

BANJAR - Lazismu Banjar memberangkatkan kader Muhammadiyah untuk melanjutkan pendidikan ke Muhammadiyah Boarding School (MBS) Klaten. Hal ini dilakukan dalam program Beasiswa Kader Ulama. Nashirudin, kader yang mendapatkan beasiswa, memiliki nilai yang bagus ketika melakukan studi jenjang MTs di Pondok Pesantren Nurul Amin Muhammadiyah Alabio.
Selain itu, kelebihan Nashirudin yang lain adalah memiliki suara bacaan Alquran yang bagus, memiliki banyak hafalan, serta aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Beasiswa Kader Ulama adalah program memberikan bantuan pendidikan kepada mubaligh-mubaligh muda Muhammadiyah ke berbagai tempat. Nashirudin dianggap tepat untuk mendapatkan beasiswa ini.
Ia adalah putra dari Muhammad Quri, kader Muhammadiyah yang berasal dari Muhammadiyah Cabang Biih. Ginanjar Sutrisno, Manajer Lazismu Kabupaten Banjar menyebut bahwa dipilihnya nashirudin melalui usulan orang tua.
“Pada awalnya bapak Qori mengajukan untuk permohonan bantuan untuk mengirimkan anak beliau untuk bersekolah di MBS Klaten lalu kami dari Lazismu mengadakan koordinasi antara badan pengurus dan pelaksana, kami melihat dari segi akademik adanya potensi yang besar untuk Nashirudin bisa berkembang disana, karena MBS Klaten bisa dikatakan seleksinya sangat ketat dan dia telah di terima,” tambahnya.
Ginanjar menambahkan bahwa program beasiswa kader ulama ini merupakan komitmen Lazismu dalam bidang pendidikan serta dakwah.
“Program ini merupakan komitmen kami dalam menyiapkan kader khususnya di bidang pendidikan serta dakwah, karena tidak bisa dipungkiri kader-kader ulama sangat di perlukan di Muhammadiyah,” terangnya.
Program ini telah di laksanakan sejak awal Lazismu Kabupaten Banjar didirikan yakni tahun 2013. Ada beberapa lulusan yang telah dihasilkan, antara lain Ustad Muhammad Fikri, S.Pd,i yang menamatkan pendidikan pada Program Pendidikan Ulama Tarjih (PPUT) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM); Ustadzah Aprilia Saputri, S.Pd,i S.Sy, Program Ulama Tarjih Muhammadiyah Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY); dan yang paling terbaru adalah Ramadhansyah, S.Pd,i dan Nauri, S.Pd,i, Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta; serta masih banyak lagi.
Muhammad Qori, Orang Tua dari Nashirudin mengucapkan terima kasih atas dukungan Lazismu Kabupaten Banjar.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Lazismu Kabupaten Banjar atas dukungannya kepada anak kami, semoga lazismu beserta para donaturnya mendapat balasan yang sebesar-besarnya,” imbuhnya.
Menjelang keberangkatan beberapa waktu sebelumnya telah dilaksanakan pula penandatangan kesepakatan bersama antara orang tua dan Lazismu Kabupaten Banjar perihal hak dan kewajiban masing-masing.

PAREPARE - Indo Sakka adalah seorang Janda Lansia berumur 58 tahun Warga Labempa, Kelurahan Lompoe Bacukiki, Parepare. Ia menderita kanker ganas dan hingga kini hanya bisa terbaling lemah melawan perihnya sakit sejak empat bulan yang lalu. Ia tidak di rawat di rumah sakit karena tidak sanggup membayar biaya.
“Awalnya hanya gatal di leher dan melebar akhirnya saya bawa ke RS Sumantri dan sempat dioperasi. Setelah operasi dibawa oleh adik saya ke Bone. Kenapa setelah di Bone Penyakitnya makin parah. Benjol makin besar. Lalu dirujuk ke Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Lalu minta keluar karena tidak ada perubahan malah semakin parah dan kini sudah terbaring selama 4 bulan. Saya sangat kasian liat mamaku,” ujar Boddong, anaknya dengan berlinang air mata.
Mendengar informasi yang disampaikan warga, Lazismu Parepare lansung bergerak megunjungi rumah Indo Sakka pada Kamis (8/10). Lazismu diterima oleh anaknya, Boddong. Linangan airmata Boddong tak mampu terbendung sembari menceritakan awal penyakit kanker tersebut menimpa ibunya.
Saiful Amir selaku sekretaris Lazismu Parepare berupa menghibur Indo Sakka dan anaknya Boddong untuk bersabar menerima musibah ini. “Tabe Sabarki, ini ujian dari Allah, Insya Allah Lazismu coba bantu dengan menggalang donasi demi pengobatan Indo Sakka agar segera pulih. Semua penyakit ada obatnya, sebagaimana petunjuk nabi Bahwa Allah Swt tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan juga obatnya,” ungkap Saiful usai mendoakan Indo Sakka.
Hj Erna Rasyid Taufan, SE, M.Pd, ketua Lazismu Parepare usai mendapat laporan hal tersebut mengajak semua masyarakat untuk bersama-sama meringankan penderitaan Indo Sakka dengan berdonasi melalui Lazismu Parepare.

JEMBRANA - Pada hari Jumat (9/10), Lazismu Kabupaten Jembrana, Bali kembali menggelar kegiatan Jumat Barokah yang sudah berjalan sejak 2018. Jumat Barokah adalah kegiatan membagikan nasi kepada jamaah salat Jumat yang akhir-akhir ini menjamur di berbagai daerah.
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid An-Nur Muhammadiyah Jembrana. Masjid ini adalah satu-satunya masjid milik Muhammadiyah di Kabupaten Jembrana, dan terletak di tengah-tengah mayoritas masyarakat Hindu.
Jumat Barokah sempat terhenti karena pandemi pada bulan Maret 2020, namun bisa diadakan kembali pada mulai bulan Juli 2020 hingga sekarang. Jumat Barokah adalah salah satu bentuk dakwah yang dilakukan oleh Lazismu, agar jamaah yang telah selesai melaksanakan salat Jumat bisa saling bersilaturahmi di masjid. Mengingat jamaah yang ikut salat Jumat berasal dari berbagai daerah yang jauh.
Ni Luh Putu Yunita Prihatini, Manajer Pelaksana Lazismu Jembrana, mengatakan bahwa jamaah yang berasal dari daerah yang jauh biasanya memakan makanan Jumat Barokah langsung di masjid sambil bersilaturahmi karena banyak di antara mereka yang saling bertemu hanya sekali setiap salat Jumat saja. Sementara itu, jamaah yang dekat dengan masjid lebih sering membawa makanan pulang ke rumah.
“Bisa mempererat persaudaraan di antara sesama. Karena warga Muhammadiyah di Jembrana ini minoritas. Dari 30% umat Islam, Muhammadiyah hanya sekian persen saja. Kelurahan tempat masjid kami mayoritasnya Hindu,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Yunita mengatakan bahwa makanan yang dibagikan oleh Lazismu Jembrana meliputi nasi bungkus, nasi kotak, buah-buahan, kue, kacang, keripik, air minum, es teh, sirup, dan makanan lainnya. Makanan tersebut selalu variatif dari satu Jumat ke Jumat yang lain. Jamaah yang juga menjadi donatur biasa memberikan berbagai jenis makanan.
Lazismu Jembrana rata-rata menghabiskan 100 porsi nasi bungkus. Masyarakat bersyukur karena Jumat Barokah dapat menjadi ajang silaturahmi. Yunita berharap agar Lazismu tetap istiqomah menjalankan amanah dari donator.
“Kami menerima sodaqoh dari berbagai pihak dari saudara-saudara kami yang lain. Apalagi kami juga sedang dalam masa pembangunan masjid untuk lantai 2. Nanti akan dilanjutkan sampai lantai 3,” imbuhnya. (Yusuf)

JAKARTA - Sidang paripurna DPR RI hari Senin (5/10) menetapkan 8 nama untuk menjadi Anggota Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI. 8 nama tersebut adalah Noor Achmad (Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Pusat), Muhammad Nadratuzzaman Hosen (Anggota MUI Pusat), Mokhammad Makhdum (Mantan Direktur Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Zainulbahar Noor (Dubes RI di Yordania dan Wakil Anggota BAZNAS 2015-2020, Saidah Sakwan (Mantan anggota DPR RI), Rizaludin Kurniawan (Direktur Perhimpunan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah/Lazismu), Nur Chamdani (Anggota Tentara Nasional Indonesia), dan Achmad Sudrajat (Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU/LAZISNU)
Rizaludin Kurniawan, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Penghimpunan Lazismu Pusat, menyampaikan bahwa Muhammadiyah melalui Lazismu selalu merekomendasikan kader-kadernya untuk masuk ke BAZNAS.
“Kita berikan rekomendasi bagi siapapun kader Muhammadiyah yang ingin berkarir di BAZNAS. Nah masalah terpilih atau tidak, itu urusan pemerintah. Karena seleksinya sangat ketat, tidak cukup hanya bermodalkan rekomendasi,” ujarnya.
Ia menyampaikan 3 konsentrasi BAZNAS pada periode ini. Yaitu penghimpunan, penguatan kepercayaan dari masyarakat, dan menjadi lembaga zakat terbaik dan profesional. Komisi VIII DPR masih menyoroti tentang perhimpunan.
“DPR berharap penghimpunan zakat dapat terus ditingkatkan. Karena sekarang baru menyentuh 10 T. Padahal potensinya di atas 200 T. Kita mentarget bisa menyentuh 50 T,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Ia menyebut bahwa dunia zakat adalah dunia kepercayaan. Maka, BAZNAS harus meningkatkan tingkat kepercayaan umat Islam untuk berzakat melalui amil resmi. Caranya adalah dengan pelaporan kepada muzakki dan publikasi program yang jelas.
Selain itu, menurut Rizal, penting bagi BAZNAS untuk menjadi lembaga terbaik baik pada tingkat nasional maupun internasional, mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
“Selain itu, ada isu pembenahan kelembagaan seperti peningkatan SDM, peningkatan IT, dan pendidikan amil & sertifikasi,” jelasnya.
Rizal juga berharap agar seluruh penggerak zakat bisa bersinergi dan berkolaborasi dalam menggairahkan aktivisme zakat. Potensi yang besar dan kebutuhan mustahik di era pandemi menuntut organisasi penggerak zakat dan pemegang kebijakan lain untuk bersatu. Baik dari level perencanaan sampai pelaksanaan program.
Kolaborasi tidak hanya dilakukan oleh penggerak zakat, namun juga ormas, perguruan tinggi, hingga pemerintah dan anggota dewan di semua level. Banyak peraturan yang bisa dirumuskan oleh pemegang kebijakan baik legislatif maupun pemerintah. Contohnya regulasi insentif untuk muzakki seperti zakat pengurang pajak.
Dalam hal pemilihan Anggota BAZNAS, ia menyampaikan bahwa ada 416 pendaftar anggota. Dari seluruh pendaftar, di saring menjadi 80, 40, 16, hingga terpilih 8 anggota dengan 6 tahapan proses seleksi.
“Dari mulai seleksi kesehatan, seleksi administrasi, seleksi psikologi, wawancara, uji kompetensi, dan presentasi di depan pansel dan DPR. Jadi prosesnya sangat panjang, serius, dan ketat. Tidak sekedar rekomendasi lalu terpilih. Proses seleksi sudah dilakukan sejak Desember 2019 dan baru selesai bulan Oktober 2020, lama sekali,” imbuhnya. (Yusuf)

MESIR - Fundraising adalah sebuah seni yang bisa dipelajari oleh siapapun termasuk seorang pemula. Fundraising memiliki dua bentuk, yaitu digital dan non digital. Di masa pandemi, fundraising digital menjadi sebuah keharusan untuk mendongkrak perolehan fundraising.
Corporate Fundraising dan Retail Fundraising juga harus dilakukan secara digital. Hal ini disampaikan oleh Edi Muktiyono dalam kegiatan Training Lazismu Mesir pada Sabtu (10/10) secara daring. Training ini mengambil tema “Dalam Rangka Meningkatkan Skill dan Kreativitas Amil Lazismu Mesir di Era Digital”.
Edi menyebut ada 3 prinsip fundraising. Prinsip pertama adalah mencintai kegiatan fundraising. Di surat At-Taubah ayat 103, amil diperintahkan langsung oleh Allah untuk menghimpun zakat. Prinsip kedua, memahami lembaga dan program.
“Di PCIM dan aktivis Persyarikatan Muhammadiyah maka tidak sulit memahami lembaga Lazismu dan Muhammadiyah. Namun, selain aktivis persyarikatan bisa jadi agak sulit untuk memahami. Lazismu itu apa, berada dimana saja, programnya apa saja, disalurkan kemana, dan seterusnya harus dipahami oleh seorang fundraiser,” jelasnya.
Minimal seorang fundraiser memahami lima pilar kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, dan dakwah yang ada di Lazismu beserta program-program yang sedang dijalankan.
Prinsip ketiga, memiliki kepekaan terhadap keinginan donatur. Seorang fundraiser akan bertemu dengan banyak orang yang berbeda karakter dan berbeda keinginan. Maka, fundraiser harus memiliki kepekaan terhadap keinginan. Biasanya seorang donatur menginginkan dananya disalurkan ke program-program tertentu.
Adapun tiga syarat menjadi fundraising andal yang pertama adalah memiliki semangat juang dan kegigihan. Kekuatan untuk menjadi fundraiser harus selalu optimal dan penuh kegigihan.
“Fundraising adalah tulang punggung Lazismu. Tulang punggung harus kuat. Kalau tulang punggung bengkok, kita tidak bisa berdiri tegak. Maka ini menjadi persyaratan yang tidak bisa ditinggalkan,” imbuhnya.
Kedua, kompetensi dan keahlian. Seperti komunikasi dan public speaking, kemampuan membuat presentasi, kemampuan negosiasi, dan menguasai informasi terbaru.
Ketiga, keluasan hati, kesabaran, dan kecerdasan pikiran. Menurut Edi, dengan modal kesabaran, fundraiser menjadi tidak mudah putus asa ketika menghadapi kesulitan. Alquran juga berisi banyak pesan untuk bersabar.
Manager Corporate & Retail Fundraising Lazismu Pusat ini melanjutkan dengan menyampaikan tiga langkah menjadi fundraiser andal. Pertama, mengetahui karakteristik donatur. Kedua, menyiapkan proposal dan presentasi. Ketiga, menyiapkan follow up. Mengetahui karakteristik donatur korporasi bisa dilihat melalui website resmi.
“Proposal tidak boleh dibuat apa adanya baik isinya maupun desainnya. Proposal adalah etalase sehingga proposal yang apa adanya akan membuat lembaga terlihat tidak professional,” ujarnya.
Sebelum melakukan fundraising, target harus jelas, perangkatnya harus siap, komitmennya harus kuat, dan strateginya harus jelas. Empat hal ini merupakan persiapan utama sebelum melakukan fundraising.
“Ada beberapa kesalahan fatal fundraising. Yaitu tidak ada persiapan, tidak ada konsep, target tidak jelas, tidak paham siklus, tidak ada program unggulan, layanan buruk,” tutupnya. (Yusuf)

SRAGEN - Lazismu Kabupaten Sragen berhati-hati terhadap musim kemarau 2020. Mereka menargetkan dapat mengirim bantuan air bersih sebanyak 270.000 liter kepada warga yang membutuhkan dan menanam sebanyak 5.150 batang pohon.
Sebagaimana dilansir dari Solopos.com, Rizki, Manager Program Lazismu Sragen menyampaikan bahwa target bantuan air bersih itu meningkat 25% bila dibandingkan realisasi distribusi air bersih pada musim kemarau 2019 sebanyak 216.000 liter.
Pada tahun 2019, bantuan air bersih disitribusikan dengan menggandeng Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan menyasar 12 desa dan 18 dukuh di enam kecamatan. Penerima manfaat bantuan air bersih itu sebanyak 1.556 kepala keluarga (KK) atau 3.244 jiwa. Selain air bersih juga menyiapkan bantuan pohon.
“Selain itu di 2019 juga menyerahkan bantuan lima unit tandon air di tiga kecamatan yang terdampak kekeringan. Kemudian di 2020 ini masih memprioritas program bantuan air bersih dengan peningkatan kuantitas. Bantuan airnya menjadi 270.000 liter dengan bantuan delapan tandon air. Tim MDMC sedang melakukan survey lokasi,” terang Rizki.
Menurut Rizki, program sumur resapan sudah terealisasi di wilayah Desa Dukuh Kecamatan Tangen. Lazismu juga sudah menyiapkan 150 batang bibit tanaman keras yang mampu mengikat air. Sumur resapan dan penanaman pohon adalah program jangka panjang Lazismu. Sedangkan bantuan air dan tandon adalah program jangka pendek.
“Targetnya bisa menanam 5.150 batang pohon, seperti pohon sengon dan trembesi serta pohon-pohon produktif, yakni jambu, kelengkeng, dan jenis lainnya,” imbuhnya.
Lazismu Sragen membuka posko Kekeringan Peduli Sukowati di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen. Masyarakat dapat menyalurkan donasi untuk program ini melalui posko tersebut. Selain itu, posko tersebut juga digunakan untuk menerima aduan masyarakat yang terdampak kekeringan.

