

Penyaluran beberapa program yang meliputi Pilar Sosial Dakwah, Pilar Ekonomi, dan Pilar Pendidikan ini menyasar tiga penerima manfaat. Pertama adalah program Beasiswa Sang Surya yang diberikan kepada salah seorang mahasiswi, kemudian program Pemberdayaan UMKM kepada pelaku usaha yang berjualan nasi bungkus, dan yang terakhir adalah program Dai Perkotaan.
Pada kegiatan yang berlangsung Ahad (15/05) ini Sarbaini, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kota Banjarmasin dalam sambutannya mengapresiasi gerak KL Lazismu Al Muhajirin dengan menyalurkan beberapa program sekaligus. "Terima kasih kepada pengurus KL Lazismu Al Muhajirin yang terus bergerak dalam bidang pemberdayaan dan fokus memberikan bantuan untuk warga terdekat, seperti jamaah masjid yang perlu disantuni," ujarnya.
Sarbaini kemudian mengajak para pengurus masjid serta amil Lazismu untuk terus menjalin sinergi satu sama lain. "Teruslah bersinergi dan saling bahu-membahu untuk program pemberdayaan warga dan jamaah di lingkungan Cabang Muhammadiyah Banjarmasin 13, baik itu pimpinan Muhammadiyah setempat, Lazismu, maupun Badan Pengelola Masjid Al Muhajirin," ajaknya.
Pada akhir kegiatan penyerahan bantuan juga dilaksanakan serah terima satu unit ambulans secara resmi dari Lazismu Kota Banjarmasin kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Banjarmasin 13 didampingi para pengurus masjid. Satu unit ambulans merk Daihatsu GranMax keluaran terbaru ini merupakan hasil sumbangan dan bantuan warga Cabang Muhammadiyah Banjarmasin 13 yang dihimpun oleh KL Lazismu Al Muhajirin beberapa waktu yang lalu.
Slamet Rosyadi, Ketua PCM Banjarmasin 13 sesaat setelah prosesi serah terima tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras KL Lazismu Al Muhajirin hingga ambulans ini dapat disalurkan. "Terima kasih atas upaya keras KL Lazismu Al-Muhajirin yang dengan sabar menghimpun donasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan armada berupa ambulans yang dapat digunakan untuk melayani seluruh warga, khususnya warga persyarikatan di cabang Muhammadiyah secara gratis," ucapnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Masing-masing pihak akan memberikan kontribusi terhadap program EdutabMu. Dana hibah yang disediakan oleh THF akan digunakan untuk lisensi aplikasi Sekolah Enuma. Lazismu akan menyiapkan seluruh kebutuhan dana pelaksanaan program EdutabMu tersebut mulai dari penyediaan tablet, insentif bagi guru dan pelaksana program serta biaya pelaksanaan lainnya seperti training dan monev. Sementara itu Enuma akan memastikan aplikasi Sekolah Enuma versi terbaru sudah terpasang di tablet dan tersedianya dukungan "troubleshooting" serta pembaharuan konten yang sesuai dengan konteks pendidikan terkini.
Mewakili Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Marpuji Ali dalam sambutannya menyambut baik adanya kerja sama ini. Menurutnya, kerja sama ini merupakan bentuk kebajikan sebagaimana Muhammadiyah yang dalam setiap programnya tidak lepas dari berbagai kebajikan. "Atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kami menyambut baik adanya kerja sama yang pada hari ini ditandatangani antara Lazismu, The HEAD Foundation, dan Enuma dalam rangka untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan masalah peningkatan mutu keunggulan pendidikan, khususnya di Muhammadiyah yang kita cintai ini. Perlu kami informasikan bahwa Muhammadiyah adalah sebuah gerakan Islam dalam rangka untuk kemanusiaan global, dalam rangka untuk keumatan. Oleh karena itu, di dalam Muhammadiyah, setiap program di dalamnya tidak lepas dari berbagai kebajikan," sambutnya.
Marpuji Ali juga menegaskan, kehadiran Muhammadiyah yang sejak 1912 telah memperhatikan pendidikan anak-anak bangsa, anak-anak terlantar, anak-anak yang tidak terurus kesehatannya terus dirasakan hingga kini dan berkembang baik di seluruh Indonesia. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak The HEAD Foundation dan Enuma yang telah menjalin kerja sama dengan Lazismu dan berharap agar kerja sama ini dapat terus berlanjut di kemudian hari.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada The HEAD Foundation dan Enuma yang telah menjalin kerja sama dengan Lazismu dalam rangka untuk memajukan pendidikan di Muhammadiyah. InsyaAllah ini adalah amal kebajikan yang mulia. Sebagai manusia yang dilahirkan di muka bumi ini, yang kita cari adalah kemuliaan. Walaupun berbeda bangsa, kita harus ada kerja sama untuk mengisi dunia ini hingga menjadi bagus. Kita yakin bahwa kerja sama ini jika dikelola dengan baik akan menghasilkan manfaat yang besar. Kita berharap kerja sama ini ke depan tidak hanya terbatas kepada apa yang saat ini kita mulai, tetapi bisa dikembangkan dengan kerja sama yang lain untuk menuju kebajikan kita bersama," harapnya.
Mahli Zainuddin, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menjelaskan, Lazismu dan Enuma menggandeng THF yang berkedudukan di Singapura untuk keberlanjutan program ini. "Sebagai bentuk keberlanjutan program EdutabMu, Lazismu dan Enuma kemudian menggandeng The HEAD Foundation (THF) yang bermarkas di Singapura untuk mendukung implementasi program melalui pemberian dana hibah sebesar SGD 400.000 selama dua tahun untuk penggunaan aplikasi Sekolah Enuma pada cakupan lebih luas yang meliputi beberapa provinsi luar Jawa, seperti Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi selatan yang direncanakan akan melibatkan 3.000 siswa sekolah yang sepenuhnya dikelola oleh Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah," jelasnya.
Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Muarawati Nur Malinda juga mengemukakan bahwa dukungan yang diberikan oleh mitra internasional merupakan kepercayaan besar. "Ini adalah kepercayaan besar yang diberikan oleh mitra internasional, seperti The HEAD Foundation, melanjutkan kepercayaan yang diberikan oleh Enuma, Inc. kepada LAZISMU untuk mendukung program Edutabmu," ujarnya.
Sementara itu, Dr Wan Chang Da, CEO THF menyatakan bahwa pihaknya menyadari, kesenjangan sumber daya dan pandemi yang melanda dapat menghambat proses belajar mengajar. "Kami percaya pembelajaran anak usia dini adalah bagian terpenting dari perjalanan belajar setiap anak. Kami juga menyadari adanya kesenjangan sumber daya, terutama disrupsi yang tercipta akibat pandemi Covid-19. Itulah sebabnya kami mendukung Enuma untuk mengembangkan aplikasi Sekolah Enuma, dan kami juga mendukung beberapa LSM untuk meluncurkan aplikasi tersebut di berbagai komunitas yang kurang terlayani di Indonesia," ucapnya.
Ia melanjutkan, kerja sama ini dapat menghasilkan dampak yang positif. "Kami berharap dukungan kami untuk Lazismu untuk sekolah Muhammadiyah akan membuahkan hasil positif yang akan mendorong lebih banyak donasi dan sponsor untuk membuat aplikasi Sekolah Enuma tersedia bagi lebih banyak anak," harapnya.
Sooinn Lee, CEO Enuma, Inc. juga mengungkapkan kebahagiaannya dengan adanya kerja sama ini. "Kami senang Sekolah Enuma dapat mendukung guru-guru untuk memberikan pembelajaran individual yang lebih baik untuk setiap siswa melalui pelatihan dan keterlibatan anak-anak dalam aplikasi kami. Sangat menggembirakan untuk melihat Muhammadiyah dan Lazismu memimpin gerakan inklusi digital di sekolah-sekolah," ungkapnya.
Program EdutabMu tahap awal kemudian mendapatkan respons positif dari berbagai pihak. Sekolah yang terlibat pun mengharapkan bahwa aplikasi Sekolah Enuma dapat membantu meningkatkan capaian literasi dasar siswa dan meningkatkan "brand image" sekolah Muhammadiyah. "Banyak sekali sekolah yang menghubungi kami dan memohon untuk diikutsertakan dalam program EdutabMu lanjutan," ungkap Abdulah Mukti, pengurus Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah sekaligus Manajer Program EdutabMu.
Sambutan positif terhadap program EdutabMu pada tahun 2021 juga ditegaskan oleh Kasiyarno selaku Penanggung Jawab Program EdutabMu yang juga merupakan Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah. "Dari hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan program EdutabMu pada 2021, jelas sekali bahwa program tersebut memberikan dampak positif bagi proses pembelajaran siswa, peningkatan kapasitas guru, bahkan jumlah siswa yang mendaftar di sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran mandiri berbasis Sekolah Enuma," terangnya.
Program EdutabMu merupakan program Inovasi Sosial Lazismu pada bidang pendidikan dengan pelaksana program yaitu Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan menggunakan aplikasi Sekolah Enuma. Aplikasi ini dikembangkan oleh Enuma, Inc. yang berbasis di California. Dalam aplikasi Sekolah Enuma ini para siswa dapat belajar secara mandiri dengan bimbingan guru untuk tiga bidang pembelajaran, yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Selain itu ada ratusan buku anak-anak yang dapat diakses melalui aplikasi ini tanpa jaringan internet atau nir internet. Program telah diluncurkan bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI pada 2021 yang meliputi 6 provinsi, 35 kabupaten, dan 47 sekolah dengan total penerima manfaat lebih dari 2.300 siswa.
Saat Program Edutabmu diluncurkan tahun lalu, Indonesia berbagai negara di belahan dunia lainnya baru saja berusaha keluar dari pandemi Covid-19. Para siswa harus belajar secara daring di luar sekolah, sementara itu banyak materi pembelajaran tidak dapat diakses karena ketergantungan pada internet. Selain itu, kualitas materi pembelajaran dan sumber daya guru yang dimiliki sekolah sangat berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan adanya program Edutabmu yang didukung oleh aplikasi Sekolah Enuma, akselerasi pembelajaran diharapkan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, khususnya untuk mengantisipasi "learning loss" dan meningkatkan pencapaian literasi dasar buat siswa sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Kepala KL Lazismu MBS Nurul Amin, Rizal Safriyani mengungkapkan, penyerahan beasiswa ini merupakan bantuan pendidikan yang berasal dari penghimpunan dana zakat, infak, dan sedekah yang diberikan oleh para donatur. "Dana yang kami salurkan ini merupakan amanah dari para donatur kepada santri yang kurang mampu dan para ustadz yang sedang menempuh pendidikan tinggi," ujarnya.
Rizal kemudian mengajak kepada para donatur untuk bersama-sama mendukung program Lazismu. "Mari salurkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui KL Lazismu MBS Nurul Amin. Kami siap menyalurkan kepada yang berhak menerima sesuai dengan program peruntukannya," ajaknya.
Terakhir, Rizal juga turut mendoakan agar apa yang telah diberikan oleh para donatur menjadi sedekah jariyah. Selain itu, ia berharap agar donasi yang diberikan juga memberikan manfaat untuk kelangsungan pendidikan anak dan peningkatan sumber daya manusia di lingkungan MBS Nurul Amin.
Senada dengan itu, Sahlipani, Staf Keuangan KL Lazismu MBS Nurul Amin saat penyerahan beasiswa yang berlangsung pada Ahad (22/05) menjelaskan, jumlah penerima manfaat dari program ini sebanyak 13 orang santri. "Dari 2 program tersebut ada 13 orang penerima manfaat. 2 santri mendapatkan Beasiswa Mentari sedangkan 11 orang lainnya alumnus yang mengabdi di MBS mendapatkan beasiswa Sang Surya yang saat ini telah menempuh pendidikan tinggi di salah satu kampus di Amuntai seluruhnya mendapatkan bantuan biaya pendidikan hingga selesai," jelasnya.
Sahlipani juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah terbaiknya. "Saya sebagai amil sekaligus pendidik di MBS meneruskan penyampaian dari seluruh penerima manfaat, mereka semua merasa sangat bersyukur dan merasa sangat bahagia karena dimudahkan untuk menuntut ilmu," tutupnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Warga Kaliajir Lor, Kalitirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta ini merupakan seorang ibu tunggal yang membesarkan kedua anaknya yang berusia remaja. Anaknya bernama Ilham yang duduk di kelas 7 SMP, setelah pulang dari sekolah selalu membantu sang ibu untuk mencari sampah dengan sepeda ontel bantuan dari sekolahnya. Ilham pun juga mendapatkan beasiswa penuh dari SMP Muhammadiyah 1 Berbah, tempat ia menuntut ilmu.
Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Jefree Fahana pada Sabtu (21/05) mengucapkan terima kasih atas kerja sama berbagai pihak yang telah mendukung program Bedah Rumah ini. "Alhamdulillah, ucapkan terima kasih kepada semua elemen dan donatur yang telah mendukung program ini dan bisa menyoroti permasalahan sosial di masyarakat sekitar. Ini perlu ada perencanaan bantuan selanjutnya seperti program pemberdayaan dan juga beasiswa pendidikan untuk anaknya," ungkapnya.
Program Bedah Rumah Lazismu ini berjalan selama lima pekan. Pembangunannya mendapatkan dukungan pendanaan dari warga desa dan Lazismu Wilayah DI Yogyakarta. Selain renovasi, juga dilakukan penambahan ruang dapur dan kamar mandi. "Ada penambahan beberapa kekurangan sehingga melebihi perencanaan anggaran di awal, demi kenyamanan dan kesehatan seperti ventilasi agar cahaya mudah masuk dan menambahan instalasi listrik. Penambahan ini semoha menjadi berkah, nyaman, aman dan barokah," harap Tri Kuncoro Atmodjo selaku staf Kantor Layanan (KL) Lazismu Berbah.
Melalui program Bedah Rumah yang berada di bawah Pilar Sosial Dakwah, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta berikhtiar untuk menjadi solusi permasalahan sosial warga dhuafa, terutama dalam memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak. Selain itu, Lazismu Wilayah DI Yogyakarta juga akan meresmikan dua program Bedah Rumah lainnya di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo, bekerja sama dengan Permatabank Syariah dengan penerima manfaat guru dengan gaji di bawah UMP (Upah Minimum Provinsi).
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Acara peresmian ditandai dengan pemotongan pita sebagai simbolis berdirinya Daycare Lansia PRA Perumnas Condongcatur. Pemotongan pita ini dilakukan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah, Shoimah Kastolani bersama Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. Turut berhadir perwakilan Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Mahsunah Syakir dan Eny Wijayanti, serta anggota PP Aisyiyah, Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) DI Yogyakarta, dan PRA Perumnas Condongcatur.
Nuryani Najid selaku Ketua PRA Perumnas Condongcatur menyampaikan, gedung Daycare Lansia ini adalah impian sejak lama yang diiringi dengan usaha bertahun-tahun para pengurus dan anggota PRA. "Gedung ini dapat terwujud dari usaha bertahun-tahun pengurus Aisyiyah yang iuran dan kami arahkan anak-anak, menantu, saudara, untuk peduli dengan adanya Aisyiyah, juga dari donatur yang alumni pesantren lansia, dan BPKH melalui Lazismu," sebutnya dalam sambutan saat peresmian gedung tersebut.
Nuryani kemudian melanjutkan, dengan adanya keberadaan gedung ini, beragam kegiatan untuk lansia yang digagas oleh Aisyiyah akan berlanjut di gedung yang baru. "Dengan telah berdirinya gedung Daycare Lansia ini, maka insyaAllah kegiatan akan kami mulai lagi di lokasi yang baru," lanjutnya.
Mewakili PWA DI Yogyakarta, Hikmah Sobri mengungkapkan rasa bangga bahwa kini terdapat ranting Aisyiyah yang mempunyai amal usaha dilengkapi dengan gedung yang megah. Ia juga mengapresiasi perhatian PRA Perumnas Condogcatur yang memberikan perhatian kepada para lansia. Menurutnya, lansia harus diperhatikan dan diberikan kesempatan agar tetap berdaya. Melalui kegiatan Daycare Lansia ini ia mendorong agar kebutuhan lansia diperhatikan, karena sehat lansia tidak hanya fisik dan psikologis tapi juga sosial sehingga dengan berkumpulnya ibu-ibu lansia akan menambah gairah untuk menebar manfaat.

Sementara itu, Eny Wijayanti mewakili Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah sekaligus mewakili Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menegaskan, berdirinya Daycare Lansia Aisyiyah ini dapat membuka manfaat yang luas kepada para lansia. "Kami berharap, sebagaimana semangat al-Maun yang menjiwai kegiatan Muhammadiyah-Aisyiyah, Daycare Lansia ini dapat memberi pengayaan fisik psikis kepada para lansia yang semakin banyak sehingga ini sejalan dengan program BPKH," tegasnya.
Eny juga menyampaikan bahwa BPKH melalui Lazismu turut memberikan bantuan dalam pembangunan Daycare Lansia PRA Perumnas Condongcatur ini. Menurutnya, bantuan dari BPKH yang disalurkan melalui Lazismu tidak akan berhenti saat selesainya pembangunan, Lazismu juga akan terus mendampingi dan mengawal dalam pelaksanaan kegiatannya. "Semoga upaya yang kita lakukan selama ini sehingga bisa berdiri Daycare ini bisa bermanfaat bagi umat, tidak hanya sesaat saja tetapi berkelanjutan," pungkasnya.
Kegiatan pesantren lansia yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali oleh PRA Perumnas Condongcatur disambut baik oleh masyarakat. Kini, kegiatan ini telah mencapai angkatan ke-11, dengan jumlah peserta setiap angkatan adalah 70 lansia. Sebelum memiliki gedung sendiri, kegiatan pesantren lansia dilakukan di Balai Kesejahteraan Sosial yang ada di lokasi PRA Perumnas Condongcatur.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Ketua Takmir Masjid Al Istiqomah, Sabirin Jamil menyampaikan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Lazismu ini. "Terima kasih yang sebanyak-banyaknya mewakili takmir dan jamaah. Semoga pengadaan AC yang kami lakukan cepat terlaksana dan mudah-mudahan Allah membalas kebaikan yang telah disalurkan oleh Muhammadiyah melalui Lazismu kali ini," ujarnya.
Sabirin menambahkan, dengan adanya penyejuk udara yang baru tentunya akan menambah kenyamanan jamaah dalam menjalankan ibadah di masjid. Bantuan ini diberikan oleh Lazismu pada Kamis (26/05) senilai enam juta rupiah. Ia juga terima kasih kepada seluruh donatur yang sudah menginfakkan hartanya melalui Lazismu, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masjid.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Kotabaru, Syalafuddin menyampaikan, penyerahan bantuan yang merupakan bagian dari program Masjid Tangguh ini merupakan lanjutan dari program Ramadhan 1443 H. "Pelaksanaan ini merupakan wujud komitmen Lazismu Kotabaru dalam mendukung program-program pimpinan persyarikatan di semua level, baik itu majelis, lembaga atau ortom hingga Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti masjid sehingga sinergi ini mudah-mudahan semakin tahun kian menguat dan mendatangkan manfaat bagi kita semua," ungkapnya.
Syalafuddin juga menerangkan, dengan adanya penyaluran bantuan ke masjid ini mampu menambah semangat para donatur untuk mengamanahkan dana zakat, infak, dan sedekahnya melalui Lazismu. "Melalui program ini kami berupaya memunculkan kesadaran dikalangan warga persyarikatan dan simpatisan pada khususnya, dan umat Islam pada umumnya untuk selalu meningkatkan kesadaran berinfak dan berzakat sehingga apa yang sudah direncanakan dan diprogramkan tercapai dengan hasil yang maksimal, termasuk bagaimana nanti dana yang terkumpul bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membantu sesama," terangnya.
Pada bulan Ramadhan lalu Lazismu Kabupaten Kotabaru cukup banyak melakukan penyaluran program serupa, seperti ke Mushola Al Ikhlas, Desa Batuah dengan bantuan berupa pembelian pengeras suara guna menunjang sarana kenyamanan tata suara. Selain itu juga telah diberikan bantuan kepada kepada PCM Serongga berupa uang tunai yang dipergunakan untuk pembebasan lahan guna pembangunan Masjid Al Ma'un.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

