

BANYUMAS - Penyerahan bedah rumah Lazismu Banyumas kepada keluarga Ahmad Dasuki yang dilaksanakan pada hari Kamis (21/01/2021) bertempat di desa Sawangan Kecamatan Ajibarang diiringi oleh tangis haru.
Acara penyerahan dihadiri banyak elemen muai dari Manajer Lazismu Banyumas, Pimpinan Cabang Muhammdiyah (PCM) Ajibarang, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banyumas, Kepala Desa Sawangan, serta relawan yan telah membantu terlaksananya progam tersebut. Rumah tersebut nantinya akan ditempati oleh Ahmad Dasuki bersama istri dan dua anak mereka.
Tangis haru dari keluarga Dasuki menyelimuti acara penyerahan bedah rumah tersebut. Bedah rumah untuk keluarga Dasuki merupakan sinergi antara Lazismu Banyumas kemudian Lintas Relawan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang terdiri dari KOKAM, MDMC dan Pemuda Muhammadiyah serta lintas komunitas.
Dasuki merupakan seorang takmir masjid yang mengalami musibah sehingga mengharuskan ia untuk menjual rumah lamanya. Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammdiyah (KOKAM) yang pertama kali mendengar cerita tersebut langsung merespon untuk membantu kesusahan yang dialami Dasuki dan keluarga.
“Alhamdulillah sejak survei langsung ada tanggapan dari Lazismu setelah itu tim relawan langsung bergerak untuk mulai membackup semuanya,“ ujar Imam, salah satu relawan MDMC.
Posisi rumah yang dibangun persis di depan Masjid yang dikelola oleh Ahmad Dasuki akan semakin meningkatan semangatnya dalam mengembangkan gerakan dakwah lewat Masjid. Harnen Julianto, PCM Ajibarang mengatakan bahwa nantinya ketika ada rumah di depan masjid ini menjadi makmur.
"Jadi lewat adanya rumah takmir di depan masjid akan semakin memakmurkan masjid,“ ungkap beliau ketika ditanya tim media Lazismu Banyumas.
Rumah yang telah selesai di bedah berukuran 6 x 6 dengan satu ruang utama dan dua tempat tidur serta dapur. Selain itu sebagai tanda rumah yang sehat, di dalamnya juga sudah dibangun kamar mandi. Ahmad Dasuki mengatakan akan menempati langsung rumah tersebut setelah acara penyerahan selesai. Rumah tersebut selesai dibedah secara profesional selama 7 hari dengan bantuan semua pihak baik relawan ataupun warga desa.
Tafsir, Kepala Desa Sawangan mengungapkan rasa terimakasihnya atas program bedah rumah yang diberikan kepada salah satu keluarganya. “Saya sebagai kepala desa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu terutama Cabang Muhammadiyah Ajibarang dan Muhammadiyah Banyumas."
Manajer Lazismu Banyumas menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh elemen yang terlibat termasuk para donatur yang turut serta aktif memberikan donasi sehingga dapat menolong saudara kita yang membutuhkan salah satunya keluarga Dasuki ini.

BATANG - Tidak semua siswa sekolah mempunyai sarana HP untuk kegiatan pembelajaran secara daring dalam masa pandemi Covid-19 saat ini. Dikarenakan mereka berasal dari keluarga kurang mampu.
Atas usulan dari pihak sekolah, Lazismu Batang membantu sarana HP sebanyak 4 unit kepada siswa di SMPN 3 Reban Kabupaten Batang.
"Bantuan alat komunikasi ini diharapkan benar-benar tepat sasaran, maka data yang diusulkan pihak sekolah tentu saja berasal dari siswa-siswi yang benar-benar sangat membutuhkan," kata Sandhe selaku Kepala Kantor Layanan Layanan Lazismu Bawang.
"Dari 9 siswa yang diajukan dari kami baru bisa menthasharufkan 4, dan itupun kami seleksi dan survei berdasarkan kebutuhan. Untuk itu kami mengajak pihak-pihak lain di Kabupaten Batang juga tergerak hatinya membantu kesusahan anak sekolah yang tidak belajar secara daring karena tidak mempunyai HP," ujar Sandhe.
Kartini salah satu siswa penerima bantuan ini merasa senang dan bersyukur bisa mendapat HP dari Lazismu Batang.
"Saya senang sekali bisa mendapat bantuan HP dari Lazismu. Jadi saya bisa mengikuti pembelajaran daring," ucap kartini
Sementara itu kepala Sekolah SMPN 3 Reban, Moch. Santoso. S.Pd. M.Si. mengucapkan terimakasih kepada Lazismu Batang dengan adanya bantuan ini.
"Alhamdulillah Lazismu Batang bisa membantu anak didik kami di SMPN 3 Reban dalam pemenuhan kebutuhan HP untuk pembelajaran daring. Semoga ini menjadi amal ibadah dan terimakasih lazismu batang," ujarnya.
Sementara itu Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Reban, H. Purwanto, S.Pd. berharap adanya bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaiknya dan juga berpesan agar wali murid bisa mengawasi dari penggunaan HP.
"Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik baiknya dan saya berpesan kepada wali murid agar bisa mendampingi serta mengawasi pengguna HP untuk pembelajaran bukan bermain," ujar Purwanto. (fam)

MARTAPURA - Banjir yang melanda Kalimantan Selatan pada awal tahun ini menyebabkan ribuan warga harus mengungsi. Mereka tidak dapat tinggal di rumah akibat banjir merendam rumah. Di beberapa tempat, ketinggian air bahkan dapat mencapai hingga 3 meter sehingga hampir menenggelamkan rumah.
Warga mengungsi ke berbagai titik pengungsian, baik di rumah-rumah warga lain yang tidak terendam air, maupun di tempat ibadah, sekolah-sekolah, stadion, dan fasilitas umum lainnya. Sebagian besar dari pengungsi merupakan usia rentan seperti lansia dan anak-anak. Di beberapa titik pengungsian seperti Balai Latihan Kerja Provinsi Kalimantan dan SMA Muhammadiyah Martapura, terdapat banyak anak-anak yang harus mengungsi bersama orang tua mereka.
Dengan menggandeng PAUD Institute dan PG PAUD ULM Banjarmasin, relawan Muhammadiyah menggelar layanan psikososial di beberapa titik pengungsian. Dengan menggunakan Mobil Pintar PAUD Institute, berbagai permainan pun disajikan untuk anak-anak. Mobil Pintar ini dilengkapi dengan berbagai sarana multimedia, buku-buku dongeng dan menggambar, serta berbagai perlengkapan untuk bermain dan belajar anak-anak.
Mohammad Dani Wahyudi selaku Koordinator PAUD Institute Kalimantan Selatan menjelaskan bahwa kegiatan trauma healing merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan PAUD Institute Kalimantan Selatan dalam rangka membantu korban banjir di Kalimantan Selatan, khususnya dari kalangan anak-anak.
"Kegiatan ini ditujukan untuk menghibur anak-anak di lokasi pengungsian dan juga untuk membantu menghilangkan trauma mereka terhadap bencana alam yang telah mereka alami. Trauma healing yang dilakukan berisi kegiatan bermain, bercerita, mendongeng, membaca buku dan berbagai kegiatan yang menyenangkan bagi anak," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dalam pelaksanaannya, kegiatan ini tidak hanya melibatkan tim relawan PAUD Institute sendiri, namun juga bekerjasama dengan relawan MDMC-Lazismu yang sangat berpengalaman dalam menangani bencana di berbagai daerah di tanah air.
Sementara itu, Adinda Widya Ramadhana Putri yang merupakan relawan psikososial MDMC-Lazismu menceritakan bahwa selain melakukan trauma healing, bermain, dan bernyanyi bersama anak-anak, para relawan juga membagikan makanan ringan dan boneka. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur.
"Terima kasih kepada sobat Lazismu yang telah menginfakkan donasinya sehingga kegiatan ini dapat terlaksana," katanya.
Layanan psikososial akan terus digelar dalam respon tanggap darurat yang dilakukan oleh Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kalimantan Selatan guna mengurangi beban para penyintas bencana banjir, khususnya anak-anak. Dengan adanya layanan ini diharapkan dapat menghadirkan kembali senyum ceria anak-anak yang terdampak bencana banjir, terutama ketika harus mengungsi dan meninggalkan rumah mereka.
Reporter: M. Nashir/Yusuf

BANJAR - Bantuan dari berbagai pihak terus mengalir kepada Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana banjir di Kalimantan Selatan. Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kalimantan Selatan mendirikan Pos Koordinasi (Poskor) Induk yang berada di Sekolah Akhlak SD Alam Martapura, Kabupaten Banjar sebagai titik sentral koordinasi penanganan bencana banjir, serta titik sentral distribusi logistik kepada Pos Layanan (Posyan) pendukung yang tersebar di beberapa kabupaten/kota yang terdampak banjir.
Salah satu pihak yang mempercayakan bantuan banjir melalui MDMC Kalimantan Selatan adalah YBM PLN UIP Kalbagteng. Dengan dihadiri langsung oleh Arianto, Senior Manager KSDM PLN UIP Kalbagteng, pihaknya menyalurkan bantuan logistik ke Poskor Induk Muhammadiyah berupa sembako, susu, popok, pembalut dan bantuan lainnya pada Selasa (19/1) lalu. MDMC dipilih atas kinerja yang dilakukan dalam berbagai penanganan bencana di tanah air.
Arianto menyampaikan bahwa pihaknya menyampaikan bantuan ini agar dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh MDMC guna membantu warga terdampak. "Sehubungan dengan adanya bencana banjir di Kalimantan Selatan, kami dari YBM PLN UIP Kalbagteng datang kemari untuk menyampaikan bantuan berupa makanan dan minuman yang dapat dimanfaatkan oleh rekan-rekan kami dari MDMC," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa bantuan logistik juga diberikan guna mendukung operasional dapur umum yang ada di Poskor Induk Muhammadiyah.
Perwakilan Pos Koordinasi Induk Muhammadiyah, Firman Hadi yang mengelola bantuan logistik di Poskor Induk Muhammadiyah mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh pihak YBM PLN UIP Kalbagteng ini.
"Kami sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada Muhammadiyah melalui MDMC, salah satunya oleh YBM PLN UIP Kalbagteng. Semoga bantuan ini dapat mendatangkan banyak manfaat untuk mereka yang menjadi korban bencana banjir," ungkapnya.
Selain bantuan dari berbagai pihak, Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan juga memberikan dukungan sepenuhnya dalam tanggap darurat bencana banjir di Kalimantan Selatan. Tak hanya bantuan berupa pendanaan, bantuan logistik dan kebutuhan penyintas juga digalang guna membantu mereka yang terdampak bencana ini.
Sementara itu, YBM PLN UIP Kalbagteng akan terus menjalin sinergi dengan Muhammadiyah dalam merespon bencana alam, khususnya di Kalimantan Selatan. Tak hanya dalam penyaluran logistik, bantuan lain juga diberikan seperti perbaikan infrastruktur jembatan darurat di daerah terisolir yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah bersama-sama dengan MDMC.
Reporter: M. Nashir/Yusuf

HULU SUNGAI TENGAH - Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Kalimantan Selatan melalui MDMC Hulu Sungai Selatan menurunkan beberapa relawan medis ke beberapa Pos Layanan (Posyan) MDMC Kalimantan Selatan, salah satunya yang berada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada tanggal 19-25 Januari 2021.
Relawan medis ini menggelar layanan kesehatan kepada para penyintas bencana banjir. Hal ini dilakukan sebagai respon pasca terjadinya banjir yang melanda kabupaten tersebut, khususnya dalam bidang kesehatan.
Dr. Didi Kurniadi selaku perwakilan MDMC Hulu Sungai Selatan menerangkan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan didasari adanya indikasi penurunan tingkat kesehatan masyarakat.
"Kami memprediksi pasca banjir tentunya akan ada penurunan tingkat kesehatan masyarakat akibat dari higienitas yang kurang, ditambah lagi aktivitas fisik yang meningkat karena harus membersihkan sisa-sisa bencana banjir," terangnya.
Ia pun menambahkan, keluhan yang cukup banyak dirasakan selama kegiatan layanan kesehatan ini berupa penyakit kulit. "Karena ini berupa bencana banjir, kami menemukan keluhan warga tidak jauh dari penyakit kulit seperti kutu air, selain itu ada pula yang mengeluhkan kelelahan," imbuhnya.
Senada dengan itu, Miftah Farih selaku Ketua Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi (TDRR) MDMC Kalimantan Selatan menyampaikan bahwa pemberian layanan ini merupakan bagian dari tahap rehabilitasi.
"Kegiatan layanan kesehatan ini merupakan bagian rehabilitasi pasca bencana di bidang kesehatan karena bagaimanapun warga terdampak tidak sedikit yang mengeluhkan menurunnya kesehatan tubuh," imbuhnya.
Relawan medis yang diturunkan dalam aksi tersebut terdiri dari dokter spesialis, dokter umum serta paramedis seperti perawat dan bidan, serta ditambah beberapa personil non medis. Warga cukup antusias dengan adanya layanan kesehatan yang digelar selama beberapa hari tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya warga yang antre guna mendapatkan layanan. Sesuai dengan data yang terhimpun, total penerima manfaat layanan ini adalah sebanyak 887 jiwa.
Pos Layanan Muhammadiyah yang memberikan layanan kesehatan terdapat di lima lokasi, yaitu di Masjid Mujahidin, Desa Hantakan, Desa Aluan, Desa Murung A, dan Desa Pagat. Selain relawan medis Muhammadiyah yang tergabung dalam MDMC ikut pula relawan perorangan maupun yang berasal dari organisasi profesi seperi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawan Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan lain-lain
Reporter: M. Nashir/Yusuf

MAKASSAR - Wujud kepedulian terhadap sesama dilakukan Lazismu Sulsel. Dimana, Lazismu Sulsel turun langsung membantu Ibu Suprapti (40) yang tinggal bersama dengan tiga anaknya.
Supriati tinggal dengan tiga anaknya sepeninggalan Almarhum suaminya sejak 2018, sudah setahun beliau tinggal dikontrakan yang berukuran 2 x 6 m di jalan Bitoa Baru Lorong. 3 No.14 Kelurahan Bitoa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Dilansir dari Sulsel Fajar, Manager Lazismu Sulsel, Ahmad Hunain mengatakan, Suprapti saat ini bekerja sebagai Cleaning Service di salah satu perusahaan swasta di Kota Makassar. Penghasilan yang minim membuatnya harus bekerja ekstra dan terkadang harus lembur untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya terutama untuk keperluan anaknya yang masih sekolah.
“Beliau menjadi tulang punggung di keluarganya. Karena kesulitan ekonomi sejak ditinggal sang suami beliau terpaksa harus meminjam uang ke rentenir untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Meskipun sekarang beliau sudah bekerja tapi belum mampu untuk melunasi hutangny, penghasilanya hanya bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dimasa pandemic covid-19 semakin memperburuk situasi ekonomi beliau karena sempat dirumahkan selama 3 bulan,” paparnya.
Melihat kejadian tersebut, tim Lazismu Sulawei Selatan segera melakukan survey guna melakukan pengecekan kondisi keluarga Ibu Suprapti. Survey tersebut dilakukan untuk melihat kelayakan calon mustahik guna memaksimalkan dana zakat yang sudah dititipkan para muzakki.
“Bantuan Pelunasan Bantuan Hutang sebanyak Rp. 5.000.000,- dan mendampingi Ibu Suprapti melunasi hutang direntenir,” katanya.
Ditambahkan bahwa, Lazismu Sulawesi Selatan adalah lembaga amil zakat yang salah satu tugasanya berupa pengumpulan dan pendistribusian zakat kepada orang yang berhak menerima.
“Salah satu peruntukan penerima manfaat dana zakat adalah Ghorim yaitu orang yang terjerat hutang karena keterdesakan keperluan biaya hidup, dengan dasar inilah Lazismu Sulawesi Selatan menyalurkan bantuan kepada Ibu Suprapti selaku Ghorim yang terjerat hutang karena kebutuhan ekonomi,” tambahnya, Senin, 25 Januari.

