

Kepala SAMTA, Hamrani saat penyerahan bantuan pada Senin (12/09) menyampaikan bahwa bantuan dengan bentuk uang tunai yang diberikan untuk membayar gaji guru ini sangat bermanfaat. "Tentunya sangat bermanfaat bantuan ini dan bisa kami rasakan langsung. Kebermanfaatan tersebut tentunya dapat pula dirasakan peserta didik yang nantinya mendapatkan pembelajaran yang optimal," ungkapnya.
Sementara itu Zulfadli, Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Tabalong menjelaskan, program ini dilaksanakan secara rutin setiap bulan oleh pihaknya. "Melalui program Peduli Guru diharapkan dapat memacu semangat para penerima bantuan dalam memajukan sekolah alam yang berada di bawah naungan persyarikatan muhammadiyah. Program ini telah secara rutin dilaksanakan setiap bulan," jelasnya.
Program pada Pilar Pendidikan ini menjadi salah satu unggulan Lazismu Kabupaten Tabalong. Selain SAMTA ada pula Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Masintan di Kecamatan Kelua yang menjadi binaan dan rutin mendapatkan bantuan. Tidak hanya menyalurkan program Peduli Guru, Lazismu juga memberikan bantuan untuk keperluan kantor seperti alat tulis kantor dan lain-lain.
Peduli Guru merupakan bantuan dari Lazismu untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas para guru. Harapannya, para guru akan terus memiliki semangat dalam mengajar dan berkarya di bidang pendidikan. Bantuan yang diberikan dapat berupa pelatihan, pemberdayaan ekonomi, penyediaan buku referensi, atau tunjangan.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Ahmad Fitri Rusli mewakili Badan Pengurus Lazismu Kota Banjarmasin yang turut hadir dalam penyerahan santunan tersebut menghimbau kepada warga, baik internal maupun eksternal Muhammadiyah untuk turut serta mendukung beragam program Lazismu. Dukungan tersebut adalah dengan memercayakan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melalui Lazismu. Tujuannya agar Lazismu Kota Banjarmasin melalui kantor layanannya dapat menyalurkan melalui berbagai program Lazismu.
"Kami berharap kepada kaum muslimin dan warga persyarikatan tetap istiqamah menyalurkan ZIS melalui Lazismu, sehingga 12 kantor layanan kami mampu menghimpun dana ZIS sesuai target. Dengan demikian bisa dipastikan dakwah Muhammadiyah melalui Lazismu terus bisa dilakukan. Seperti santunan yang dilaksanakan kali ini tentu sangat terbantu bisa terus tersenyum dan optimis menghadapi dampak kenaikan BBM sekarang ini," terangnya.
Jubaidah, warga Kampung Melayu yang merupakan salah satu penerima manfaat program ini menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan tersebut. Tak lupa ia pun menyampaikan doa untuk para donatur yang telah mendukung kegiatan tersebut. "Kuucapkan terima kasih atas bantuan sembakonya dan kudoakan semoga yang memberinya mendapatkan pahala dan rekzeki yang berkah dan melimpah," ujarnya.
Jumlah penerima manfaat program ini mencapai lima puluh warga lansia. Masing-masing menerima paket sembako ditambah uang tunai dengan total bantuan per jiwa senilai dua ratus ribu rupiah. Di antara penerima manfaat tersebut ada yang merupakan pasangan suami isteri. Sang suami pernah terkena serangan stroke sehingga sebagian tubuh dan kemampuan berbicaranya sudah tidak begitu normal. Usia mereka berdua diperkirakan lebih kurang sekitar 65 tahun.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Manajer Lazismu Kota Pekanbaru, Agung Pramuryantyo saat menyambut para santriwati pada Senin (12/09) mengungkapkan bahwa salah satu program unggulan Lazismu Kota Pekanbaru yaitu Pondok Tahfidz Qur'an Putri kembali menerima santriwati baru. Para santriwati ini nantinya akan mengenyam pendidikan selama dua tahun. Sebelumnya, santriwati tersebut harus melalui tahap seleksi.
"Alhamdulillah. Tahun ini kembali Lazismu Pekanbaru melaksanakan perekrutan santriwati untuk mengikuti program tahfizh Qur'an. Dari hasil seleksi yang dilakukan akhirnya ada enam orang santriwati yang akan diterima di Pondok Tahfizh Qur'an Lazismu Pekanbaru yang akan diasramakan selama dua tahun dengan target hafal 30 Juz," terang Agung.
Agung kemudian menambahkan, kelak nantinya para santriwati tersebut akan menjadi madrasatul ula di rumah tangganya yang berarti sebagai sekolah utama dan pertama bagi seorang anak. Dengan demikian terciptalah generasi Qur'ani yang akan menjadi pembangun peradaban Islam. Ia juga berharap akan banyak para penghafal Al-Qur'an dari kalangan perempuan
"Semoga dengan banyaknya para penghafal Al-Qur'an khususnya dari kalangan perempuan yang kelak akan menjadi madrasatul ula di rumah tangga. Harapan kita untuk mewujudkan generasi Qur'ani yang kelak akan mengisi pembangunan dan menghidupkan peradaban Islam," pungkasnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Setiawan]

Dekan FKIP Unikal, Fahrudin Eko Hardiyanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lazismu Kabupaten Pekalongan atas bantuan program Beasiswa Sang Surya yang diberikan kepada sepuluh mahasiswa FKIP Unikal dalam bentuk bantuan biaya kuliah ini. Fahrudin juga mengucapkan terima kasih kepada para dosen FKIP yang telah mendukung program tersebut. "Jazakumullah khairan katsiran, semoga bermanfaat dan menjadi ladang pahala, aamiin," tuturnya.
Sementara itu, Manajer Lazismu Kabupaten Pekalongan, Akhmad Zaeni pada acara serah terima yang berlangsung Rabu (14/09) menyampaikan bahwa bantuan program Beasiswa Sang Surya tersebut merupakan hasil kerja sama antara Lazismu Kabupaten Pekalongan dengan FKIP Unikal. Program kemitraan dalam penggalangan dana zakat, infak, dan sedekah tersebut telah terjalin selama dua tahun. "Para dosen dan karyawan FKIP rutin menyalurkan zakatnya melalui Lazismu Kabupaten Pekalongan," ujarnya.
Penyerahan beasiswa kepada sepuluh mahasiswa FKIP Unikal tersebut juga bukan kali pertama dilakukan. Pada tahun 2021 lalu, Lazismu Kabupaten Pekalongan juga menyalurkan beasiswa kepada enam mahasiswa FKIP Unikal dengan total nilai sepuluh juta rupiah. Bantuan beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa FKIP Unikal dilakukan dalam rangka membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan pembayaran biaya kuliah.
Program Beasiswa Sang Surya sendiri merupakan program beasiswa atau bantuan biaya pendidikan dari Lazismu yang diberikan kepada mahasiswa-mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan diploma, sarjana, dan pascasarjana. Lazismu Kabupaten Pekalongan sendiri tercatat telah menyalurkan program Beasiswa Sang Surya dengan nilai total mencapai 68 juta rupiah sepanjang tahun 2022 ini.
Selain untuk sepuluh mahasiswa FKIP Unikal, Lazismu Kabupaten Pekalongan juga telah menyalurkan Beasiswa Sang Surya bagi tiga mahasiswa Fakultas Tehnik dan Ilmu Komputer (Fastikom) Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), satu mahasiwa Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikkes) UMPP, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas IKIP Veteran, Universitas Juanda, Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah Grobogan, serta Program Pascasarjana Magister Manajemen Unikal dan Program Pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Lazismu Kabupaten Pekalongan juga tercatat pernah menyalurkan Beasiswa Sang Surya bagi salah satu dosen Fikkes UMPP yang melanjutkan studi S3 di Brunei Darussalam jelang pergantian tahun 2021-2022 lalu.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Fakhrudin]

Menyikapi hal tersebut, Lazismu Wilayah Lampung bersama Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Wilayah Lampung melaksanakan kegiatan "Soft Launching dan Penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama Sinergi Program Eco-Smart School". Acara ini berlangsung pada Ahad (18/09) di Wira Garden, Teluk Betung Bandar Lampung. Hadir dalam acara ini Ketua PW IPM Lampung Salman Rifki Saputra, Ketua MDMC Wilayah Lampung Ahsanal Huda, dan Manajer Area Lazismu Wilayah Lampung Banun Amariyah.
Menurut Salman Rifki Saputra, program yang merupakan pilot project ini akan dilaksanakan di SMK Muhammadiyah dan SMP Muhammadiyah Gedung Tataan Kabupaten Pesawaran. Selanjutnya juga akan dilaksanakan juga di sekolah-sekolah lainnya. "Kita berharap program ini akan menjadi branding dan karaktersitik tersendiri bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Provinsi Lampung," jelasnya.
Eco-Smart School (ESS) merupakan gerakan sosial pada bidang kebencanaan dan lingkungan hidup berbasis sekolah dan pesantren. Program ini memiliki tujuan mewujudkan sekolah/pesantren ramah lingkungan yang fokus gerakannya pada kesadaran dan kepekaan, serta perubahan tingkah laku terhadap lingkungan. Program ini diharapkan mampu menekan jumlah pengeluaran limbah sekolah maupun pesantren menjadi nol persen. Tujuan akhir dari program ini adalah meminimalisir resiko bencana yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Jeni Rahmawati]

Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur, Aditio Yudono dalam sambutannya pada acara yang berlangsung Sabtu (10/09) menekankan pentingnya pembagian peran dan tugas kebencanaan antar MDMC atau Lembaga Penanggulangan Bencana di internal Muhammadiyah, sehingga ketika ada kegiatan penanganan atau penanggulangan bencana tidak terjadi tumpang tindih tugas antar relawan. "Kita berharap agar kegiatan penanggulangan bencana di lapangan dapat berjalan dengan baik dan lancar, tentunya harus ada pembagian peran dan tugas antar relawan dan antar masing-masing Lembaga Penanggulangan Bencana, khususnya di internal Muhammadiyah. Sehingga tidak terjadi relawan hanya grudak-gruduk pada saat penanganan terjadi bencana yang mengakibatkan adanya surplus relawan di lokasi. Banyak relawan yang hanya menonton dan tidak tahu apa yang menjadi tugasnya dan bahkan apa yang harus dilakukannya," tegasnya.
Aditio kemudian melanjutkan, "Oleh sebab itu mari kita atur bersama. Lazismu bertugas hanya menghimpun dana dan bantuan untuk korban bencana. Tugas MDMC, selain mitigasi, juga yang senantiasa sigap dan bergerak pertama kali turun ke lapangan pada saat tanggap darurat bencana. LLHPB Aisyiyah bisa membantu MDMC pada masa pemulihan penyintas bencana dan menjaga ketersediaan logistik plus mengelola dapur umum. Sedangkan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Muhammadiyah melayani pos kesehatan dan medis," terangnya.
Sementara untuk amal usaha Muhammadiyah (AUM), tambah Aditio, dapat memberikan dukungan berupa dana dan logistik. "Untuk AUM bisa mendukung dengan bantuan dana dan logistik. Ortom AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) bisa mengerahkan tenaga relawan bantuan umum secara insidentil. Dengan demikian semua berjalan sesuai tupoksinya. Di lapangan tidak terjadi timpang tindih antar relawan sehingga tugas penanggulangan bencana dapat berjalan dengan baik, rapi, teratur dan sesuai tujuan yang hendak dicapai," tambahnya.
Siti Dalilah Candrawati selaku Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur mengapresiasi kegiatan adanya ini dan berharap agar sinergi antara Lazismu, MDMC, dan LLHPB Aisyiyah dapat terus berkelanjutan dan semakin tanggap dalam merespon terjadinya bencana alam di Jawa Timur. "Di Jawa Timur baru terdapat 7 Daerah Aisyiyah yang memiliki LLHPB. Padahal potensi bencana ada di 38 daerah kabupaten kota se-Jatim," ujarnya.
Agung Wijaya, perwakilan MDMC Jawa Timur saat memberikan materi tentang Manajemen Kebencanaan menjelaskan, ada tiga fase penanggulangan bencana, yaitu pra bencana, respon bencana, dan pemulihan bencana. Ketiga fase inilah yang menjadi bidang garap bersama Lazismu, MDMC, dan LLHPB. "Pada masa pra bencana ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu mitigasi dan preparedness, yaitu adanya rencana kontijensi atas resiko bencana. Ketika merespon terjadinya bencana ada fase atau tahapan yang harus dilakukan seperti siaga bencana, tanggap bencana dan transisi bencana, dengan standar pelayanan minimal respon," jelasnya.
Sedangkan pada masa pemulihan, lanjut Agung, terdapat pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi berupa pemukiman, infrastruktur, sosial dan ekonomi. "Pada masa pemulihan terdapat pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang hal itu harus dilakukan oleh lintas sektoral yaitu pemerintah, lembaga penanggulangan bencana, NGO/LSM, swasta, ormas, dan masyarakat luas," imbuhnya.
Diklat singkat sehari ini diisi dengan materi Penguatan Relawan Bencana, Manajemen Kebencanaan, Juknis Penggunaan Food Truck dan Praktik Memasak Dapur Umum Berbasis Food Truck. Materi inti tentang Praktik Memasak di Dapur Umum dipilih karena hal ini sering dianggap remeh atau sepele oleh berbagai pihak, sementara dalam pengelolaannya membutuhkan kecermatan, ketelatenan, dan kehati-hatian. Hal tersebut menyangkut apa yang dikonsumsi secara langsung oleh para penyintas dan relawan bencana.

Pada kesempatan ini didatangkan Kendara Saji Makanan atau Food Truck Lazismu Wilayah Jawa Timur, yaitu kendaraan berbasis truk yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan memasak secara lengkap. Food truck memiliki kemampuan mobilitas tinggi karena dapat berpindah-pindah tempat sesuai dengan kebutuhan. Ketika terjadi peristiwa kebencanaan, food truck ini bisa digerakkan ke lokasi bencana dan melayani kegiatan dapur umum untuk kebutuhan makan para penyintas dan relawan.
Kegiatan ini masih akan berlanjut ke klaster kawasan lainnya di Jawa Timur, seperti kawasan selatan yang terdiri dari Tulungagung, Pacitan, Blitar, Trenggalek, dan Ponorogo serta kawasan timur seperti Jember, Banyuwangi Bondowoso, dan Situbondo. Dari kegiatan ini diharapkan terjadi peningkatan kerja sama dalam hal kesiapsiagaan bencana antara Lazismu, MDMC dan LLHPB Aisyiyah. Kerjasama ini terutama adalah pembagian peran dan tugas masing-masing dalam menghadapi peristiwa bencana di berbagai daerah di Jawa Timur pada khususnya dan di tanah air pada umumnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Aditio Yudono]

