

Bambang mengungkapkan, program nyata berupa pemberdayaan masyarakat yang berbasis dana zakat terus diperbanyak. Program-program ini berorientasi pada pengentasan kemiskinan. "Kami terus memperbanyak program nyata pemberdayaan masyarakat yang berbasis dana zakat yang berorientasi pada pengentasan kemiskinan. Program ini kami selaraskan dengan indikator SDGs dan RPJMN serta membuka lebar kolaborasi lintas stakeholder agar manfaat semakin meluas," ungkapnya.
Pasca pandemi, menurut Bambang, Indonesia masih menghadapi isu kemiskinan ekstrem, yaitu kondisi kala pendapatan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem. Ancaman resesi global pun disinyalir akan menghadang, dengan sejumlah dampak yang bakal dialami masyarakat. Di antaranya adalah kenaikan harga kebutuhan sehari-hari termasuk makanan, pemutusan kerja, kenaikan harga pasokan energi, dan naiknya angka kemiskinan. Sebuah tantangan baru bagi setiap negara untuk menjaga angka kemiskinan dari peningkatan jika terjadi resesi global tahun 2023.
Bambang pun menuturkan, Forum Zakat melakukan transformasi digital dalam rangka memperluas manfaat program dan penerima manfaat OPZ di Indonesia. Hal ini dilakukan di tengah tantangan kemiskinan ekstrem dan resesi. Selain peningkatan tata kelola, penguatan distribusi program yang berdampak, transformasi digital pun digadang menjadi upaya untuk mempercepat proses layanan OPZ. "Dalam meluaskan manfaat program dan penerima manfaat OPZ di Indonesia di tengah tantangan kemiskinan ekstrem yang diperparah dengan resesi, Forum Zakat melakukan transformasi digital untuk mengintegrasi data, memudahkan pembayaran ZIS dan mempercepat proses layanan OPZ melalui digitalisasi," ujarnya.
Terdapat enam tantangan dalam transformasi digital, yaitu kurangnya kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), isu kebijakan dan regulasi, isu keamanan dan perlindungan privasi, isu infrastruktur teknologi informasi (TI), integrasi sistem dan layanan, serta resistensi organisasi. Oleh karena itu, ujar Bambang, perlu disusun strategi dan solusi bersama guna mengoptimalkan pengelolaan zakat melalui perwujudan transformasi digital dalam gerakan zakat. Terakhir, ia menjelaskan bahwa Forum Zakat senantiasa menjaga dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga. "Kami dorong aspek legalitas perijinan, akuntabilitas lembaga, hingga peningkatan kompetensi dan sertifikasi amil, misi dalam memperkuat OPZ dan mewujudkan cita-cita ideal zakat di Indonesia," pungkasnya.
Mewakili Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Edi Suryanto selaku Direktur Utama yang juga turut berhadir dalam acara ini memberikan tanggapannya terhadap gerak langkah lembaga yang dipimpinnya. Ia menegaskan, apa yang digagas oleh Forum Zakat berupa komitmen untuk menguatkan peran zakat dalam pembangunan negara telah lama dijalankan oleh Lazismu. Setidaknya, dalam kurun waktu empat tahun terakhir Lazismu berkonsentrasi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs.
"Lazismu turut berkontribusi dalam pembangunan negara sebagaimana tema dalam CEO OPZ Forum kali ini. Hal ini diwujudkan dalam tema besar yang diusung Lazismu, paling tidak dalam empat tahun terakhir ini yang berkhidmat pada pencapaian SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang telah disepakati menjadi program global oleh banyak negara," tegas Edi.
Berbagai program yang dijalankan oleh Lazismu berdampak, terukur, dan berkelanjutan. Dengan jurus jitu berupa inovasi sosial, Lazismu memberikan tawaran solusi baru dalam mengatasi masalah sosial dengan lebih efektif dan efisien. Implementasi konsep inovasi sosial ini terang Edi, dibutuhkan untuk menjawab berbagai permasalahan sosial di masyarakat.
"Sebagai salah satu upaya dalam mendorong terjadinya inovasi sosial di masyarakat, Lazismu membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menjalankan kebijakan-kebijakan programnya. Sejak tahun 2016, Lazismu mengusung ekosistem zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (ZISKA) yang berfokus pada penghimpunan, programming (menyusun dan menetapkan kebijakan program), serta monitoring dan evaluasi," papar Edi.
Inovasi sosial telah ditetapkan dalam peta jalan Lazismu yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Lazismu 2021-2025. Dalam Renstra tersebut, inovasi sosial yang berkelanjutan menjadi target pada tahun 2022. Tema inovasi sosial adalah bagian dari penerjemahan terus menerus tentang konsep tajdid dan ijtihad untuk memberikan lebih banyak kemudahan bagi Lazismu dalam melakukan perubahan di masyarakat. Inovasi dilakukan untuk menegaskan dan mengukuhkan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi yang lincah, berpikiran maju, penuh inisiatif, dan inovatif. Tugas Lazismu sebagai bagian dari gerakan filantropi Islam di Muhammadiyah adalah memproyeksikan agenda perubahan yang lebih tertata, sistematis, berdampak, dan berkelanjutan.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Kegiatan ini dikemas dengan apik agar para amil dapat mengikuti dengan rileks dan santai, mengingat pelaksanaannya berada di tempat yang nyaman dengan menggabungkan unsur edukasi serta petualangan. Selama dua hari sejak Kamis hingga Jumat (20-21/10) para peserta antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Selain menyimak materi yang diberikan, kegiatan juga diisi dengan saresehan dan api unggun. Pentas seni pun digelar saat api unggun menyala dan seluruh peserta menampilkan beragam hiburan sambil menyantap hidangan yang telah disediakan.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Tengah, Dodok Sartono dalam sambutannya berharap agar kegiatan ini dapat menjadi penyegaran bagi para amil yang telah bekerja keras dalam menjalankan Lazismu. "Amil Camp Lazismu Jawa Tengah tanggal 21-22 Oktober ini diselenggarakan untuk staf eksekutif Lazismu Daerah se-Jawa Tengah. Harapan kami, satu, yaitu forum untuk refreshing sekaligus sebagai healing teman-teman amil yang tiap hari mungkin dalam tekanan kerja, tekanan target, atau banyak masalah di lapangan. Nah, sekali tempo kita ajak untuk refreshing sekaligus untuk healing teman-teman sehingga harapannya bisa lebih refresh, bisa lebih produktif, dan bisa berpikir lebih jernih dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul," harapnya.
Dodok kemudian menyambung, Amil Camp dapat membangun jiwa korsa para amil agar kompak dalam mencapai target yang telah ditentukan. "Kedua, kita harapkan di supercamp ini membangun tembok, membangun jiwa korsa para amil di Jawa Tengah untuk kompak, untuk satu komando dalam mencapai target IKU IKAL yang sudah ditetapkan oleh Lazismu Pusat. Harapan kita terakhir, mudah-mudahan teman-teman amil bisa menikmati di alam bebas, nge-camp di alam bebas hingga harmoni hidup para amil itu bisa seimbang," pungkasnya.
Salah satu amil Lazismu yang turut serta dalam acara Amil Camp, Riyanto Eko Saputro menyambut baik kegiatan ini. Ia pun berharap agar kegiatan ini terus berlanjut agar dapat meningkatkan kapasitas para amil. Selain itu, kegiatan ini dapat mempererat persaudaraan antara amil-amil Lazismu se-Jawa Tengah.
"Alhamdulillah diberi kesempatan mengikuti Amil Camp Lazismu Jawa Tengah mewakili Lazismu Daerah Cilacap. Kegiatannya seru, santai, namun tetap serius. Materi yang disampaikan sangat bermanfaat untuk bekal para amil ketika kembali ke daerah masing-masing. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut kedepannya, guna meningkatkan kapasitas amil dengan lebih santai namun serius. Terima kasih, selamat, dan sukses terus untuk Lazismu Jawa Tengah," ujar Riyanto.
Hari pertama diisi tiga sesi materi, di antaranya adalah The Amazing You "Find the Best Inner Power of Amil Lazismu", Collaboration "Influence Others and be a Good Part of Lazismu", dan "Allah is Always in My Heart "Work Life Balance as Amil Lazismu". Sementara pada hari kedua, peserta melaksanakan kegaiatan Unforgettable Adventure "It’s Show Time to Tell the World You Are the Chosen One as Amil Lazismu". Pada sesi tersebut, para peserta mengasah kekompakan dan kebersamaan dengan sensasi yang membahagiakan sembari disuguhi bentang alam kawasan Promas Greendland yang menawan.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Dalam sambutannya, Djoenaidi Ibnu Hajar Nasution yang juga menjabat sebagai Dewan Syariah Lazismu Kabupaten Aceh Barat menyebutkan, kehadiran Lazismu merupakan bagian dari dakwah Muhammadiyah. Ia berharap, pada penerima manfaat yang merupakan pelaku usaha tersebut dapat mengembangkan usahanya dan berubah menjadi pemberi zakat atau muzakki. "Lazismu hadir di tengah masyarakat sebagai bagian dari dakwah Muhammadiyah dalam mengamalkan Al-Qur'an surah Al-Maun dan spirit fastabiqul khairat. Mustahik yang menerima zakat hari ini mudah-mudahan usahanya terus berkembang dan bisa ke depannya menjadi muzakki," harapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Aceh Barat, H. Ansarullah menegaskan, pihaknya akan terus memberikan perhatian kepada warga fakir dan miskin. Dengan adanya bantuan berupa penyaluran ini, ia berharap agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi para penerima manfaat. "Lazismu Aceh Barat terus hadir dan memberi perhatian kepada fakir dan miskin. Dukungan ini dapat menolong mereka yang membutuhkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk mustahik fakir miskin sebagai pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM," tegasnya.
Pada acara ini, Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Aceh Barat yang turut berhadir adalah Mukhtaruddin selaku Sekretaris dan Wakil Ketua Bidang Keuangan, T. Syarifuddin. Selain itu, penyerahan bantuan juga dihadiri oleh perwakilan Bank Syariah Indonesia, Reno dalam peluncuran aplikasi QRIS Lazismu Kabupaten Aceh Barat. Penyaluran zakat produktif tersebut dilaksanakan untuk mendorong para pelaku usaha UMKM atau pemberdayaan ekonomi produktif dengan tujuan agar usaha masyarakat dalam lintas mustahik fakir miskin dapat bertumbuh kembang.
Total bantuan yang diberikan sebanyak tiga belas juta rupiah, dengan masing-masing penerima manfaat mendapatkan dana senilai satu juta rupiah. Bantuan ini dilatar belakangi oleh masa sulit yang harus dilalui saat terjadi pandemi Covid-19. Kala itu, banyak usaha kecil yang terpuruk sehingga kehidupan dan perekonomian masyarakat pun menjadi turun. Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat memicu usaha yang dijalankan menjadi meningkat kembali.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah/Mukhtaruddin]

Program Kolaborasi Kebajikan Zakat kerja sama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lazismu hadir di dusun ini dengan beragam kegiatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah memberikan Pelatihan Kewirausahaan. Pelatihan yang bertajuk "Penanaman Jagung yang Baik dan Benar serta Prospek Jagung di tengah Tingginya Inflasi Kabupaten Banggai" ini bertempat di Balai Desa Maleo Jaya pada Ahad (23/10) dan diikuti oleh warga setempat.
Mochammad Sholeh Farabi selaku Pelaksana Program Kolaborasi Kebajikan Zakat Lazismu-BAZNAS Wilayah Banggai menjelaskan, berbagai program yang dijalankan di Dusun Tombiobong ini menyasar beragam sektor, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan dakwah. "Program kolaborasi kebajikan zakat kerja sama BAZNAS dan Lazismu untuk Desa Maleo Jaya, kita memberikan bantuan di beberapa sektor. Di bidang ekonomi ada pendirian koperasi syariah, kemudian ada pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat," jelasnya.
Dengan adanya pelatihan ini, para warga diharapkan dapat menghasilkan panen sesuai dengan yang diharapkan, sehingga mampu mengangkat perekonomian mereka. Selain itu, dengan mendorong warga bercocok tanam, Suku Loinang tidak lagi kembali hidup berpindah di hutan. Hal ini erat kaitannya dengan pendidikan, karena jika mereka hidup berpindah-pindah tempat di hutan, anak-anak Suku Loinang akan kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah.
Sri Moxsa Djamalang yang mewakili Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Banggai yang juga menggerakkan aksi di bidang pendidikan menyambut baik program kolaborasi BAZNAS-Lazismu ini. Menurutnya, kekuatan ekonomi akan dapat dicapai melalui perekonomian umat berbasis jamaah. "Capaian program tersebut nantinya akan terbangun kekuatan dan kedaulatan ekonomi umat berbasis jamaah yang mampu menciptakan dukungan akses dan kualitas pada layanan umum," ungkapnya.
Permasalahan ekonomi yang berujung pada kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, minimnya akses kesehatan, dan berbagai kendala lain menjadi dasar dilaksanakannya Program Kolaborasi Kebajikan Zakat BAZNAS-Lazismu. Program ini menjangkau titik-titik yang sulit diakses di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal atau 3T. Salah satu titik tersebut adalah di Dusun Tombiobong, Desa Maleo Jaya, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Melalui kegiatan bertajuk "Bantuan Paket Makanan Tambahan untuk Anak", anak-anak dan balita menerima tambahan nutrisi agar dapat terhindar dari stunting. Harapannya, tumbuh kembang mereka akan berjalan dengan baik. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (22/10) di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Desa Maleo Jaya. Para orang tua pun menyambut gembira pelaksanaan kegiatan ini.
Mochammad Sholeh Farabi selaku Pelaksana Program Kolaborasi Kebajikan Zakat Lazismu-BAZNAS Wilayah Banggai menjelaskan, Program Kolaborasi Kebajikan Zakat kerja sama BAZNAS dengan Lazismu ini menginisiasi beberapa sektor, di antaranya adalah kesehatan. Untuk anak-anak di Dusun Tombiobong, Desa Maleo Jaya, anak-anak menerima bantuan berupa makanan tambahan. "Untuk bidang kesehatan kita ada pemberian makanan tambahan untuk anak-anak di Desa Maleo Jaya dan Dusun Tombiobong," jelasnya.
Sri Moxsa Djalamang yang mewakili Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Banggai menyambut baik adanya program ini. Ia menceritakan bahwa aktivitas Program Kolaborasi Kebajikan Zakat sudah berjalan sejak Maret dan akan terus dimaksimalkan. "Program ini juga memberikan pencegahan stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)," ungkapnya.
Dusun Tombiobong di Desa Maleo Jaya, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah dihuni oleh Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Loinang. Titik ini dipilih lantaran berada di kawasan 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) yang sangat membutuhkan perhatian karena cukup sulit dicapai. Tak hanya minim akses kesehatan, Suku Loinang juga membutuhkan perhatian di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

Melalui Program Kolaborasi Kebajikan Zakat kolaborasi BAZNAS dan Lazismu, kegiatan "Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan" pun dilakukan. Bertempat di Balai Desa Maleo Jaya pada Ahad (23/10), warga antusias mengikuti rangkaian pemeriksaan dan penyuluhan serta berbagai layanan kesehatan lainnya. Tak hanya warga umum, para lansia pun mengikuti kegiatan ini.
Pelaksana Program Kolaborasi Kebajikan Zakat Lazismu-BAZNAS Wilayah Banggai, Mochammad Sholeh Farabi menerangkan, di samping memberikan bantuan makanan tambahan untuk anak, pihaknya juga memberikan layanan kesehatan di Dusun Tombiobong. Khusus untuk lansia juga diberikan layanan pemeriksaan psikologis. "Untuk bidang kesehatan kita juga ada pemeriksaan kesehatan gratis untuk umum dan untuk lansia juga, serta ada pemeriksaan psikologis lansia," terangnya.
Farabi menambahkan, selain layanan kesehatan, Program Kolaborasi Kebajikan Zakat juga membantu pengadaan armada ambulans. Hal ini berdasarkan fakta bahwa tidak ada fasilitas ambulans, sementara untuk mencapai puskesmas terdekat harus ditempuh selama empat puluh menit perjalanan darat. "Ada juga pengadaan ambulans karena jarak terdekat ke puskesmas terdekat dari Desa Maleo Jaya sekitar empat puluh menit perjalanan darat, dan itu sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Maleo Jaya, Zaenal Abidin mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih dengan adanya Program Kolaborasi Kebajikan Zakat BAZNAS-Lazismu ini. Kehadiran program ini dirasakan sangat membantu masyarakat yang ada di sana. "Dan atas nama pemerintah dan masyarakat kami berterima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam program ini untuk membantu masyarakat," ujarnya.
Program Kolaborasi Kebajikan Zakat BAZNAS-Lazismu hadir untuk menjawab berbagai persoalan yang ada di masyarakat, khususnya bagi mereka yang tinggal di kawasan 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Salah satunya adalah Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Loinang yang menghuni Dusun Tombiobong. Dengan beragam aksi yang digelar, diharapkan warga bisa mendapatkan haknya di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sosial.
[Kelembagaan dan Humas Lazismu PP Muhammadiyah]

