Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

Sasar Distribusi Kurban di Kawasan Terpencil, Kolaborasi Dakwah Sosial Tak Boleh Getas

Semarang – LAZISMU. Pada umumnya penyembelihan
hewan kurban dilaksanakan di hari pertama Idul Adha, namun dalam tata cara
berkurban juga diperbolehkan dilaksanakan di hari tasyrik, tiga hari setelah Idul
Adha (11 - 13 Dzulhijjah).

 

Bagi
Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional, waktu-waktu penyembelihan tersebut
merupakan momen penting dengan berkaca pada program distribusi Qurban Untuk
Kemanusiaan yang disesuaikan dengan sasaran target distribusinya. Seperti
dilakukan Lazismu Jateng menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban di tengah
hari tasyrik, bertepatan dengan hari, Selasa, 13 Agustus 2019.

 

Lazismu
menggandeng beberapa daerah terdekat di kabupaten Semarang. Lokasi yang penyembelihannya
sebagai tempat dilaksanakan penyaluran hewan kurban. Kali ini, lokasinya di
kawasan kantong-kantong kemiskinan.

 

Kampung
Gading, Getasan, Kabupaten Semarang menjadi titik distribusi kurban. Bertempat
di musala kampung yang berada di tengah pedesaan dengan suasana sejuk yang
masih kental, karena memang desa Getasan berada di lereng gunung Merbabu yang
sudah banyak dikenal itu.

 

Beberapa
daerah yang berpartisipasi antara lain, Kabupaten Semarang sebagai tuan rumah,
Kota Semarang, Kota Salatiga dan Kabupaten Magelang sebagai pendukung acara
tersebut.

 

Dalam
acara pembukaan, Alwi Mashuri selaku Direktur Eksekutif memberikan sambutan,
yang diikuti sambutan Kepala Desa Getasan, PDM Kabupaten Semarang, dan diakhiri
dengan pengajian oleh Kyai Lanang dari Temanggung.

 

Disela
seremonial itu, Lazismu Jateng memberikan bantuan pada 50 siswa sekolah di kampung
itu berupa paket peralatan sekolah (School
Kit
) dan diberikan secara simbolis kepada 5 siswa yang hadir. Dalam kesempatan
itu juga dibagikan 150 paket sembako yang berasal dari iuran bersama beberapa
daerah yang berpartisipasi.

 

Dalam
sambutannya, Alwi Mashuri menyampaikan, tentang nilai manfaat zakat, infak dan
sedekah. Hasil penghimpunannya untuk program pemberdayaan masyarakat berbasis
kegiatan sosial-keagamaan dapat diwujudkan. Di Getasan misalnya, Lazismu
menyalurkan manfaat ibadah kurban untuk syiar dakwah. Alwi menilai, dengan
melibatkan banyak pihak yang berkepentingan ada hikmah untuk menguatkan
solidaritas sosial.

 

Lazismu
Kota Semarang yang mendukung acara ini berkontribusi dengan menyerahkan 2 ekor
sapi yang diperoleh dari KL RS. Roemani dan KL PCM Ngaliyan Kota Semarang. Ketua
PDM Kota Semarang yang juga Pembina Lazismu, Yusuf Hidayat menyampaikan, pesan kebersamaan
akan menumbuhkan kekuatan baru dan semangat dakwah yang baru.

 

“Hal
ini penting untuk melaksanakan dakwah sehingga menjangkau daerah yang jauh agar
permasalahan sosial masyarakat bisa terpecahkan,” katanya. Ke depan harus
dikembangkan lebih besar lagi melibatkan semua lembaga di internal organisasi dakwah
pencerahan agar tidak getas (rapuh), sambung
Yusuf.

 

Begitu
pun dengan peran RS. Roemani yang melaksanakan bakti sosial pengobatan
cuma-cuma untuk masyarakat Getasan di hari miladnya. Sebanyak 100 paket obat
disediakan dengan menerjunkan 2 orang dokter, apoteker dan paramedis yang
diperkuat dengan satu tenaga dokter dari Lazismu.

 

Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Kabupaten Semarang, Dr. Saerozi menyampaikan terima kasih
kepada Lazismu Jateng dan segenap daerah yang terlibat. Dirinya berusaha
mengembangkan dakwah melalui cabang Muhammadiyah yang dibentuk di setiap
kecamatan termasuk Getasan yang belum lama berdiri.

 

“Permasalahan
sosial di masyarakat bisa ditangkap oleh semua komponen persyarikatan di
tingkat cabang dan bisa diselesaikan dengan kerjasama semua unsur persyarikatan
jika saling melengkapi untuk sama-sama kerja dalam dakwah sosial,” terangnya.

 

Ada
seratusan lebih warga yang hadir dalam acara ini yang antusias mengikuti sajian
rohani Kyai Lanang dari Temanggung digelar selama hampir dua jam. Bersamaan itu
juga dilayani pengobatan yang tempatnya bersebelahan dengan lokasi pengajian. Selesai
pengajian jamaah pulang membawa bingkisan berupa paket sembako.

 

Ada
satu hal menarik saat sebelum pengajian dimulai, ada warga dari kampong lain
yang ingin mengikuti pengajian. “Silakan saja semua warga boleh mengikuti,
cerita Indera selaku kordinator lapangan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah,
Getasan.

 

Dari
dua ekor sapi yang disembelih, Lazismu menghasilkan 260 paket daging segar, masing-masing
paket berisi ¾ kg daging ditambah jeroan dan tulang yang diberikan langsung kepada
penerima manfaat. Semua dibagikan secara merata, semua mendapat bagian,
demikian kata Indra. (cs)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

1500 Penerima Manfaat Daging Segar Kurban, Terima Bumbu Masak dari Lazismu

Lhokseumawe –
LAZISMU
.
Ratusan orang lebih berkumpul di Masjid Baiturrahman Kota Lhokseumawe. Masjid
di pusat kota yang pernah dijuluki “Petro Dolar” penuh sesak sebagai titik
utama penyembelihan hewan kurban yang di gelar Lazismu Lhokseumawe.

 

Suasana
tambah semarak, pasalnya kolaborasi panitia masjid dengan Lazismu di hari raya
kurban menyediakan bantuan minyak goreng dan bumbu masak yang mengundang
perhatian warga di empat kecamatan di kota transit itu.

 

Ketua
Lazismu Lhokseumawe, Farhan Zuhri Baihaqi, mengatakan, dari data yang terhimpun
di sini ada 38 ekor hewan kurban terdiri dari sapi sejumlah 21 ekor, dan kambing
sebanyak 17 ekor. Sedangkan penyalurannya memanfaatkan halaman masjid Taqwa
Muhammadiyah, Gampong Jawa Baru, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe (12/8/2019).

 

Zuhri membeberkan bahwa hewan kurban itu diperoleh sebagian besar dari jamaah Masjid Baiturrahman. Selain itu, ada dari masyarakat Kota Lhokseumawe yang meliputi empat kecamatan, antara lain kecamatan Banda Sakti, Muara Satu, Muara Dua dan Blang Mangat serta daerah terpencil di Aceh Utara, kata Farhan.

 

“Kali
ini pihaknya juga menyediakan bumbu yang dibagikan kepada masyarakat duafa atau
penerima manfaat,” pungkasnya. Di tahun lalu pihaknya hanya menyerahkan daging
kurban dan minyak goreng satu liter.

 

Total
penerima manfaat ada 1.500 orang, adapun pada Senin siang, yang didampingi Ramzy
selaku Eksekutif Lazizmu dan Usman Ahmad selaku Ketua Panitia penerima manfaat
antre dengan tertib untuk menerima daging segar kurban.  

 

“Adanya
penyembelihan hewan kurban ini diharapkan sebagian masyarakat di Lhokseumawe
dan Aceh Utara bisa menikmati daging kurban tersebut," jelas Farhan. (fz)

 

 

 

 

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Lazismu Sampaikan Amanah Pekurban di Myanmar, 15 Ekor Lembu di Tiga Desa

Myanmar – LAZISMU. Di tiga desa di Myanmar, pemukiman yang dihuni oleh warga Rohingya hidup berdampingan dengan warga yang beragama Budha. Desa-desa yang dihuni muslim Rohingya hampir sebagian warganya berprofesi sebagai petani. Sebagian lain beternak untuk menyambung hidup.

Nestapa warga muslim Rohingya adalah kisah pilu ketika mereka terusir dari wilayahnya. Sulit menggambarkan bagaimana hak-hak mereka dapat terpenuhi sebagai warga negara. Pemerintah Myanmar sendiri masih menggantungkan status kewarganegaraan para muslim Rohingya itu.

Belum lagi yang berada di pengungsian, gerak-gerik mereka diawasi untuk berkarya dalam mewarnai hidup. Nasib berbeda dengan warga muslim Rohingya di tiga desa itu yang masih ada dan memiliki ikatan keluarga yang terbebas dari konflik.

Kendati sama-sama menghadapi kondisi dalam tekanan pemerintah Myanmar, tiga desa seperti Nga Pwint Shay, Mai Zali Khong dan Thinganet, seluruh warganya masih bisa berekspresi walaupun sangat terbatas, kata Muhammad Dai Iskandar dari Lazismu yang didampingi Subhan salah seorang wartawan TVMU untuk menyalurkan daging kurban segar, pada hari raya Idul Adha.

Menurut dia, orang-orang muslim Rohingya, di ketiga desa ini masih bisa beribadah dan berkumpul. Hanya saja mereka dibatasi dalam berekspresi. “Di masjid pun pengeras suara juga dibatasi termasuk melengkapi sarana dan prasarana yang menopang kaum muslim Rohingya untuk beribadah,” katanya.

Dia menjelaskan, dalam banyak kisah, pemerintah Myanmar masih terus mengawasi aktivitas warga muslim Rohingya. Sungguh perjalanan yang menantang jika dilalui jalur darat karena harus ditempuh sejauh 48 jam. Alasan keamanan yang memilih Dai dan Subhan untuk menuju ke tiga desa tersebut dengan menggunakan jalur udara.  

Keberadaan Lazismu di Myanmar, selain melaksanakan kurban juga mengemban misi kemanusiaan. Di tahun-tahun sebelumnya juga dilakukan Lazismu bersama Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) di Cox’s Bazar Bangladesh.

Kabar misi kemanusiaan Lazismu di sana juga telah dikoordinasikan dengan PADI (Participatory Development Initiative), sebuah lembaga kemanusiaan yang berkolaborasi dengan Lazismu di Myanmar untuk pengadaan hewan lokal sebagai mitra lokal misi kemanusiaan. Nasharuddin selaku Ketua PADI, menjadi bagian penting suksesnya penyaluran hewan kurban di Myanmar.

Dai Iskandar mengatakan, ada 15 ekor lembu yang disiapkan. Rencana penyembelihan mengikuti arahan otoritas pemerintah setempat. Dalam sebuah informasi resmi, pemerintah Myanmar melarang bantuan hewan kurban untuk disembelih di kedutaan besar Indonesia di Myanmar.

Penyembelihan dilaksanakan di kampung-kampung tempat warga muslim Rohingya bermukim. Untuk penerima manfaat, menurut Dai, masing-masing desa berbeda meski setiap desa mendapat 5 ekor lembu.  

Di desa Nga Pwint Shay, ada 350 KK yang didata untuk penerima manfaat. Sedangkan desa Mai Zali Khong ada 600 KK dan desa Thinganet ada 400 KK.    Idul Adha, hari yang dinanti-nanti ini memberikan kebahagiaan. Di Thinganet sendiri dua madrasah sudah berdiri dan dua sekolah lagi sudah berdiri secara fisik.

Rencananya, Muhammadiyah Aid dan PADI akan membangun sekolah dan lokasi pemberdayaan. Diagendakan ada 6 sekolah akan akan segera diwujudkan untuk memfasilitasi anak-anak muslim Rohingya yang memerlukan akses pendidikan.

Salah seorang tokoh desa di Thinganet, mengatakan, keberadaan Lazismu di sini adalah kebahagiaan kami semuanya. Sehingga bisa mengadakan salat Idul Adha dan penyembelihan kurban secara lebih baik. Dia berharap kelak ada keberlanjutan program khususnya pemberdayaan berbasis masjid. (na)    

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Lazismu dan ‘Aisyiyah Surabaya Lakukan Pendampingan kepada Penderita TB

Surabaya – LAZISMU. Kiprah organisasi perempuan ‘Aisyiyah dalam gerakan dakwah dan pemberdayaan berbasis filantropi fokus pada membantu masyarakat dalam pencerahan, dan membantu masyarakat dari impitan kemiskinan. Salah satunya yang menjadi program nasional adalah penanggulangan Tuberculosis (TB) dalam pembangunan kesehatan di Indonesia dan pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) dalam penurunan angka penyebaran penyakit menular.

Seperti dilakukan PD ‘Aisyiyah Surabaya yang berkolaborasi dengan Lazismu pada Rabu, 28 Agustus 2019, saat melakukan kunjungan sekaligus bakti sosial kepada tiga warga penderita TB di Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan Surabaya, Jawa Timur.

Selain menyampaikan bantuan dana pengobatan dan bingkisan sembako bersama PD ‘Aisyiyah Surabaya, Lazismu yang diwakili Andul Hakim dan Warsono melakukan pendampingan agar ketiga penderita TB tersebut terus dapat menjaga kebersihan serta tidak lupa untuk tetap beribadah dan berdoa agar penyakit yang diderita segera pulih.

Rozali (48) salah satu penderita TB yang tinggal di gang sempit, di Krembangan Jaya Selatan 61 tinggal di rumah petak berukuran 3 x 3 meter. Rozali ternyata tinggal bersama Atiyah ibunya, serta tiga saudara kandungnya. As'ari (46 th) salah seorang adiknya bahkan tergolek di ruang pengab itu dalam kondisi tak berdaya akibat tumor prostat yang diderita.

Tidak hanya Rozali, menurut Ketua Pimpinana Daerah ‘Aisyiyah Alifah Hikmawati, ada penderita TB berikutnya, Musta'in (53) yang tinggal di Krembangan Jaya Utara Gang 7 turut dalam sasaran program ini. “Sejak di PHK dari perusahaan tempatnya bekerja, mantan satpam ini merasakan beratnya harus menanggung biaya pengobatan  intensif selama tiga tahun melalui BPJS mandiri,” ungkapnya.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                          Kondisi yang sama dialami Sri Wahyuni (21), seorang ibu muda yang tinggal di dekat bantaran samping rel kereta api Krembangan Jaya. Dalam kesempatan itu, Koordinator TB HIV Care 'Aisyiyah Siti
Maslamah mengatakan, berat badan wanita ini ternyata kurang dari 25 kg akibat penyakit yang diderita.

Sementara itu, Camat Krembangan, Agus Tjahyono dan Lurah Kemayoran, Hastiadi yang datang langsung ke lokasi bersama Lazismu dan PD Aisyiyah dan menerjunkan Kader TB Care 'Aisyiyah Kamsinah terus menyosialisasikan hidup sehat kepada warga agar terus menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Hastiadi berkomitmen akan membantu penderita TB berupa pengobatan gratis melalui program BPJS yang di tanggung pemerintah. (hk)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Jalan Berkerikil Sertifikasi Amil

Jakarta – LAZISMU. Pemberian
sertifikasi sejumlah pegiat gerakan zakat (amil)
terbilang penuh liku dan berkerikil. Berkhidmat di lembaga amil zakat bagi amil
memiliki kisah tersendiri tak semulus yang diduga. Tercatat 125 amil menerima
sertifikasi selepas uji kompetensi tingkat dasar. Lewat Forum Zakat (FOZ) para
amil dalam skala nasional saling bertemu. Di sinilah kisah berbagi ilmu dan
pengalaman mewujud dalam Sekolah Amil Indonesia.

 

Mereka
terdiri dari pengelola zakat baik, BAZ ataupun LAZ yang berada di Indonesia,
dalam penghimpun dan penyalur zakat. Acara serah terima sertifikasi amil bertempat
di Aula PP Muhammadiyah Jakarta (28/6/2019). Dihadiri oleh Nana Sudiana Sekjen
Forum Zakat, Fuad Nasar Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama
RI, Kunjung Masehat Ketua BNSP, dan Ani Murdiati Ketua Umum LSP Kuangan Syariah.

 

Dalam
sambutannya, Nana Sudiana Sekjen Forum Zakat, mengatakan, 125 amil sudah
dinyatakan kompeten sesuai keputusan BNSP yang terdiri dari 98 orang Amil
Dasar, 12 Ahli Amil dan 15 Asesor. Pencapaian ini merupakan buah dari
kolaborasi yang baik antara para pemangku kepentingan yang terlibat di antaranya
FOZ, LSP Keuangan Syariah, BNSP, Kemenag dan Kemenko PMK.  

 

Nana
menyeritakan, proses ini dimulai sejak 2016. Seiring perkembangan dunia zakat, sertifikasi
amil zakat dinilai penting maka Forum Zakat menginisiasinya bersama Lembaga
Sertifikasi Profesi Keuangan Syariah (LSP-KS) hingga tahap disahkannya Standar
Kompetensi Keahlian Khusus (SKKK) amil zakat oleh Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP). “Sekarang sudah 124 orang amil zakat yang mengikuti dan
tersertifikasi,” jelasnya.

 

Demikian
pentingnya serifikasi ini, FOZ berharap ikhtiar ini diperluas agar kompetensi
amil dapat ditingkatkan, sehingga lanjut Nana, ada asesor amil yang dapat
menguatkan amil-amil di daerah sesuai kompetensinya.

 

Dalam
kesempatan itu, Agus Edy Santoso, Direktur Kelembagaan dan HRD Lazismu,
mengatakan, langkah FOZ melalui Sekolah Amil Indonesia untuk menguatkan
kapasitas amil perlu diapresiasi. Mewakili Lazismu, saya mengucapkan terima
kasih atas terselenggaranya acara ini di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta.
“Peran amil sudah selayaknya memberikan yang terbaik kepada umat sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya dalam aturan yang berlaku,” paparnya.

 

Seperti
dituangkan dalam undang-undang zakat, maka amil, lanjut Edy senantiasa
memberikan yang terbaik dengan pemberdayaan, keadilan dan kesejahteraan.
Lembaga amil zakat dengan amil-amil yang kompeten akan memberikan dampak
khususnya kepada mustahik, muzaki, dan lainnya sebagai bentuk tanggung jawab
dan profesionalitas.     

 

Peningkatan
kompetensi amil sejalan dengan undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang
pengelolaan zakat, yang pada aras ini lembaga amil zakat harus memperkuat
kelembagaan yang ditopang dengan sumber daya amil yang memiliki kualitas, kompetensi,
dan amanah pada tugas dan tanggung jawabnya.

 

Sejauh
ini, FOZ telah menampilkan langkah nyata di antaranya: 1) Membentuk Lembaga
Sertifikasi Profesi Keuangan Syariah Bersama Masyarakat Ekonomi Syariah, 2)
Menyusun Standar Kompetensi Kerja Khusus Amil Zakat yang sudah mencapai tahap
akhir dengan BNSP RI untuk sertifikasi amil zakat, 3) Membentuk dan
mengaktivasi Sekolah Amil Indonesia di berbagai daerah di Indonesia sebagai
sarana belajar amil zakat.

 

Menurut
Ketua Umum Forum Zakat, Bambang Suherman, konsep dan gagasan sertifikasi sangat
strategis dan penting untuk dilaksanakan. Kemungkinan ada pergeseran tata
kelola ke pola pendekatan standarisasi melalui langkah sertifikasi. Termasuk
dalam bidang pengelolaan zakat.

 

“Sangat
mungkin negara membuat semacam persyaratan bagi lembaga zakat untuk menjamin
kualitas pengelolaan zakat di lembaga itu. Misalnya, minimal harus ada sekian
amil dasar, amil madya, dan amil ahli yang tersertifikasi BNSP. Jika tidak,
maka lembaga zakat bersangkutan tidak bisa mendapatkan legal operasionalnya.
Kami duga proyeksinya akan ke sana,” tuturnya.

 

Muhamad
Zubair dari BNSP dalam seminar di acara itu, mengungkapkan, layaknya lembaga
kementerian, perbankan, dan lainnya, sertifikasi penting untuk mendorong
keahlian agar profesi seseorang diakui. “Ini perlu didorong oleh seluruh elemen
masyarakat dan pemerintah, meski di Indonesia agak terlambat dibandingkan
negara lain,” pungkasnya. Jauh lebih penting, bekerja dengan baik dan sesuai
kaidah harus dimiliki oleh setiap profesi apapun sesuai keahliannya.

 

Pandangan
serupa disampaikan Ani Murdiati dari LSP Keuangan Syariah, bagi suatu profesi,
kualitas tidak lagi berdasarkan aktivitas harian, tapi kualitas seorang
karyawan dinilai dari hasilnya, bukan lagi performance
appraisal yang dilakukannya.

 

Dalam
paradigma modern, lanjut Ani, kualitas amil bisa dibuktikan dengan memberdayakan
mustahik dalam kehidupan yang lebih baik. Di sini konsep performance dalam arti kompetensinya dinilai melalui uji keahlian.
“Sertifikat hanya sebagian dari performance
seorang amil,” katanya. Namun secara global, jelas Ani, dapat menghasilkan
sesuatu yang berdampak baik pada lembaganya maupun di luar lembaganya dengan
kemampuan aliansinya. (na)

 

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

Filantropi Pendidikan, Melawan Keterbatasan di Pesisir Pulau Tenggelanga

Tolitoli – LAZISMU. Keindahan panorama
pulau-pulau di Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah, sulit
terbantahkan. Siapapun yang menyambangi destinasi pesisir pulau di Kota Cengkeh
ini, akan mengalirkan cerita-cerita inspiratif dari sisi wisata dan penduduk
lokalnya yang kaya akan potensi budaya lokalnya.

 

Tapi
tunggu dulu, ini baru ditelisik singkat dari sudut pandang destinasi wisata, di
balik itu semua ada sebuah pulau yang bernama Tenggelanga yang di dalamnya ada
penduduk di tengah desiran ombak. Untuk menuju ke pulau itu memerlukan waktu
tempuh 40 menit dari pelabuhan pulau Pulias dan pulau Bumbung.

 

Tinggal
memilih mau dari pulau yang mana menuju pulau tenggelanga. Ada transportasi
laut yang disediakan berupa perahu bermesin ketinting, mesin penggerak kecil
yang dihidupkan dengan cara menarik tali dengan kekuatan tangan.     

 

Di
penghujung Agustus, lembaga amil zakat nasional atau Lazismu, berkesempatan
menyambangi pulau Tenggelanga. Perahu berdaya tampung delapan orang dewasa
menyusuri ombak menuju destinasi pulau Tenggelanga. Sebuah pulau dengan
penduduk diperkirakan berjumlah 33 kepala keluarga (KK).

 

Terik
matahari yang panas tak menyurutkan para amil dari Lazismu Tolitoli. Desiran
ombak begitu kuat dirasakan, meski terasa sedikit oleng akibat terjangan ombak,
sema-sema (baca: penyeibang perahu) yang sudah pecah selalu menjaga penumpang dalam
kondisi seimbang di atas perahu. Rasa risau sirna dengan semangat berbagi untuk
menyantuni mereka yang membutuhkan.

 

Melalui
program pendidikan, kedatangan Lazismu di sana sebagai wujud perhatian untuk mamastikan
jika di pulau terluar, terpencil dan tertinggal itu siswa-siswi sekolah dasar
memiliki hak yang sama untuk memeroleh akses pendidikan.

 

 Arif Rahman selaku amil mengabarkan di pulau
itu ada satu unit sekolah dasar (SD). Di sekolah itulah Lazismu akan menyantuni
mereka dengan memberikan peralatan sekolah (school
kit
) kepada anak-anak yang tidak mampu yang berjumlah 22 orang.

 

School
Kit yang terdiri dari tas, buku serta pensil akan melengkapi keterbatasan
mereka. Di samping itu, Lazismu juga membuat kelas motivasi. “Kelas dengan
materi-materi inspiratif yang diberikan tanpa menafikan sisi pendidikan Islam,”
kata Rahman.

 

Guratan
tawa ceria memberikan dampak tak terkira bagi Lazismu yang hadir bersama
mereka. Beralaskan tanah pasir dan di bawah pohon dengan semilir angina laut terlukis
dari semangat anak negeri. Bukan berarti wajah polos mereka tak memiliki makna.
Mereka anak-anak pulau harapan bangsa. Pekik motivasi anak-anak pulau pecah menggema
mengaliri semangat berbagi untuk sesama.

 

Karena
itu, melalui kegiatan ini, Lazismu mengharapkan agar semangat anak-anak dalam
menempuh pendidikan dan merencakan pendidikan lebih baik ke depannya. Lazismu
mengucapkan terima kasih pada muzaki yang memercayakan amanahnya selama ini
hingga bantuan yang dititipkan telah sampai secara tepat sasaran. (ar)

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross