

Menyikapi hal tersebut, Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) menggandeng Alfamart untuk menyalurkan 1.000 paket bahan kebutuhan makanan pokok serta vitamin bagi warga yang terdampak Covid-19 di Yogyakarta.
Acara penyerahan bantuan yang digelar di Novotel Suites Malioboro Yogyakarta pada Ahad (10/10) tersebut dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Mewakili Alfamart, hadir Branch Manager Alfamart Andy Prastijono, sementara dari Lazismu dihadiri oleh Ardi Luthfi Kautsar selaku Manajer Program Pendidikan, Sosial dan Dakwah Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ardi Luthfi Kautsar mewakili Lazismu menyebutkan bahwa bantuan ini disalurkan berkat konsumen Alfamart yang menyisihkan sebagian uang kembaliannya untuk didonasikan di toko. Kerjasama ini pun sudah dijalankan selama beberapa tahun. "Mulai September sampai dengan Desember setiap tahunnya, Lazismu menjadi mitra penyaluran donasi konsumem Alfamart," terangnya.
Ardy juga menambahkan, program yang dirancang diharapkan dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan. "Berbagai program sudah dirancang bersama sehingga bisa menyentuh seluruh elemen masyarakat yang membutuhkan, untuk itu kami mengajak konsumen untuk turut serta berdonasi," ajaknya.
Selain itu, Ardy juga mengucapkan terima kasih kepada konsumen Alfamart yang telah berdonasi. "Kami mengajak peran aktif masyarakat untuk ikut membantu saudara-saudara kita lain yang membutuhkan bantuan” ajaknya.
Sementara itu, Branch Manager Alfamart, Andy Prastijono mengatakan bahwa bantuan bahan makanan pokok dan vitamin dinilai penting, karena banyak warga yang terdampak secara ekonomi. Andy pun berharap agar bantuan ini bermanfaat. “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi saudara kita yang membutuhkan," tutupnya.
Program kerjasama Alfamart dengan Lazismu ini dihimpun dari donasi uang kembalian konsumen yang berbelanja di Alfamart. Donasi tersebut disalurkan melalui Lazismu untuk diimplementasikan dalam berbagai program kemaslahatan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, maupun saat pasca bencana. (PR)

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Lazismu, yaitu dengan dukungan bantuan berupa paket suplemen untuk warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman). Penyerahan 450 paket bantuan suplemen isoman berlangsung di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY pada Selasa, 12 Oktober 2021 secara simbolik dengan hybrid atau tatap muka disertai Zoom Meeting kepada Lazismu Daerah se-DIY dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) DIY. Selanjutnya, paket bantuan tersebut akan diberikan kepada masyarakat yang masih menjalani isoman.
Eka Yuhendri selaku Badan Pengurus Lazismu Wilayah DIY menjelaskan bahwa di tengah kesibukan para amil Lazismu dengan berjalannya kegiatan audit laporan keuangan Lazismu DIY yang berlangsung selama tujuh hari, kegiatan ini menjadi salah satu bagian program audit nasional Lazismu untuk terus menjalankan program yang sudah berjalan dalam penanganan pandemi secara nasional. Ia pun menerangkan terkait distribusi paket tersebut, "Penyerahan paket suplemen isoman akan didistribusikan melalui PWA DIY sebanyak 100 paket, Lazismu Wilayah DIY sebanyak 100 paket dan masing-masing Lazismu daerah se-DIY mendapatkan paket sebanyak 50 buah."
Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Mahli Zainuddin Tago memaparkan jika Lazismu telah mendukung upaya penanganan pandemi di negeri ini. "Lazismu sebagai lembaga penghimpun dana untuk penanganan pandemi sudah menyalurkan kurang lebih sebanyak 1 triliun tersebar diseluruh wilayah Indonesia, dan untuk paket suplemen isoman akan diberikan khusus kepada pasien terpapar, tenaga medis, dan relawan tenaga pemulasaraan atau penanganan jenazah yang terdampak Covid-19," jelas Mahli.
Mahli kemudian menambahkan, "Lazismu Pusat memiliki banyak program penanganan pandemi untuk didistribusikan secara nasional. Salah satu kriteria untuk bisa menerima program penanganan pandemi dari Lazismu Pusat adalah dengan melihat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga. Lazismu DIY merupakan Lazismu perwakilan yang sudah tiga kali mengikuti audit keuangan dengan hasil yang bagus."
Ketua PWA DIY, Siti Zulaihah juga menyambut baik penyerahan bantuan ini. "PWA DIY selama penanganan pandemi menggunakan konsep ta’awun dengan memberikan bantuan kepada yang terdampak secara ekonomi, sosial, dan kesehatan. Ada banyak cara yang dilakukan oleh ibu-ibu Aisyiyah seperti contoh gerakan sosial berbagi makanan pokok yang ditaruh depan rumah untuk bisa diambil secara gratis bagi yang membutuhkan. Dan untuk paket suplemen isoman akan diberikan secara langsung kepada warga yang sedang jalani isoman terkena covid-19." ujar Siti.
Sementara itu, Lazismu Daerah yang diwakili oleh Wahyudiono selaku Ketua Lazismu Kabupaten Gunungkidul menyatakan kesiapannya untuk mendistribusikan bantuan tersebut. "Sesuai arahan dan amanah pemberian paket isoman ini, akan diserahkan kepada warga Gunungkidul yang terkena pandemi dan sedang menjalani isoman atau pasca isoman. Lazismu Daerah Gunungkidul siap melaksanakan program ini walaupun Covid melandai namun tetap patuhi protokol kesehatan dan sekarang pun memakai masker sudah diwajibkan sampai betul-betul pandemi usai dan bisa ditangani dengan baik" jelasnya.
Penyerahan paket suplemen isoman menjadi jalan ikhtiar Lazismu untuk bisa mengendalikan pandemi secara nyata. Besar harapan di tengah pandemi semakin melandai namun pencegahan dan disiplin mematuhi protokol kesehatan terus dijalankan mengingat kejadian yang sudah lalu menjadi pembelajaran pentingnya menjaga kesehatan. (PR)

Rombongan LDK PP Muhammadiyah yang terdiri dari Mufid HM, Suhardin, Marjuki dan kamarul Zaman bersama dengan perwakilan Lazismu PP Muhammadiyah dan para dai yang bertugas di sekitar Kawasan Baduy menyerahkan langsung bantuan tersebut, Sabtu (9/10).
Rombongan tersebut berharap agar bantuan yang diberikan dapat meringankan beban dan memberikan semangat kepada Ustadz Ujeng Suheli dalam menjalankan aktivitas dakwahnya membina para muallaf suku Baduy luar.
Sebelumnya, hujan deras pada tanggal 20 September 2021 malam pukul 20.00 WIB mengakibatkan terjadinya kelongsoran tanah di bagian belakang rumah Ustadz Ujeng. Rumah yang berada di dalam kompleks Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Muhsini Jl. Nagara, Desa Nayagati tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk melakukan proses renovasi terutama pada bagian pondasi. Sehingga LDK PP Muhammadiyah melakukan koordinasi menggalang dana bantuan untuk dai yang terdampak bencana.
“Ustadz Ujeng Suheli adalah dai senior yang sudah bergabung dengan LDK PP Muhammadiyah dari tahun 1980-an dan mendirikan lembaga perguruan dasar dan menengah Muhammadiyah. Musibah yang ia alami perlu diringankan. Kami bantu untuk renovasi rumah dengan pondasi yang lebih kuat karena struktur tanah yang sangat rentan pada longsor. Alhamdulillah pada kesempatan ini LDK besama Lazismu memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan Ustad Ujeng," ujar Suhardin, Wakil Ketua LDK PP Muhammadiyah.
Sementara itu, Mahmudin, mewakili Lazismu Banten menyebut bahwa pihaknya telah menyerahkan bantuan sebesar 18 juta rupiah kepada penerima manfaat. Ia berharap bantuan tersebut bisa memberikan dampak dan manfaat bagi perkembangan dakwah di Baduy.
Di sisi lain, Ustadz Ujeng Suheli merasa terharu atas perhatian yang di berikan berbagai pihak kepadanya.
“Saya merasa sangat terharu atas perhatian yang di berikan oleh persyarikatan kepada saya. Rumah ini adalah rumah wakaf yang akan diteruskan kepada dai selanjutnya jika saya sudah tiada nantinya. Insyaallah bantuan ini akan di gunakan sebaik-baiknya dan saya ucapkan terima kasih kepada para donatur,” ujarnya.
Kedepan, LDK PP Muhammadiyah bersama Lazismu akan terus melakukan penguatan-penguatan koordinasi guna memberikan kesejahteraan bagi dai-dai yang bertugas di daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal), suku terasing, maupun komunitas perkotaan.
(Yusuf)

Pembukaan audit 2021 disaksikan secara hybrid atau tatap muka sekaligus zoom meeting di Aula Gedung Muhammadiyah DIY, Kamis, (7/10). Audit dilakukan oleh KAP AR Utomo sebagai bentuk pertanggung jawaban atas pengelolaan dana publik sehingga masyarakat memahami kegunaan dana tersebut,
Anggota Wakil Ketua Lazismu PP Muhammadiyah Erni Juliana menyebut bahwa audit merupakan hal yang penting karena terkait dengan transparansi Lazismu.
“Hal ini dilakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban penghimpun dana publik sehingga masyarakat tau penggunaan dana untuk meningkatkan pengelolaan keuangan, dan juga harapan kita publik menjadi percaya kepada Lazismu,” ujarnya.
Ketua Badan Pengurus Lazismu DIY Cahyono menyebut, dalam audit 2021 untuk capaian tahun 2020, Lazismu DIY melaporkan penghimpunan sebanyak 18 miliar rupiah dari 42 kantor layanan Lazismu se-DIY yang tersebar di 5 kabuaten/kota. Audit tersebut adalah audit ketiga yang pernah dilakukan oleh Lazismu DIY sejak tahun 2019.
"Sebelumnya pernah dilaksanakan pada tahun 2019 diikuti sebanyak 7 kantor layanan. Pada tahun 2020 diikuti sebanyak 24 kantor layanan. Dan pada tahun 2021 alhamdulillah diikuti sebanyak 42 kantor layanan. Harapan ke depan semua kantor layanan Lazismu yang ada di DIY bisa mengikuti audit sebagai bentuk pertanggung jawaban dalam pengelolaan dana publik,” ujarnya.
Menurutnya, keikutsertaan mengikuti audit terus meningkat setiap tahunnya. Sehingga penghimpunan terus bertambah. Hal ini, imbuhnya, perlu mendapatkan apresiasi sebesar-besarnya. Karena dengan peningkatan penghimpunan, berarti Lazismu semakin mendapatkan kepercayaan besar dari masyarakat sebagai lembaga pengelolaan keuangan syariah.
Cahyono menyebut bahwa monitoring dan pengawasan dari Lazismu PP Muhammadiyah juga menjadi penting untuk memberikan motivasi kepada kantor layanan Lazismu untuk mengikuti audit. Selain itu, pimpinan Muhammadiyah setempat juga sangat berpengaruh dalam mendukung dan mendorong Lazismu untuk melaporkan penggunaan keuangan.
Di sisi lain, Ketua KAP AR Utomo Ahmad Toha berharap agar audit Lazismu DIY bisa berjalan dengan baik. “Audit merupakan suatu kegiatan yang penting namun juga membutuhkan ketelitian yang panjang. Kami berharap dari DIY bisa berjalan proses dengan baik,” ujarnya.
(Yusuf)

Serah terima dihadiri oleh Sekretaris PWM Jawa Timur Tamhid Masyhudi, Ketua Lazismu Jawa Timur Zainul Muslimin, Ketua PWM Sulawesi Barat Wahyun Mawardi, dan Ketua Lazismu Sulawesi Barat Abd Rahman Djafar. Dilaksanakan di Masjid Fastabikhul Khairat Gedung Dakwah Muhammadiyah Mamuju.
Sebelumnya, Lazismu Jawa Timur mengirimkan 5 unit perahu fiber ke tiga titik. Antara lain Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Mamuju, Sulawesi Barat, dan Pulau Bawean, Gresik. Perahu yang dikirimkan sejak Selasa (24/8).
Sekretaris Lazismu Jawa Timur Adityo Yudono menyebut bahwa di Mamuju, perahu tersebut akan digunakan untuk dakwah di pulau-pulau sekitar Mamuju. Perahu dapat digunakan oleh Lazismu untuk mengirimkan bantuan ke pulau-pulau lain, atau mengirim ustadz-ustadz yang sedang melakukan tugas dakwah di Mamuju.
Adityo menyebut bahwa sebelumnya, ketika terjadi gempa di Mamuju, pihaknya telah menyalurkan bantuan sebesar 500 juta rupiah melalui Lazismu PP Muhammadiyah untuk pembangunan hunian sementara (huntara).
"Perahu fiber dibuat di Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Banyuwangi. Perahu fiber tersebut dilengkapi dengan mesin tempel Yamaha 15pk. Harga perahu 12 juta, mesinnya 28 juta, ditambah ongkos kirim. Kurang lebih per perahu 50 juta. Dikirim ke penerima manfaat melalui jalur laut," ujarnya kepada lazismu.org.
Sementara itu, Ketua PWM Sulbar Wahyun Mawardi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan sekaligus silaturahim dari PWM Jawa Timur dan Lazismu Jawa Timur.
“Atas nama PWM Sulbar kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari PWM Jatim berupa satu ambulans dan dua perahu fiber bermotor buatan Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Banyuwangi,” ungkapnya.
Bantuan tersebut, imbuhnya, merupakan bentuk komitmen persyarikatan untuk membantu masyarakat Sulawesi Barat yang awal tahun lalu terkena musibah gempa bumi. Pihaknya berharap ambulans dan perahu ini bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Sulbar pada umumnya dan warga persyarikatan yang akhir-akhir ini memang banyak mendapatkan ujian bencana alam.
“Daerah kami Sulbar hampir seluruh kabupaten merupakan daerah pesisir. Kondisi saat ini sering terjadi longsor, banjir dan sebagainya. Maka kebutuhan kendaraan terutama seperti perahu bermotor untuk bantuan kemanusiaan sangat kami butuhkan,” papar alumnus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) ini.
“Semoga dengan bantuan PWM Jatim ini, kami selaku warga persyarikatan Muhammadiyah termasuk relawan Lazismu dan relawan MDMC bisa semakin bersemangat untuk melakukan dakwah-dakwah terutama dakwah kemanusiaan,” tutup Wahyun.
(Yusuf)

Aplikasi ini merupakan bentuk sinergi pihak pemerintah, swasta, serta masyarakat Kota Pekalongan. Tujuannya adalah untuk memudahkan dan mempercepat masyarakat dalam mendapatkan layanan ambulance agar dapat tertangani dengan baik untuk sampai ke rumah sakit terdekat, disamping sebagai inovasi layanan publik berupa aplikasi berbasis Android yang bisa diunduh di Playstore. Selain itu, saat ini sistem informasi terpadu yang handal, cepat, dan efisien dalam menanggulangi setiap kejadian kegawatdaruratan sangat diperlukan sehingga kehadiran aplikasi tersebut menjadi sangat berguna bagi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dr. Slamet Budiyanto, S.K.M., M.Kes. mengungkapkan dalam laman resmi Pemerintah Kota Pekalongan bahwa akses masyarakat untuk mendapatkan bantuan layanan ambulance masih sulit karena terkendala sistem, sementara ketersediaan armada sebenarnya sudah mencukupi. Kondisi inilah yang menyebabkan keterlambatan dalam mendapatkan penanganan rumah sakit dan banyak masyarakat yang tidak tertolong jiwanya saat sebelum maupun sesudah sampai di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat lainnya. "Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan sebuah inovasi layanan publik yang menjawab permasalahan tersebut yaitu adanya Aplikasi Tombol Panik Ambulance Rakyat yang mudah dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. Aplikasi ini berbasis android sehingga dapat digunakan dengan melakukan download aplikasi tersebut terlebih dahulu," ungkapnya.
Budi juga menjelaskan bahwa aplikasi tersebut melibatkan jejaring ambulance yang terdapat di masyarakat, yaitu 19 armada baik milik rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, puskesmas perawatan, organisasi kemasyarakatan seperti NU dan Muhammadiyah, serta beberapa perusahaan swasta yang ada di Kota Pekalongan. Budi kemudian menyebutkan, durasi yang dibutuhkan sejak masyarakat menekan tombol panik adalah 75 detik. Selama durasi tersebut, aplikasi akan secara otomatis mencari nomor layanan ambulance yang dapat dihubungi dari lokasi terdekat. Ketika nanti tidak ada layanan ambulance yang beroperasi, maka akan terhubung juga ke layanan Gawat Darurat PSC 119 (pada nomor 0816619119) milik Dinas Kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Ia juga menghimbau agar masyarakat segera mengunduh aplikasi ini, meski belum membutuhkan. "Kami berharap, seluruh masyarakat jangan menunggu ketika nanti membutuhkan layanan kegawatdaruratan baru download, tetapi mereka bisa memasang aplikasi ini terlebih dahulu apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Ketika memanfaatkan layanan ini dan misalnya tidak ada layanan ambulance yang bisa dihubungi karena sedang melayani pasien lain, maka akan dihubungkan ke PSC 119," terangnya.
Sementara itu Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, S.E. memberikan apresiasi atas peluncuran layanan Aplikasi Tombol Panik Ambulance Rakyat ini. Menurutnya, layanan ini adalah sebuah terobosan penting guna memberikan kemudahan pada masyarakat dalam mengakses kesehatan. "Tinggal PR ke depan bisa dimaksimalkan keberadaan layanan ini. Dengan aplikasi ini bisa jadi lebih mudah dan fast respon, ambulance semuanya sudah standby dan terkoneksi seluruhnya dalam memberikan layanan cepat kegawatdaruratan medis di masyarakat. Kami apresiasi karena layanan ini yang pertama di Jawa Tengah yang dilaunching di Kota Pekalongan. Ke depan, memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai aplikasi tersebut," imbuhnya.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan, Tubagus MS, M.Si. yang turut hadir dalam acara tersebut mengucapkan rasa syukur atas kontribusi Muhammadiyah melalui Lazismu dalam program ini. Alhamdulillah ambulance Lazismu berkontribusi di bidang kesehatan pada Pemerintah Kota Pekalongan sebagai bagian dari program aplikasi Tombol Panik Ambulance Rakyat, satu aplikasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan agar masyarakat yang membutuhkan mobil ambulans dapat segera terlayani dengan baik.
Tubagus kemudian menambahkan bahwa selain menjadi bagian dari layanan kesehatan oleh Pemerintah Kota Pekalongan yang melibatkan rumah sakit, puskesmas baik negeri maupun swasta, aplikasi ini juga melibatkan komponen masyarakat, diantaranya ormas keagamaan seperti Muhammadiyah melalui Lazismu. "Muhammadiyah melalui Lazismu menjadi bagian dari 19 mobil ambulance yang telah terintegrasi pada sistem aplikasi," tambahnya. Ia juga berharap agar ke depannya, mobil-mobil ambulance yang dikelola oleh Persyarikatan Muhammadiyah juga akan bergabung dengan aplikasi ini. "Insya Allah ke depan mobil-mobil ambulance yang dikelola oleh Persyarikatan Muhammadiyah akan ikut bergabung pada aplikasi ini dan semoga aplikasi yang diluncurkan oleh Walikota Pekalongan ini juga mengambil peran dan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat," tutupnya. (PR)

