istri, Dengan kondisi rumah rumah sewa, Surya bekerja serabutan dengan penghasilan per bulan kurang lebih Rp.900.000,00. Untuk menghidupi ketiga anaknya tersebut, beliau bersama dengan istrinya mengerjakan pekerjaan apapun yang bisa dikerjakan untuk mencari pundi-pundi rezeki. 
Alhamdulilah, merespons itu, Lazismu Kota Medan menyalurkan bantuan usaha jeruk peras untuk Surya. Selasa (23/7/2019). Bantuan yang diberikan kepada Surya berupa gerobak, staling buah, kursi jualan, alat jeruk peras, termos es, palu, uang tunai dan beberapa kebutuhan lainnya. 
Ibu Elida Hapni, Istri Surya mengungkapkan kesyukurannya karena telah mendapatkan bantuan usaha jual jeruk peras dari Lazismu. Ia juga mengucapkan, terimakasih kepada Lazismu atas bantuan ini. “Terima kasih kepada Lazismu yang telah memberikan saya bantuan kepada kami, sebelumnya saya berjualan juga dengan keuntungan bagi dua, dan sekarang saya dapat modal dan kebutuhan untuk jualan jeruk peras sendiri. Mudah-mudahan dengan diberikan bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan keluarga kami dan bisa memperlancar biaya sekolah anak-anak kami,” ungkapnya. 
Sementara Yudha Pratama, salah satu Amil Lazismu Kota Medan menuturkan, pihaknya sudah menjalani penyaluran program 1000 UMKM berupa pemberian modal usaha kepada ibu Elida. 
“Lazismu Kota Medan hari ini telah melaksanakan pentasyarufan penyaluran program 1000 UMKM, dengan kita berikan modal usaha ibu Elida (istri Pak Surya) yang hari ini beliau telah menerima usaha jeruk peras dari Lazismu Kota Medan.
“Dan mudah-mudahan dengan usaha yang diberikan Lazismu Kota Medan akan berbuah manfaat, keberkahan dan menaikkan ekonomi dari ibu Elida (istri Pak Surya). Mudah-mudahan dapat bermanfaat dan dapat dirasakan oleh banyak Mustahik yang ada di Kota Medan,” lanjutnya.
Adanya program 1000 UMKM ini diharapkan mampu merubah sedikit demi sedikit masyarakat Kota Medan yang berada dibawah garis kemiskinan tetapi memiliki semangat untuk merubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. (bp)
SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Ajaran Baru Sekolah, Lazismu Beri Bantuan SPP ke Anak Yatim dan Dhuafa

Tulungagung – LAZISMU. Memasuki tahun ajaran baru, Lazismu Tulungagung memberikan bantuan pembayaran SPP kepada anak yatim dan dhuafa di lingkup sekolah Muhammadiyah.

Pada kesempatan itu, bantuan SPP Lazismu diberikan pada siswa SMP Muhammadiyah 1 Tulungagung, Senin (22/7/2019).

"Ada 5 TK ABA, 1 SD Muhammadiyah, 1 SD Aisyiyah dan 1 SMP Muhammadiyah yang 2 siswanya mendapatkan bantuan SPP selama 6 bulan dari Lazismu" Demikian kata Abdul Jalil kepada Lazismu.

Ketua Pengurus Lazismu Tulungagung ini mengatakan, program bantuan ini bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tulungagung dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Tulungagung. Adapun besaran bantuan bervariatif mulai dari 500.000 sampai 900.000. "Ini adalah amanah dari donatur Lazismu, jadi harus kami tunaikan. Dan terimakasih donatur yang telah mempercayakan donasinya melalui Lazismu," katanya.

Sementara itu, Mujtahid, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Pagersari Kalidawir mengucapkan Alhamdulillah dan berterimakasih kepada Lazismu.

 "Alhamdulillah dan terimakasih kepada Lazismu beserta donaturnya, semoga bantuan ini bisa menambah semangat siswa dalam belajarnya," ucapnya. (bp)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Ini Dia, 5 Target Baksoskes Idul Qurban Lazismu Kota Surabaya

Surabaya – LAZISMU. Dalam rangka Idul Adha 1440 H / 2019 M Lazismu Kota Surabaya sebagaimana tahun-tahun sebelumnya akan menyelenggarakan Bakti Sosial (Baksos) Kesehatan Idul Qurban. Pada kali ini, bekerjasama dengan RS Muhammadiyah Surabaya, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gayungan, serta JTV. 

Kegiatan Baksoskes akan dilaksanakan pada Ahad, 11 Agustus 2019 di Panti Asuhan-Pesantren Muhammadiyah Gayungan, Masjid Al-Muttaqin Gayungan, kerjasama dengan PCM Gayungan dan RS PKU Muhammadiyah Surabaya, serta kegiatan bakti sosial di Muhammadiyah Training Centre Wonosalam Jombang.

Adapun agendanya ialah Pertama, Penyembelihan dan Pembagian Daging Qurban. Kedua, Pembagian 4 Unit Kursi Roda kepada Sahabat Disabilitas, Ketiga. Pengobatan Gratis kepada 100 orang Warga Dhuafa. Keempat. Pemberian 3 Sepeda Pancal untuk Dhuafa Rentan Putus Sekolah. Kelima. Pemberian 15 School Kit pada 15 Anak Yatim.

Ketua Lazismu Kota Surabaya, Sunarko mengajak segenap para dermawan muslim berpartisipasi mensukseskan kegiatan tersebut.

“Sehubungan dengan kegiatan diatas kami menjak para dermawan Muslim untuk berpartisipasi demi suksesnya kegiatan di maksud,” ajak Sunarko.

Program Qurban untuk Kemanusiaan dalam praktiknya juga diperuntukkan untuk daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) yang akan diberikan kepada dhuafa, Selain itu, ada Qurban bencana dalam bentuk Rendang dan Kornet.

Menurut Sunarko, Qurban adalah perwujudan syukur, bukti cinta dan taqwa kepada Allah SWT. “Semoga diterima Allah SWT. Aamiin,” ucapnya.

Sebagaimana yang terdapat dalam Al Qur’an, Surat Al-Ma’idah Ayat 27, 

 ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ 

Artinya: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".

Bagi segenap warga muslim yang ingin berqurban dapat transfer ke rekening Qurban LAZISMU SuKo Bank Muamalat: 77250 4 01 00 0 00000 an. Qurban LAZISMU Kota Surabaya atau BNI Syariah: 8800188880 a.n. Lazis Muhammadiyah Surabaya. (bp)

(Sumber: Lazismusby.com

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Kursi Roda Lazismu untuk Sahabat Disabilitas

Surabaya – LAZISMU. Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Kota Surabaya melaksanakan pentasyarufan kursi roda di ruang Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, Ahad (21/7/2019).

Ketua Lazismu Kota Surabaya, Sunarko, mengatakan, puji syukur kepada Allah hari ini kita bertemu di tempat yang mulia ini dalam keadaan sehat wal'afiat.

"Bapak Ibu sehat semua ya?," tanya Sunarko.

"Sehat Pak," jawab seluruh penerima bantuan itu.

Sehat itu, sambung dia, sangat mahal harganya, maka kita harus mengaplikasikan dalam bentuk ibadah kepada Allah.

"Alhamdulillah, Hari ini kami bisa mentasyarufkan 5 kursi roda kepada sahabat disabilitas. Kelima penerima tersebut adalah Bapak Karjono dengan alamat Platuk Donomulyo Kenjeran Surabaya,” ucapnya.

"Bapak Suginanto dengan alamat Kalijudan Surabaya, Bapak Subaki Kebraon Surabaya, Bapak Djuwon Jatis Tengah dan Ibu Sulikah dengan alamat Tambak Asri Surabaya," lanjutnya.

Masih kata Dia, pentasyarufan kursi roda secara simbolis diberikan pada hari ini. "Kursi Roda itu nanti akan diantarkan oleh petugas Lazismu kerumah masing-masing dan seluruh biaya ditanggung Lazismu," jelas Sunarko.

"Semoga bantuan kursi roda ini bisa bermanfaat bagi yang bersangkutan dan para donatur senang dan bahagia,” ucapnya.

"Bagi donatur atau pembaca bisa menyalurkan bantuan ZISnya melalui BANK SYARIAH MANDIRI 99398 2 01 00 0 00000 A/n.Infaq LAZISMU kota Surabaya dan BANK MUAMALAT 76640 2 01 00 0 00000 A/n.Infaq LAZISMU Kota Surabaya," pungkasnya. (bp)

(Sumber: Lazismusby.com

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross