Berita

Ikuti kabar terbaru dari Lazismu. Lihat laporan penyaluran, kisah inspiratif penerima manfaat, dan dampak nyata dari ZIS Anda

LAZISMU DAN LLHPB AISYIYAH LUNCURKAN GERAKAN PENANAMAN POHON DAN SAYUR DENGAN SISTEM POLA ASUH

JAKARTA -- Perubahan iklim telah diakui sebagai penyebab meningkatnya frekuensi kekeringan, kebakaran hutan, cuaca ekstrem yang menyebabkan bencana seperti banjir, longsor, badai siklon, dan lain-lain. Berbagai bencana alam tersebut menimbulkan korban harta dan jiwa. Di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, total 1.441 kali bencana alam yang melanda Indonesia sejak 1 Januari-18 Juni 2021. Bencana alam sepanjang 2021 telah menyebabkan 5,3 juta orang mengungsi. Sebanyak 12,8 ribu orang mengalami luka-luka, 69 hilang, dan 493 lainnya meninggal dunia. Bencana terbayak adalah bencana hidrometereologi, yakni bencana-bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Sebagai wujud peran Lazismu dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim agar resiko dapat dikurangi dan tidak muncul bencana berkepanjangan, Lazismu menggelar kegiatan program gerakan "Penanaman Pohon dan Sayur Dengan Sistem Pola Asuh" dengan menggandeng Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah. Peluncuran program ini berlangsung secara hybrid pada Jum'at (05/11). Untuk daring dilakukan melalui Zoom, sementara luring berlangsung di Ruang Rapat Gedung Pimpinan Pusat Aisyiyah, Jalan Gandaria I No. I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu turut hadir Ketua PP Aisyiyah Masyitoh Chusnan, Ketua LLHPB PP Aisyiyah Nurni Akma, Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah Muarawati Nurmalinda, serta Hening Parlan selaku Kepala Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PP Aisyiyah.

Dalam sambutannya, Ketua LLHPB PP Aisyiyah, Nurni Akma menjelaskan tiga kegiatan yang dapat dilakukan dalam program bersama Lazismu ini. Pertama adalah Awareness atau Penyadaran. Hal ini merupakan kegiatan penyadaran lingkungan dalam konteks perubahan iklim dan pentingnya aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk mencegah bencana.

Kedua, Pola Asuh Pohon dan Sayur yaitu aksi penanaman pohon dan sayur dengan pola asuh. Hal ini dilakukan karena selama ini penanaman pohon sering sifatnya seremonial dan pohonnya tidak terawat dengan baik. "Kita akan menanam pohon di 1  titik/area dengan masing-masing area minimal 500 pohon dan 100 bibit sayuran dengan jenis yang berbeda-beda," jelasnya. Terakhir atau ketiga, kita dapat berkontribusi pada Ustazah Lingkungan. Pada proyek ini ditargetkan akan mempunyai 100 ustadzah lingkungan.

Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah yang diwakili oleh Muarawati Nurmalinda pada acara tersebut menyebutkan, Lazismu memiliki Rencana Strategis (Renstra) jangka panjang selama lima tahun ke depan. Dalam rencana strategis tersebut, program lingkungan diputuskan menjadi salah satu dari enam pilar aksi layanan Lazismu. "Keputusan kami memasukkan program lingkungan sebagai sebuah pilar tersendiri tidak bisa lepas dari isu di dunia saat ini, program lingkungan menjadi perhatian bersama untuk kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang," ungkapnya.

Menurut Muarawati Nurmalinda yang akrab disapa Ara ini, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan oleh mitra dalam menjalankan program bersama Lazismu. Pertama adalah tata kelola yang baik. Kedua yaitu menciptakan inovasi sosial, dan yang ketiga adalah mencoba mendorong percepatan pencapaian SDG's. Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) merupakan kesepakatan 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ditetapkan pada tahun 2015 yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat global termasuk Indonesia.

Ara berharap, para mitra dapat berkolaborasi dengan program-program yang sudah sesuai dengan Renstra Lazismu. Ia juga menambahkan agar para mitra dapat terus meningkatkan tata kelola dalam penyaluran serta menjaga akuntabillitas dan transparansi. Harapannya adalah ketika audit tidak ada temuan-temuan yang membuat masalah karena dapat mempengaruhi semua. "Tujuan Muhammadiyah 'Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur' melalui zakat, infak, dan sedekah bisa semakin cepat tercapai," pungkasnya.

Ketua PP Aisyiyah Masyitoh Chusnan saat menyampaikan materi Fiqih Tanam Pohon sekaligus menandai dimulainya program ini berharap agar kerjasama ini dapat menjadi program unggulan. "Mudah-mudahan ini merupakan kegiatan awal yang bisa menjadi program unggulan," harapnya. Ia juga menyambut baik program gerakan Penanaman Pohon dan Sayur Dengan Sistem Pola Asuh ini. Menurutnya, sistem pola asuh dapat dipertanggungjawabkan dan hasilnya juga terukur. "Dengan pola asuh yang kemudian dipertanggungjawabkan dan dilaporkan saya kira sangat bagus dan efektif. Sehingga nanti hasilnya terukur dan kelihatan, apakah itu menanam sayur atau menanam yang lainnya," ungkapnya.

Masyitoh juga memberikan motivasi kepada LLHPB untuk terus berkreasi dan berinovasi agar tujuan Aisyiyah untuk mengangkat kesejahteraan umat dapat tercapai. "Dengan langkah LLHPB dalam merespon dan memfasilitasi kebutuhan ekonomi dari dampak berbagai bencana, baik bencana alam maupun kemanusiaan melalui program penanaman pohon dan sayur dengan sistem pola asuh merupakan langkah yang sangat strategis untuk mengangkat kesejahteraan umat, masyarakat, dan keluarga, khususnya keluarga Aisyiyah. Apa yang dilakukan dengan fokus dan profesional insyaAllah akan membuahkan hasil. Terus berinovasi, berkreasi, dan berijtihad," tutupnya.

Selanjutnya, Hening Parlan selaku Kepala Divisi Lingkungan Hidup LLHPB PP Aisyiyah menyebutkan bahwa melalui program ini, Aisyiyah ingin berkontribusi pada tujuan SDG's, yaitu menghapus kemiskinan, mengurangi kelaparan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan, kesetaraan gender, serta penanganan perubahan iklim. "Kita ikut kontribusi dalam lima item SDG's," tegasnya.

Hening kemudian menjelaskan, jumlah dana yang akan disalurkan melalui program ini sebesar 215 juta rupiah. Adapun sasaran asnaf penerima manfaat yaitu fakir, miskin, dan sabilillah. Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan Rekomendasi Muktamar yaitu tanggap dan tangguh menghadapi bencana (rekomendasi ketujuh) serta adaptasi dan mitigasi perubahan iklim (rekomendasi kesebelas).

Program gerakan Penanaman Pohon dan Sayur Dengan Sistem Pola Asuh ini dimulai pada minggu keempat Oktober 2021 dan berakhir pada bulan Desember 2021 serta dilaksanakan pada 15 titik (area) di 10 wilayah atau provinsi di Indonesia. 15 titik tersebut adalah Bali, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur (Kabupaten Blitar, Gresik, Tuban, Tulungagung), Kalimantan Barat, Kalimantan Utara (Kabupaten/Kota Nunukan, Tanah Tidung, Tarakan), Riau, dan Sumatera Utara). Pelaksanaan kegiatan dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu persiapan, peluncuran program, penanaman dan perawatan, pelatihan ustadzah lingkungan, serta monev dan pelaporan.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

MUHAMMADIYAH RESPON BENCANA DI KALIMANTAN BARAT

KOTA PONTIANAK -- Sebanyak lima kabupaten terdampak banjir sudah berlangsung selama dua pekan lebih sejak minggu ketiga Oktober 2021. Banjir saat itu dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Kapuas dan Melawi meluap. Kelima kabupaten itu adalah Sintang, Sanggau, Sekadau, Melawi dan Kapuas Hulu. Di Kabupaten Sintang, banjir telah merendam 12 dari 14 kecamatan di Kabupaten yang wilayahnya terletak di bagian tengah dan timur Provinsi Kalimantan Barat ini.

Merespon dampak bencana yang terjadi, Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) telah melakukan berbagai aktivitas yang didukung oleh berbagai elemen Muhammadiyah. Relawan Muhammadiyah di Sintang, Sanggau, Sekadau, dan Melawi membantu warga terdampak banjir, bahkan relawan Muhammadiyah di Kabupaten Sintang sejak awal banjir terjadi sudah terjun membantu warga yang terdampak.

Wakil Ketua Pos Koordinasi (Poskor) Muhammadiyah, Joko Susilo, menyampaikan pada Ahad (07/11) bahwa pihaknya sudah membagikan berbagai macam bantuan kepada warga. "Sampai saat ini, kami sudah membagikan 632 paket sembako, terdiri dari beras 2,9 ton, 250 kemasan ikan kaleng, 2.910 mie instan, 1.326 butir telur, 632 bungkus minyak goreng, dan makanan siap santap sebanyak 378 kotak," kata Joko.

Joko kemudian menjelaskan mengenai jumlah pengungsi. Menurutnya, para pengungsi tersebut tersebar di tiga posko. "Sampai hari ini, ada 80 orang warga yang mengungsi di posko yang kami dirikan. Dengan rincian di posko 1 ada 28, posko 2 ada 12 dan posko 3 ada 40 orang," jelasnya.

Kondisi banjir di sekitar Poskor Muhammadiyah juga semakin parah, genangan air semakin naik. "Pos Koordinasi kami di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Sintang, sejak tanggal 5 mulai ada genangan air meski masih sedikit, besoknya air makin naik, seluruh halaman di depan poskor sekarang tergenang," imbuh Joko.
Kondisi inilah yang membuat Joko meminta dukungan dan bantuan dari masyarakat agar terus membantu warga terdampak banjir. "Warga membutuhkan bantuan semua pihak karena banjir yang sudah berlangsung lama ini menyulitkan mereka untuk beraktifitas dan memenuhi kebutuhan harian," pintanya.

Di Kabupaten Sintang, Muhammadiyah Kabupaten Sintang mengerahkan 79 orang relawan dari berbagai unsur yaitu Aisyiyah, MDMC, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pemuda Muhammadiyah, serta Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Gabungan relawan ini telah mendirikan Poskor Muhammadiyah, dapur umum, dan pos pengungsian untuk warga terdampak di tiga tempat. Poskor Relawan Muhammadiyah terletak di Jalan Akcaya 2, sementara pos pengungsian warga yang mereka kelola berada di SMK dan SMP Muhammadiyah (Posko 1 dan 2) yang juga terletak di Jalan Akcaya serta SD Muhammadiyah di Jalan Dharma Putra Kecamatan Sintang (Posko 3).

Sementara itu, di Kabupaten Sanggau banjir terjadi di enam kecamatan yaitu Kecamatan Kapuas, Mukok, Tayan Hilir, Meliau, Toba, dan Jangkang. Data dari pemerintah setempat, 7.274 unit rumah terdampak banjir yang sudah berlangsung dua pekan lebih ini. Relawan Muhammadiyah Kabupaten Sanggau sejak tanggal 29 Oktober 2021 lalu sudah turut serta membantu warga terdampak banjir dengan menyalurkan bantuan logistik.

Candra, relawan Muhammadiyah yang merupakan amil Lazismu Kabupaten Sanggau menjelaskan, respon untuk membantu warga terdampak bencana dilakukan dengan menggandeng beberapa mitra. "Kami membagikan total 120 paket bantuan kepada warga di lima titik dan melaksanakan pengobatan gratis bekerjasama dengan Rumah Sakit Centra Medika serta Yayasan Baitul Maal PLN," jelas Chandra. Salah satu titik distribusi bantuan berada di Dusun Sebongkup, Desa Nanga Biang, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau. Di titik ini, bantuan yang disalurkan berupa bantuan sembako dan pengobatan gratis bagi warga setempat.

Aksi kemanusiaan juga dilakukan di Kabupaten Sekadau. Pimpinan Daerah Aisyiyah Sekadau bersama Pimpinan Wilayah Aisyiyah dan Lazismu Wilayah Kalimantan Barat menyalurkan bantuan paket sembako serta barang keperluan sehari-hari kepada warga terdampak banjir. Penyaluran bantuan ini dilaksanakan di tiga titik yang berada di Desa Merapi, Desa Sebrang Kapuas, serta Posko Utama Pengungsi di Desa Penanjung.

Selain itu para relawan Muhammadiyah dari Lazismu dan Angkatan Muda Muhammadiyah setempat di Kabupaten Melawi juga melakukan penggalangan dana untuk disalurkan kepada warga terdampak. Lazismu mengajak para donatur untuk terus membantu warga terdampak dengan menyalurkan donasi melalui program Indonesia Siaga Lazismu.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

GERAK CEPAT, MDMC-LAZISMU RESPON BANJIR BANDANG KOTA BATU

KOTA BATU -- Banjir bandang yang terjadi di Kota Batu pada Kamis (04/11) menyebabkan kerugian materil yang meliputi 35 unit rumah rusak, 33 unit rumah terendam lumpur, 73 unit sepeda motor rusak, 7 unit mobil rusak, 107 hewan ternak hanyut dan 10 kandang ternak rusak berat. Selain itu, merujuk data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu pada Sabtu (6/11), banjir bandang tersebut menyebabkan 7 orang meninggal dunia dan 89 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dengan dukungan Lazismu Kota Batu telah terjun untuk membantu warga terdampak bencana tersebut, yaitu dengan menginisiasi Pos Koordinasi (Poskor) Muhammadiyah di Apple Sun Kota Batu, Jalan Kastubi 17 Binangun, Bumiaji, Kota Batu. Beberapa layanan yang telah dilakukan antara lain menerjunkan tim pembersihan lumpur di Dusun Beru dan Sebrang Bendo, membentuk dapur umum relawan bersama Pimpinan Daerah Aisyiyah, mendistribusikan air bersih di Jala Wukir Temas, melakukan pendataan rumah rusak, serta kaji cepat kondisi psikologis penyintas.

Ketua MDMC Kota Batu, Arief Wibowo menyampaikan bahwa MDMC bersama Lazismu Kota Batu bersama beberapa relawan Muhammadiyah di antaranya dari Kokam, Hizbul Wathan, serta Maharesigana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berkomitmen untuk membantu instansi terkait dalam penangannan kebencanaan ini. "Selain upaya pendataan, Lazismu-MDMC juga melakukan upaya assesment amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang terdampak banjir bandang. Juga distribusi air bersih, asessment kondisi psikis penyintas, penyaluran hygiene kit dan sembako," jelasnya.

Senada dengan Arief, Manajer Lazismu Kota Batu, Ramadiansyah Mufti menyebutkan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan MDMC untuk membantu warga. "Kami Lazismu bersama MDMC Kota Batu juga turut andil turun ke lokasi banjir di beberapa titik yang terdampak. Lazismu telah melakukan galang dana serta makanan siap saji yang tepat untuk pemenuhan gizi sementara dalam bencana ini," sebutnya.

Arief kemudian menambahkan, per tanggal 5 November 2021 Lazismu telah menggalang dana belasan juta rupiah, serta menyiapkan bantuan makanan siap santap RendangMu. "Lazismu-MDMC Kota Batu untuk sementara hingga Jumat (5/11/21) pukul 16.00 WIB telah berhasil menggalang dana sebesar Rp. 17.323.307,-. Nantinya dana ini akan di sumbangkan kepada yang terdampak. Selain itu kami juga sudah menyediakan 7 kardus Rendangmu. Sehingga total ada 168 kaleng Rendangmu untuk pemenuhan kebutuhan makanan kurang lebih 500 warga," tambahnya.

Berdasarkan Laporan Situasi (Situation Report/Sitrep) yang dikeluarkan oleh MDMC Kota Batu, hingga Ahad (07/November) Muhammadiyah telah menerjukan 68 orang relawan dalam respon bencana banjir bandang ini. Kebutuhan mendesak saat ini adalah perlengkapan untuk melakukan pembersihan, seperti Alcon/penyedot air, chainsaw/mesin pemotong, Arko/gerobak dorong, sepatu boots, selang pompa air, cangkul, sekop, linggis, sling belt, helm safety, dan sarung tangan safety. Dapur umum relawan juga membutuhkan bantuan berupa bahan makanan seperti sayur, telur, ayam, dan beras serta sir mineral.

Sementara itu, rencana aksi yang akan dilakukan antara lain pendistribusian air bersih, kaji cepat kondisi psikologis penyintas, kaji cepat lanjutan dampak bencana, penyaluran logistik berupa hygiene kit dan sembako, pembersihan rumah yang terendam lumpur, serta pendistribusian air bersih. Bagi warga yang membutuhkan bantuan dapat langsung datang ke Poskor Muhammadiyah atau menghubungi Call Center di nomor 08563363262 (Ahmad Hendra) atau 082331152622 (Arief Wibowo). Bantuan donasi bisa disalurkan melalui rekening BSI nomor 262-0000-261 atau Bank Muamalat nomor 717-0000-648 atas nama Lazismu Kota Batu.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

16 MINGGU GERAKAN ZAKAT NASIONAL; MULAI DARI MUZAKKI PEREMPUAN UNTUK MUSTAHIK PEREMPUAN KORBAN (MINGGU KE-11)

JAKARTA -- Dalam diskusi ke 11 rangkaian "16 Minggu Gerakan Zakat Nasional; Mulai dari Muzakki Perempuan untuk Mustahik Perempuan Korban" yang berlangsung pada Jum'at (05/11), beberapa anak muda menyampaikan pandangannya terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak. Para anak muda tersebut antara lain Nuruts Tsani Thohuroh, Ma’rifatul Hikmah, dan Junarti. Bertindak sebagai moderator adalah Anastasia Maulina Malik. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan (PSIPP) ITB Ahmad Dahlan Jakarta bersama Komunitas ‘Aisyiyah ITB Ahmad Dahlan Jakarta ini mengangkat tajuk "Bedah Buku 'Zakat untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak'; Perspektif Orang Muda", bertempat di Ruang Sjahrir Nurut sekaligus pengajian rutin Komunitas 'Aisyiyah.

Nuruts Tsani Thohuroh mengatakan bahwa buku yang ditulis oleh Yulianti Muthmainnah ini banyak membeberkan hal-hal yang berada di lingkungan sekitar kita terkait kekerasan dan berangkat dari pengalaman yang panjang penulis dalam ranah advokasi bagi para korban. "Korban mengalami stigmatisasi, disalahkan karena dianggap lenjeh, pakaian terbuka. Padahal pelakunya rata-rata adalah orang-orang terdekat korban," katanya.

Tsani juga menyayangkan anggapan masyarakat yang memandang pelaku kekerasan sebagai orang penting, setelah selesai menjalani hukumannya dan keluar dari penjara malah disambut bak pahlawan, sambutan meriah, tanpa mempertimbangkan perasaan korban. "Korban menjadi kaum yang termarjinalkan, korban mendapatkan diskriminasi, korban masih mengalami trauma berat. Padahal korban harusnya bisa memulai hidup baru. Untuk korban kaya, mungkin bisa mengakses rehabilitasi di tempat layak. Bagaimana dengan korban orang miskin? Bagaimana akses pemulihan bagi korban? Inilah yang harus kita bangun, bentuk empati kita bagi korban. Maka, zakat kita penting membebaskan mereka, para korban yang mengalami musibah besar dalam hidupnya. Zakat kita untuk membela sesama Muslimah," ungkapnya.

Ia berharap agar kehadiran buku ini dapat menjadi bagi para korban. "Terima kasih untuk Ka Yuli yang telah menerbitkan buku ini, karena telah memberikan makna yang penting dalam pemenuhan hak-hak konstitusional warga negara, terutama dalam  mengakses keadilan, semoga buku ini membuat korban berani mengungkapkan kasusnya di depan meja hijau dan kita bisa menggalang zakat bagi korban," harap Tsani.

Ma’rifatul Hikmah yang akrab disapa Rifa juga mengemukakan pendapatnya. Menurutnya, kasus kekerasan ini sangat memilukan hati, namun sayangnya kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak memang kurang banyak mendapat perhatian. "Tema ini sangat sensitif," tegasnya.

Rifa menambahkan, korban acap kali mengalami trauma panjang dan merasa tidak memiliki harapan untuk masa yang akan datang. "Banyak orang yang mengalami kekerasan, dalam pacaran, dalam hubungan perkawinan. Saya menghimbau, teman-teman yang belum menikah agar mencintai diri sendiri, berani ngomong tidak," imbuhnya.

Rifa menilai kasus incest di Indonesia juga tak kalah banyaknya dan ini memang benar adanya. Ia menjelaskan, "Ada juga kasus kekerasan yang dialami oleh perempuan, pelaku perempuan yang menjebak teman perempuannya sehingga temannya sendiri dikorbankan diperkosa ramai-ramai."

Terakhir, Rifa pun memberikan apresiasinya kepada penulis buku ini. "Melalui buku ini, Kak Yuli memberikan solusi zakat untuk para korban. Bila pelaku suami, dan suami pencari nafkah dalam keluarga, maka di sinilah zakat itu penting agar ekonomi keluarga itu terus berjalan. Mari sisihkan sedikit rezeki kita untuk para korban kekerasan terhadap perempuan dan anak," pungkasnya.

Sementara itu Junarti merasa tercerahkan setelah membaca buku ini. Sebelumnya, ia beranggapan bahwa sang istrilah yang menjadi biang atau sumber KDRT, karena istri umumnya cerewet dan suami sabar. Padahal kenyataannya bukan begitu, memang tempramen pelaku, suamilah yang menyebabkan KDRT, tidak ada kaitannya dengan istri. Karena banyak juga yang istrinya diam, sabar. Ia lalu mencontohkan kisah seorang ustadzah.   

“Saya sempat berfikir kalo iman kita kuat maka kita tidak dapat KDRT, tetapi saya menemukan bahwa seorang ustadzah saja bisa menjadi korban KDRT, padahal pegangannya Al-Qur’an. Ustadzah ini menjadi korban KDRT selama 20 tahun, tetapi menikmatinya dan menganggap ini ujian Allah, semua akan berlalu. Ia berpikir suami akan berubah bila sabar dan diam. Ia berusaha mempertahankan rumah tangganya dan tak mau bercerai. Kejadian ini mengajarkan saya KDRT itu ada, nyata, apalagi ini suaminya juga seorang ustadz," ungkapnya.

Menurutnya, menceritakan masalah yang kita alami kepada seseorang menjadi hal yang wajar saja asalkan orang tersebut dapat dipercaya dan bukan termasuk kategori mengumbar aib keluarga. Ia pun memberikan dukungannya kepada buku tersebut. "Buku ini memudahkan saya memahami kasus-kasus yang terjadi dengan kasus yang didampingi Kak Yuli selama bertahun-tahun ini. Kasus-kasus ini digambarkan melalui film-film sehingga memudahkan bagi pemula seperti saya untuk mengetahui kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan. Saya berharap, buku ini bisa menjadi rujukan kebijakan. Sebelumnya saya pikir, kok bisa ya korban masuk jadi penerima zakat. Setelah saya baca, ternyata korban memenuhi empat golongan, yakni fakir, miskin, riqob, fisabililah," jelasnya mendukung isi buku.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

BUDIDAYA JAMUR TIRAM, LANGKAH LAZISMU DAN AISYIYAH KABUPATEN DEMAK TINGKATKAN KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN DEMAK -- Jamur merupakan salah satu komoditas di Kabupaten Demak yang mulai menunjukkan eksistensinya. Budidaya jamur cukup menjanjikan, terutama dengan tingginya permintaan. Hal ini harus sejalan dengan produksi yang stabil guna memenuhi permintaan.

Di Kabupaten Demak, panen jamur pertama dilakukan pada Rabu (3/11) oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Demak. Budidaya jamur ini mendapatkan dukungan dari Lazismu Kabupaten Demak, diawali dengan Pelatihan Teknik Budidaya Jamur Tiram pada Selasa (19/10) di Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Pelatihan ini diinisiasi oleh Kabid TPH (Tanaman Pangan dan Hortikultura) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak dengan menggandeng Lazismu Kabupaten Demak, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), PDA, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di lingkungan Muhammadiyah-Aisyiyah Kabupaten Demak.

Hadir sebagai narasumber dalam acara itu Nurhadi, pemilik Jamur Tiram Abadi di Mayong, Jepara. Dalam pemaparannya, Nurhadi menyampaikan materi mengenai perawatan jamur tiram seperti yang selama ini telah dilaksanakan di Jamur Tiram Abadi Mayong. Ia juga menjelaskan kunci keberhasilan budidaya jamur bahwa selain media tumbuh yang lebih penting yaitu ketekunan dan ketelitian.

Pada akhir acara, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak menyerahkan bantuan berupa 1.500 baglog jamur yang sudah berumur 30 hari setelah inokulasi kepada para peserta pelatihan. Diharapkan setelah adanya kegiatan pelatihan ini, peserta dapat mengembangkan keterampilan dalam membudidayakan jamur tiram. Hal ini terwujud setelah beberapa pekan kemudian, jamur dalam baglog inilah yang kemudian dipanen oleh PDA Kabupaten Demak.

Hamdanah Ahmad selaku Ketua PDA Kabupaten Demak mengucapkan banyak terima kasih kepada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak serta Lazismu yang telah berbagi ilmu. "Panenan pertama akan kami bagikan ke anggota Aisyiyah, biar bisa merasakan hasil panen jamur tiram. Rencana panen kedua nanti akan kami jual ataupun diolah berbagai macam olahan dari jamur tiram seperti sate jamur, kripik, botok jamur, dan sebagainya," ujarnya.

Sementara itu, Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Demak, Hening Wulandari mengharapkan agar panen ini dapat meningkatkan ketahanan pangan. "Dengan adanya pelatihan budidaya jamur tiram ini akan menambah keterampilan, baik Aisyiyah maupun Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, sehingga nantinya akan meningkatkan ketahanan pangan dan apabila dijual nanti akan menambah perekonomian keluarga," harapnya.

Dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi melalui budidaya jamur tiram menjadi salah satu ikhtiar Lazismu Kabupaten Demak untuk ketahanan pangan di tengah pandemi ini. Selain untuk menambah penghasilan keluarga, hasil panen jamur tiram dapat mengasah kreativitas untuk menghasilkan berbagai produk olahan.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Hening Wulandari]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025

ALOKASIKAN DANA KONSUMEN, LAZISMU GANDENG ALFAMIDI BANGUN MASJID DI BUDURAN SIDOARJO

KABUPATEN SIDOARJO -- Kerjasama yang dijalin Lazismu bersama mitra melalui berbagai program untuk kemaslahatan masyarakat menunjukkan kepercayaan publik kepada Lazismu dalam pengelolaan dana umat. Sebagai salah satu mitra Lazismu, PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. (Alfamidi) telah memercayakan dana yang dihimpun dari donasi kembalian pelanggan Alfamidi kepada Lazismu untuk disalurkan, salah satunya dalam program pembangunan masjid.

Kerjasama Lazismu dan Alfamidi diwujudkan dalam pembangunan sebuah masjid di Jalan Lingkar Timur Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Ar-Rayyan yang berada di tengah-tengah komplek Gedung Dakwah Muhammadiyah ini dilakukan pada Sabtu (06/11), dihadiri oleh Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah M. Sabeth Abilawa, Ketua Badan Pengurus Lazismu Wilayah Jawa Timur Zainul Muslimin, Branch Manager PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. Cabang Pasuruan Purwandi dan tim, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Buduran, Sekretariat Daerah Kabupaten Sidoarjo, anggota DPRD Sidoarjo, serta Lurah Siwalapanji.

Purwandi, Branch Manager PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. Cabang Pasuruan menyampaikan bahwa dana yang dialokasikan untuk pembangunan masjid ini senilai 1,5 miliar rupiah. "Lazismu merupakan lembaga pengelola dana donasi konsumen Alfamidi bulan September sampai dengan Desember 2020 dengan total raihan donasi konsumen Rp 3.081.740.626,-. Sebagian dana ini yaitu Rp. 1,5 miliar dialokasikan untuk membangun Masjid Ar Rayyan ini," terang Purwandi.

GM License PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Agus Toto Geneffian menambahkan, masjid ini adalah masjid kedua yang dibangun dari dana donasi konsumen Alfamidi. "Sungguh pencapaian yang sangat luar biasa bagi kami keluarga besar Alfamidi karena sebagian donasi konsumen yang dikelola oleh Lazismu dapat dialokasikan untuk pembangunan Masjid Ar-Rayyan dan menelan dana sekitar Rp 1,5 miliar. Ini adalah masjid kedua yang dibangun dari dana donasi konsumen Alfamidi. Yang pertama dan masih tahap pembangunan ada di Kabupaten Bandung dengan anggaran Rp. 1,5 miliar dan diharapkan mampu menampung 1.000 jamaah," imbuhnya.

Agus berharap agar pembangunan Masjid Ar-Rayyan ini berjalan dengan lancar sampai dapat dipergunakan untuk beribadah bagi umat muslim sehingga pahala dari para donatur konsumen Alfamidi dapat terus mengalir. Ia kemudian mengucapkan terima kasih kepada seluruh konsumen Alfamidi dan Lazismu. "Terima kasih kepada seluruh konsumen Alfamidi atas partisipasinya dalam donasi konsumen sisa uang kembalian di toko-toko Alfamidi di seluruh Indonesia. Terima kasih juga saya haturkan kepada teman-teman Lazismu sebagai pengelola dana donasi konsumen Alfamidi. Sekedar informasi, untuk bulan November dan Desember 2021 ini Lazismu juga dipercaya untuk mengelola donasi konsumen Alfamidi," tutupnya.

Edi Muktiono, Direktur Penghimpunan Lazismu PP Muhammadiyah mengungkapkan, rencana pembangunan Masjid Ar-Rayyan ini sudah lama dibicarakan dengan pihak Alfamidi, namun eksekusinya baru dilakukan pada bulan November 2021 ini. Edi berharap, Masjid Ar-Rayyan dapat selesai dalam waktu 6 bulan ke depan atau di bulan April 2022. "Harapan kami Ramadhan tahun depan sudah dapat digunakan oleh masyarakat. Oleh karenanya kami mohon doa restu kepada masyarakat agar proses pembangunan Masjid Ar-Rayyan ini dapat dilancarkan oleh Allah SWT," harapnya.

Sekedar informasi, sepanjang tahun 2020 Alfamidi berhasil mengumpulkan donasi konsumen sebanyak Rp 8.506.326.301,-. Sebagian dana tersebut telah disalurkan untuk bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia seperti penyaluran paket sembako, makanan siap santap, bantuan sarana operasional (gerobak) untuk pedagang, bantuan bencana, dan sebagainya.

[PR Lazismu PP Muhammadiyah]

SELENGKAPNYA
5 Mei 2025
LAZISMU adalah lembaga zakat nasional dengan SK Menag No. 90 Tahun 2022, yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya. Lazismu tidak menerima segala bentuk dana yang bersumber dari kejahatan. UU RI No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Alamat

Jl. Menteng Raya No.62, RT.3/RW.9, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jl. Jambrut No.5, Kenari, Kec. Senen, Jakarta Pusat 10430
info@lazismu.org
0213150400
0856-1626-222
Copyright © 2025 LAZISMU bagian dari Persekutuan dan Perkumpulan PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH
cross