

LUMAJANG - Pada hari Kamis (1/10) dinihari terjadi longsor di Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari, Lumajang, Jawa Timur. Longsor ini mengakibatkan 41 rumah rusak ringan dan jalan tertutup material longsor sepanjang 50 m.
Menurut data yang disampaikan melalui situs resmi Kementerian Kesehatan, tidak ada korban jiwa dan korban luka dalam peristiwa ini. Sementara itu, Lazismu Lumajang bersama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center melakukan bakti sosial di lokasi bencana pada Kamis (8/10).
Sebagaimana dilansir dari pwmu.co, Lazismu bersama dengan MDMC membagikan paket sembako kepada dua puluh lima warga yang terdampak bencana tanah longsor. Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kaliuling menyatakan terimakasih atas respon cepat dari Lazismu dan MDMC.
Menurut keterangannya, tanah longsor didahului dengan hujan deras selama lima jam. Longsor baru terjadi pada pukul 01.00 WIB dinihari dan menimpa 32 rumah. Sebagian rusak ringan dan berat.
“Kasihan warga karena dalam kondisi pandemi desa kami dilanda bencana tanah longsor. Alhamdulillah Lazismu dan MDMC Lumajang segera turun untuk mendistribusikan bantuan sembako,” ujarnya.
Kepala Desa Kaliuling, Peni Tumitah menyampaikan terima kasih atas kegiatan baksos yang diselenggarakan oleh Lazismu dan MDMC Lumajang.
"Terima kasih atas kepeduliannya kepada warga kami yang sangat membutuhkan bantuan. Apalagi dalam kondisi pandemi. Desa Kaliuling bekerjasama dengan Lazismu tidak hanya sekali ini saja. Tahun lalu Lazismu menangani warga kami yang membutuhkan kaki palsu," paparnya.
Menurutnya Desa Kaliuling sangat terbantu dengan kegiatan sosial yang di lakukan oleh Lazismu Lumajang. Ia mendoakan agar Lazismu semakin bermanfaat bagi masyarakat.
"Mudah-mudahan semakin banyak para donaturnya sehingga bisa semakin banyak juga yang terbantu. Mari berdayakan umat dengan zakat, infaq dan shadaqah melalui Lazismu," ajaknya.
Dia menambahkan dalam bencana longsor ini ada sembilan titik jalan yang tertutup material longsor.
"Ada tiga puluh dua rumah warga yang juga tertimpa tanah longsor dan itu semua sudah ditangani dengan baik oleh pihak Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui BPBD," jelasnya.
Posisi Desa Kaliuling memang di daerah pegunungan sehingga rawan longsor ketika hujan dengan intensitas tinggi. Menurut Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, daerah Lumajang bagian selatan memang berpotensi longsor.
Sebagaimana dilansir dari konfirmasitimes.com, ia mengatakan bahwa wilayah Kecamatan Candipuro yang berbatasan dengan Kecamatan Pronojiwo berpotensi tinggi. Maka, ia menghimbau masyarakat agar berhati-hati ketika melewati daerah-daerah tersebut. (Yusuf)

BANDUNG - Pada hari Rabu (16/9) , Lazismu Jawa Barat menyalurkan Beasiswa Sang Surya dan Beasiswa Mentari kepada 40 orang yang terdiri dari siswa SMP SMA dan mahasiswa. Jumlah besaran beasiswa yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat.
Yosis Salman, Staff Program Lazismu Jawa Barat bahwa beasiswa dari Lazismu langsung dibayarkan ke instansi terkait sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat.
“Jadi setiap orang berbeda-beda. Ada yang butuh biaya sidang, kami bayarkan. Ada yang butuh biaya SPP, kami bayarkan. Ada yang butuh biaya ujian, kami bayarkan. Tidak langsung kami kirim ke penerima manfaat, namun ke sekolah atau kampus masing-masing,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Ia menyebut Lazismu Jawa Barat menargetkan tahun ini bisa menjangkau 70 penerima manfaat. Selain Beasiswa Sang Surya dan Beasiswa Mentari, Lazismu Jawa Barat juga memberikan beasiswa penuh untuk kader. Dalam hal ini Lazismu memberikan pembiayaan kepada penerima manfaat secara penuh, meliputi seluruh kebutuhan pendidikan dalam suatu jenjang tertentu.
Penerima manfaat beasiswa penuh dari Lazismu ini akan diminta untuk mengikuti beberapa program-program Lazismu. “Untuk Beasiswa Sang Surya dan Mentari, karena tidak full, maka mereka tidak memiliki kewajiban apapun terhadap Lazismu. Paling hanya mempublikasikan kegiatan Lazismu melalui media sosial mereka aja,” imbuhnya.
Yosis mengatakan bahwa ada dua jalur Beasiswa Sang Surya dan Mentari. Pertama, yang disurvey secara langsung dari Lazismu. Lazismu memiliki data-data siswa atau mahasiswa yang membutuhkan bantuan, kemudian melakukan survey.
Kedua, melalui pengajuan. Siswa atau mahasiswa secara umum mengajukan bantuan ke Lazismu dengan proposal dan beberapa syarat tertentu seperti Surat Keterangan Kurang Mampu. Selain itu ada juga kuota khusus ortom.
“Kalau jalur ortom, mereka harus mendapatkan rekomendasi dari ortom tingkat wilayah. Setelah mengajukan nanti akan kita survey kelayakannya. Setiap tahun kita punya budget khusus untuk ortom,” imbuhnya.
Ia berharap agar penerima manfaat bisa menyelesaikan studi dengan baik dan bisa memanfaatkan waktu studi dengan baik.
Gabriel Stefani, mahasiswi Universitas ‘Aisyiyah Bandung penerima Beasiswa Sang Surya mengucapkan terimakasih kepada Lazismu. “Semoga saya bisa memanfaatkan kesempatan kuliah ini dengan sebaik-baiknya dan menjadi berkah untuk semua. Amiin,” ujarnya. (Yusuf)

SUKOHARJO - Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Sukoharjo tengah dilanda kekeringan. Sumur-sumur di Desa Ngreco sudah kering sejak dua bulan yang lalu. Melihat hal tersebut, Lazismu Kabupaten Sukoharjo bersama SD Muhammadiyah Palur Sukoharjo menyalurkan donasi berupa dua tangki air bersih pada hari Rabu (30/10).
Penyaluran ini diserahkan secara langsung oleh Muslih, Eksekutif Program & Media Lazismu Kabupaten Sukoharjo, bersama dengan Supadi, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Palur beserta segenap tim Lazismu maupun SD Muhammadiyah Palur. Menurut keterangan Muslih, ada 4 desa di Kecamatan Weru yang mengalami kekeringan.
“Masyarakat berterimakasih sudah dibantu. Mengingat sumur-sumur di sana sudah dua bulan kering, jadi mereka harus mencari air ke tempat yang agak jauh untuk kebutuhan sehari-hari,” imbuhnya melalui saluran telepon.
Ia menyebut bahwa ada rencana untuk membangun sumur. Karena pemberian donasi air bersih adalah program jangka pendek, maka perlu program jangka panjang untuk menanggulangi kekeringan. Salah satunya adalah dengan pembuatan sumur yang lebih dalam.
“Hampir setiap musim kemarau yang panjang daerah itu selalu mengalami kekeringan. Jadi kita rencanakan penanggulangan yang sifatnya jangka panjang. Tapi masih perlu banyak persiapan, survey, fundraising, dan lain-lain,” imbuhnya.
Joko Priyono, Ketua RT 2 Sambirejo, Ngreco menyampaikan bahwa desa mereka sudah dua bulan mengalami kekeringan. Ia sangat mendukung program-program yang dilakukan oleh Lazismu Sukoharjo dan juga SD Muhammadiyah Palur.
“Trimakasih banyak karena sudah dibantu air bersih, air ini akan sangat bermanfaat bagi kami. Matursuwun sanget (terima kasih banyak),” ujar salah satu warga.
Donasi dua tangki air bersih ini berasal dari infaq SD Muhammadiyah Palur Sukoharjo dan dalam penyalurannya bekerjasama dengan Lazismu Sukoharjo. Sebelumnya, Sekolah ini sudah sering bersinergi dengan Lazismu Kabupaten Sukoharjo dalam berbagai program kemanusiaan. (Yusuf)

DEPOK - Pada hari Minggu (20/9), Lazismu Kota Depok bersama dengan Zakat Sukses menyalurkan 442 paket donasi untuk yatim di Kota Depok. Paket ini terdiri dari school kit dan uang saku. Untuk siswa SD dan SMP mendapatkan school kit dan uang saku masing-masing Rp. 50.000,- Sedangkan untuk yang belum sekolah dan siswa SMA mendapatkan uang saku senilai Rp. 150.000,-.
Selain itu, Lazismu Kota Depok juga memberikan makanan bergizi Belvita. Total dana yang dikeluarkan oleh Lazismu Depok sebesar 115 juta rupiah.
442 penerima berasal dari berbagai panti asuhan dan organisasi yang membawahi beberapa anak yatim. Penyerahan secara simbolis dilakukan di Aula Masjid At-Taqwa Beji Timur, Kecamatan Beji, Kota Depok.
Dari 442, 100 orang hadir di Aula untuk menerima secara simbolis, dan dihadiri secara langsung oleh Ali Wartadinata, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Depok; Rusmiati Yahya, Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Depok; Mahmudin Sudin, Direktur Lazismu Kota Depok; dan Sunarto Zulkifli, Direktur LAZ Zakat Sukses, serta tim Lazismu dan Zakat Sukses yang lain.
Mahmudin mengatakan bahwa kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Ia juga berterimakasih kepada Zakat Sukses karena telah mendukung kegiatain ini.
Inawati Neih, Manager Area Lazismu Kota Depok mengatakan bahwa pada saat pandemi, masyarakat menghadapi kesulitan dalam berbagai lini. Meskipun demikian, Lazismu Kota Depok akan tetap berbagi dan peduli kepada siapa yang membutuhkan.
“Insyaallah kita buka 24 jam untuk bisa memberikan layanan kemanusiaan,” ujar Inawati melalui saluran telepon.
Menurut keterangan Inawati, angka 442 diambil dari tahun 1442 hijriyah. Ia berharap agar school kit dan uang saku yang diberikan dapat memberikan semangat belajar kepada anak-anak yang menerima. Mengingat mereka masih belajar dari rumah dengan penuh keterbatasan.
Ia menyebut anak-anak sangat berbahagia menerima santunan dari Lazismu dan Zakat Sukses. “Kami bersyukur pada saat pandemi masih bisa berbagi. Mudah-mudahan para donatur yang diberikan rizki bisa menyalurkan zakatnya melalui Lazismu. Kami akan menjemput bila ada muzakki yang ingin memberikan zakatnya,” imbuhnya.
Sebelumnya, Lazismu Kota Depok memberikan bantuan kepada korban kebakaran yang menghanguskan 7 rumah. Selain itu, Lazismu Depok juga memberikan bantuan ketika terjadi banjir di Sukabumi. (Yusuf)

LHOKSEUMAWE - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe mempercayakan Lazismu Lhokseumawe dalam menyalurkan donasi berupa wastafel kepada beberapa masjid dan pondok pesantren di Lhokseumawe. Beberapa masjid dan pondok pesantren tersebut sebelumnya telah mengajukan permohonan pengadaan wastafel dalam rangka mengatasi penyebaran covid-19.
Pada hari Selasa (13/10) dilaksanakan serah terima kemitraan di halaman kantor BI, dan disaksikan langsung oleh pimpinan pesantren dan pengurus masjid. Yukon Afrinaldo, kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe mengucapkan terimakasih kepada Lazismu yang mau berpartisipasi menjalin kemitraan dengan Bank Indonesia dalam rangka mengatasi pandemi covid-19.
“Ini merupakan kegiatan sosial dari Bank Indonesia, dan bagian dari partisipasi kita dalam mengurangi angka covid-19. Kita harus mendukung upaya menaati protokol kesehatan,” ujarnya.
Menurut Farhan Zuhri Baihaqi, Ketua Lazismu Lhokseumawe ada 20 westafel dari 13 masjid dan pesantren yang akan menerima, dengan total dana senilai 52 juta. Pengadaan wastafel ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi jamaah dan santri dalam belajar dan melaksanakan ibadah.
Ia menyebut bahwa kegiatan ini adalah pertama kali Lazismu Lhokseumawe bekerjasama dengan Bank Indonesia. "Dana sebesar 52 juta ini akan kami pergunakan untuk membuat wastafel di tempat-tempat yang sudah disepakati sebelumnya," ujarnya melalui pesan tertulis. (Yusuf)

JAKARTA - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah pada hari Selasa (13/10) menerima penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penghargaan tersebut terkait praktik baik di bidang pengurangan risiko bencana yang telah dijalankan selama ini. Penghargaan dalam rangka peringatan bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang rutin dilaksanakan setiap tahun di bulan Oktober. Tahun ini tema peringatan Bulan PRB adalah “Daerah Punya Aksi Pengurangan Resiko Bencana.
Dilansir dari Muhammadiyah.or.id, serah terima penghargaan tersebut dilaksanakan dalam acara puncak Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana yang digelar di Gedung BNPB. Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo dan diterima oleh Wakil Bendahara MDMC PP Muhammadiyah, Siti Marhamah.
Atas penghargaan itu, Ketua MDMC, Budi Setiawan, mengaku bersyukur. Sebab, ini menunjukkan MDMC mampu menjalankan amanat persyarikatan jadi lembaga penanggulangan bencana yang senantiasa aktif bergerak untuk masyarakat. Serta mendampingi dan melayani masyarakat, terutama dalam usaha kesiapan, pencegahan, dan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Ia menekankan, MDMC sebagai lembaga yang berbasis masyarakat akan terus menggerakkan masyarakat.
"Untuk menjadi lebih peduli dan tangguh terhadap bencana. Tentu, gerak masyarakat akan menjadi efektif ketika dikoordinasikan secara organisasi. Di sinilah MDMC berperan bersama relawan menggerakkan masyarakat," ujarnya.
Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana MDMC, Budi Santosa menuturkan, lima tahun terakhir MDMC berkomitmen kuat kepada program pengurangan risiko bencana. Sebagai bagian dari kerja-kerja penanggulangan bencana di Indonesia.
"Mulai 2015, MDMC secara serius melakukan serangkaian program PRB berbasis pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial seperti Satuan Pendidikan Aman Bencana (TK-PT), Rumah Sakit Aman Bencana, Jamaah Tangguh Bencana, Masyarakat Tangguh Bencana, dan lainnya," ujar Budi sebagaimana dilansir dari Republika.co.id
Menurutnya peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana tahun ini berlangsung ditengah terjadinya pandemi yang sudah banyak mengubah tatanan dunia ini.
"Seperti diketahui Covid-19 memaksa umat manusia melakukan perubahan besar-besaran dalam perilaku sehari-hari. Terutama terkait dengan budaya hidup bersih yang aman dari Covid-19," jelasnya.
Di Indonesia, sambungnya, Covid-19 sudah mewabah sejak bulan Maret 2020 ditandai dengan pengumuman pasien 01 dan 02 oleh Presiden Jokowi. "Sejak saat itu Muhammadiyah langsung berkomitmen untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan Covid-19. Yakni dengan membentuk gugus tugas khusus Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC)," terangnya. (Yusuf)

