

Acara ini dihadiri oleh Ketua Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Masjid Nurul Yaqin, perwakilan Lazismu Wilayah Sumatera Utara, serta masyarakat sekitar yang menjadi penerima manfaat program tersebut. Selain itu juga berhadir anggota DPR RI, Muhammad Husni yang turut memberikan dukungan atas terlaksananya kegiatan ini.
Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Wilayah Sumatera Utara, Muhammad Sholeh Tanjung dalam sambutannya mengatakan, "Untuk bapak ibu ketahui di sini, Lazismu sebagai Lembaga Zakat yang berdiri di tahun 2002, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infak, wakaf, dan sedekah yang sudah diamanahkan. Maka mari kita lakukan acara ini dengan khidmat guna mendapat keberkahan dan semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar."
Anggota DPR RI, Muhammad Husni juga menyampaikan harapannya agar Lazismu dapat terus berkontribusi di tengah masyarakat. "Mudah-mudahan terus Lazismu bisa berkontribusi di tengah masyarakat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Sebagai informasi kepada teman-teman Lazismu bahwa disini (warga Sei Musi) memiliki tingkat kekerabatan, kekeluargaan, dan pertemanannya tinggi sekali," ujarnya.
Sementara itu, Abdul Wahab sebagai tokoh BKM di Masjid Nurul Yaqin Sei Musi juga berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini. "Dengan adanya kegiatan ini menjadi perhatian dari lembaga pemerintah dan anggota dewan kepada masyarakat dan berharap agar mudah-mudahan dapat terus berjalan," harapnya.
Salah satu penerima manfaat program ini, Windayani, menyambut baik kegiatan yang sangat bermanfaat besar bagi masyarakat ini. "Kegiatan ini sangat bagus, sangat membantu masyarakat sekitar dengan adanya bantuan berupa mukena, sarung, dan sebagainya. Karena masih banyak masyarakat kecil yang membutuhkan di lingkungan Sei Musi ini walau memang terlihat banyak perumahan mewahnya," ungkapnya.
Pada acara ini diserahkan masing-masing 50 mushaf Al-Qur'an dan 50 paket perlengkapan sholat. Penyerahan bantuan kepada para penerima manfaat dipandu oleh Muhammad Husni, perwakilan Lazismu, dan BKM Masjid Nurul Yaqin Sei Musi.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Bantuan tersebut didistribusikan di Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bersama Pijar Indonesia selaku mitra Lazismu dalam program Pemberdayaan Urban Farming pada Rabu (20/04). Adapun penerima manfaat penyaluran distribusi program Takjil Tangguh dan minyak goreng sebanyak dua ratusan orang. Penerima manfaat adalah warga yang berada di sekitar lokasi urban farming.
Ketua Umum Pijar Indonesia, Ton Abdillah Has mengatakan, sangat tepat jika Lazismu membagikan minyak goreng di sini. "Warga yang dhuafa kesulitan memperoleh minyak goreng selama ini setelah langka di pasaran, mereka juga warga binaan kami selama ini," katanya.
Ton Abdillah juga mengapresiasi aksi Lazismu ini. "Kami dari Pijar Indonesia mengapresiasi perhatian dan kepedulian Lazismu. Apalagi kelompok tani urban farming Desa Ragajaya menjadi perhatian kami juga dalam pemberdayaan petani," ungkapnya.
Urban farming hasil kolaborasi Lazismu dan Pijar Indonesia berada di lahan seluas 1500 m2, rencananya akan ditanam sayuran dengan media tanam hidroponik yang terintegrasi dengan budi daya ikan. Ton Abdillah menambahkan, di samping keterbatasan lahan, model pemberdayaan urban farming merupakan solusi sekaligus memanfaatkan sumber-sumber alami yang berkontribusi pada pembentukan oksigen bagi kolam ikan.
Sementara itu, Koordinator Program Ramadhan Lazismu, Falhan Nian Akbar, mengatakan, urban faming juga merupakan bagian dari program Pemberdayaan Tani Bangkit. Selain itu, di dalamnya juga ada pemberdayaan usaha mikro kecil menengah. "Dilaksanakannya program Ramadhan di lokasi ini sebagai penguat dalam rangka mengenalkan Lazismu kepada petani khususnya dan masyarakat sekitar," terangnya.
Pada Ramadhan tahun ini ada tiga program yang disalurkan di lokasi urban farming. Program tersebut yaitu Ramadhan Ceria dalam bentuk bantuan minyak goreng gratis untuk 200 keluarga, Takjil Tangguh berupa makanan buka puasa untuk masyarakat, dan UMKM Tangguh yaitu pemberian modal usaha pedagang takjil di lokasi urban farming.
Terakhir, Falhan berharap agar program-program Ramadhan Lazismu yang digelar di lokasi ini dapat memberikan dampak positif. "Semoga dengan adanya program Tani Bangkit, Urban Farming, dan Ramadhan memberikan dampak positif pada masyarakat dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah menitipkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui Lazismu," tutupnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Nazhori Author]

Bertempat di Mushola Al-Maghfiroh Kampung Cerocoh, Lazismu dan BAZNAS mengadakan acara "Soft Launching Program Kolaborasi Kebajikan Zakat". Acara yang digelar pada Sabtu (23/04) ini dihadiri oleh Kepala Divisi Pendidikan dan Dakwah BAZNAS RI, Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Banten, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Banten, Kepala Desa Domas, dan para undangan. Acara ini juga dimeriahkan dengan penyaluran alat baca dan tulis Al-Qur'an, bantuan program Bakti Guru Lazismu, serta pengajian menjelang berbuka.
Farid Septian, Kepala Divisi Pendidikan dan Dakwah BAZNAS RI dalam sambutannya menyampaikan, kolaborasi yang dijalin dengan ormas Islam seperti Muhammadiyah melalui Lazismu dilakukan karena BAZNAS memiliki keterbatasan. Menurutnya, dengan menjalin kolaborasi, tidak ada lagi yang menjadi pahlawan sendirian. Ormaslah yang paling memahami potensi lokal yang dimiliki masyarakat pada lokasi tertentu. Bantuan yang diberikan BAZNAS pun sifatnya merupakan stimulus, sehingga keberhasilan akan ditentukan oleh penerima manfaat, yaitu warga Desa Domas sendiri.
Ia pun berharap agar program ini dapat menjadi "pilot project" bagi daerah lain. "Kami berharap ini menjadi titik pilot project yang bisa dibukukan dan diseminasikan menjadi contoh di tempat lain. Untuk Muhammadiyah dan Lazismu, Baznas bekerja sama di tiga titik, pertama di Banggai, di Banten, dan di Maluku. Programnya pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan sebagainya. Harapannya nanti ke depan ini sudah ada hasilnya," harapnya.
Mewakili Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Mohammad Danial Ramli juga menyebut bahwa program yang dijalin bersama BAZNAS sejalan dengan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu yang dilaksanakan akhir tahun 2021 lalu, yaitu "Inovasi Sosial". "Ini sesuai dengan harapan kami dari hasil Rakernas Lazismu yang mengusung tema Inovasi Sosial. Tentu saja inovasi-inovasi baru itu tidak bisa dilaksanakan sendiri, tetapi perlu ada kolaborasi. Kolaborasi ini bisa dilaksanakan dari berbagai pihak, bisa dari majelis, lembaga, dan ortom dari internal Muhammadiyah maupun dari instansi lain, yaitu kemitraan dengan BAZNAS. Alhamdulillah pada tahun ini kita mendapat kepercayaan," ungkapnya.
Sementara itu Ketua Lazismu Wilayah Banten, Mulyadi berharap agar dengan adanya program ini dapat membuat para warga yang sebelumnya merupakan penerima manfaat dapat menjadi pemberi manfaat. Ia pun juga menegaskan bahwa bantuan yang diberikan hanyalah bersifat stimulus. "Targetnya adalah bagaimana para mustahik bisa menjadi muzakki. Awalnya diberi kemudian lama-lama bisa memberi. Bantuan ini hanya stimulus, artinya hanya sebagai rangsangan saja," tegasnya.
Terakhir, Ukon Hidayat selaku Kepala Desa Domas juga menyambut baik dipilihnya Desa Domas sebagai titik pelaksanaan program. Pihaknya pun dapat turut menggunakan dana desa karena program ini sejalan dengan pembangunan yang digalakkan pemerintah. "Kegiatan ini sangat baik sekali, semoga bisa selalu diridhoi Allah SWT. Tujuan dari program ini sangat baik sekali, karena bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Dana desa saat ini diperuntukan sebagaimana mestinya," pungkasnya.
Program Kolaborasi Kebajikan Zakat antara Baznas dan Lazismu ini adalah program yang dirancang untuk menjawab dan berbagai permasalahan di wilayah Indonesia dalam bingkai 3T (Terluar, Terdepan, Terdalam) khususnya untuk wilayah Maluku, Banggai, dan Serang, selain sebagai upaya membantu pemerintah dalam percepatan pengurangan kemiskinan yang terjadi di wilayah Indonesia. Program ini akan berfokus pada peningkatan layanan umum di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dakwah, dan kemanusiaan, dengan capaian akhir akan terbangun kekuatan dan kedaulatan ekonomi umat berbasis jamaah yang mampu menciptakan dukungan akses dan kualitas pada layanan umum tersebut.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Kak Jeje menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan atas sinergi dan kolaborasi yang cantik antara PD IPM dan Lazismu Kabuapten Sukoharjo. "Kami dari PD IPM diamanahi oleh Lazismu untuk melaksanakan program tersebut. Sangat bagus dan akan kami dukung sebaik mungkin," ungkapnya.
Manajer Lazismu Kabupaten Sukoharjo, Muslih menjelaskan, tujuan dari program yang dilaksanakan pada Jum'at (22/4) tersebut ialah agar anak-anak dari kalangan yatim dhuafa ini bisa ikut merayakan hari besar, yaitu lebaran tahun ini dengan pakaian baru. Ia juga menambahkan bahwa program ini dilaksanakan pada setiap tahunnya. "Program ini kami selenggarakan setiap tahun menjelang lebaran agar anak-anak dari kalangan yatim dhuafa bisa ikut merayakan hari raya idul fitri nantinya," jelasnya.
Sebanyak 20 anak dari lingkungan Kecamatan Nguter dan Kecamatan Sukoharjo ini dijemput oleh armada yang telah disiapkan oleh tim Lazismu. "Kita buat agar anak-anak ini bisa bahagia dan tersenyum di akhir Ramadhan menjelang lebaran ini," pungkas Muslih.
Rafa Putra, salah satu peserta yatim dhuafa, mengaku senang dan bahagia. Di sisi lain, salah satu wali juga mengucapkan terimakasih atas adanya program dari Lazismu ini. Belanja Kado Lebaran Anak Yatim ini ditanggung oleh Lazismu Kabupaten Sukoharjo.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Yusuf Yanuri]

Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Bireuen, Fajar Ardiansyah yang menyerahkan langsung bantuan tersebut mengatakan, aksi yang dilakukan oleh Lazismu ini ini adalah untuk membantu para pengungsi Rohingya yang terdampar di wilayah Aceh. Ia menyebutkan, bantuan yang disalurkan kepada 107 pengungsi tersebut berupa paket sembako. Harapannya adalah agar dapat secepatnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. "Sekali lagi bantuan ini diterima pihak Kecamatan Meunasah Gampong Jangka Mesjid, Kecamatan Jangka," ujarnya.
Sebelumnya, Lazismu Kabupaten Bireuen beberapa waktu lalu juga telah memberikan bantuan kepada ratusan pengungsi Rohingnya yang terdampar di wilayah Aceh. Menindaklanjuti bantuan tahap pertama ini, Lazismu kembali menyerahkan bantuan tahap dua dengan isi paket sembako yang berbeda.
Fajar menambahkan, bantuan kemanusiaan yang diberikan sebagai wujud kepedulian Lazismu untuk pengungsi Rohingya. Ia juga berharap agar bantuan ini dapat mencukupi kebutuhan pengungsi. "Semoga bantuan yang terbatas ini dapat mencukupi kebutuhan beberapa hari ke depan," harapnya.
Pada bantuan paket sembako tahap kedua ini Lazismu Kabupaten Bireuen menyerahkan sejumlah bahan makanan kaleng berupa Rendangmu, beras, peralatan sholat untuk pria dan wanita, Al-Qur'an dan sleeping bad untuk keperluan tidur mereka selama berada di tempat pengungsian Rohingya. Saat ini, ratusan warga Rohingya asal Myanmar ditampung sementara di Kantor Camat Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Terakhir, Fajar menerangkan bahwa pihaknya terus menjalin koordinasi bersama UNHCR dalam rangka penyaluran bantuan kepada pengungsi Rohingya. "Alhamdulillah selama ini Lazismu Bireuen selalu berkoordinasi bersama UNHCR untuk bantuan pengungsi Rohingya. Bantuan tahap kedua ini merupakan kepedulian Muhammadiyah untuk membantu pengungsi muslim yang sedang ditimpa musibah di negara asalnya," pungkasnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Fajar Ardiansyah]

Salah satu provinsi penerima bantuan yang menjadi titik penyaluran Lazismu adalah Papua Barat. Di tempat ini, mushaf Al-Qur'an dan Bingkisan Ramadhan dibagikan kepada warga muslim Papua di kampung terpencil yang berada di Kabupaten Sorong pada Ahad (17/04). Kawasan tersebut termasuk dalam daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) di Indonesia.
Menurut Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Papua Barat, H. Kamaludin, di Papua Barat terdapat sembilan titik distribusi, dua di antaranya adalah Desa Maibo dan Warmon di Kabupaten Sorong. Tahun ini, Lazismu Wilayah Papua Barat kembali dipercaya untuk menyalurkan 200 paket Bingkisan Ramadhan dan mushaf Al-Qur'an BPKH. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada BPKH.
"Terima kasih kepada BPKH yang telah memberikan bantuan warga muslim Kokoda dan juga di Warmon. Alhamdulillah mereka bisa merasakan bantuan paket Ramadhan 1443 H. Mudah-mudahan ke depannya bisa ditambahkan lagi. Kita doakan semoga seluruh donatur melalui BPKH dimudahkan rezekinya dan diberikan imbalan yang terbaik dari Allah SWT," ucap Kamaludin.
Kamarudin, warga Maibo yang juga merupakan Ketua RT setempat mengucapkan terima kasih atas bantuan dari BPKH yang disalurkan melalui Lazismu Papua Barat ini. "Kami minta syukur alhamdulillah ada bantuan membawa satu bingkisan untuk paket lebaran idul fitri, kami minta terima kasih khususnya kami dari Kampung Maibo. Saya mewakili kepala kampung, saya RT-nya di Kampung Maibo, kami minta terima kasih di masyarakat di Kampung Maibo ini," ujarnya.
Seperti halnya Desa Maibo, Desa Warmon merupakan kampung tempat tinggal warga Suku Kokoda. Di desa ini, setiap sore anak-anak pergi mengaji di masjid dan mushala. Mereka pun memiliki guru mengaji. Masjid dan mushala juga sudah dipakai untuk menunaikan sholat berjamaah lima waktu sehari dengan imam warga setempat. Di tempat ini juga terdapat Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Warmon.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Kamaludin]

