

KABUPATEN PATI -- Kegiatan pencegahan stunting dilakukan serentak di 35 kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah, termasuk di Kabupaten Pati. Bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Lazismu Kabupaten Pati menyelenggarakan Penyuluhan Parenting dan Stunting yang berlangsung di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Tambakromo 2, Desa Tambaharjo, Tambakromo, pada Rabu (20/09) dengan menghadirkan narasumber Nurti Wijayanti.
40 orang ibu dari wali murid dan warga sekitar TK ABA antusias mengikuti kegiatan ini. Selain penyuluhan juga diadakan posyandu untuk para balita yang hadir dan penyerahan bingkisan kepada anak-anak yatim. Dengan mengedepankan edukasi tentang parenting dan pencegahan stunting, Lazismu dan PDA Kabupaten Pati berharap dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat, khususnya dalam hal perawatan dan perkembangan anak-anak yang merupakan aset berharga bangsa ini.
Terkait kegiatan pencegahan stunting dilakukan serentak di 35 kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Tengah Dwi Swasana Ramadhan, S.E., M.SEI., Ak. menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk kontribusi pihaknya dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting. Terlebih angka stunting di Jawa Tengah saat ini mencapai 20,9 persen, artinya sekitar 540 ribu anak mengalami masalah pertumbuhan.
"Alhamdulillah, hari ini Lazismu di seluruh Jawa Tengah secara serentak melaksanakan program pencegahan stunting. Program ini adalah upaya dari Lazismu Jawa Tengah untuk berkontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayah ini. Kami berusaha dengan berbagai cara, salah satunya adalah memberikan paket nutrisi seperti RendangMu kepada anak-anak dan ibu hamil, dengan harapan mereka dapat memenuhi kebutuhan gizi mereka," ungkap Dwi Swasana Ramadhan.
Pada tahap awal, program yang dilakukan bersama dengan penyaluran RendangMu ini telah menyasar 2920 penerima manfaat, dengan harapan dapat ditingkatkan menjadi 17.500 penerima manfaat di seluruh Jawa Tengah. Program ini pun menjadi contoh nyata kolaborasi Muhammadiyah dan Lazismu dalam upaya pencegahan stunting di tengah-tengah masyarakat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA PEKANBARU -- Pilar pendidikan adalah salah satu fokus perhatian Lazismu Kota Pekanbaru dalam menjalan program-program rutinnya. Hal ini dibuktikan melalui penyaluran bantuan kepada anak-anak usia sekolah yang terdampak banjir di Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Penyaluran bantuan ini merupakan bentuk kerja sama Lazismu Kota Pekanbaru bersama Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lazismu Wilayah Sumatra Barat.
Manajer Lazismu Kota Pekanbaru, Agung Pramuryantyo mengatakan bahwa penyaluran bantuan pada Selasa (19/09) tersebut merupakan bentuk kepedulian kepada sesama manusia, terutama yang terdampak bencana. "Sebagai bentuk kepedulian kita kepada saudara provinsi tetangga. Kali ini kita memberikan bantuan dalam bentuk School Kit kepada anak-anak sekolah yang terdampak," terangnya.
Bantuan yang diberikan berupa School Kit atau perlengkapan sekolah guna menunjang kegiatan belajar anak-anak yang terdampak banjir. Satu paket School Kit terdiri dari 1 tas sekolah dan 1/2 kodi buku, 1 kotak pulpen, 4 buah pensil 2B dan biasa, 1 kodi sampul buku plastik bening, 1 kodi sampul kertas kacang, 1 buah rautan pensil, dan 1 buah penggaris.
Agung pun berharap bantuan tersebut dapat membuat anak-anak yang tertimpa musibah kembali bergembira. "Semoga bantuan ini bisa memudahkan dan menggembirakan mereka agar makin semangat dalam belajar untuk masa depannya. Terimakasih juga kepada Lazismu Sumatra Barat yang memfasilitasi dalam teknis penyaluran bantuan ini," harapnya.
Banjir dan longsor yang terjadi pada bulan Juli lalu di Sumatra Barat menimbulkan kerusakan dan mengganggu kegiatan pendidikan. Salah satunya di Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Banyak anak-anak yang kesulitan untuk meneruskan pendidikannya karena rumah mereka rusak parah dan menyebabkan hilangnya barang-barang seperti buku, tas, seragam, dan lain-lain.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA BANJARMASIN -- Kantor Layanan (KL) Lazismu Al Furqan Kota Banjarmasin kembali merealisasikan program-program unggulan melalui penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dikelolanya. Penyaluran tersebut dilakukan di halaman Masjid Al Furqan, Jalan Bumi Mas Kota Banjarmasin. Para penerima manfaat merupakan mustahik yang tinggal di sekitar lingkungan Masjid Al Furqan.
Kepala KL Lazismu Al Furqan, Yazidi Indar menjelaskan, program yang dilaksanakan pada Senin (11/09) tersebut berasal dari dana ZIS bulan Agustus 2023. "Kegiatan pentasyarufan dari KL Lazismu Al Furqan sebesar Rp. 8.208.000,- bersumber dari hasil perhimpunan Bulan Agustus 2023.
Penyaluran bantuan ini, lanjut Yazidi, dilaksanakan di halaman Masjid Al Furqan dan di MIM Kertak Hanyar Km 8. "Kami dari tim Lazismu Al Furqan mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur, baik muzakki maupun munfiq yang telah memberikan kepercayaan kepada Lazismu Al Furqan untuk mengelola infaq dan zakat yang telah mereka serahkan," ujarnya.
Yazidi kemudian mengajak masyarakat untuk mendukung program-program KL Lazismu Al Furqan, dengan menyalurkan zakat, infak, sedekah masyarakat melalui KL tersebut. "KL Lazismu Al Furqan sudah melaksanakan pentasyarufan sembako bagi pejuang-pejuang pendidikan, pejuang-pejuang subuh, dhuafa dan para janda lansia. Di samping itu ada Besiswa Mentari murid Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM)," terangnya.
Bantuan yang sudah disalurkan seperti 40 paket sembako dengan para penerima manfaat seperti warga dhuafa, petugas masjid, guru sekolah, tukang sampah, dan lain-lain. "Untuk bantuan UMKM diberikan kepada penjual roti keliling yang berjualan di sekitar kawasan Benua Anyar senilai satu juta rupiah," imbuh Yazidi.
Sementara Beasiswa Mentari diberikan kepada 5 pelajar MIM Kertak Hanyar yang orang tuanya sudah meninggal senilai masing-masing dua ratus ribu rupiah. Bantuan juga diberikan kepada sepuluh orang guru MIM Kertak Hanyar. Selain itu, KL Lazismu Al Furqan juga memberikan bantuan senilai satu juta rupiah sebagai tambahan untuk modal produsen dan penjual roti.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN BELITUNG -- Untuk lebih memperkuat tata kelola dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (ZISKA), Lazismu Kabupaten Belitung melakukan pertemuan dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Belitung Timur. Pertemuan ini sebagai bentuk koordinasi dan dihadiri oleh pengurus PDM Belitung Timur, calon Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Belitung Timur, perwakilan eksekutif Lazismu Kabupaten Belitung Timur.
Pada pertemuan yang berlangsung Selasa (05/09) ini, Lazismu Kabupaten Belitung memaparkan sistem tata kelola dana ZISKA yang sudah diterapkan. Tujuannya untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para pengurus PDM Belitung Timur serta calon Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Belitung Timur.
Mewakili Lazismu Kabupaten Belitung, Muhammad Nadhirin dalam pertemuan tersebut melakukan pembahasan dan diskusi mengenai sistem kerja kepengurusan, struktur kepengurusan, manajemen tata kelola dana ZISKA dan standar operasional prosedur Lazismu Kabupaten Belitung. "Menyampaikan penting hal-nya akan sebuah sistem yang baik yang terangkum dalam SOP sebagai standar patokan tata kelola dana ZISKA di Lazismu ini, terlebih setiap masing-masing daerah memiliki tantangan pengelolaan dan pendistribusian dana ZISKA yang berbeda-beda," terangnya.
Pertemuan ini dianggap penting mengingat pengelolaan dana ZISKA merupakan suatu tanggung jawab dan kewajiban yang harus dilaksanakan dengan baik agar dana zakat bisa lebih terarah. Selain itu, pengelolaan dana ZISKA dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan terutama di Pulau Belitung.
Melalui kegiatan seperti ini PDM Belitung Timur dan Lazismu Kabupaten Belitung Timur dapat memiliki pemahaman yang lebih matang dan mampu mengimplementasikan manajemen dan tata kelola dana zakat dengan baik. Dana zakat yang terkumpul pun dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membantu meningkatkan kesejahateraan umat.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KABUPATEN NGANJUK -- Sebagai wujud perhatian kepada anak yatim, Lazismu Kabupaten Nganjuk memberikan bantuan dalam kegiatan "Santunan Anak Yatim" yang bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Institut Agama Islam (IAI) Pangeran Diponegoro Kabupaten Nganjuk. Kegiatan ini berlangsung di Musholla Gedung Dakwah Muhammadiyah 2 Nganjuk yang berada satu atap dengan kantor operasional Lazismu Kabupaten Nganjuk.
Kegiatan yang digagas oleh peserta Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) IAI Pangeran Diponegoro pada Kamis (14/09) diikuti oleh anak-anak yatim dan dimeriahkan oleh beragam perlombaan seperti lomba Kugeru (Lomba Cantol Ceting) dan juga memasukkan bendera ke dalam botol. Lomba Kugeru diadakan di parkiran depan kantor, sementara lomba memasukkan bendera ke dalam botol dilaksanakan di parkiran samping kantor. Juara 1 lomba Kugeru diraih Ringgo, sementara lomba memasukkan bendera ke dalam botol dimenangkan oleh Sadewo.
"Senang sekali bisa jadi juara," ujar Ringgo dengan senyumnya yang merekah. Sadewo pun menyambut gembira kemenangannya. "Asyik lombanya," ucap Sadewo.
Acara ini mendapatkan apresiasi dari Ketua Lazismu Kabupaten Nganjuk, Mijan. Ia sangat antusias dengan acara ini dan turut mengenalkan profil Lazismu Kabupaten Nganjuk dan juga program Ambulans Lazismu Kabupaten Nganjuk. "Lazismu Kabupaten Nganjuk yang saling tolong menolong dalam ketaqwaan, tidak pilih-pilih. Sasaran kita bukan Muhammadiyah tetapi semuanya," tegasnya.
Dalam sambutan dari BAZNAS Kabupaten Nganjuk yang diwakili oleh Soekidi, ia menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan. "Dalam kegiatan bisa dikoordinasikan dengan BAZNAS Kabupaten Nganjuk seperti anak yatim dan sebagainya sehingga dapat menuntaskan kemiskinan di Nganjuk dan sekitarnya terlebih yang benar-benar tidak mampu," terangnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Nganjuk, Juwari memberikan semangat kepada anak-anak yatim. "Tetap semangat dan jangan putus asa. Kalian generasi penerus bangsa. Meskipun kehidupan tidak seperti yang diinginkan, akan tetapi tetaplah untuk tersenyum dan juga melakukan dengan senang hati," ajaknya.
Suasana semakin meriah saat santunan yang berupa uang tunai dan bingkisan dibagikan kepada 40 anak-anak yatim. Kegiatan dengan tema "Berbagi Senyuman Dalam Kebersamaan" ini pun usai pada sore hari.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

KOTA SEMARANG -- Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam pertumbuhan generasi penerus bangsa adalah stunting, yaitu kondisi ketika anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan fisik dan kognitif akibat kekurangan gizi kronis pada seribu hari pertama kehidupan mereka, mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. Sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia, Jawa Tengah juga tidak luput dari masalah ini.
Dalam rangka menanggulangi masalah stunting di Jawa Tengah, Muhammadiyah Jawa Tengah melalui Lazismu yang berkolaborasi dengan pihak pemerintah melakukan aksi bersama berupa pemberian bantuan yang dilakukan serentak di 35 kabupaten/kota yang ada wilayah tersebut. Aksi yang dilakukan pada Selasa (19/09) ini mendapatkan dukungan berbagai pihak setempat, seperti termasuk pemerintah, dinas kesehatan, dinas sosial, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah, serta masyarakat umum.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr. K.H. Tafsir, M.Ag. memberikan penghargaan kepada Lazismu atas usahanya dalam mencegah stunting di Jawa Tengah. "Dengan menyediakan makanan bernutrisi seperti RendangMu dan melaksanakan program sosialisasi kesehatan, Muhammadiyah berharap dapat berperan dalam menjaga generasi masa depan Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Dwi Swasana Ramadhan, S.E., M.SEI., Ak., selaku Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Tengah mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilakukan serentak ini sebagai bentuk kontribusi pihaknya dalam menurunkan angka stunting. Berbagai cara pun dilakukan agar dapat menyelesaikan permasalahan stunting ini.
"Alhamdulillah, hari ini Lazismu di seluruh Jawa Tengah secara serentak melaksanakan program pencegahan stunting. Program ini adalah upaya dari Lazismu Jawa Tengah untuk berkontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayah ini. Kami berusaha dengan berbagai cara, salah satunya adalah memberikan paket nutrisi seperti RendangMu kepada anak-anak dan ibu hamil, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan gizi mereka," harap Dwi Swasana Ramadhan.
Kegiatan yang dilakukan oleh Lazismu Daerah se-Jawa Tengah mencakup pemberian paket nutrisi, sosialisasi gerakan hidup sehat, pemeriksaan ibu dan anak, serta lomba cipta kreasi makanan sehat. Ikhtiar ini sejalan dengan target Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang ingin menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2023. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang bertugas di seluruh wilayah, dari kabupaten hingga tingkat desa.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

