

Yazidi Indar, Kepala KL Lazismu Al Furqan dalam sambutannya menyampaikan sejarah awal pendirian Kantor Layanan Lazismu Al Furqan. "Bisa dikatakan pendirian Lazismu Al Furqan ini penuh perjuangan, diinisiasi pada akhir tahun 2019 dan akhirnya diresmikan oleh Lazismu Kota Banjarmasin pada awal tahun 2020. Di awal kami belum terlalu banyak menjalankan program namun seiring berjalannya waktu mulai menjalankan berbagai penghimpunan dan penyaluran dana. Tidak jarang kami juga turut dalam menyalurkan bantuan, apalagi kita tahu April 2020 pandemi Covid-19 sudah masuk kala itu," tuturnya.
Yazidi kemudian menjelaskan, pihaknya akan mencanangkan beberapa program kerja, di antaranya mengadakan kerjasama dengan beberapa sekolah-sekolah, mulai dari PAUD, TK, hingga SD untuk belajar menabung bersama. Nantinya KL Lazismu Al Furqan akan membagikan kaleng tabungan yang akan ditinjau sekali dalam sepekan. Ini untuk menghimpun dana yang hasilnya akan dibagi dengan perbandingan 70 persen untuk pihak sekolah, sedangkan 30 persen sisanya akan disumbangkan untuk KL Lazismu Al Furqan.
"Ke depan kami berencana untuk bekerjasama ke beberapa sekolah, baik itu tingkat TK, PAUD dan SD untuk menggalakkan Filantropis Cilik dengan menitipkan tabungan berbentuk kaleng yang nanti dikumpulkan setiap 7 sampai 10 hari. Hal tersebut guna membiasakan memberi atau berinfak sejak dini," jelas Yazidi.
Terakhir, Yazidi melalui Resepsi Milad ke-2 KL Lazismu Al Furqan kali ini juga berterima kasih pada seluruh donatur yang telah mendukung berbagai program Lazismu. "Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang selalu mendukung berbagai program yang kami jalankan," tutupnya.
Dalam Resepsi Milad ke-2 KL Lazismu Al Furqan yang mengangkat tema "Zakat Itu Hebat Bangkitkan Umat" tersebut juga dilakukan penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah melalui beberapa program, seperti penyerahan 40 paket sembako, Beasiswa Mentari dan Sang Surya masing-masing kepada satu orang penerima manfaat, serta penyerahan bantuan untuk UMKM berupa gerobak kepada tiga orang penerima manfaat.
Masriah, penjual kue yang merupakan penerima manfaat bantuan untuk UMKM menyampaikan rasa syukur atas bantuan gerobak yang telah diterimanya. Bantuan UMKM ini diberikan untuk menunjang pelaku UMKM yang ada di Kota Banjarmasin dalam meningkatkan pendapatannya. "Sudah 25 tahun saya berjualan, bersyukur sekali sekarang bisa berjualan kue dengan gerobak yang diberikan Lazismu Al Furqan," ucapnya.
Pada akhir acara, selain penyampaian sambutan dan penyerahan bantuan, KL Lazismu Al Furqan juga meresmikan armada baru berupa mobil operasional KL Lazismu Al Furqan yang akan dimanfaatkan untuk menunjang dalam kegiatan Lazismu ke depan. Mobil ini rencananya akan dipergunakan sebagai sarana dakwah, penyaluran donasi, mengantar warga berobat, transportasi santri tahfidz dan panti asuhan, serta keperluan aksi sosial dan kemanusiaan lainnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Riyanto, mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS Kabupaten Pekalongan atas kerjasamanya dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan budidaya klanceng tersebut. Riyanto pun berharap sinergi antara Lazismu dan BAZNAS selaku lembaga filantropi bisa terus dilakukan dalam melakukan pemberdayaan umat.
Sementara itu, Pimpinan BAZNAS Kabupaten Pekalongan, Ir. Ahmad Musa, MM., mengajak masyarakat serta Lazismu untuk dapat memanfaatkan program-program BAZNAS. "Dana BAZNAS 60% banyak diarahkan untuk pemberdayaan usaha produktif umat. Oleh karena itu silakan dimanfaatkan. Bapak-bapak yang ingin berwirausaha seperti berjualan ayam chicken khas Pekalongan dan sebagainya bisa memanfaatkan program BAZNAS," tutur Musa.
Musa kemudian menjelaskan bahwa terdapat lima program BAZNAS yang ditawarkan, yaitu Kajen Taqwa, Kajen Pintar, Kajen Sehat, Kajen Makmur, dan Kajen Peduli. Program Kajen Taqwa adalah bantuan kepada masyarakat yang menyelenggarakan pengajian ketaqwaan; program Kajen Pintar adalah bantuan beasiswa untuk tingkat SMP hingga kuliah; Kajen Sehat adalah bantuan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan; Kajen Makmur adalah bantuan untuk pemberdayaan usaha produktif umat, dan Kajen Peduli adalah program kepedulian bencana alam.
Ketua PDM Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Mulyono, dalam sambutan saat membuka acara menyampaikan harapannya agar para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang diberikan. Mulyono berharap, warga Muhammadiyah, takmir masjid, dan sebagainya dapat memanfaatkan budidaya klanceng tersebut dengan optimal karena tidak membutuhkan banyak tempat. Mulyono mengaku sudah dua tahun lalu merencanakan kegiatan budidaya klanceng tersebut. Namun karena pandemi Covid-19 muncul, keinginan tersebut tertunda. "Wilayah Pekalongan selatan cukup potensial untuk mengembangkan budidaya klanceng karena vegetasi di wilayah Pekalongan bagian selatan masih bagus," jelasnya.
Founder HIBTAKI, Khafid Siratuddin, dalam paparannya menyampaikan, budidaya klanceng sangat mudah dilakukan karena bisa diterapkan di pekarangan rumah. Khafid menceritakan bahwa ia sudah dua tahun lebih menekuni budidaya klanceng di pekarangan rumahnya dan memproduksi madunya dengan label KlancengMu. Sementara itu, tim ahli HIBTAKI, Aqib Ossa, S. Farm, Apt., dalam paparannya menyampaikan manfaat dan khasiat madu, serta perbedaan madu asli, sirupan, oplosan, atau sintesis.
Pada pelatihan tersebut, semua peserta dibagikan masing-masing satu sendok madu klanceng untuk ikut merasakan, mencium aroma, dan meminumnya. Para peserta juga diberikan pengetahuan tentang tanaman-tanaman yang dapat mendukung budidaya klanceng. Selain pengetahuan, pada sesi terakhir para peserta diberi kesempatan praktik memindahkan koloni klanceng. Setelah selesai praktik, peserta mendapatkan masing-masing empat koloni klanceng untuk dibudidayakan di tempat masing-masing. Pelatihan Dasar Budidaya Klanceng ini digelar dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat bagi para takmir masjid, pondok pesantren, panti asuhan, dan masyarakat umum di Kabupaten Pekalongan.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Fakhrudin]

Selain para peserta, Rakerwil Lazismu Wilayah Jawa Barat juga dihadiri oleh Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr. Nuryadi Wijiharjono, SE., MM., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat Ir. Suhada, dan Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Barat Zaini Abdul Malik, MA. Rakerwil ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu yang diselenggarakan akhir tahun lalu.
Sekretaris Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Dr. Nuryadi Wijiharjono, SE., MM. mengatakan bahwa inovasi sosial merupakan kolaborasi dengan banyak aktor (amil) untuk mendorong inovasi kewirausahaan sosial di berbagai daerah guna melakukan perubahan kolektif berbasis komunitas. "Harus ada kolaborasi antara amil yang mengelola penghimpunan, pendayagunaan, dan pendistribusian," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PWM Jawa Barat, Ir. Suhada menyebutkan bahwa Rakerwil merupakan koordinasi dengan daerah-daerah agar berjalan lebih baik terutama untuk pencapaian SDG's yang menjadi acuan dunia untuk mengukur kesejahteraan rakyat. "3 komponen SDG’s yang pernah dijalankan K.H. Ahmad Dahlan, yaitu dalam bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi," terangnya.
Suhada yang juga membuka secara resmi pelaksanaan Rakerwil tersebut menambahkan bahwa program ekonomi ini harus ditingkatkan lagi apalagi potensi besar Indonesia yang memilik sumber daya alam yang besar. Selain itu ia juga berharap agar Rakerwil ini menjadi ajang koordinasi Lazismu se-Jawa Barat dalam mencapai SDG's demi terukurnya kesejahteraan rakyat.
Pada hari pertama Rakerwil diisi dengan kegiatan Sosialisasi Hasil Rakernas & Arahan Lazismu Pusat oleh Sekretaris Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Forum Badan Pengawas, Forum Dewan Pengawas Syariah, serta Laporan Lazismu Daerah dan Kantor Layanan se-Jawa Barat. Sementara itu pada hari kedua diisi dengan materi Arah dan Kebijakan Lazismu Jawa Barat, Pembahasan dan Penjabaran KPI, Rencana Tindak Lanjut (Kesepakatan Program dan Penghimpunan), serta ditutup oleh Award Lazismu Jawa Barat.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Ari]

Dengan adanya peningkatan total sebanyak 17 persen dari tahun 2021, setiap kabupaten/kota memiliki persentase kenaikan berkisar antara 10 sampai 25 persen. Dari hasil kenaikan tersebut, Kabupaten Sleman menjadi target pencapaian tertinggi yaitu sebanyak 11 miliar rupiah, kemudian disusul oleh Kabupaten Bantul sebanyak 10,8 miliar rupiah, kantor Lazismu Wilayah DI Yogyakarta sebanyak 9,3 miliar rupiah, Kota Yogyakarta 5,7 miliar rupiah, Kabupaten Kulon Progo sebanyak 4,4 miliar rupiah, dan Kabupaten Gunungkidul sebanyak 4,3 miliar rupiah.
Ketua Lazismu Wilayah DI Yogyakarta, Cahyono menyampaikan, penghimpunan ini akan dilakukan melalui Kantor Layanan Lazismu yang berada pada berbagai tingkatan di wilayahnya. "Penghimpunan kolaborasi setiap daerah ini akan diterjemahkan ke Kantor Layanan Lazismu tingkat ranting, cabang, dan daerah maupun Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bawah SK pimpinan persyarikatan setempat," ujarnya.
Cahyono kemudian menambahkan, amil Lazismu mempunyai peran sangat strategis dan penting memiliki ciri khas sebagai warga Muhammadiyah yang sedikit bicara banyak bekerja, serta menjaga ciri khas itu dengan tidak mengenal lelah dan ikhlas mengabdi. "Menargetkan diri dan menargetkan untuk umat," imbuhnya.
Selain menghasilkan target pencapaian penghimpunan, dalam sidang pleno Rakerwil Lazismu Wilayah DI Yogyakarta ini diputuskan beberapa kesepakatan, seperti memaksimalkan pendirian dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Amil di Kantor Layanan Lazismu tingkat cabang, AUM, dan Non AUM sebagai pengembangan capaian penghimpunan dan penyaluran secara merata. Capaian penyaluran pun dilakukan melalui program inovasi seperti tema yang diangkat, yaitu "Inovasi Sosial untuk Pencapaian SDGs".
Gerakan inovasi pengentasan kemiskinan dilakukan oleh Lazismu melalui kesepakatan setiap Kantor Layanan Lazismu tingkat cabang dan daerah sesuai kemampuannya dengan menjalankan enam Pilar Lazismu, seperti pilar pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial dakwah, kemanusiaan dan lingkungan. Setiap pilar terdapat program-program kreatif penyaluran dengan membawa ciri khas setiap daerah, sehingga dalam penyaluran dilakukan secara terukur, tepat sasaran, dan memberikan manfaat lebih luas. Terdapat dua jenis program yang dijalankan, yaitu program konsumtif dan program produktif.
Cahyono dalam sambutannya juga menyampaikan isu-isu masalah yang harus diselesaikan secara bersama-sama. "Isu kemiskinan di DIY mencapai 12 persen, melebihi tingkat kemiskinan secara nasional yaitu 10 persen, dan juga isu lingkungan seperti penutupan TPST Piyungan yang tidak menerima sampah lagi karena sudah melebihi kapasitas," ujarnya.
Cahyono menegaskan, perlu adanya inovasi gerakan sosial untuk menyelesaikan masalah isu tersebut. Contoh yang diberikan adalah dengan mengelola sampah organik menjadi pupuk dan non organik menjadi pengolahan bahan baku bangunan atau peralatan rumah tangga dengan pengadaan alat pemilah dan mengolah sampah plastik.
Apresiasi datang untuk Lazismu dari Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta, Dede Haris Sumarno tentang inovasi gerakan yang dilakukan. Menurutnya, pencapaian dalam satu tahun ke depan harus ada perencanaan dan evaluasi sehingga inidikator pencapaian bisa terlaksana dan juga harus menyesuaikan perubahan zaman begitu cepat. "Perubahan sudah sangat cepat, menuntut Lazismu harus lebih cepat dengan digitalisasi terus digalakkan dengan inovasi bergerak dan terus bergerak sehingga penghimpunan dan penyaluran ke penerima manfaat semakin maksimal," katanya.
Dalam acara penutupan Rakerwil Lazismu Wilayah DI Yogyakarta juga diberikan penghargaan Lazismu Award kepada Kantor Layanan dan Kantor Daerah Lazismu atas prestasi dalam kinerja selama tahun 2021 melalui program-program penghimpunan dan penyaluran secara kreatif. Predikat Kantor Lazismu Daerah Terbaik pun jatuh ke tangan Lazismu Kabupaten Sleman.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Sleman, Arief Eko Wahyudi mengucapkan terima kasih kepada Kantor Layanan Lazismu yang ada di daerahnya atas keberhasilan meraih penghargaan ini. "Terima kasih kepada Kantor Layanan Lazismu yang berada di wilayah Sleman yang telah merumuskan dan menghimpun atas capaian yang didapat. Semoga hasil usaha yang didapat ini bisa lebih semangat dan mustahik atau penerima bisa menerima manfaat sesuai hak-haknya," ucapnya.
Terdapat 140 Kantor Layanan Lazismu di DI Yogyakarta yang aktif melakukan aktivitas penghimpunan dan penyaluran. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam mengelola dana umat secara keseluruhan, maka wajib melaporkan penggunaan dana secara transparan dan akuntabel melalui pelaksanaan audit eksternal setiap tahunnya.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

Sebelumnya, kebakaran terjadi pada Selasa (01/02) sekitar pukul 09:30 WITA, menghanguskan tiga unit rumah dan satu unit gudang yang berada di Jalan Muhammad Taher, Runtaian Desa Haruyan Seberang, RT. 3, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Setelah mendapatkan informasi tersebut, KL Lazismu Ash Shalihin Haruyan yang berkantor tidak jauh dari tempat kejadian mencoba membuka donasi untuk membantu warga terdampak kebakaran, terlebih lagi salah satu korban merupakan warga Muhammadiyah.
Penyerahan bantuan berupa uang tunai tersebut dihadiri oleh Khairiah selaku Camat Haruyan, Sugianor selaku Kepala Desa Haruyan Seberang, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Haruyan serta relawan Muhammadiyah yang tergabung dalam MDMC. Penyerahan pun dilakukan secara simbolis oleh Fikri Cahyadi selaku Kepala KL Lazismu Ash Shalihin Haruyan kepada Kepala Desa Haruyan Seberang.
Sugianor, Kepala Desa Haruyan Seberang pada saat penyerahan bantuan secara langsung menyampaikan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan. "Saya turut mewakili para korban mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Mudah-mudahan dengan diserahkannya langsung bantuan ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya serta kebaikan para donatur yang menyalurkan melalui Muhammadiyah dibalas oleh Allah SWT," ucapnya.
Sugiannor juga turut mengajak untuk bersama mendoakan agar rumah para korban yang telah terkena musibah tersebut bisa dibangun kembali. "Mudah-mudahan rumah mereka yang terkena musibah kebakaran bisa segera dibangun kembali," harapnya.
Kepala KL Lazismu Ash Shalihin Haruyan, Fikri Cahyadi menyampaikan rasa syukur karena bisa turut serta dalam melaksanakan aksi kebaikan untuk membantu mereka yang tertimpa musibah ini. "Alhamdulillah Lazismu dan MDMC bergerak cepat dalam membantu korban kebakaran Desa Haruyan Seberang. Pasca satu hari setelah api padam Lazismu dan MDMC langsung bergerak cepat dalam penghimpunan dana dan satu hari pasca kebakaran bantuan langsung disalurkan," terangnya.
Fikri juga menambahkan, aksi Muhammadiyah melalui Lazismu dan MDMC tersebut bahkan viral karena merupakan lembaga pertama yang menyerahkan bantuan. "Aksi kami sempat trending atau viral karena Muhammadiyah menjadi lembaga pertama dan perdana menyerahkan bantuan, bahkan ketika menyerahkan mendapatkan apresiasi oleh aparat setempat seperti Camat Haruyan dan Kepala Desa Haruyan Seberang," tambahnya.
Dana terkumpul yang berjumlah Rp. 8.150.000,- tersebut diserahkan secara langsung kepada tiga keluarga korban dengan bagi secara adil sesuai sesuai kondisi rumah yang terbakar. Tiga keluarga korban tersebut yaitu Murni, Rudi Hartono, dan Hairani. Kondisi rumah mereka yang terbuat dari kayu menyebabkan cepat hangus dilalap api, kecuali rumah milik Rudi Hartono yang masih tersisa karena terbuat dari beton.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Muhammad Nashir]

Wakil Bupati Demak, KH. Ali Makhsun dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Lazismu Kabupaten Demak atas kiprahnya dalam membantu Pemerintah Kabupaten Demak. "Terima kasih kepada Lazismu Demak yang telah membantu program pemerintah, terutama kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Demak," ucapnya.
Ahmad Gufron selaku Ketua Lazismu Kabupaten Demak menyebutkan, Lazismu Kabupaten Demak pada tahun 2021 telah melampaui target penghimpunan sebesar 2 miliar lebih. Capaian Lazismu Kabupaten Demak pada 2021 adalah 3.051.490.805 miliar rupiah, sementara target pada tahun tersebut hanyar sekita 2 miliar rupiah. "Alhamdulillah untuk capaian Lazismu Kabupaten Demak pada tahun 2021 3.051.490.805 miliar rupiah. Capaian ini sudah melampaui batas target kita. Target kita di 2021 2 miliar 5 juta," paparnya.
Ia manambahkan, ini semua merupakan hasil dari upaya bersama, terlebih warga Kabupaten Demak. "Dengan kegigihan, semangat, dan kesadaran bapak ibu semuanya wabil khusus masyarakat Kabupaten Demak sehingga capaian Lazismu Kabupaten Demak ini dari target 2 miliar 5 juta menjadi 3 miliar. Ini sungguh luar biasa dan amanah yang sangat besar sekali bagi teman-teman yang ada di Lazismu ini," ungkapnya.
Senada dengan Ahmad Gufron, Ketua PDM Demak, Drs. H. Suali, MS. menyebutkan bahwa Lazismu Kabupaten Demak sudah terbukti amanah dengan didapatkannya predikat Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP setelah melaksanakan proses audit oleh eksternal. Ia pun mengakui, keberadaan para amil yang berusia relatif muda telah membawa Lazismu Kabupaten Demak menjadi lebih baik dan bisa melampaui target sehingga bisa memberikan manfaat bagi umat.
"Di bawah kiprah dan gerakan dari anak-anak muda ini, ternyata Lazismu lebih gesit, larinya lebih kencang. Ini bukan berarti kami membedakan, tidak, tapi ini semata-mata untuk menyemangati bahwa tenaga-tenaga muda inilah yang lebih gesit untuk membawa kemajuan daripada dakwah yang ada. Oleh karena itu Lazismu ini sudah banyak berkiprah. Tadi sudah dilaporkan walaupun asetnya baru tiga koma sekian M, namun alhamdulillah Lazismu bisa memberikan manfaat yang sangat dirasakan oleh umat," ujar Suali.
Penghimpunan Lazismu Kabupaten Demak yang telah melampaui target tersebut disalurkan melalui enam Pilar Program Lazismu. Lazismu Kabupaten Demak pun telah memelopori kegiatan Peduli Petani dengan membeli 6 ton cabai kepada petani. Kegiatan tersebut ditutup oleh materi dari Ketua Lazismu Wilayah Jawa Tengah, Dodok Sartono, SE., MM. dengan tema "Membersihkan Sedekah dari Kepentingan Dunia".
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Hening Wulandari]

