

Efrizal Ali, Ketua Koperasi Produsen "Singgalang Sari Maju" yang juga menginisiasi bantuan berupa nanas ini menyebutkan, bantuan dua ton nanas ini berasal dari pada petani yang bernaung di bawah koperasi tersebut dan dari seorang donatur yang ikut menitipkan donasinya. "Itu jumlah dari kita satu ton. Dan kebetulan kemarin juga ada salah satu donasi. Alhamdulillah beliau juga donasi satu ton tapi kebun nanasnya dari kami," terangnya.
Alasan dipilihnya Lazismu sebagai lembaga penyalur bantuan, ujar Efrizal, karena melihat kemampuan, banyaknya relawan, dan sarana prasarana yang dimiliki. Hal ini penting mengingat bentuk bantuan yang diberikan berupa buah, sehingga harus segera didistribusikan kepada penerima manfaat. Oleh karena itu dibutuhkan alat transportasi dan relawan yang mumpuni. "Jadi satu sisi kita lihat kemampuan dan ketersediaan dari sarana prasarana Lazismu ini, ya makanya kita pilih," imbuhnya.
Efrizal kemudian menceritakan, gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur seharusnya mampu untuk mendorong empati seseorang. Tak hanya yang seiman, tapi juga bagi siapapun untuk tergerak membantu. Menurutnya, ada kalanya kita dalam posisi menerima, namun ada saatnya kita berperan sebagai pihak yang memberi. Ada banyak cara untuk memberi, salah satunya dengan menyalurkan bantuan berupa nanas.
"Kalau kita lihat musibah ini, tentu kita sebagai sesama seiman termasuk juga yang tidak seiman, ini kan musibah, di sini kita harus membentuk empati. Jadi empati itu ada saat kita menerima, dan ada saat kita harus memberi. Kami hanya petani, bukan tidak mau berdonasi dalam bentuk lain, pas kita lihat yang kita punya adalah produk buah nanas. Setelah kita tanya ke pengurus Lazismu dan ini diterima, kita bisa kirim. Makanya alhamdulillah kita kirimkan," ungkap Efrizal.
Terakhir, ia berharap agar apa yng telah diberikannya ini mendatangkan manfaat, terutama dalam mencukupi kebutuhan gizi masyarakat terdampak gempa. "Harapannya juga mudah-mudahan apa yang kami berikan ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Mungkin bisa mencukupi kebutuhan gizi mereka walaupun yang kita beri ini tidak banyak," pungkasnya.
Nandang Amanudin, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Cianjur saat penyerahan bantuan pada Ahad (11/12) lalu mengucapkan terima kasih atas bantuan dari para petani nanas ini. Ia mengaku sangat terbantu sekali dan berharap agar bantuan nanas ini dapat memberikan manfaat yang besar. "Kami atas nama Lazismu Kabupaten Cianjur mengucapkan terima kasih kepada Koperasi Nanas Singgalang Sari Maju yang sudah ikut berpartisipasi dalam kepedulian bencana gempa yang ada di Kabupaten Cianjur dengan mendonasikan sumbangan berupa nanas. Kami sangat terbantu sekali. Mudah-mudahan bantuan yang berupa nanas ini memberikan manfaat yang besar buat warga masyarakat yang ada di Kabupaten Cianjur," harapnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Sebagai wujud kepedulian terhadap warga yang sedang mengalami bencana, KL Lazismu Al Jihad membuka pintu infak kemanusiaan lebih dari dua pekan sesuai instruksi dari Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan. Pengumpulan infak kemanusiaan dimulai sejak sejak Senin (21/11) hingga Selasa (10/12) dan terkumpul sebanyak Rp. 16.550.672,-. Infak ini kemudian disalurkan melalui Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan untuk disalurkan kepada warga terdampak gempa.
Ikhza, Staf Program KL Lazismu Al Jihad Kota Banjarmasin mengatakan donasi tersebut merupakan hasil sumbangan yang didapatkan dari jamaah Masjid Al Jihad, jamaah Kajian Muslimah dan para donatur yang rutin menyalurkan infak kepada KL Lazismu Al Jihad. "Donasi yang terkumpul hingga mencapai angka Rp. 16.550.672,- tersebut merupakan hasil donasi yang diberikan oleh para dermawan dari berbagai unsur, salah satunya jamaah Masjid Al Jihad dan jamaah Kajian Muslimah yang diadakan setiap hari Rabu. Semoga kebaikan yang mereka lakukan menjadi amal jariyah dan dibalas dengan kebaikan yang berlipat pula," ujarnya.
Selaras dengan Ihza, ungkapan terima kasih juga disampaikan oleh Ikbal selaku Kepala KL Lazismu Al Jihad. Ia merasa sangat bersyukur atas infak kemanusiaan dari para donatur serta muzakki yang telah berkenan memberikan sebagian rezekinya kepada saudara-saudara yang ada di Kabupaten Cianjur. "Saya mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan muzakki yang telah menyisihkan harta yang dimiliki untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah di Cianjur dan sekitarnya," ungkapnya.
Ikbal juga mengapresiasi kinerja para relawan KL Lazismu Al Jihad dan PK IMM Fesyda UIN Antasari yang telah membantu penghimpunan dana dalam program Indonesia Siaga untuk membantu para penyintas gempa. Ia pun berharap agar KL Lazismu Al Jihad menjadi semakin dipercaya oleh para donatur. "Saya berharap ke depannya Kantor Layanan Lazismu Al Jihad menjadi tempat yang terpercaya dalam mengelola serta menyalurkan dana titipan dari para donatur untuk disampaikan kepada penerima manfaat yang benar-benar berhak menerimanya," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Johansyah]

Penyerahan bantuan ini dihadiri oleh perwakilan Badan Pengurus Lazismu Kota Banjarmasin yaitu Muhammad Adiani selaku Sekretaris dan Ahmad Fitri Rusli selaku Wakil Ketua Bidang Keuangan. Selain itu, KL Lazismu yang ada di Kota Banjarmasin diwakili oleh Anwar Solihin selaku Kepala KL Lazismu Al Muhajirin. Serah terima bantuan berlangsung pada Rabu (14/12).
Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Kota Banjarmasin, Muhammad Adiani menuturkan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan dalam penyaluran bantuan tersebut. Ia berharap bantuan ini tepat sasaran dan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. "Kami sangat bersyukur pada hari ini kami diterima oleh Lazismu Kalimantan Selatan dalam rangka koordinasi mengenai penyaluran donasi yang terkumpul untuk korban gempa Cianjur. Semoga bantuan yang disalurkan dapat bermanfaat serta tertuju pada sasaran yang telah ditargetkan," ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Fitri Rusli selaku Wakil Ketua Badan Pengurus Bidang Keuangan Lazismu Kota Banjarmasin menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur yang senantiasa membantu Lazismu dalam melakukan kebaikan dan juga mengucapkan terimakasih kepada para relawan yang telah membantu penghimpunan. "Alhamdulillah pada Rabu (14/12) kami dari Lazismu Kota Banjarmasin menyalurkan dana bantuan sebesar Rp. 33.758.000,- kepada Lazismu Kalimantan Selatan untuk membantu korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Kami juga mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada muzakki, para donatur dan para dermawan yang telah berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikanm," ucapnya.
Kepala KL Lazismu Al Muhajirin, Anwar Solihin juga turut mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan dari para donatur dan muzakki. "Kami selaku KL Lazismu Al Muhajirin mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah berpartisipasi membantu saudara-saudara kita yang sedang dilanda musibah. Pada saat ini bantuan telah kami serahkan kepada Lazismu Kalimantan Selatan, semoga bantuan ini bermanfaat bagi mereka yang sedang membutuhkan," terangnya.
Staf Pendistribusian Lazismu Wilayah Kalimantan Selatan, Hendra Permana Saputra yang menerima bantuan secara simbolis mengungkapkan, bantuan yang diterima akan disalurkan untuk saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah gempa di Cianjur dan dana tersebut rencananya akan dialokasikan untuk alat-alat sekolah dan fasilitas umum. "Donasi yang terkumpul dari setiap KL Lazismu serta warga Muhammadiyah Kalimantan Selatan insyaAllah akan kami serahkan ke korban gempa Cianjur sesuai dengan amanah yang diberikan. Donasi tersebut nantinya dialokasikan untuk alat-alat sekolah dan fasilitas umum agar mampu membantu menumbuhkan kembali kondisi Cianjur supaya cepat pulih," ungkapnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Johansyah]

Masjid darurat yang dibangun oleh relawan Muhammadiyah Jawa Tengah berada di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Selain digunakan untuk beribadah, masjid darurat juga menjadi tempat beragam aktivitas warga, baik anak-anak maupun dewasa. Masjid darurat ini menggunakan rangka bambu dengan dinding dan atap menggunakan bahan terpal.
Salah satu relawan dari MDMC Jawa Tengah, Faruq menjelaskan, keberadaan masjid ini memudahkan masyarakat dalam menjalankan berbagai aktivitas di samping untuk beribadah. "Melalui adanya masjid darurat yang kami bangun, masyarakat bisa semakin mudah untuk berkegiatan. Terlebih di masjid ini beragam aktivitas bisa dilakukan, dari anak-anak sampai dewasa. Bukan hanya ibadah, tetapi beragam aktivitas lainnya, seperti kumpul warga, kegiatan mengaji anak-anak, dan juga digunakan tempat kumpul anak-anak," jelasnya.
Faruq menambahkan, masjid darurat ini diharapkan dapat menjadi alternatif tempat kegiatan yang dapat digunakan oleh masyarakat. "Masjid darurat ini bisa masyarakat gunakan secara maksimal sejak Rabu (7/12), meski sifatnya hanya sementara. Harapannya, masjid ini bisa menjadi alternatif tempat untuk berkegiatan, sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang terdampak bencana," imbuhnya.
Kehadiran masjid darurat ini mendapatkan sambutan positif dari warga setempat. Ucapan terima kasih pun diberikan kepada MDMC dan Lazismu atas pembangunan masjid darurat ini. "Kami jadi mudah untuk melakukan ibadah dan beragam aktivitas lainnya. Salut dan sangat berterima kasih kepada tim MDMC dan Lazismu karena pembangunan masjid darurat ini sangat penting," ujar Deni Arif, salah satu warga terdampak gempa.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Kunjungan Menteri PPPA disambut oleh H. M. Noer Agoes Hidayat dan Imron Rosyidi mewakili Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Tengah. Selain itu, Divisi Program Lazismu Wilayah Jawa Tengah, Nasrul Fauzi juga turut mendampingi bersama beberapa relawan yang ditugaskan. Pada kunjungan yang berlangsung Kamis (08/12) ini, Menteri PPPA mengapresiasi hunian darurat yang telah dibangun.
Bintang, sapaan Menteri PPPA menyebutkan, tenda-tenda yang dibangun tersebut layak untuk menjadi hunian darurat. Ini merupakan bentuk apresiasi Muhammadiyah. "Hari ini kita lagi melihat partisipasi kehadiran MDMC-Muhammadiyah, ini tenda-tenda yang saya pikir sangat amat layak untuk yang namanya hunian darurat, rumah singgah yang aman, nyaman bagi keluarga yang mengalami musibah," ungkapnya.
Harapannya, ujar Bintang, akan ada banyak pendampingan kepada masyarakat terdampak bencana di Cianjur yang dapat digerakkan oleh Muhammadiyah. "Mudah-mudahan tenda-tenda yang sangat representatif untuk keluarga ini bisa menjadi inspirasi bagi para relawan lainnya untuk membuat tenda yang sangat ramah terhadap keluarga, perempuan, serta juga anak-anak," terangnya.
Kementerian PPPA melalui Bintang juga mengajak Muhammadiyah untuk bekerja sama dalam pembuatan lokasi pendampingan ibu dan anak seperti TK atau PAUD yang nantinya akan diberikan bantuan berupa permainan untuk anak. Terkait pembentukan atau penataan nantinya akan diserahkan kepada relawan Muhammadiyah yang ditugaskan di lokasi penanganan dampak gempa Cianjur.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Dalam kunjungannya, H. M. Noer Agoes Hidayat menyampaikan, proses penanganan pasca bencana di Kabupaten Cianjur akan membutuhkan waktu yang cukup lama. "Melihat situasi dan kondisi pasca gempa di Cianjur, Pemerintah Indonesia membutuhkan waktu yang panjang untuk melakukan penanganan bencana, mulai dari penanganan pasca bencana hingga pemulihan di berbagai sektor, seperti bangunan, pasokan listrik, irigasi, jalan, dan lain sebagainya yang dibutuhkan untuk aktivitas masyarakat," terangnya.
Muhammadiyah Jawa Tengah, ujar Agoes, melalui Lazismu dan MDMC Jawa Tengah terpanggil untuk ikut andil dalam membantu negeri meringankan beban, mencarikan solusi, dan sekaligus mengurai masalah dengan adanya gempa tersebut. "Ada beberapa poin yang dilakukan oleh Muhammadiyah Jawa Tengah yang sementara terfokus di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, di antaranya meliputi pengiriman relawan, pembangunan hunian darurat dengan target 500 unit, pembangunan MCK, pengiriman tenaga Psychological First Aid (PFA), tenaga medis, dan tenaga kesehatan, membuat dapur umum, masjid darurat, hingga sekolah darurat," sebutnya.
Agoes yang menjabat sebagai Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Tengah ini menambahkan, "Seperti yang biasa dilakukan oleh Muhammadiyah Jawa Tengah dalam menangani bencana, tentu tidak hanya membantu dalam pembangunan secara fisik tapi juga diiringi dengan pendampingan, seperti peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pemberdayaan masyarakat, pemulihan ekonomi, sehingga kondisi masyarakat yang terdampak dapat beraktivitas seperti sedia kala, meski dengan situasi dan kondisi yang berbeda."
Selain itu, Imron Rosyidi yang juga sebagai Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Tengah mengungkapkan terima kasih kepada para donatur yang telah mengamanahkan bantuannya melalui Lazismu. "Alhamdulillah apa yang diamanahkan oleh para donatur sudah kami sampaikan kepada yang berhak menerima melalui kegiatan dari Lazismu Jawa Tengah dan MDMC yang terpusat di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang merupakan daerah binaan kita, yaitu pembangunan hunian darurat, pembagian kebutuhan pokok sembako, trauma healing yang dikomandani tim Psikologi UMP, dan pengobatan gratis yang diberikan kepada mereka yang terdampak telah berjalan dengan baik," ungkapnya.
Imron kemudian menambakan, pihaknya akan terus melakukan pembangunan hunian sementara yang ditargetkan berjumlah 500 unit. Pembangunan hunian ini dilakukan oleh tiga tim relawan dari Kabupaten Magelang, Temanggung, dan juga Kendal. Agar masyarakat tetap bisa menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pihaknya akan segera membuat MCK setiap blok dengan jumlah sekitar 33 unit yang disiapkan untuk para keluarga terdampak gempa. Sementara untuk layanan kesehatan, pihaknya juga telah mengerahkan tim dari Rumah Sakit Aisyiyah Muntilan dan Rumah Sakit Cempaka Putih.
"Untuk tim kesehatan yang ada di sektor kita itu dari RS Aisyiyah Muntilan dan dari RS Cempaka Putih. Setiap hari dari pagi sampai sore tim medis yang terdiri dari dokter serta perawat ini berkeliling ke rumah-rumah warga atau ke tenda-tenda untuk memberikan pelayanan pengobatan, baik itu pemeriksaan, perawatan luka, penyediaan obat dan juga konsultasi kesehatan. Di lokasi juga tersedia ambulans yang sewaktu-waktu bisa dipakai, seperti kemarin ada kejadian saat pagi, ada warga yang harus dirujuk ke rumah sakit karena bekas luka yang dirawat ada pendarahan. Akhirnya oleh teman-teman dibawa ke rumah sakit dengan ambulans yang selalu ada di lokasi," pungkasnya.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

